OJK Imbau Masyarakat Riau Waspada Pinjol Ilegal dan Ivestasi Bodong
Pekanbaru

OJK Imbau Masyarakat Riau Waspada Pinjol Ilegal dan Ivestasi Bodong

Pekanbaru, Petah.id – Kepala OJK Provinsi Riau M Lutfi memberikan peringatan kepada masyarakat di Provinsi Riau untuk selalu waspada terhadap modus penawaran investasi yang tidak sah dan tawaran pinjaman online ilegal. Dikatakan M Lutfi, masyarakat harus bisa mengidentifikasi ciri-ciri penawaran investasi yang tidak memiliki izin resmi serta tawaran pinjaman online yang ilegal, demi melindungi diri dari potensi kerugian finansial.Disampaikannya, penipuan investasi bodong dan pinjaman online ilegal semakin marak terjadi, terutama dengan adanya kemajuan teknologi yang memudahkan para penipu untuk beroperasi. "Masyarakat harus berhati-hati terhadap tawaran investasi dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat atau tanpa risiko. Selain itu, mereka juga harus berhati-hati terhadap pinjaman online yang menawarkan suku bunga yang tidak wajar atau meminta informasi pribadi yang sensitif," kata M Lutfi, Selasa (19/9/2023). Disamping itu, Satgas Waspada Investasi Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PAKI) yang sebelumnya bernama Satgas Waspada Investasi (SWI) didukung oleh tim Cyber Patrol Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sepanjang Agustus 2023 telah mendapatkan 243 entitas serta 45 konten pinjaman online ilegal di sejumlah situs, aplikasi, dan sosial media. "Atas hal tersebut Satgas PAKI kemudian melakukan verifikasi, penurunan konten serta pemblokiran terhadap 288 temuan tersebut," ungkap Lutfi. Bahkan, sejak 2017 sampai dengan 4 September 2023, Satgas PAKI telah menghentikan total 7.200 entitas keuangan ilegal. "Sebanyak 7.200 entitas keuangan ilegal ini terdiri dari 1.196 entitas investasi ilegal, 5.753 entitas pinjaman online ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal. Semua diblokir," tukasnya. 

6.579 Pengendara Ditilang, 18.510 Diberikan Teguran Selama Dua Pekan Operasi Zebra 2023 di Riau
Hukum

6.579 Pengendara Ditilang, 18.510 Diberikan Teguran Selama Dua Pekan Operasi Zebra 2023 di Riau

Siak, Petah.id - Sebanyak 6.579 pengendara ditilang dan 18.510 pengendara diberikan tindakan teguran selama dua pekan pelaksanaan operasi zebra lancang kuning 2023 di Provinsi Riau.Kabag Binops Ditlantas Polda Riau Kompol Irnanda Oktora menjelaskan, sebanyak 4.104 pemotor ditilang karena tidak menggunakan helm SNI.Pelanggaran lainnya yakni 492 pengendara mobil ditilang karena tidak menggunakan safety belt dan sebanyak 432  pelanggar melawan arus."Pelaku pelanggaran terdiri Aparatur Sipil Negara (ASN) masyarakat umum, unsur karyawan swasta, pelajar," jelas Kompol Irnanda, Senin (18/9).Sedangkan untuk angka lakalantas dirangkum mengalami penurunan dari tahun kemarin yakni 9 kasus di 2023 ini dan 11 kasus tahun kemarin."Angka kecelakaan menurun tahun ini," ujar Irnanda.Hasil itu, kata Kompol Irnanda didapatkan sejak operasi Zebra Lancang Kuning dilakukan pada tanggal 4 hingga 7 September kemarin.Karena itu, untuk menekan angka pelanggaran pihaknya dan jajaran akan terus melakukan penegakan hukum agar tercipta budaya tertib berlalulintas."Tujuan operasi ini agar mobilitas pengguna jalan lancar, aturan penindakan juga untuk meminimalisasi potensi terjadinya kecelakaan yakni operasi yang difokuskan pada pelanggaran tidak menggunakan helm dan safety belt," jelas Irnanda.Walaupun operasi zebra Lancang Kuning telah berakhir, patroli demi penegakan aturan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan raya akan terus diintensifkan."Kami mengimbau masyarakat Riau agar selalu mematuhi aturan lalu lintas, dengan kesadaran pentingnya keselamatan bagi diri sendiri dan pengguna jalan. Selalu patuhi rambu-rambu, menggunakan safety belt, gunakan helm SNl, dan jangan gunakan knalpot tidak standar (brong)," pungkasnya

