Nelayan di Siak Dibekali Ilmu Tentang Kondisi Cuaca dari BMKG

Foto : Wabup Siak saat membuka pelantihan SLCN di Sungai Apit/ Dokumentasi : Istimewa

Siak, Petah.id - Sebanyak 70 orang yang terdiri dari 60 nelayan dan 10 orang pendamping mengikutii  kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Riau tahun 2025 di Kabupaten Siak. 

Kegiatan itu dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), melalui Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru.

Wakil Bupati Siak, Syamsurizal mengatakan, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman nelayan berkaitan dengan kondisi cuaca pada saat mencari ikan di lautan. 

Wabup Syamsurizal menyampaikan rasa terimakasih kepada BMKG RI melalui Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru, yang telah memilih Kabupaten Siak untuk melaksanakan kegiatan SLCN tahun 2025 di Provinsi Riau. 

"Alhamdulillah kegiatan SLCN ini merupakan pertama kalinya di Kabupaten Siak. Dan jelas SLCN ini sangat besar manfaatnya masyarakat yang tinggal di pesisir dan khususnya bagi nelayan," kata Wakil Bupati Siak, Syamsurizal saat membuka acara di Gedung Pertemuan Kampung Teluk Batil, Kecamatan Sungai Apit, Rabu (15/10/2025). 

Wabup Syamsurizal berharap narasumber memberikan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam kepada para peserta, agar kedepannya para peserta khususnya nelayan, bisa meningkatkan hasil tangkapannya. 

"Kepada para peserta, saya harap bisa mengikuti SLCN ini dengan sebaik mungkin. Karena selain memberikan pemahaman tentang keadaan cuaca, juga akan diberikan pemahaman terkait dengan lokasi dimana ikan yang banyak. Jadi jangan sia-siakan kegiatan SLCN ini," pintanya. 

Sementara itu, Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menjelaskan, kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, kesejahteraan, dan produktivitas nelayan dengan cara membekali dengan pemahaman, dan keterampilan dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG.

"Dengan adanya SLCN ini, kami hadir untuk mengedukasi selain untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan kondisi cuaca, juga akan sampaikan terkait dengan peningkatan keselamatan melalui informasi dari BMKG, dan juga lokasi potensi ikan melalui teknologi," jelas Eko Prasetyo. 

Pada kegiatan SLCN ini, sambungnya, dapat membantu nelayan mengambil keputusan yang tepat, seperti kapan melaut atau tidak melaut, sehingga risiko kecelakaan laut dapat dikurangi. 

"Saya juga berharap kepada para peserta SLCN, jadilah alumni terbaik di Kabupaten Siak, dan jangan lupa untuk berbagi ilmu yang telah di didapatkan, kepada masyarakat maupun nelayan yang saat ini tidak bisa mengikuti SLCN," pintanya. 

Laporan : Ph1
Editor : Redaksi
Bagikan berita ini melalui :