Pekanbaru, Petah.id - Seorang ibu dan 2 anaknya tewas terpanggang dalam musibah kebakaran di toko 'Pusat Oleh-Oleh Ameena. Peristiwa itu terjadi Sabtu (10/6) pukul 04.45 WIB. Dugaan sementara api berasal dari konsleting listrik."Innalillahi wainna ilaihi rojiun, kami turut berduka atas kejadian kebakaran subuh tadi di toko pusat oleh-oleh di Jalan Sukajadi Pekanbaru. Tiga orang terdiri dari ibu dan 2 anak-anak di rumah tersebut meninggal dunia," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan.Sejumlah masyarakat masih terlelap dalam tidurnya sehingga kobaran api yang besar membuat rumah sekaligus toko oleh-oleh itu hangus dilalap api dalam waktu yang singkat.Tiga orang yang menjadi korban meninggal dunia bernama Poppy Anis (43), serta dua anak-anaknya Audrey (12) dan Anisya (9). Mereka terjebak dalam rumah yang dijadikan toko oleh-oleh itu. Kondisi ketiganya terpanggang karena dilahap si jago merah."Saya dan anggota sudah olah TKP. Api baru berhasil dipadamkan pukul 06.30 WIB," jelas Andrie.Andrie menyampaikan, dari keterangan warga, diperoleh informasi bahwa mereka sempat mendengar teriakan korban. Teriakan itu berupa meminta pertolonhan dari dalam rumah saat api kian membesar."Tetapi kondisi saat itu api terus membesar. Kemudian baru pagi jam 6.30 Wib ditemukan ketiga korban meninggal dunia tiga orang," kata Andri.Para korban tak dapat menyelamatkan diri, warga juga tidak berhasil menyelamatkan mereka. Ketiganya terjebak di dalam kamar. "Saat musibah kebakaran terjadi, suami ibu itu lagi di luar kota. Jadi ibu dan 2 anaknya ini terjebak di kamar. Tetapi ada dua orang keluarga lainnya di dalam rumah itu juga yang selamat," tandasnya.
Pekanbaru, Petah.id – Tim Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru menangkap dan menembak pelaku jambret gelang emas yang menewaskan seorang ibu rumah tangga (IRT) Pitri Laila. Korban tewas di rumah sakit usai dijambret pelaku di Jalan Melati, Kota Pekanbaru, Riau. "Pelaku bernama M Nabil Kadafie alias Nabil ditangkap oleh Tim Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru atas kasus jambret. Dalam aksinya, pelaku menyebabkan korbannya tewas setelah dirawat di rumah sakit," ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri Ronald Parulian Siagian Jumat (9/6).Jefri menjelaskan, pelaku beraksi Rabu, 24 Mei 2023 lalu sekitar pukul 10.00 WIB di jalan Melati, depan Toko Bangunan Budi Luhur Jaya, Simpang Baru, Bina Widya, Kota Pekanbaru. Dia ditembak polisi saat proses penangkapan karena berusaha kabur.Tak sendirian, Nabil melakukan aksi jambret tersebut bersama pelaku lainnya yang masih buron bernama Fajar. Keduanya melancarkan aksi jahatnya terhadap Pitri Laila, yang tewas setelah dirawat di rumah sakit."Menurut penjelasan Sisri, pelapor dan saksi dalam kasus ini, kejadian berlangsung saat dirinya dan Pitri berboncengan dengan Honda Beat bernomor polisi BM 3052 YY. Mereka baru saja mengisi bahan bakar di SPBU Garuda Sakti dan melanjutkan perjalanan di Jalan Melati," ucap Jefri.Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dari arah belakang menbuntuti sepeda motor korban. Pelaku menggunakan sepeda motor merk Yamaha N-Max hitam yang dikendarai oleh 2 orang laki-laki dan langsung memepet sepeda motor korban dari arah kiri."Salah satu pelaku langsung menarik gelang emas yang ada di pergelangan tangan kiri korban, sehingga korban tertarik dan jatuh dari sepeda motor," ucapnya.Pitri langsung terjatuh dan mengalami luka pada tangan kiri dan kepala yang terbentur aspal hingga pingsan. Kemudian korban dklarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa Pitri tidak dapat tertolong dan meninggal dunia.Lalu, Tim Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru mendapatkan informasi dari masyarakat tentang keberadaan pelaku Nabil di Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Tembilahan. Setelah tiba di lokasi, tim berhasil menangkap Nabil di rumah salah satu keluarganya."Tersangka Nabil dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Barang bukti yang diamankan polisi antara lain satu unit sepeda motor NMAX warna hitam, dan satu buah gelang emas," pungkasnya.
