Bengkalis, Petah.id- Pantai Tanjung Lapin, yang terletak di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, merupakan destinasi wisata yang menyimpan sejuta pesona. Keindahan alamnya yang masih asri dan belum banyak terjamah menjadikan pantai ini sebagai permata tersembunyi di Provinsi Riau. Dengan pasir putih yang lembut, air laut yang jernih, serta panorama matahari terbenam yang memukau, Pantai Tanjung Lapin memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata unggulan.Pantai Tanjung Lapin dikenal dengan garis pantainya yang luas, dihiasi pasir putih yang halus dan bersih. Wisatawan yang datang dapat menikmati suasana pantai yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota. Ombaknya yang relatif tenang juga membuat pantai ini cocok untuk berbagai aktivitas rekreasi seperti berenang, bermain pasir, atau sekadar berjalan-jalan di tepi pantai.“Pantai ini sangat indah dan tenang. Saya merasa seperti berada di surga tersembunyi,” ujar seorang wisatawan lokal yang baru pertama kali mengunjungi pantai tanjung lapin, Jumat (6/12/2024).Selain itu, Pantai Tanjung Lapin menawarkan pemandangan matahari terbenam yang memukau. Saat senja tiba, langit di atas pantai berubah menjadi kanvas dengan gradasi warna oranye dan merah, menciptakan momen yang sempurna bagi para fotografer dan pengunjung yang ingin mengabadikan keindahan alam.Keunggulan lain dari Pantai Tanjung Lapin adalah potensi wisata bahari yang dapat dikembangkan. Dengan air laut yang jernih dan kehidupan bawah laut yang kaya, pantai ini sangat ideal untuk aktivitas snorkeling. Selain itu, lokasi ini juga cocok untuk kegiatan berperahu atau memancing, yang dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.Tidak jauh dari pantai, terdapat hutan mangrove yang dapat dikembangkan menjadi destinasi ekowisata. Hutan ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna yang khas. Wisata edukasi mengenai pentingnya pelestarian mangrove bisa menjadi nilai tambah untuk menarik pengunjung yang peduli lingkungan.Pesona Budaya dan Tradisi LokalPantai Tanjung Lapin tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya yang kaya. Pulau Rupat merupakan rumah bagi masyarakat Melayu yang memiliki tradisi dan budaya yang kuat. Wisatawan dapat menikmati kuliner khas Melayu, seperti gulai ikan patin dan sate lokan, serta menyaksikan pertunjukan seni tradisional seperti tari zapin.Selain itu, festival budaya tahunan yang digelar di Pulau Rupat dapat menjadi magnet bagi wisatawan. Dengan menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya, Pantai Tanjung Lapin dapat menjadi destinasi wisata yang unik dan berdaya saing.Masa Depan Pantai Tanjung LapinDengan keindahan alamnya yang menawan, potensi wisata bahari yang beragam, serta kekayaan budaya lokal yang autentik, Pantai Tanjung Lapin memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Riau. Namun, keberhasilan ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata.Apabila dikelola dengan baik, Pantai Tanjung Lapin tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga memperkenalkan keindahan Pulau Rupat ke dunia internasional. Kini saatnya bagi Pantai Tanjung Lapin untuk bersinar bagai permata wisata di pesisir Riau.Sebagai Lokasi Event Rupat Fest Running 10K Acara Rupat Fest Running 10K menjadi sorotan sebagai upaya Pemerintah Provinsi Riau mempromosikan potensi wisata Pantai Tanjung Lapin melalui olahraga.Pada tahun ini, sebanyak 124 pelari telah resmi mendaftar. Mereka terdiri dari 87 peserta asal Riau dan 31 peserta dari Palembang, Jakarta, Pontianak, Sumatra Barat, Jambi, Sumatera Utara, Surakarta. Lalu, 6 peserta lagi dari daerah asalnya.