Gubernur Riau Nilai Program Jaga Zapin Bukti Kepedulian Kejati Riau Terhadap Sektor Perkebunan di Riau
Pekanbaru

Gubernur Riau Nilai Program Jaga Zapin Bukti Kepedulian Kejati Riau Terhadap Sektor Perkebunan di Riau

Pekanbaru, Petah.id - Gubernur Riau, Syamsuar menilai program Jaga Zona Pertanian, Perekonomian, dan Perindustrian (Jaga Zapin) merupakan program yang sangat bermakna bagi Provinsi Riau. Karena menurutnya pertumbuhan ekonomi Riau sangat bergantung dengan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit.Syamsur menuturkan, keberadaan Jaga Zapin merupakan kunci nyata kepedulian dan keberpihakan Kejati Riau terhadap sektor perkebunan khususnya kelapa sawit. Jaga Zapin telah memberikan ruang bagi seluruh stakeholder untuk berperan aktif membenahi tata kelola perkebunan sawit secara menyeluruh."Kita semua berharap agar langkah-langkah kolaborasi antara pemerintah daerah, Kejati Riau, Polda Riau dan stakeholder lainnya dapat membuahkan hasil yang signifikan bagi masyarakat dalam pembangunan daerah dan juga pembangunan nasional," kata Gubernur Riau, Syamsuar saat acara Forum Group Discussion (FGD) Jaga Zapin di Gedung Satya Adhy Wicaksana Kejaksaan Tinggi Riau, Jalan Jendral Sudirman, Kota Pekanbaru, Senin (11/9/2023).Kemudian Mantan Bupati Siak dua periode ini, berdasarkan data statistik tahun 2020 Provinsi Riau memiliki luas wilayah 8,9 juta hektar dengan jumlah penduduk saat ini 6,83 juta jiwa. Selain itu, Riau memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang beraneka ragam termasuk tambang dan juga perkebunan kelapa sawit.Potensi tersebut, lanjutnya, merupakan modal bagi daerah untuk mewujudkan kondisi ekonomi lebih makmur dan sejahtera dimasa yang akan datang. Satu diantara SDA unggulan Riau adalah sektor perkebunan yang memiliki 5 komoditi utama."Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam satu dekade terakhir sektor perkebunan menjadi penggerak utama perekonomian Provinsi Riau. Bahkan saat negara dilanda Covid, hanya sektor perkebunanlah yang tetap tumbuh positif dalam berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia," ujarnya.Lebih lanjut disampaikan, pembangunan perkebunan kelapa sawit telah memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat daerah dan nasional. Disamping itu, ucapnya, keberadaannya telah berkontribusi signifikan dalam mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran."Maka dari itu, menyelesaikan persoalan-persoalan yang terdapat dalam sektor perkebunan ini menjadi perhatian kita bersama. Tentunya untuk memperjuangkan kesejahteraan bagi rakyat kita," tandasnya.Acara ini juga dilanjutkan penandatanganan Mou (Memorandum of Understanding) antara Bupati/Wali kota dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) se-wilayah Riau.

Pemprov Riau Kembali Buka Penerimaan PPPK, Catat Jadwalnya Jangan Sampai Terlewat
Kampar

Pemprov Riau Kembali Buka Penerimaan PPPK, Catat Jadwalnya Jangan Sampai Terlewat