Pekanbaru, Petah.id - Program bantuan hukum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kepada masyarakat miskin atau kurang mampu di Provinsi Riau tahun 2023 berjalan signifikan. Sedikitnya, ada 48 perkara masyarakat kurang mampu tersebar di kabupaten kota se-Riau sudah ditangani Organisasi Bantuan (OBH), yang biayanya ditanggung oleh Pemprov Riau. "Program bantuan hukum Pemprov Riau untuk masyarakat miskin yang tersandung perkara hukum sampai triwulan II tahun 2023 berjalan cukup signifikan," kata Kepala Biro Hukum dan HAM Setdaprov Riau, Elly Wardhani melalui Kepala Bagian Bantuan Hukum, Yan Dharmadi, Kamis (8/6/2023).Yan Dharmadi mengatakan, hingga saat ini bantuan hukum yang diberikan Pemprov Riau secara gratis kepada masyarakat miskin di Riau ada 48 perkara. "Itu 48 perkara tersebar di kabupaten kota. Namun yang signifikan itu ada di Rokan Hilir ada 9 perkara dan Bengkalis 8 perkara," ujarnya. Karena itu, lanjut Yan Dharmadi, Pemprov Riau meminta warga Riau kurang mampu yang tersandung perkara hukum dapat memanfaatkan program bantuan hukum tersebut. "Dengan begitu, masyarakat bisa diberikan bantuan hukum secara cuma-cuma. Maka manfaatkan program ini, karena ada 14 OBH yang bekerjasama dengan Pemprov Riau tersebar di kabupaten kota," ujarnya. Yan Dharmadi menjelaskan, untuk mendapatkan bantuan hukum gratis dari Pemprov Riau, masyarakat bisa menghubungi OBD di kabupaten kota se-Riau, dengan menyampaikan permohonan bantuan hukum kepada Gubernur Riau melalui Biro Hukum dan HAM Setdaprov Riau."Prinsipnya kita Pemprov Riau sangat mendukung program yang sudah disematkan oleh undang-undang tentang bantuan hukum masyarakat kurang mampu, kita sudah menginplementasi dengan Perda Nomor 3 Tahun 2015. Insya Allah kita akan hadir memberikan bantuan hukum kepada masyarakat guna pemenuhan hak-hak hukum," paparnya. "Kita juga apresiasi kepada OBH yang sudah bekerja memberikan pendampingan hukum kepada masyarakat kita, salah satu contoh di Bengkalis itu kita sudah memenuhi hak-hak hukum masyarakat, dan bahkan ada satu perkara yang divonis bebas," tukasnya. Untuk diketahui, dalam mengoptimalkan bantuan hukum tersebut, Pemprov Riau mengalokasikan anggaran sebesar Rp450 juta pada tahun 2023. Anggaran itu naik dari sebelumnya hanya Rp250 juta APBD murni 2022 dan perubahan Rp50 juta.
Pekanbaru, Petah.id - Deri Kurniawan (25) tewas ditikam temannya sendiri, Novialdi (25) di tepian Danau Buatan, Dermaga Satu, Kecamatan Rumbai, Minggu (9/4/2023). Novialdi nekat membunuh temannya lantaran ingin merampok sepeda motor korban untuk dijual dan membayar hutang. "Jadi pelaku ini membunuh korban karena ingin menguasai sepeda motor korban. Dari pengakuannya, pelaku ini memiliki utang sama orang lain sebesar Rp2 juta," Kapolresta Pekanbaru Kombes Pria Budi, Selasa (11/4/2023).Dikatakan Budi, mulanya pelaku datang kerumah korban minta diantarkan ke salah satu bengkel di daerah Palas. Awalnya korban tidak mau mengabulkan permintaan pelaku. Namun, karna ia juga bekerja sampingan sebagai ojek online, Deri pun mengantarkan Novialdi. "Pelaku ini sudah merencanakan semuanya. Korban sempat menolak ajakan pelaku dan pada akhirnya setuju mengantarkan pelaku," ucap Budi.Selanjutnya, korban membonceng pelaku menuju daerah Palas. Namun, dalam perjalanan pelaku mengajak korban untuk menjemput aki mobil dekat Danau Buatan Dermaga Satu."Saat di tempat yang sepi, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan langsung menikam leher, punggung serta wajah korban," jelasnya.Korban sempat melawan hingga terjadi pergumulan di antara keduanya. Hingga akhirnya Deri tewas di tangan Novaldi. Namun belum sempat pelaku melarikan motor, seorang saksi