Pekanbaru, Petah.id- Ratusan pelari dari berbagai daerah di Indonesia akan siap meramaikan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, untuk mengikuti ajang Rupat Fest Running 10K. Acara ini menjadi sorotan sebagai upaya Pemerintah Provinsi Riau mempromosikan potensi wisata Pantai Tanjung Lapin melalui olahraga.Pada tahun ini, sebanyak 124 pelari telah resmi mendaftar. Mereka terdiri dari 87 peserta asal Riau dan 31 peserta dari Palembang, Jakarta, Pontianak, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Utara, Surakarta. Lalu, 6 peserta lagi dari daerah asalnya.Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat menyambut baik setelah melihat antusiasme peserta yang datang dari berbagai penjuru nusantara. Menurutnya, partisipasi yang besar ini menunjukkan bahwa Rupat Fest Running 10K telah menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin menikmati keindahan Pulau Rupat."Kita sangat senang antusias wisatawan lokal dan wisatawan nusantara sangat tertarik mengikuti Running 10 K," ucapnya di Pekanbaru, Kamis (05/12/2024).Ia menjelaskan, bahwa acara ini dirancang untuk memadukan wisata bahari, budaya dan olahraga. Para pelari diajak menjelajahi keindahan alam Pulau Rupat, mulai dari pantai-pantai berpasir putih di bibir pantai selat malaka yang memanjakan mata."Kami ingin peserta merasakan pengalaman yang unik, di mana olahraga dan keindahan alam bahari berjalan beriringan," jelasnya.Menurut Roni, Rupat Fest Running 10K bukan sekadar ajang lomba lari, tetapi juga bentuk komitmen pemerintah dalam memperkenalkan potensi wisata daerah. "Kami melihat Rupat sebagai salah satu destinasi unggulan Riau yang perlu terus dipromosikan. Melalui iven ini, kami berharap semakin banyak orang yang mengenal dan tertarik untuk berkunjung," terangnya.Dituturkan, manfaat ekonomi juga akan dirasakan oleh masyarakat lokal. Ia menyebutkan bahwa kehadiran ratusan pelari dan pengunjung memberikan dampak positif bagi sektor kuliner hingga pengrajin ekraf."Event ini tentu memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk terlibat langsung dan mendapatkan manfaat ekonomi," tuturnya.Lebih lanjut, lomba lari ini merupakan rangkaian dari Rupat Fest yang berlangsung pada 7 Desember. Tak hanya itu, aganda tersebut dapat menjadi wadah edukasi tentang pentingnya olahraga dan pelestarian lingkungan."Kami selalu mengingatkan peserta, panitia, hingga para tamu untuk menjaga kebersihan lingkungan selama acara. Pulau Rupat adalah aset yang harus kita jaga bersama," pungkasnya.Rupat Fest, ajang tahunan yang merayakan keindahan bahari dan kekayaan budaya Riau, kembali digelar pada 6-8 Desember 2024. Dengan tema "Culture Paradise", festival ini siap memukau pengunjung dengan berbagai pertunjukan seni, lomba, dan kuliner khas Melayu.Acara ini dihelat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pariwisata. Agenda Wisata ini menyuguhi keindahan destinasi wisata di Pulau Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis.Pulau Rupat kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Rupat Fest 2024. Selama tiga hari, pulau indah ini akan dipenuhi oleh beragam kegiatan menarik yang menggabungkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan semangat keramahtamahan masyarakat Riau.Tak hanya itu saja, event ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata, memperkuat ekonomi lokal dan melestarikan warisan budaya Melayu. Terlebih tepi Pantai Tanjung Lapin menawarkan keindahan alam yang sangat memukau para pelancong.Diharapkan festival ini dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Bengkalis. Kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Rupat Fest akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar, terutama pelaku usaha UMKM.Keberhasilan Rupat Fest tidak terlepas dari peran dan dukungan aktif masyarakat lokal. Adanya acara seperti ini diharapkan mampu mendorong investasi di bidang pariwisata sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.