Pekanbaru, Petah.id - Pemerintah Provinsi Riau kembali melakukan seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Ikhwan Ridwan mengatakan, seleksi akan dimulai pada 17 September 2023 hingga 6 Oktober 2023 mendatang. "Kita sudah menerima jadwal seleksi PPPK dari BKN. Untuk pendaftaran akan dibuka mulai 17 September sampai 6 Oktober," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan, Selasa (5/9/2023).Untuk tahapan seleksi administrasi, kata Ikhwan, dimulai tanggal 17 september 2023 hingga 9 oktober 2023 dan hasil seleksi akan diumumkan pada 10 oktober hingga 13 oktober 2023."Masa sanggah dimulai pada 14-16 oktober 2023 dan jawaban sanggah pada 14 - 18 oktober 2023. Kemudian, pengumuman pasca sanggah tanggal 17 - 23 oktober 2023," jelas Ikhwan. Sementara itu, tambah Ikhwan, untuk pelaksanaan ujian akan dimulai pada tanggal 4 - 13 november 2023."Untuk pelaksanaan ujian SKD dijadwalkan akan dilaksanakan pada 4 sampai 13 November 2023. Tapi lokasinya belum ditetapkan, biasanya di Gedung BKN," tambah Ikhwan.Ikhwan mengatakan, tahun ini pemerintah pusat memberikan kuota PPPK di Riau sebanyak 3.379 formasi. Kuota PPPK yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak jauh berbeda dengan usulan yang sudah disampaikan oleh Pemprov Riau."Alhamdulilah dari kuota yang kita usulkan sebagian besar disetujui, seperti formasi guru itu semua usulan kita disetujui," ujarnya. Ikhwan merincikan untuk formasi guru, sebelumnya pihaknya mengusulkan sebanyak 3.057 formasi dan seluruh usulan tersebut disetujui oleh pemerintah pusat. Kemdian untuk formasi tenaga kesehatan dari 174 formasi yang diusulkan, yang disetujui sebanyak 173 orang, berkurang 1 formasi dari yang diusulkan. Sedangkan untuk formasi tenaga teknis dari 196 formasi yang diusulkan yang disetujui hanya 149 formasi atau berkurang 20 formasi dari yang diusulkan."Jadi total semuanya ada selisih 21 formasi antara usulan yang kita sampaikan ke Kemenpan Rb dengan kuota yang disetujui oleh Kemenpan RB," katanya.

Tim Satgas TPPO Polda Riau beserta Jajaran berhasil Menggagalkan Penyelundupan 39 PMI Ilegal
Hukum

Tim Satgas TPPO Polda Riau beserta Jajaran berhasil Menggagalkan Penyelundupan 39 PMI Ilegal

Pekanbaru, Petah.id - Tim Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polda Riau beserta Jajaran berhasil menggagalkan penyelundupan 39 orang Pekerja Miggran Indonesia (PMI) di 2 lokasi berbeda Dumai dan Bengkalis, sejak tanggal 05 Juni 2023 hingga 11 Juni 2023.Dalam pengungkapan tersebut petugas berhasil mengamankan 9 orang tersangka dari 4 kasus TPPO. Dimana Ditreskrimum Polda Riau sebanyak 2 kasus, Polres Bengkalis sebanyak 1 kasus dan Polres Dumai sebanyak 1 kasus.Kabid Humas Polda Riau, menjelaskan, kasus pertama ditangani oleh Polda Riau, dimana Tim Satgas TPPO Ditreskrimum Polda Riau mendapatkan informasi perihal adanya rumah yang terletak di Desa Wonosari Barat, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis, dijadikan tempat penampungan 5 orang PMI, kemudian Tim Satgas TPPO Ditreskrium Polda Riau yang dipimpin oleh IPDA APRIADI melakukan pengecekan ke rumah yang diduga dijadikan tempat penampungan PMI tersebut dan dari hasil pengecekan ditemukan ada 3 orang PMI yang akan diberangkatkan ke Negara Malaysia."Kemudian kasus yang kedua juga dilakukan oleh tim Satgas TPPO Polda Riau, kedua pelaku diamankan petugas saat hendak menyebrang ke Pulau Rupat dengan mengunakan Mobil MPV Nopol BK 1635 GM, di Terminal Roro Bandar Sri Junjujungan, Dumai, Jumat (09/06/2023) siang kemaren, sekitar pukul 14.53 Wib saat hendak menyelundupkan 4 PMI ke Malaysia," kata Kabid Humas didampingi Dirreskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, saat menggelar konferensi Pers di halam belakang Mapolda Riau, Selasa (13/06/2023).Kemudian, tambah Kabid, kasus yang ke 3 dilakukan oleh Tim Satgas TPPO Satreskrim Polres Bengkalis, dari pengungkapan tersebut petugas berhasil mengamankan 3 orang tersangka dan berhasil menyelamatkan 28 orang PMI saat menginap di Wisma Resti Jalan Soekarno Hatta, Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, pada Senin (05/06/2023) lalu."Kemudian kasus yang terahir ditangani oleh Tim Satgas TPPO Satreskrim Polres Dumai, dimana dalam pengungkapan tersebut petugas berhasil mengamankan 3 orang tersangka dan berhasil menyelamatkan 4 orang PMI di sebuah rumah kontrakan yang berada di Jalan Lintas Duri-Dumai tepatnya di Jalan Perjuangan, Kelurahan Bathin Solapan, Kecamatan Mandau, Kebupaten Bengkalis," kata Kombes Nandang.Kabid menambahkan, modus para pelaku dalam aksinya merekrut para PMI dengan bayaran Rp.5 juta per PMI nya."Rata-rata para PMI ini membayar Rp.5 juta untuk sekali keberangkatan," kata Kabid Humas.Saat ini para tersangka berserta barang bukti sudah diamankan di Mapolda Riau, Polres Bengkalis dan Polres Dumai guna menjalani proses hukum selanjutnya."Atas perbuatannya para pelaku kita jerat dengan pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 10 UU No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan TPPO dan atau pasal 81 Jo pasal 83 UU No. 18 Tahun 2017 Tentang TP Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dengan ancaman hukuman diatas 2 tahun penjara," tutup Kabid.