tiba di lokasi sehingga Novaldi berpura-pura bahwa mereka adalah korban jambret."Pelaku membuat alibi bahwa mereka dijambret. Namun setelah kami telusuri dari kesaksian dan alibi, ada hal yang mencurigakan. Pertanyaan yang kami lontarkan berulang-ulang, selalu diberikan jawaban yang berbeda oleh pelaku," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan.Meski pelaku tetap tak mengaku membunuh korban, polisi tidak kehabisan akal. Andrie membawa sample darah yang menempel di kuku pelaku ke RS Bhayangkara."Bukti lainnya ditemukannya darah dari sample kuku pelaku saat kita berkoordinasi dengan RS Bhayangkara Polda Riau," jelas Andrie.Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340, 338, dan 365 ayat (3) tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana penjara hukuman seumur hidup.Sumber : Merdeka.com
Pekanbaru, Petah.id - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri silaturahmi ramadan bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sumatera Utara wilayah Riau di Hotel Bono, Kota Pekanbaru, Minggu (09/04/2023). Pada pertemuan ini juga di laksanakan penyerahan trophy pemenang olimpiade Skolastik, perlombaan tersebut diselenggarakan oleh IKA USU untuk SMA/SMK Sederajat pada 16 maret 2023. Gubri Syamsuar mengatakan, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya olimpiade. Menurutnya, Olimpiade ini dapat mempersiapkan anak-anak berlatih dalam memasuki perguruan tinggi yang diinginkannya. “Alhamdulillah pada hari ini kita bisa hadir kegiatan silaturahmi IKA USU Riau dan memberikan penghargaan kepada anak-anak kita. Kami tentunya atas nama pemerintah provinsi Riau mengucapkan terima kasih di mana ini khususnya dalam rangka untuk mempersiapkan anak-anak untuk melatih kemampuannya dan diharapkan kiranya bisa lulus memasuki perguruan tinggi,” katanya. Gubernur Syamsuar yang juga merupakan alumni dari USU mengungkapkan, ini juga menjadi pembekalan serta menambah pengalaman untuk generasi muda yang akan melanjuti pembelajarannya di masa mendatang. “Karena itu tentunya hari ini pembekalan yang diberikan ini tidak hanya selesai dengan pembekalan itu saja. Tetapi juga diharapkan kepada anak-anak kami kiranya dapat melanjutkan pengalaman dalam bimbingan belajar itu,” ungkapnya. Orang nomor satu di Provinsi Riau menjelaskan, masa depan negara ini memang tergantung pada anak usia sekarang. Pemerintah Indonesia sering mengatakan pada suatu saatnya Indonesia ini akan mendapatkan bonus demografi. Oleh karena itu, para gerenasi penerus inilah yang di harapkan dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di masa mendatang. “Sekarang saja dari jumlah data penduduk Riau sudah ada peningkatan, apalagi kalau sudah mulai tahun 2030. Kalian nanti yang paling banyak berkontribusi untuk negara dan Riau,” jelasnya. Dirinya menerangkan, bonus demografi ini dapat terwujud apabila anaknya berkualitas dan anak yang beriman takwa kepada tuhan yang maha esa. Kalau anak yang tidak termasuk kriteria iniakan menjadi masalah, dan akan ada pengangguran. Pengangguran besar juga nanti akhlaknya bisa bermacam-macam. “Jadi karena itulah saya sampaikan masa muda ini memang tidak bisa diabaikan dan tidak boleh dianggap spele. Sebab satu sisi bonus demografi ini kalau betul-betul mempunyai daya saing tentunya selamat dunia dan akhirat. Tapi kalau tidak itu bisa menjadi tanggungjawab pemerintah yang begitu berat di masa mendatang,” terangnya. Dengan begitu, mantan Bupati Siak dua periode itu berharap, agar mulai mempersiapkan generasi yang berkualitas. Sehingga dipesankan juga untuk anak-anak selalu berhati-hati dalam menggunakan gawai di kehidupannya. “Karena itulah dari sekarang ini kita harus persiapkan diri untuk generasi yang berkualitas di masa yang akan datang. Dan untuk anak-anak yang saya cintai jangan terlalu sering bermain HP karena itu bisa membuat kecanduan dan dapat memberikan efek negatif bagi kehidupan.” pungkasnya. (Mcr)