Pekanbaru, Petah.id- Puluhan ribu masyarakat Provinsi Riau padati Halaman Kantor Gubernur Riau menyaksikan penampilan Lancang Kuning Carnival tahun 2024 di malam penutupan Gebyar Bangga Buatan Indonesia Bangga Berwisata di Indonesia (BBI BBWI), Minggu (5/5/2024) malamMalam acara penutupan menampilkan berbagai atraksi fashion show, tarian yang memukau, hingga penampilan musik yang syahdu berhasil menampilkan pesona seni yang begitu menakjubkan.Terpantau masyarakat yang memadati lokasi tampak begitu antusias dalam menikmati momen malam itu. Kemeriahan semakin terasa dengan adanya berbagai pertunjukan seni serta hiburan dari artis ibu kota seperti Angel Karamoy dan Fourtwnty.Penjabat (Pj) Gubernur Riau yang diwakili oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Riau, Indra katakan, sejak 3-5 Mei Gebyar BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival telah diselenggarakan dengan menampilkan pagelaran bazar UMKM, pentas seni, pawai budaya dan fashion show. "Alhamdulillah kita mendapat capaian gemilang dengan meraih piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor penari terbanyak dalam tari massal 10 ribu peserta," sebutnya.Selain itu, disambungnya, Provinsi Riau juga kembali memecahkan rekor MURI atas mie sagu terbanyak di Indonesia. Total terdapat 3.500 mie sagu yang telah disiapkan."Terima kasih kepada masyarakat Riau yang telah memperlihatkan antusiasme yang tinggi selama acara berlangsung selama 3 hari ini," sebutnya.Indra berharap para pegiat seni dan insan UMKM lokal agar semakin berkembang kedepannya. Ia juga berpesan agar masyarakat Provinsi mendukung para UMKM lokal dengan cara membeli dan mempromosikan produk lokal."Mari kita tingkatkan kolaborasi dan kerjasama untuk meningkatkan sektor UMKM dan pariwisata dengan mengangkat kearifan lokal serta kekayaan daerah," harapnya.
Siak,Petah.id - Upaya mendorong peningkatan pengunjung untuk datang ke Siak, Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Pariwisata siapkan tiga iven besar pada Desember 2023 mendatang. Kepala Dinas Pariwisata Tekad Perbatas Setia Dewa melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Basriansyah mengatakan, iven tersebut ditaja dengan harapan dapat memanjakan pengunjung yang datang ke Kabupaten Siak. Iven itu juga menjadi rangkaian Hari Jadi ke-24 Kabupaten Siak. “Tiga iven itu adalah, Tour de Siak yang dijadwalkan Jumat sampai Senin (1-4/12), Serindit Boat, Jumat sampai Senin (15-18/12), dan Festival Sungai Siak, Rabu sampai Sabtu (20-23/12) mendatang,” kata Kabid Pemasaran Basriansyah. Untuk Tour De Siak, tambah Basriansyah, tahun hanya mengelilingi sejumlah kecamatan di Kabupaten Siak. Hal itu tentunya kembali pada konsep awal dilaksanakan Tour De Siak dilaksanakan. Pada tahun 2022, helat Tour De Siak sempat mengelilingi beberapa kabupaten/kota di Riau. “Kami kembali ke konsep awal, Tour de Siak akan mengelilingi Kecamatan Siak, Bungaraya, Sungai Apit, Pusako, Mempura, Dayun, Koto Gasib, dan Tualang,” tambahnya. Disampaikan Basriyansyah, pihaknya sudah mendapatkan persetujuan rekomendasi waktu pelaksanaan iven Tour De Siak dari Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PBISSI). Pemkab sendiri mengajukan pelaksanaan Tour De Siak pada tanggal 1-4 Desember 2023 mendatang. Dan kini, pihaknya sudah mengantongi rekomendasi pelaksanaan iven tersebut pada tanggal yang telah diajukan. “Karena rekomendasi persetujuan waktu yang diajukan sudah dapat dari PBISSI maka saat ini kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya agar iven tersebut sukses dilaksanakan,” ucap Basriansyah. Iven ke duanya kata Basriansyah, yakni Serindit Boat, yang juga sudah mendapatkan izin pelaksanaannya dari PB PODSI. Pihaknya, lanjut Basriansyah, mengajukan pelaksanaan iven tersebut pada tanggal 15-18 Desember 2023 kepada PB PODSI. “Alhamdulillah kita juga sudah kantongi izin pelaksaannya dengan jadwal yang kami ajukan dari asosiasi tersebut,” lanjutnya. Saat ini jelasnya, pihaknya juga sedang menyiasati pelaksanaan dari iven Serindit Boat itu sendiri, mulai dari pemetaan rute hingga tim sebagai