Ibu dan Dua Anak Tewas Terpanggang Dalam Musibah Kebakaran Toko Oleh Oleh di Pekanbaru
Pekanbaru

Ibu dan Dua Anak Tewas Terpanggang Dalam Musibah Kebakaran Toko Oleh Oleh di Pekanbaru

Pekanbaru, Petah.id - Seorang ibu dan 2 anaknya tewas terpanggang dalam musibah kebakaran di toko 'Pusat Oleh-Oleh Ameena. Peristiwa itu terjadi Sabtu (10/6) pukul 04.45 WIB. Dugaan sementara api berasal dari konsleting listrik."Innalillahi wainna ilaihi rojiun, kami turut berduka atas kejadian kebakaran subuh tadi di toko pusat oleh-oleh di Jalan Sukajadi Pekanbaru. Tiga orang terdiri dari ibu dan 2 anak-anak di rumah tersebut meninggal dunia," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan.Sejumlah masyarakat masih terlelap dalam tidurnya sehingga kobaran api yang besar membuat rumah sekaligus toko oleh-oleh itu hangus dilalap api dalam waktu yang singkat.Tiga orang yang menjadi korban meninggal dunia bernama Poppy Anis (43), serta dua anak-anaknya Audrey (12) dan Anisya (9). Mereka terjebak dalam rumah yang dijadikan toko oleh-oleh itu. Kondisi ketiganya terpanggang karena dilahap si jago merah."Saya dan anggota sudah olah TKP. Api baru berhasil dipadamkan pukul 06.30 WIB," jelas Andrie.Andrie menyampaikan, dari keterangan warga, diperoleh informasi bahwa mereka sempat mendengar teriakan korban. Teriakan itu berupa meminta pertolonhan dari dalam rumah saat api kian membesar."Tetapi kondisi saat itu api terus membesar. Kemudian baru pagi jam 6.30 Wib ditemukan ketiga korban meninggal dunia tiga orang," kata Andri.Para korban tak dapat menyelamatkan diri, warga juga tidak berhasil menyelamatkan mereka. Ketiganya terjebak di dalam kamar. "Saat musibah kebakaran terjadi, suami ibu itu lagi di luar kota. Jadi ibu dan 2 anaknya ini terjebak di kamar. Tetapi ada dua orang keluarga lainnya di dalam rumah itu juga yang selamat," tandasnya.

