DPC Pemuda Tani Indonesia Kab Siak Dikukuhkan, Androy: Kita Ingin Pemuda Bangkit dan Petani Makmur
Pekanbaru

DPC Pemuda Tani Indonesia Kab Siak Dikukuhkan, Androy: Kita Ingin Pemuda Bangkit dan Petani Makmur

Pekanbaru, Petah.id - Sekretaris Jendral Pemuda Tani Indonesia, RS Suroyo JR kukuhkan Dewan Pengurus Cabang Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kabupaten Siak periode 2025-2030 di Hotel Prime Park Pekanbaru, Minggu (2/2/25).Suroyo berpesan agar pengurus yang baru dilantik dapat segera melakukan langkah-langkah mengenalkan organisasi ke khalayak, dan melakukan audiensi dengan stakeholder terkait dalam upaya mendorong semangat kaum muda dalam mewujudkan majunya pertanian untuk memakmurkan kehidupan petani. "Meski tidak harus menjadi petani, kita harap, pengurus PTI dimanapun bisa menjadi bagian dalam semangat swasembada pangan bagi bangsa Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujar Suroyo.Pemuda Tani Indonesia berarti melakukan segala aktifitas dalam meningkatkan hasil pertanian dan menjadikan produk pertanian mampu mencapai kesejahteraan dan kemakmuran hidup bagi petani dan rakyat Indonesia umumnya.Terkait keberadaan organisasi Pemuda Tani Indonesia, memang ada beberapa organisasi yang namanya serupa, namun sebenarnya berbeda. "Awalnya PTI lahir sebagai underbow dari HKTI yang pernah diketua Bapak Siswono Yudhohusodo, Prabowo Subianto dan sekarang diketuai, Fadli Zon. Dan  HKTI juga ada beberapa nama dan kepengurusan jalur lainnya. Namun seiring waktu PTI bukan lagi underbow namun menjadi organisasi tersendiri. Kalau ibarat keluarga, PTI ini anak yang sudah besar dan pisah KK dari orangtuanya, Himpunan akerukunann Tani Indonesia," terangnya.Sedangkan ketua Caretaker DPD PTI Provinsi Riau Riko Wahyudi menyebutkan bahwa Pelantikan 11 DPC PTI Kabupaten se Riau menunjukkan masih ada PR bagi pengirus defenitif DPD PTI Riau untuk segera membentuk kepengurusan Kabupaten Indra Giri Hulu yang sejauh ini belum terbentuk. Sedangkan seiring pelantikan 11 DPC PTI Kabupaten se Riau, juga digelar Sekolah Tani I, yang menghadirkan sejumlah nara sumber. Kemudian dilanjutkan dengan adenda Musdalub DPD PTI Riau, yang akhirnya memilih Muhammad Rahul sebagai Ketua DPD Pemuda Tani Provinsi Riau."Setelah terpilihnya secara defenitif Ketua dan Formatur DPD PTI Riau, juga langsung diagendakan pelantikan DPD PTI Riau yang akan dihadiri Wamentan dan Wakapolri," terang Riko."Kita ingin keberadaan PTI dapat memberi kontribusi positif bagi kalangan muda untuk melibatkan diri disektor pertanian. Dan pada akhirnya mencapai swasembada pangan," tutupnya.Ketua DPC PTI Siak Androy Aderianda setelah dilantik menyebut bahwa akan menjalankan amanah dalam memegang mandat visi misi organisasi dengan akan segera membentuk pengurus ditingkat kecamatan PTI se Kabupaten Siak bahkan sampai tingkat desa."Sesuai dengan visi dan misi, kita ingin mendorong pemuda untuk bangkit dan memiliki orientasi dalam membangun pertanian, menggapai petani makmur dan sejahtera. Intinya kita akan melakukan sesuatu mewujudkan swasembada pangan bagi negeri kita sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," tegasnya.Ada sejumlah nama pemuda yang masuk dalam kepengurusan DPC PTI Kabupaten Siak, sebagai Ketua Androy Aderianda, Sekretaris Zulfaini dan Bendahara Ali Masruri. Dan dalam waktu dekat pembentukan kepengurusan tingkat Kecamatan akan dilakukan.