pesertanya. “Iven ini merupakan salah satu iven kebanggaan masyarakat Siak, karena dijadwalkan akan ada tim dari mancanegara,” terangnya. Terakhir, kata Basriansyah lebih jauh, pihaknya juga akan melaksanakan Festival Sungai Siak. Festival Sungai Siak ini kali pertama digelar sebagai salah satu upaya melestarikan budaya serta adat istiadat masyarakat Siak yang dulunya menjadikan Sungai Siak sebagai transportasi utama. Pada iven ini akan ada seminar, dan ragam pertunjukan menggunakan ponton, ada juga lomba perahu hias, yang digunakan adalah sampan penyeberangan. Sebab, setelah itu diharapkan sampan penyeberangan tetap seperti itu, memiliki hiasan dan ada lampu lampunya. “Untuk menyatu dengar warga, kami gelar juga lomba memancing,” ucapnya. Panitia juga akan mengundang komunitas serta pihak yang bersemangat menjaga sungai, seperti dari Rohul dan Rohil dengan Sungai Rokannya, dari Kampar dan Pelalawan dengan Sungai Kampar, serta dari Inhu dan Inhil dengan Sungai Indragiri. “Mudah-mudahan dengan adanya iven Sungai Siak semua pihak secara bersama dapat menjaga kelestarian Sungai Siak,” tutup Basriyansah. (Infotorial)
Jakarta, Petah.id- Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tahun ini diselenggarakan kegiatan Istana Berbatik sebagai momen promosi batik produk asli dan karya kreatif warisan budaya ke kancah dunia. Kegiatan yang diselenggarakan di depan Istana Negara ini menampilkan fashion show batik yang melibatkan lebih dari 500 peserta yang terdiri dari pejabat negara, gubernur, public figure, artis, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, duta besar negara sahabat. Pada acara tersebut Gubernur Riau Syamsuar beserta istri diundang menampilkan batik riau hasil kreasi pebatik daerah, dengan motif perahu baganduang berpadu bunga kiambang dalam balutan warna kuning dan dongker. "Alhamdulillah tadi saya bersama istri mengenakan batik riau saat peragaan busana di hadapan presiden jokowi dan ibu, momen luar biasa mempromosikan batik riau yang melukiskan kebudayaan masyarakat di pasar nasional dan internasional karena dihadiri juga oleh duta besar negara sahabat," kata syamsuar Ahad malam di Istana Negara Jakarta seperti dilansir di media center riau (1/10/2023).Gubernur Riau Syamsuar menyambut baik kegiatan istana berbatik ini karena menjadi bukti keberpihakan pemerintah terhadap UMKM ekraf pengrajin batik sehingga nantinya diharapkan mampu meningkatkan penjualan batik riau. "Kegiatan ini bukti keberpihakan pemerintah terhadap pelaku UMKM Ekraf pengrajin batik, harapannya konsumsi atau penjualan batik riau meningkat nantinya," harapnya.
Siak, Petah.id - Liburan pada momen Idul Fitri banyak dimanfaatkan keluarga untuk pergi berlibur dan berwisata. Kabupaten Siak dengan berbagai macam destinasi menjadi salah satu tujuan untuk berwisata bersama keluarga. Banyak tempat nan elok dan menawan yang disuguhkan untuk memanjakan para pengunjung untuk berkeliling di Kota Istana. Setiap tahunnya, beberapa spot wisata jadi tujuan utama bagi pengunjung, salah satunya yang menjadi favorit yakni istana kebanggaan masyarakat Siak, Istana Asyerayah Al Hasyimiyah. Wajar saja Istana Siak menjadi salah satu tempat wisata yang paling diminati. Karena, bangunan megah dan kokok itu menjadi saksi bisu kemahsyuran Kerajaan Siak pada masa itu.Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Tekad Perbatas Setia Dewa melalui Kabid Destinasi Paula Chandra menyampaikan bahwa pengunjung tahun ini meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya. "Tahun sebelumnya libur lebaran hanya 58 ribu orang, kali ini mencapai 139.093 orang mengunjungi tempat wisata di Siak," kata Paula, Selasa (2/5/023). Dikatakan Paula, peningkatan kunjungan wisata ke Siak tentunya tak luput dari inovasi dan keramah tamahan masyarakat Siak terhadap para wisatawan. Setidaknya, ada 15 tempat wisata yang menjadi tujuan wisata di Siak yang ramai dikunjungi. Adapun 15 destinasi wisata dan jumlah orang yang mengunjungi yakni Istana Asserayah Al Hasyimah 25.749 orang, Tangsi Belanda 423 orang, Rumah Datuk Pesisir 1.0736 orang, Skywalk Tengku