Berusaha Kabur Pelaku Jambret yang Tewaskan IRT di Pekanbaru Dihadiahi Timah Panas oleh Polisi
Kriminal

Berusaha Kabur Pelaku Jambret yang Tewaskan IRT di Pekanbaru Dihadiahi Timah Panas oleh Polisi

Pekanbaru, Petah.id – Tim Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru menangkap dan menembak pelaku jambret gelang emas yang menewaskan seorang ibu rumah tangga (IRT) Pitri Laila. Korban tewas di rumah sakit usai dijambret pelaku di Jalan Melati, Kota Pekanbaru, Riau. "Pelaku bernama M Nabil Kadafie alias Nabil ditangkap oleh Tim Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru atas kasus jambret. Dalam aksinya, pelaku menyebabkan korbannya tewas setelah dirawat di rumah sakit," ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri Ronald Parulian Siagian Jumat (9/6).Jefri menjelaskan, pelaku beraksi Rabu, 24 Mei 2023 lalu sekitar pukul 10.00 WIB di jalan Melati, depan Toko Bangunan Budi Luhur Jaya, Simpang Baru, Bina Widya, Kota Pekanbaru. Dia ditembak polisi saat proses penangkapan karena berusaha kabur.Tak sendirian, Nabil melakukan aksi jambret tersebut bersama pelaku lainnya yang masih buron bernama Fajar. Keduanya melancarkan aksi jahatnya terhadap Pitri Laila, yang tewas setelah dirawat di rumah sakit."Menurut penjelasan Sisri, pelapor dan saksi dalam kasus ini, kejadian berlangsung saat dirinya dan Pitri berboncengan dengan Honda Beat bernomor polisi BM 3052 YY. Mereka baru saja mengisi bahan bakar di SPBU Garuda Sakti dan melanjutkan perjalanan di Jalan Melati," ucap Jefri.Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dari arah belakang menbuntuti sepeda motor korban. Pelaku menggunakan sepeda motor merk Yamaha N-Max hitam yang dikendarai oleh 2 orang laki-laki dan langsung memepet sepeda motor korban dari arah kiri."Salah satu pelaku langsung menarik gelang emas yang ada di pergelangan tangan kiri korban, sehingga korban tertarik dan jatuh dari sepeda motor," ucapnya.Pitri langsung terjatuh dan mengalami luka pada tangan kiri dan kepala yang terbentur aspal hingga pingsan. Kemudian korban dklarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa Pitri tidak dapat tertolong dan meninggal dunia.Lalu, Tim Resmob Jembalang Polresta Pekanbaru mendapatkan informasi dari masyarakat tentang keberadaan pelaku Nabil di Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Tembilahan. Setelah tiba di lokasi, tim berhasil menangkap Nabil di rumah salah satu keluarganya."Tersangka Nabil dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Barang bukti yang diamankan polisi antara lain satu unit sepeda motor NMAX warna hitam, dan satu buah gelang emas," pungkasnya.

