300 KK di Benteng Hilir Mempura Siak Terdampak Banjir
Foto : Rumah warga Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak tergenang banjir
Siak, Petah.id - Sedikitnya ada 300 kepala keluarga di dua dusun Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak terdampak banjir.
Hal itu terjadi lantaran tingginya curah hujan sehingga menyebabkan volume air meningkat dan menggenangi rumah dan kebun milik warga.
Dikatakan Plt Kalaksa BPBD Kabuaten Siak H Heriyanto SH, curah hujan yang mengguyur beberapa hari berturut menjadi salah satu penyebab volume air naik.
Kemudian, sambung mantan Kadis DPMPTSP Siak itu, air sungai yang pasang, air yang melimpah dari kanal bloking perusahaan serta terjadinya pendangkalan aliran Sungai Tonggak juga menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Kampung Benteng Hilir.
"Kami sudah turun ke lapangan dan berkoordinasi secara intensif kepada pemerintah kampung terkait masalah banjir ini," ungkap Plt Kalaksa BPBD Siak, Heriyanto.
Disampaikan Heri, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana banjir menggenangi kediaman warga, dan langkah strategis yang dapat dilakukan sebagai bentuk penanganan.
“Apabila keadaan banjir meningkat kami menyiapkan sarana dan prasarana seperti tenda pengungsi, perahu karet, life jacket,” sebut Kalaksa Heriyanto.
Hasil koordinasi dengan perangkat kampung, dijelaskan Kalaksa Heriyanto, diketahui PT Arara Abadi telah menyalurkan bantuan berupa beras ukuran 5 kilogram sebanyak 200 karung dan penghulu kampung benteng hilir juga sudah menyediakan bantuan sebanyak 35 karung beras.
“Kami dari BPBD Kabupaten Siak akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial menindaklanjuti terkait bantuan untuk masyarakat,” jelas Kalaksa Heriyanto.
Wilayah terdampak banjir menjadi perhatian BPBD untuk melakukan Penanggulangan. Dan pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan perusahaan terkait.
“Kami masih terus memantau perkembangan situasi di dua dusun tersebut, untuk memastikan apakah warga harus mengungsi dan dibangun dapur umum,” sebut Kalaksa Heriyanto.
Koordinasi dengan dua perusahaan tersebut secara intens juga dilakukan agar air melimpah dari kanal bloking dapat dicarikan solusinya, sehingga tidak ke perkampungan.
Lebih jauh dikatakan Kalaksa Heriyanto, pihaknya terus melakukan pengawasan wilayah rawan banjir lainnya sekaligus melakukan pencegahan dan upaya mengatasi.
Laporan : Ph1
Editor : Redaksi
Bagikan berita ini melalui :