15 Kepala Keluarga di Kampung Dosan Siak Mengungsi Karena Banjir

Foto : Salah seorang warga yang sedang membawa anaknya di kebanjiran/Dokumentasi : Istimewa

Siak, Petah.id - Sebanyak 50 jiwa dari 15 kepala keluarga (KK) warga Kampung Dosan, Kecamatan Pusako, Siak terpaksa harus mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir.

Plt Kalaksa BPBD Siak, Heriyanto mengatakan, banjir disebabkan tingginya curah hujan ditambah dengan tidak lancarnya aliran sungai dan parit.

"Ketingian air 80 sentimeter hingga satu meter. Air Mengenangi tiga titik ruas jalan lintas Pekanbaru-Buton.  Penyebabnya curah hujan tinggi, penyumbatan kanal, ditambah pasang tinggi sungai Siak," ungkap  Plt Kalaksa BPBD Siak, Heriyanto.

Pihaknya, sambung Heriyanto, sudah melakukan koordinasi dengan dinas dinas terkait serta menurunkam alat berat untuk melakukan normalisasi agar air tidak semakin tinggi.

"Saat ini kami bergerak cepat terus berkordinasi dengan instansi terkait. Mendirikan posko penggungsian, Mlmenurunkan kebutuhan logistik serta alat berat guna menormalisasi kanal," sebutnya.

Sementara itu, Kadinsos Siak Wan Idris menyampaikan pihaknya juga sudah mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak banjir.

"Kemarin kami sudah mendirikan dapur umum beserta bahan pangan dari Baznas. Termasuk juga BPBD mendirikan tenda untuk tempat tinggal warga sementara," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Siak Wan Idris, Kamis (30/1/2025).

Ia menjelaskan, dapur umum ini akan melayani warga selama berada di pengungsian. Tidak hanya itu, BAZNAS Siak juga membantu bahan pokok untuk kebutuhan warga di pengungsian.

"Dalam waktu dekat kita juga akan menyalurkan bantuan berupa sembako seperti beras, tepung, telur dan minyak goreng. Bersama dinas terkait kita terus memantau kondisi warga musibah banjir ini," sebut Wan Idris.

Sementara itu, Wakil Ketua Bapekam Kampung Dosan, Abuzar menyampaikan 15 Kepala Keluarga mulai tadi malam sudah menempati tenda pengungsian.

Genangan air menyentuh lutut orang dewasa, banjir yang paling parah terjadi di dua RT yaitu di RT 05, 06 termasuk simpang obor jalan lintas Provinsi arah Tanjung Buton. Akibatnya, pengendara sulit melintasi jalan tersebut karena air yang cukup dalam.

"Selain pemukiman dan kebun warga, banjir juga merendam simpang obor, kurang lebih 2 km jalan terendam air setinggi 60 cm sehingga mobil kecil tidak dapat melintas," kata Abu.

Banjir yang terjadi, sambung Abuzar akibat pendangkalan kanal dan penyumbatan di gorong-gorong yang pecah sehingga air tak lancar.

"Di simpang Pol Airud ada gorong-gorong yang pecah, sehingga air tak lancar mengalir ke kanal besar," tutupnya.

Laporan : Alfath
Editor : Redaksi
Bagikan berita ini melalui :