Polisi Pekanbaru Berhasil Ungkap Sindikat Penjualan Bayi di Riau
Pekanbaru

Polisi Pekanbaru Berhasil Ungkap Sindikat Penjualan Bayi di Riau

Pekanbaru, Petah.id – Sebanyak enam orang diamankan polisi Pekanbaru Riau terkait dugaan sindikat perdagangan bayi yang selama ini beroperasi secara tersembuyi. Dari enam terduga pelaku, polisi juga berhasil menyelamatkan bayi perempuan berusia empat hari.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra didampingi Kapolsek Limapuluh AKP Viola Anggreni mengatakan, kasus tersebut  terbongkar berkat kejelian seorang warga yang mencurigai adanya transaksi mencurigakan di sebuah kafe di Jalan Ronggowarsito. Berdasarkan laporan tersebut, tim kepolisian langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap para pelaku saat sedang melakukan transaksi jual beli bayi."Modus yang mereka gunakan sangat licik. Mereka menyamarkan aksi kejahatan ini dengan kedok adopsi ilegal," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana, Senin (20/1/2025).Bery menyebutkan, para pelaku menjanjikan bayinya kepada calon orang tua angkat dengan iming-iming sejumlah uang.Dalam operasi senyap yang dilakukan pada Sabtu (18/1), polisi berhasil mengamankan enam orang tersangka dengan inisial EJ, AT, TH, Z, JB, dan SP. Selain itu, bayi perempuan yang menjadi korban juga berhasil diselamatkan dan kini berada dalam kondisi aman."Bayi ini seharusnya menikmati masa kecilnya bersama orang tuanya yang sah. Namun, kekejaman para pelaku telah merenggut hak-haknya," ujar Kompol Bery.Dari hasil penyelidikan sementara, jaringan perdagangan bayi ini tidak hanya melibatkan enam orang tersangka yang telah ditangkap. Polisi masih memburu dua orang lagi yang diduga terlibat dalam kasus ini, yaitu TA dan RS."Kami yakin masih ada pelaku lain yang terlibat dalam jaringan ini. Oleh karena itu, kami terus melakukan pengembangan penyelidikan untuk membongkar seluruh jaringan secara menyeluruh," tegas Kompol Bery.Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pasal 83 juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman yang menanti para pelaku sangat berat, yakni 15 tahun penjara."Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan terhadap segala bentuk kejahatan, terutama yang melibatkan anak-anak. Orang tua harus lebih berhati-hati dalam memilih calon orang tua angkat bagi anak-anak mereka. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming uang, karena hal itu bisa berakibat fatal bagi masa depan anak," jelas Bery.Bery mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui adanya indikasi tindak pidana perdagangan orang. Menurut Bery, dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat penegak hukum, diharapkan kasus serupa dapat dicegah ke depannya."Perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita bersama-sama memerangi segala bentuk kejahatan yang mengancam anak-anak," ajak Kompol Bery.