Buwang Asmara 42.525 orang, Embung Dayun 9.318 orang, Taman Tengku Agung 15.449 orang, Taman Rusa 4.635 orang, Bandar Tepian Sungai Jantan 20.599 orang, Makam Sultan Syarif Kasim 2.066 orang, Taman Rajawali 764 orang, Makam Koto Tinggi 411 orang ditambah 5 wisatawan mancanegara, Queen Star Waterpark 2.320 orang , Balairung Sri 26 orang , Picnic Village 736 orang dan Sigaran Jiwa 3.335 pengunjung."Data tersebut sesuai dengan apa yang kami laporkan ke propinsi," ujar Paula.Kedepan, lanjut Paula, menumbuhkan tingkat wisatawan ke Siak, pihaknya akan terus berbenah. Mulai dari penambahan spot wisata baru hingga persoalan perbaikan sarana dan prasarana. "Kami berharap masyarakat dapat berperan juga bersama untuk memajukan pariwisata. Memanfaatkan kunjungan wisata untuk menambah income masyarakat," tuturnya. Dari semua tempat wisata, Sky Walk Tengku Buwang Asmara paling banyak diminati pengunjung. Sebanyak 42.525orang yang menikmati Kota Siak dari tepian Sungai Jantan. Posisi Sky Walk membujur di tepian Sungai Jantan yang berlokasi di Kampung Tengah, Mempura. (Infotorial)
Siak, Petah.id - Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Siak terus berinovasi dalam memberikan pelayanan dan kemudahan untuk masyarakat. Kali ini, Dishub Siak berupaya memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke Kota Istana dengan menghadirkan fasilitas bus wisata. Bus wisata itu rencananya akan diadakan pada pertengah tahun ini. Bus yang dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung. Nantinya, para wisatawan akan diajak berkeliling menggunakan bus yang memiliki ornamen unik untuk berkunjung ke tempat wisata-wisata yang ada di Siak. Untuk desain bus wisata, Dishub Siak ambil gaya ornamen - ornamen yang yang melekat pada istana kebanggaan masyarakat Siak, Istana Asyerayah Al Hasyimiyah. Bus itupun memiliki ruang VVIP dan ruang terbuka. Tentunya, konsep itu berbeda dengan konsep bus wisata pada umumnyaa yang berada di kota - kota. Bus wisata Siak ini diberi nama Siakkuw. "Bus itu diberi nama Siakkuw yang kepanjangannya Siak Angkutan Wisata," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Siak, Junaidi. Selain ramah anak, lansia dan disabilitas, Bus Siakkuw dilengkapi dengan ruangan AC. Posisinya tepat dibelakang supir. Untuk ruangan AC nya, memiliki desain jendela yang sama persis dengan jendela Istana Siak. Bagian belakang bus dirancang ruangan terbuka dengan pintu dan pagar yang menyerupai terali istana Siak. Desain Naga Betangkup yang menjadi lambang Kerajaan Siak juga turut menghiasi pada bagian depan Bus Siakkuw dan bagian atas dirancang seperti ukiran yang sarat dengan seni ukir kerajaan Siak. "Jadi ornamen-ornamen Istana Siak sangat kelihatan sekali pada bodi bus Siakkuw," jelas Junaidi. Dishub Siak akan adakan Bus Siakkuw sebanyak dua unit. Tak tanggung-tanggung, untuk Bus Siakkuw Pemkab Siak rogoh kocek APBD sebesar Rp2,8 miliar untuk dua unitnya. Ditargetkan Junaidi, Bus Siakkuw akan beroperasi pada pertengahan tahun 2023 ini. Tak sampai disitu, Junaidi menggambarkan rute perjalanan Bus Siakuw ini, yaitu dari Jalan Raja Kecik bus bakal berkeliling ke berbagai destinasi wisata andalan di Kota Siak Sri Indrapura. Seperti Istana Siak, Balairung Sri, Taman Siak Lawo dan Pasar Seni Kesturi."Pasar Seni itu akan dihidupkan kembali untuk sentra UMKM wisata. Setelah itu baru kembali ke Raja Kecik, yang juga direncanakan akan dibangun terminal wisata di sana," kata Junaidi.Saat ini, lanjut Junaidi, pihaknya sedang menunggu persetujuan dari karoseri dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk realisasinya. "Kita sudah ajukan desain busnya. Jika karoseri keluar kita langsung lelang," lanjut Junaidi. Junaidi berharap apa yang dilakukannya saat ini dapat menunjang wisatawan untuk kembali datang ke Kabupaten Siak. Tidak hanya itu, ia pun inginkan agar para wisatawan yang berkunjung dinspot wisata yang ada di Siak merasakan kenyamanan dan keamanan dalam berwisata. "Semoga bisa bikin wisatawan semakin nyaman berkunjung ke Siak dan dapat menambah PAD bagi Pemkab Siak," tutupnya. (Infotorial).