48 Perkara Masyarakat Miskin Dapat Bantuan Hukum dari Pemprov Riau
Daerah

48 Perkara Masyarakat Miskin Dapat Bantuan Hukum dari Pemprov Riau

Pekanbaru, Petah.id - Program bantuan hukum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kepada masyarakat miskin atau kurang mampu di Provinsi Riau tahun 2023 berjalan signifikan. Sedikitnya, ada 48 perkara masyarakat kurang mampu tersebar di kabupaten kota se-Riau sudah ditangani Organisasi Bantuan (OBH), yang biayanya ditanggung oleh Pemprov Riau. "Program bantuan hukum Pemprov Riau untuk masyarakat miskin yang tersandung perkara hukum sampai triwulan II tahun 2023 berjalan cukup signifikan," kata Kepala Biro Hukum dan HAM Setdaprov Riau, Elly Wardhani melalui Kepala Bagian Bantuan Hukum, Yan Dharmadi, Kamis (8/6/2023).Yan Dharmadi mengatakan, hingga saat ini bantuan hukum yang diberikan Pemprov Riau secara gratis kepada masyarakat miskin di Riau ada 48 perkara. "Itu 48 perkara tersebar di kabupaten kota. Namun yang signifikan itu ada di Rokan Hilir ada 9 perkara dan Bengkalis 8 perkara," ujarnya. Karena itu, lanjut Yan Dharmadi, Pemprov Riau meminta warga Riau kurang mampu yang tersandung perkara hukum dapat memanfaatkan program bantuan hukum tersebut. "Dengan begitu, masyarakat bisa diberikan bantuan hukum secara cuma-cuma. Maka manfaatkan program ini, karena ada 14 OBH yang bekerjasama dengan Pemprov Riau tersebar di kabupaten kota," ujarnya. Yan Dharmadi menjelaskan, untuk mendapatkan bantuan hukum gratis dari Pemprov Riau, masyarakat bisa menghubungi OBD di kabupaten kota se-Riau, dengan menyampaikan permohonan bantuan hukum kepada Gubernur Riau melalui Biro Hukum dan HAM Setdaprov Riau."Prinsipnya kita Pemprov Riau sangat mendukung program yang sudah disematkan oleh undang-undang tentang bantuan hukum masyarakat kurang mampu, kita sudah menginplementasi dengan Perda Nomor 3 Tahun 2015. Insya Allah kita akan hadir memberikan bantuan hukum kepada masyarakat guna pemenuhan hak-hak hukum," paparnya. "Kita juga apresiasi kepada OBH yang sudah bekerja memberikan pendampingan hukum kepada masyarakat kita, salah satu contoh di Bengkalis itu kita sudah memenuhi hak-hak hukum masyarakat, dan bahkan ada satu perkara yang divonis bebas," tukasnya. Untuk diketahui, dalam mengoptimalkan bantuan hukum tersebut, Pemprov Riau mengalokasikan anggaran sebesar Rp450 juta pada tahun 2023. Anggaran itu naik dari sebelumnya hanya Rp250 juta APBD murni 2022 dan perubahan Rp50 juta. 

Terlilit Hutang, Pemuda di Pekanbaru Tikam Teman Sendiri di Danau Buatan
Kriminal

Terlilit Hutang, Pemuda di Pekanbaru Tikam Teman Sendiri di Danau Buatan

Pekanbaru, Petah.id - Deri Kurniawan (25) tewas ditikam temannya sendiri, Novialdi (25) di tepian Danau Buatan, Dermaga Satu, Kecamatan Rumbai, Minggu (9/4/2023). Novialdi nekat membunuh temannya lantaran ingin merampok sepeda motor korban untuk dijual dan membayar hutang. "Jadi pelaku ini membunuh korban karena ingin menguasai sepeda motor korban. Dari pengakuannya, pelaku ini memiliki utang sama orang lain sebesar Rp2 juta," Kapolresta Pekanbaru Kombes Pria Budi, Selasa (11/4/2023).Dikatakan Budi, mulanya pelaku datang kerumah korban minta diantarkan ke salah satu bengkel di daerah Palas. Awalnya korban tidak mau mengabulkan permintaan pelaku. Namun, karna ia juga bekerja sampingan sebagai ojek online, Deri pun mengantarkan Novialdi. "Pelaku ini sudah merencanakan semuanya. Korban sempat menolak ajakan pelaku dan pada akhirnya setuju mengantarkan pelaku," ucap Budi.Selanjutnya, korban membonceng pelaku menuju daerah Palas. Namun, dalam perjalanan pelaku mengajak korban untuk menjemput aki mobil dekat Danau Buatan Dermaga Satu."Saat di tempat yang sepi, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan langsung menikam leher, punggung serta wajah korban," jelasnya.Korban sempat melawan hingga terjadi pergumulan di antara keduanya. Hingga akhirnya Deri tewas di tangan Novaldi. Namun belum sempat pelaku melarikan motor, seorang saksi tiba di lokasi sehingga Novaldi berpura-pura bahwa mereka adalah korban jambret."Pelaku membuat alibi bahwa mereka dijambret. Namun setelah kami telusuri dari kesaksian dan alibi, ada hal yang mencurigakan. Pertanyaan yang kami lontarkan berulang-ulang, selalu diberikan jawaban yang berbeda oleh pelaku," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan.Meski pelaku tetap tak mengaku membunuh korban, polisi tidak kehabisan akal. Andrie membawa sample darah yang menempel di kuku pelaku ke RS Bhayangkara."Bukti lainnya ditemukannya darah dari sample kuku pelaku saat kita berkoordinasi dengan RS Bhayangkara Polda Riau," jelas Andrie.Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340, 338, dan 365 ayat (3) tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana penjara hukuman seumur hidup.Sumber : Merdeka.com