Waspada Penyakit Akibat Banjir, Diskes Riau Imbau Warga untuk Waspada
Pekanbaru

Waspada Penyakit Akibat Banjir, Diskes Riau Imbau Warga untuk Waspada

Pekanbaru, Petah.id - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau imbau warga yang menjadi korban banjir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko kesehatan.Kepala Dinas Kesehatan Riau drg Sri Sadono Mulyanto mengatakan, banjir dapat memicu berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)."Banjir dapat berdampak serius pada kesehatan masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban langsung," ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg. Sri Sadono Mulyanto, Minggu (19/1/2025).Ia menjelaskan bahwa sejumlah penyakit sering kali muncul saat bencana banjir melanda. Meski sejauh ini belum ada permintaan bantuan dari dinas kesehatan di kabupaten/kota, Diskes Riau telah mengirimkan tim ke lapangan. Salah satu wilayah yang telah dikunjungi adalah Kabupaten Indragiri Hilir, di mana tim memberikan sosialisasi dan memantau kondisi korban banjir.Pria yang akrab disapa Ibeng ini mengingatkan masyarakat, khususnya korban banjir, agar tetap menjaga kebersihan dan kesehatan meski berada di situasi sulit. Ia menekankan pentingnya air bersih dan sanitasi yang layak untuk mencegah munculnya penyakit."Biasanya saat banjir terjadi, penyakit seperti diare, penyakit kulit, dan ISPA sering menyerang. Ini yang harus diwaspadai," ujarnya.Ibeng menambahkan, setiap kali tim Diskes turun ke lapangan, mereka selalu memastikan ketersediaan air bersih bagi warga terdampak. "Air bersih menjadi prioritas utama. Jika air yang digunakan tidak bersih dan sanitasi buruk, risiko penyakit seperti diare dan penyakit kulit meningkat," tegasnya.Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika membutuhkan bantuan medis. Diskes Riau siap memberikan dukungan kepada kabupaten/kota untuk memastikan kesehatan warga tetap terjaga selama menghadapi bencana banjir.

PSPS Siap Tempur Hadapi Persiraja di Laga Penutup Putaran Kedua
Pekanbaru

PSPS Siap Tempur Hadapi Persiraja di Laga Penutup Putaran Kedua

Pekanbaru, Petah,id- PSPS Pekanbaru akan menutup laga putaran kedua dalam lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2024-2025 pada Sabtu (11/1) mendatang di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai Pekanbaru menghadapi Persiraja Banda Aceh.Pelatih PSPS Pekanbaru Aji Santoso  berharap, suporter dan masyarakat kota Pekanbaru untuk terus mendukung PSPS Pekanbaru. Dukungan itu dilakukan dengan datang ke Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai Pekanbaru."Kami akan tetap Fight Hadapi Persiraja Banda Aceh nanti," ujar Aji Santoso, Selasa (7/1).Pertandingan kandang Persiraja menghadapi PSPS Pekanbaru, menjadi laga  penutup di putaran kedua musim ini. Untuk itu, Aji Santoso berharap anak asuhnya bisa tampil maksimal sehingga bisa mendapatkan poin di kandang sendiri. "Mudah-mudah pada laga nanti pemain-pemain saya bisa tampil bagus sama seperti yang selama ini kami mainkan," katanya.Bermodalkan kemenangan saat menghadapi PSMS Medan yang didapat skuad Askar Bertuah, dirinya sangat yakin bisa meraih hasil maksimal dikandang sendiri nantinya saat menjamu Persiraja. Ia berharap, semua pemain bisa tampil all out dan bekerja keras untuk tetap berada urutan kedua klasemen. "Alhamdulillah selama laga di home kita tidak pernah kalah. Kami akan menjalani latihan untuk menghadapi Persiraja nanti," katanya.Saat ditanya alasannya tidak menurunkan pemain baru di babak pertama saat menghadapi PSMS Medan, Aji Santoso menuturkan, hal tersebut dilakukan agar skema permainan PSPS tidak merubah. Oleh karena itu dirinya memainkan pemain baru di babak kedua."Alhamdulillah ya, masuknya tiga pemain baru di babak kedua, memberikan permainan lebih tajam lagi ya. Kalau kita lihat jujur, hampir PSMS Medan tidak memiliki peluang kecuali pada babak kedua, bahkan tidak memberikan peluang besar bagi PSMS Medan untuk mencetak gol menurut saya tidak ada," pungkasnya.

Misteri Hilangnya ABK Malaysia Terpecahkan, Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Siak
Pekanbaru

Misteri Hilangnya ABK Malaysia Terpecahkan, Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Siak