Siak, Petah.id - Inovasi dalam rangka mempermudah pelayanan dan kenyamanan pengunjung wisatawan terus dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Riau. Libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H nanti Dispar Siak mulai terapkan E-tiketing untuk masuk destinasi wisata Istana Siak. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa mengatakan, sistem itu dilakukan untuk memudahkan pengelola dalam melakukan kontrol data kunjungan yang masuk ke Istana Siak. Selain itu, pihak Dispar Siak dapat dengan mudah memperoleh data secara realtime dengan cepar dan tepat tanpa harus menunggu data dari petugas yang berada di lapangan."Penerapan sistem e-ticketing di Istana Siak sudah kita mulai dari pertengahan Bulan Maret 2023 lalu dan seterusnya hingga libur Idul Fitri April mendatang. Kami berhatal dengan sistem tiket yang baru ini dapat mempermudah wisatawan untuk berwisata dengan nyaman," jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Tekat Perbatas Setia Dewa, Sabtu (1/4/2023).Ditambahkan Tekad, penggunaan teknologi dalam pengelolaan destinasi pariwisata tentu sangat membantu mengaktifkan operasional sebuah destinasi. Tidak hanya itu, digitalisasi kepariwisataan secara bertahap mulai diterapkan disetiap destinasi yang ada di Kabupaten Siak, termasuk untuk masuk ke Sky Walk Tengku Buwang Asmara di Mempura.Namun, sela Tekad, saat ini tiketing sistim juga melayani secara offline, sedangkan untuk versi online masih sedang dalam pembahasan teknis karna terkendala faktor regulasi. "Kita saat ini sedang menyiapkan regulasi e-tiketing ini, semoga cepat selesai. Program digitalisasi, khususnya e-ticketing ini bisa menjadi solusi mudah dan aman bagi wisatawan ke depannya. Sebab, transaksi pembelian tiket bisa dilakukan dengan lebih simpel nanti nya," beber Tekad. Lebih lanjut disampaikan mantan Sekretaris Dinas PU Tarukim Siak itu, akan ada berbagai pengembangan dari program ini kedepannya yang dapat dilakukan seperti paket-paket tiket terusan. "Hal itu dimaksudkan agar wisatawan dapat berkunjung ke beberapa destinasi dengan hanya membeli satu tiket saja serta menikmati fasilitas yang tersedia," lanjut Tekad. Dijelaskan Tekad, sistem e-tiketing memungkinkan wisatawan membayar tiket secara non-tunai dengan menggunakan metode scan QRIS melalui smartphone masing-masing yang tersedia di konter penjualan atau nanti dengan sistim online jika telah di operasikan."Tak usah kaku dengan sistem ini, nanti pengunjung akan di pandu oleh petugas dikonter tiket dan di pintu masuk istana," tuturnya. (Infotorial)
Siak, Petah.id - Kabupaten Siak berhasil menduduki peringkat pertama dalam mempromosikan destinasi wisata secara digital. Apresiasi itu diberikan Dinas Pariwisata Provinsi Riau dalam anugerah promosi pariwisata yang digelar di Kota Pekanbaru.Kadis Parwisata Kabupaten Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa ST MT secara langsung menerima anugerah. Dikatakan Tekad Perbatas, apa yang hari ini diraih tak lepas dari kerja keras timnya dalam mempromosikan distinasi wisata secara digital.Mengingat saat ini memang eradigital, sehingga semua orang harus melek informasi secara digital dan Kabupaten Siak, benar benar memanfaatkannya dengan sangat baik.“Kami memang punya banyak dan beragam destinasi, mulai dari destinasi wisata edukasi, sejarah dan destinasi buatan juga melengkapi destinasi destinasi yang sudah ada,” kata Kadis Tekad Perbatas.Dan capaian ini, memang kerja keras semua pihak, termasuk tim yang tak jarang harus lembur dalam menyiapkan segala sesuatunya.“Kami tidak bisa berdiri sendiri tanpa orang orang kreatif dan semua pihak yang mencintai seni, budaya dan bersama mempromosikan,” ucap Kadis Tekad Perbatas.Dukungan semangat selalu datang dari Bupati Alfedri dan Wabup Husni Merza, untuk selalu tekun dan ikhlas dalam berkarya.“Mari sama sama membangun wisata Siak, sehingga ke depan menjadi mendunia,” ajak Kadis Tekad Perbatas.Berikut kategori APR Riau 2023 terpopuler yang diraih kabupaten kota. Kabupaten Siak meraih kategori Promosi Pariwisata Digital Terpopuler dengan web Pesona_Siak.Selain Kabupaten Siak, ada makanan tradisional terpopuler Kabupaten Meranti, minuman tradisional terpopuler Kabupaten Kuantan Singingi. Cenderamata terpopuler Kabupaten Rokan Hilir. Atraksi budaya terpopuler Kabupaten Kampar. Dan festival pariwisata terpopuler Kabupaten Bengkalis (Rupat). Destinasi baru terpopuler Kabupaten Rokan Hulu (Air Terjun Slanca).