Gubernur Syamsuar Ajak IKA USU Siapkan Generasi Berprestasi
Pekanbaru

Gubernur Syamsuar Ajak IKA USU Siapkan Generasi Berprestasi

Pekanbaru, Petah.id - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri silaturahmi ramadan bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sumatera Utara wilayah Riau di Hotel Bono, Kota Pekanbaru, Minggu (09/04/2023). Pada pertemuan ini juga di laksanakan penyerahan trophy pemenang olimpiade Skolastik, perlombaan tersebut diselenggarakan oleh IKA USU untuk SMA/SMK Sederajat pada 16 maret 2023. Gubri Syamsuar mengatakan, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya olimpiade. Menurutnya, Olimpiade ini dapat mempersiapkan anak-anak berlatih dalam memasuki perguruan tinggi yang diinginkannya. “Alhamdulillah pada hari ini kita bisa hadir kegiatan silaturahmi IKA USU Riau dan memberikan penghargaan kepada anak-anak kita. Kami tentunya atas nama pemerintah provinsi Riau mengucapkan terima kasih di mana ini khususnya dalam rangka untuk mempersiapkan anak-anak untuk melatih kemampuannya dan diharapkan kiranya bisa lulus memasuki perguruan tinggi,” katanya. Gubernur Syamsuar yang juga merupakan alumni dari USU mengungkapkan, ini juga menjadi pembekalan serta menambah pengalaman untuk generasi muda yang akan melanjuti pembelajarannya di masa mendatang. “Karena itu tentunya hari ini pembekalan yang diberikan ini tidak hanya selesai dengan pembekalan itu saja. Tetapi juga diharapkan kepada anak-anak kami kiranya dapat melanjutkan pengalaman dalam bimbingan belajar itu,” ungkapnya. Orang nomor satu di Provinsi Riau menjelaskan, masa depan negara ini memang tergantung pada anak usia sekarang. Pemerintah Indonesia sering mengatakan pada suatu saatnya Indonesia ini akan mendapatkan bonus demografi. Oleh karena itu, para gerenasi penerus inilah yang di harapkan dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di masa mendatang. “Sekarang saja dari jumlah data penduduk Riau sudah ada peningkatan, apalagi kalau sudah mulai tahun 2030. Kalian nanti yang paling banyak berkontribusi untuk negara dan Riau,” jelasnya. Dirinya menerangkan, bonus demografi ini dapat terwujud apabila anaknya berkualitas dan anak yang beriman takwa kepada tuhan yang maha esa. Kalau anak yang tidak termasuk kriteria iniakan menjadi masalah, dan akan ada pengangguran. Pengangguran besar juga nanti akhlaknya bisa bermacam-macam. “Jadi karena itulah saya sampaikan masa muda ini memang tidak bisa diabaikan dan tidak boleh dianggap spele. Sebab satu sisi bonus demografi ini kalau betul-betul mempunyai daya saing tentunya selamat dunia dan akhirat. Tapi kalau tidak itu bisa menjadi tanggungjawab pemerintah yang begitu berat di masa mendatang,” terangnya. Dengan begitu, mantan Bupati Siak dua periode itu berharap, agar mulai mempersiapkan generasi yang berkualitas. Sehingga dipesankan juga untuk anak-anak selalu berhati-hati dalam menggunakan gawai di kehidupannya. “Karena itulah dari sekarang ini kita harus persiapkan diri untuk generasi yang berkualitas di masa yang akan datang. Dan untuk anak-anak yang saya cintai jangan terlalu sering bermain HP karena itu bisa membuat kecanduan dan dapat memberikan efek negatif bagi kehidupan.” pungkasnya. (Mcr) 

Halaman 1 dari 25