Pekanbaru, Petah.id-  Mohammad Zafir warga negara Malaysia yang tenggelam di laut Teluk Kentari Rantau Panjang Kabupaten Siak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan petugas di titik koordinat 0°47'5"N 101°54'28"E.Mohammad Zafir merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal TB MCL POWER 2. Korban dikabarkan terjatuh dan tenggelam di laut Teluk Kentari Rantau Panjang Kabupaten Siak pada hari Minggu pukul 10.15 WIB.Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, pada Senin malam Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia pada titik koordinat 0°47'5"N 101°54'28"E.“Korban ABK warna negara Malaysia yang sebelumnya dinyatakan hilang tenggelam sudah ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.Lebih lanjut dikatakannya, korban ditemukan dengan jarak dari lokasi kejadian sekitar 2 km kearah Hilir. Setelah ditemukan, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Rantau Panjang.“Dengan sudah ditemukannya korban tersebut, maka operasi SAR dinyatakan ditutup dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing,” sebutnya. Tim Basarnas Pekanbaru mendapatkan laporan adanya kondisi membahayakan manusia, berupa satu orang Anak Buah Kapal (ABK) jatuh dari kapal TB.MCL POWER 2 di Teluk Kentari Rantau Panjang Kabupaten Siak, Minggu (5/1/2025). Korban diketahui bernama Mohammad Zafir seorang warga negara Malaysia.Pada hari Minggu pukul 10.15 WIB tim SAR menerima informasi dari Rian Erlindo Kawilker Buatan KSOP kelas II Pekanbaru. Ia melaporkan bahwa telah terjadi saru orang ABK terjatuh dari kapal TB.MCL POWER 2  di Teluk Kentari Rantau Panjang Siak.“Korban diperkirakan jatuh pada titik koordinat perkiraan 0°46'08"N 101°53'52"E. Korban diketahui merupakan seorang warga negara Malaysia,” katanya. 

Program Makan Siang Gratis di Pekanbaru Tertunda, Ini Penyebabnya
Pekanbaru

Program Makan Siang Gratis di Pekanbaru Tertunda, Ini Penyebabnya

Pekanbaru, Petah.id- Program makan siang bergizi gratis yang digulirkan pemerintah pusat secara bertahap mulai hari ini, Senin (6/1/2024), belum dapat sepenuhnya dinikmati oleh siswa-siswi di Kota Pekanbaru. Terdapat sejumlah kendala yang menyebabkan peluncuran program ini mengalami sedikit penundaan.Namun, belum semua daerah bisa meluncurkan program itu secara serentak, salah satunya seperti yang terjadi Pekanbaru. Di mana, peluncuran program makan siang bergizi bagi siswa di Pekanbaru menghadapi kendala logistik, khususnya pengiriman peralatan dapur untuk menunjang kesiapan makanan dalam program makan bergizi gratis.Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru, Ulul Azmi, menjelaskan bahwa kendala utama yang dihadapi saat ini adalah masalah logistik. "Peralatan dapur yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan bergizi bagi para siswa belum sepenuhnya tersedia dengan baik," ungkapnya, Senin (6/1/2024).Meskipun mengalami penundaan, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menetapkan sejumlah sekolah yang akan menjadi pilot project dalam program ini. "Pada tahap awal, program makan siang gratis akan menyasar 3.306 siswa di 11 sekolah yang berada di wilayah Sukajadi," kata Azmi.Sekolah-sekolah yang terpilih sebagai pilot project meliputi 3 SMP, yakni SMP Negeri 16, SMP Negeri 02, dan SMP Negeri 03; 6 SD, yaitu SD Negeri 13, SD Negeri 14, SD Negeri 05, SD Negeri 27, SD Negeri 06, dan SD Negeri 15; serta 2 TK, yakni TK Pertiwi dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal I."Pemilihan sekolah-sekolah ini berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti jumlah siswa, kondisi sarana prasarana sekolah, dan tingkat kebutuhan gizi siswa," tambah Azmi.Azmi juga mengungkapkan bahwa program makan siang gratis ini akan menyasar 1.655 siswa laki-laki dan 1.651 siswa perempuan. "Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10.000 per porsi makan siang untuk setiap siswa," jelasnya.Meskipun mengalami sedikit kendala, Pemerintah Kota Pekanbaru optimis program makan siang gratis ini akan berjalan lancar setelah seluruh persiapan selesai dilakukan."Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan gizi dan kesehatan siswa-siswi di Pekanbaru," tutup Azmi.