Siak, Petah.id - Jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut di Pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Riay mulai mengalami peningkatan jelang libu Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.Kepala UPT Dinas Perhubungan Provinsi Riau wilayah Pelabuhan Tanjung Buton, Ridwan Helmi mengatakan sejak (23/12/2022) dipersentasekan terjadi peningkatan diangka 5 persen dari data harian normal."Kalau dipersentasekan sementara ini pertanggal 23/12/2022 terjadi peningkatan sebesae diangka 5 persen dari data harian normal," kata Kepala UPT Dishub Provinsi Riau wilayah Pelabuhan Tanjung Buton, Ridwan Helmi. Disampaikan Ridwan, sementara ini kapasitas kapal yang tersedia bisa menampung jumlah permintaan perjalanan. Namun, ditambahkan Ridwan, pihaknya bisa saja melakukan penambahan armada kapal jika sewaktu waktu terjadi lonjakan penumpang. "Untuk armada kapal belum ada penambahan dikarenakan arus keberangkatan masih bisa dikatakan normal dan kapasitas kapal masih bisa menampung jumlah permintaan perjalanan. Tapi, kalau ada lonjakan besar pada pemudik Nataru kami siap menambahkan armada," jelas Ridwan. Ia memprediksi puncak arus keberangkatan dan kepergian pada penumpang di Pelabuhan Buton akan terjadi pada minggu pertama liburan Nataru."Diprediksikan akan terjadi peningkatan di minggu pertama dan akhir libur Nataru," ungkapnya. Lebih lanjut dikatkan Ridwan, ada 10 poin penting dalam pemberitahuan kebijakan pengaturan penumpang dan barang di Pelabuhan Pengumpan Mengkapan. Hal itu, disebutkannya, sudah berdasarkan rapat penyusunan operasi penyelenggaraan angkutan mudik Nataru 2022/2023 di Provinsi Riau. Berikut 10 poin penting dalam mempersiapkan pemudik Nataru : 1. Tidak diperbolehkan parkir kendaraan pada area jalur keluar masuk kendaraan pengantar maupun penjemput atau parkir inap kendaraan. 2. Batas waktu untuk memberikan informasi kepada pengguna jasa yang masuk ke area terminal pelabuhan terkait keberangkatan kapal maksimal 30 menit sebeluk keberangkatan kapal agar tak terjadi penumpukan penumpang pada ruang tunggu pelabuhan. 3. Pengaturan untuk pengangkutan barang yang dimiliki oleh penumpang menuju le dermaga agar sesuai dengan kapal keberangkatan. 4. Memprioritaskan pergerakan naik dan turun barang terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pergerakan naik dan turun penumpang agar tidak terjadi penumpukan penumpang di dermaga ponton. 5. Batas waktu penjualan tiket penumpang kapal maksimal 15 menit sebelum keberangkatan kapal. 6. Keberangkatan kapal harus sesuai waktu yang telah ditentukan, apabila sudah melewati batas waktu maka tali tambat akan dilepas petugas. 7. Tidak ada kenaikan tarif kapal laut selama mudik Nataru8. Operator kapal wajib memperhatikan kesiapan armada kapal baik sisi keamanan dan keselamatan penumpang. 9. Operator kapal dilarang menambah penumpang melebihi kapasitas kursi penumpang di dalam kapal. 10. Melakukan penambahan armada kapal bila perlu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Halaman 1 dari 3