Pekanbaru, Petah.id - Gubernur Riau Syamsuar perintahkan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pekerjaan Umum dan Perumah Rakyak (PUPR) perbaiki ruas jalan yang rusak. Hal itu dilakukan Gubri Syamsuar agar mudil lebaran aman dan lancar. Selain itu, agar jalan yang rusak dapat segera diperbaiki agar bisa fungsional agar tidak mengganggu masyarakat yang ingin mudik saat menjelang lebaran. "Harapan saya semua petugas PU di daerah-daerah yang ada di lapangan melakukan perbaikan jalan, terutama jalan rusak dan berlobang," kata Syamsuar, Kamis (6/4/2023).Mantan Bupati Siak dua periode ini juga meminta agar UPT PUPR bergerak cepat untuk perbaikan jalan rusak agar tidak mengganggu lalu lintas arus mudik menjelang idul fitri."Kita harus bergerak cepat agar arus mudik lebaran nanti bisa lancar," ujarnya. Sebelumnya, saat melakukan safari ramadan ke Rokan Hulu (Rohul), Gubernur Syamsuar menyempatkan diri untuk melakukan peninjauan beberapa titik perbaikan jalan provinsi oleh UPT Wilayah Kampar.Diantaranya pelebaran ruas jalan di Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, Pembangunan turap sekaligus perbaikan jalan akibat longsor 15 hari yang lalu dan perbaikan jalan rusak di Desa Silam, Kecamatan Kuok."Mudah-mudahan dengan diperbaiki jalan yang rusak ini masyarakat yang mudik nyaman dalam perjalanan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di harapkan," pungkasnya. (Mcr)
Pekanbaru, Petah.id - Aparatur Negeri Sipil (ASN) ruang lingkup Pemerintah Kota Pekanbaru dilarang meneria dan memberikan parcel yang berkaitan dengan lebaran. Pemkot Pekanbaru telah menerima arahan dari KPK melalui SE Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Terkait Hari Raya."KPK sudah memberikan arahan melalui SE dan sudah diedarkan kepada masing-masing kepala OPD di lingkungan Pemko Pekanbaru. Di mana ASN tidak dibenarkan dan dilarang menerima atau memberikan parcel berkaitan dengan lebaran," kata Inspektur Inspektorat Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang, Selasa (4/4/2023).Iwan menegaskan, pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi jika ada ASN di lingkungan Pemkot Pekanbaru, jika ada yang menerima ataupun memberi parcel di hari Lebaran. "Dalam surat edaran itukan memang dibunyikan 'dilarang', dan apabila terbukti maka akan ada sanksi, kategori melanggar disiplin ASN," ujar Iwan"Jadi memang sudah ada ketentuannya. Baik penerima atau pemberi parsel bisa dapat sanksi sesuai ketentuan peraturan disiplin," imbuhnya. Dalam upaya pencegahan korupsi, khususnya pengendalian gratifikasi terkait hari raya keagamaan atau perayaan hari besar lainnya, KPK mengimbau Pegawai Negeri dan Penyelenggara Negara wajib menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. KPK mengingatkan, penyelenggara negara tidak melakukan permintaan, pemberian, dan penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan.Kemudian, tidak melakukan kegiatan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dan tidak memanfaatkan perayaan hari raya untuk melakukan perbuatan atau tindakan koruptif. Berdasarkan Pasal 12B dan Pasal 12C Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, apabila menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, wajib melaporkan kepada KPK dalam jangka waktu 30 Hari Kerja sejak tanggal penerimaan gratifikasi.Ketentuan teknis mengenai pelaporan gratifikasi dapat dilihat dalam Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi.