Segera Daftar, Seleksi PPPK Tahap II Pemprov Riau Ditutup Besok
Pekanbaru

Segera Daftar, Seleksi PPPK Tahap II Pemprov Riau Ditutup Besok

Pekanbaru, Petah.id- Pendaftaran seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan berakhir pada Selasa (7/1/2025). Jadwal ini merupakan perpanjangan dari batas waktu sebelumnya, yang semula ditetapkan hingga 31 Desember 2024."Besok adalah hari terakhir pendaftaran seleksi PPPK tahap II. Bagi yang memenuhi syarat, segera mendaftar karena tidak akan ada lagi perpanjangan," kata Kepala BKD Riau, Ma'mun Murod, melalui Kepala Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian, Endri Novelly, Senin (6/1/2025).Pihaknya mengimbau tenaga honorer di lingkungan Pemprov Riau untuk memanfaatkan sisa waktu pendaftaran ini.Dengan sisa waktu pendaftaran yang hanya tinggal satu hari, BKD Riau mengingatkan para tenaga honorer untuk segera melengkapi persyaratan dan mendaftar sebelum batas waktu berakhir. "Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena tidak akan ada perpanjangan lagi," tegas Endi.Pihaknya memastikan bahwa persyaratan pendaftaran tetap sama seperti pada tahap I. Ia juga mengingatkan peserta untuk teliti dalam mengunggah dokumen, memilih formasi yang sesuai, dan memastikan kualifikasi pendidikan telah terpenuhi.Sementara itu, hasil seleksi PPPK tahap I telah diumumkan pada 31 Desember 2024 melalui situs resmi BKD Riau. Pemprov Riau tahun ini menyediakan 6.360 formasi PPPK, yang terdiri dari 5.095 formasi tenaga teknis, 1.114 formasi guru dan 151 formasi tenaga kesehatan.  

Kamis, KPU Riau Tetapkan Paslon Terpilih Pilkada 2024
Pekanbaru

Kamis, KPU Riau Tetapkan Paslon Terpilih Pilkada 2024

Pekanbaru, Petah.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau menjadwalkan rapat pleno terbuka untuk menetapkan pasangan calon (Paslon) kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024. Agenda tersebut akan dilaksanakan pada Kamis (9/1/2025) pukul 09.00 WIB.  Menurut anggota KPU Riau, Nahrawi, rapat pleno ini akan menentukan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih. “Penetapan ini merupakan tahapan akhir setelah proses rekapitulasi suara selesai. Kami akan menggelar rapat pleno terbuka untuk menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih,” ujarnya, Senin (6/1/2025).  Nahrawi menjelaskan, bahwa lokasi pelaksanaan rapat pleno masih dalam pembahasan. Ada kemungkinan acara berlangsung di Kantor KPU Riau, tetapi opsi untuk menggunakan hotel juga dipertimbangkan mengingat jumlah undangan yang cukup banyak. Para undangan termasuk Paslon, partai politik pengusung, Bawaslu Riau, dan Forkopimda. Informasi resmi mengenai lokasi akan segera diumumkan.  Selain KPU Riau, KPU di tingkat kabupaten dan kota juga akan menetapkan kepala daerah terpilih pada Kamis (9/1/2025). Penetapan dilakukan khusus untuk daerah yang tidak memiliki sengketa hasil Pilkada.  Beberapa daerah di Riau yang tidak menghadapi gugatan hasil Pilkada adalah Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir (Inhil), Indragiri Hulu (Inhu), Kepulauan Meranti, dan Pelalawan. Penetapan di daerah-daerah tersebut diharapkan berjalan lancar dan sesuai jadwal.  Dengan rapat pleno ini, KPU Riau menegaskan komitmennya untuk memastikan hasil Pilkada 2024 disahkan secara transparan dan akuntabel.