Pekanbaru, Petah.id - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru temukan lima sarana produk pangan tanpa izin edar. BPPOM mendapati itu setelah melakukan pemeriksaan terhadap 85 sarana distribusi pangan (toko, gudang, supermarket dan pasar tradisional) di Kota Pekanbaru dan kabupaten/kota di Riau.Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan, mengatakan kegiatan itu digelar sejak 14 hingga 31 maret 2023. Disampaikannya, lima sarana produk pangan tanpa izin edar tersebut ditemukan pihaknya setelah menggelar pemeriksaan. "Temuan tersebut telah dilakukan pemusnahan kemudian pemilik sarana dibuat surat pernyataan agar tidak menjual pangan tanpa izin edar kembali. Karena ini kan ada sanksinya menjual pangan tanpa izin edar itu undang-undang pangan no 18 tahun 2012 sanksi pidana penjara 2 tahun dan denda paling banyak Rp 4 Miliar," ujar Yosef, Rabu (5/4).Selanjutnya, BBPOM Pekanbaru juga melakukan pengawasan pengambilan sampel untuk penjualan bahan pembuatan takjil di pasar tradisional seperti kerupuk, tahu, mie basah kemudian ikan dan lain-lain sampai dengan saat ini itu sudah 272 sampel dilakukan pengujian. Dari 272 sampel tersebut, di mana 267 sampel memenuhi sarat (tidak ditemukan mengandung bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Metanyl Yellow) dan 5 sampel ditemukan mengandung bahan berbahaya boraks. 5 sampel itu diantaranya kerupuk tempe atau kerupuk nasi dan dua mutiara delima."Lima sampel itu terdapat di Pekanbaru yaitu Pasar 50 Kota (delima positif Rhodamin B), Pasar Sail (kerupuk tempe positif Boraks), Pasar Pusat (kerupuk nasi positif Boraks). Kemudian di Kabupaten Kampar di Pasar Bangkinang (delima positif Rhodamin B) dan pasar takjil Datuk Tabano (kerupuk tempe positif Boraks)," tutupnya. (Mcr)
Pekanbaru, Petah.id - Jelang libur Hari Raya Idul Fitri Gubernur Riau Syamsuar imbau Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak menggunakan mobil dinas untuk keperluan mudik. Imbauan tersebut disampaikan menjelang libur panjang cuti bersama lebaran."Sama seperti tahun lalu, tetap diberlakukan seperti itu lagi, jadi mereka (ASN) kalau mau mudik dan keluar daerah harus bawa mobil pribadi," kata Gubri Syamsuar, Selasa (4/4/2023). Dikatakan Syamsuar, jika tahun sebelumnya seluruh mobil dinas dikandangkan di halaman belakang rumah dinas Gubernur Riau, untuk tahun ini kebijakan tersebut tidak diberlakukan lagi.Sebab dari pengalaman tahun sebelumnya, tambah Syamsuar, ternyata banyak kendaraan dinas yang rusak karena dikandangkan di tanah lapang dan dibiarkan berhujan panas selama beberapa hari."Kita lihat nantilah, karena dulu waktu dikandangkan itukan banyak yang rusak jadinya," ujarnya.Gubri Syamsuar menginstruksikan kepada jajarannya agar memarkirkan mobil dinasnya di kantor nya masing-masing saat cuti bersama libur lebaran nanti."Saya minta mobil dinas itu nanti dikandangkan di kantor OPD masing-masing saja. Kuncinya diserahkan ke BPKAD," kata Gubernur Syamsuar. (MCR)
Pekanbaru, Petah.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Titik api tersebut berhasil dipadamkan oleh petugas. Dari data BPBD Riau, luas lahan yang terbakar sejak januari 2023 mencapai 131,44 hektar dan tersebar diberbagai kabupaten kota. Di Kabupaten Bengkalis kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini mencapai 79,87 hektar. Kabupaten Rohil 5,5 hektar, Dumai 19,27 hektar, Meranti 2,5 hektar dan Siak 9,95 hektar, Pekanbaru sudah terjadi 7,2 hektar, Kampar 1 hektar, Indragiri Hulu 0,65 hektar dan Kabupaten Inhil seluas 5,5 hektar.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal menyampaikan jumlah luasan tersebut dapat dipadamkan dan dikendalikan oleh petugas. "Riau kondusif, sudah nihil Karhutla. Mudah-mudahan ini bisa kita pertahankan," kata Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Jumat (31/3/2023). Dikatakan M Edy, tiga kabupaten kota di Riau hingga saat ini masih nihil dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan. "Ada tiga daerah yang masih nihilkarhutla, yakni Kuansing, Rohul dan Pelalawan," kata Edy. Pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak membuka lahan dengan cara membakar. Langkah ini menjadi poin paling utama dalam rangka menekan angka kasus Karhutla di Riau dengan melibatkan banyak sektor.“Bukan cuma dari BPBD, TNI-Polri juga ikut serta. Di daerah itu kan sudah ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka juga dilibatkan dalam sosialisasi,” sebutnya. Dia menambahkan, upaya pencegahan harus terus dilakukan sekaligus menjadi sinyal untuk mendeteksi dini potensi-potensi terjadinya Karhutla. Selain itu, ujar dia, kegiatan patroli akan terus dilakukan oleh tim-tim di daerah. Kegiatan sosialisasi juga bisa disisipkan di tengah kegiatan seperti itu.“Kita akan terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini menjadi kunci utama untuk menekan angka kasus Karhutla di Riau saat ini. Kita juga tidak mau capaian-capain kita saat ini menjadi sia-sia jika masyarakat tidak diingatkan,” tutupnya.