Permaisuri Pontianak Terpesona dengan Keindahan Kerajinan Tangan Riau
Pekanbaru

Permaisuri Pontianak Terpesona dengan Keindahan Kerajinan Tangan Riau

Pekanbaru, Petah.id- Permaisuri Kesultanan Kadriah Pontianak, Tanaya Ahmad, melakukan kunjungan ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Riau pada Senin (6/1/2025). Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Riau, Zuliana Rahman Hadi. Selama kunjungan, Tanaya Ahmad disambut hangat oleh pengurus Dekranasda Riau. Ia berkesempatan melihat berbagai koleksi kerajinan tangan khas Riau yang dipamerkan di Dekranasda Riau. Kerajinan-kerajinan ini mencerminkan keindahan dan keunikan seni budaya Melayu yang telah diwariskan secara turun-temurun."Kedatangan kami dari Kesultanan Pontianak di Dekranasda Riau ingin melihat produk-produk kreatif yang dibuat oleh pelaku UMKM yang ada di Provinsi Riau. Produknya bagus-bagus semua, saya juga ada lihat salah satu tas yang pertama lihat langsung suka, modelnya sangat fesyen namun tetap mempertahankan unsur budayanya. Jadi heritagenya tetap ada, vintage nya tetap ada, tapi tetap bagus," Jelas Tanaya Ahmad.Satu di antara momen yang menarik perhatian permaisuri adalah ketika ia menyaksikan proses pembuatan kain songket motif Riau. Proses menenun kain songket ini masih dilakukan dengan cara tradisional. Ia terlihat kagum dengan keahlian para pengrajin dalam menghasilkan kain yang indah dan bermakna.PJ Ketua Dekranasda Riau, Zuliana Rahman Hadi menuturkan bahwa, Dekranasda Provinsi Riau berperan aktif dalam mempromosikan dan mendukung perkembangan UMKM di Riau. Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti penyelenggaraan bazar UMKM dan kolaborasi dengan perusahaan. "Dekranasda Riau menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk memperluas jaringan pemasaran produk UMKM," imbuhnya. Kemudian, jelasnya, Dekranasda Riau juga melakukan pembinaan dan pelatihan bagi UMKM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan lokal agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional."Lalu, kami juga memberikan pendampingan kepada UMKM dalam bentuk pelatihan keterampilan, manajemen usaha, dan akses permodalan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas," terangnya.Kerajinan tradisional suku Banjar dan Melayu Riau memiliki beberapa kesamaan yang mencerminkan warisan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua budaya. Kedua budaya ini menampilkan motif dan ornamen yang kaya akan makna filosofis.Pada kerajinan tenun songket Melayu Riau, motif-motif seperti flora dan fauna mengandung falsafah tertentu yang mencerminkan pandangan hidup masyarakat Melayu. Demikian pula, ukiran pada rumah adat Banjar, seperti motif sarang wanyi dan nanas, memiliki makna simbolis yang mendalam, misalnya sarang wanyi sebagai sumber madu diharapkan memberikan manfaat. Kedua suku ini memanfaatkan bahan-bahan alam dalam kerajinan mereka. Masyarakat Melayu Riau terkenal dengan tenun songket yang menggunakan benang emas atau perak, sementara suku Banjar dikenal dengan ukiran kayu pada rumah adat yang menggunakan kayu ulin, jenis kayu yang tahan lama dan tahan terhadap cuaca. Kerajinan tradisional dalam kedua budaya ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga memiliki peran penting dalam upacara adat dan kehidupan sosial. Kain songket Melayu Riau sering digunakan dalam acara pernikahan dan upacara adat lainnya, sementara rumah adat Banjar dengan ukiran khasnya menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya dalam komunitas Banjar. Kesamaan-kesamaan ini menunjukkan bagaimana kedua budaya tersebut menghargai seni kerajinan tradisional sebagai bagian integral dari identitas dan warisan budaya mereka.

Ribuan Peserta Dinyatakan Lulus Seleksi PPPK di Pemprov Riau
Pekanbaru

Ribuan Peserta Dinyatakan Lulus Seleksi PPPK di Pemprov Riau

Pekanbaru, Petah.id- Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau akhirnya merilis hasil akhir seleksi kompetensi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun anggaran 2024. Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian (PPIK) BKD Riau, Endi Noveli, menyampaikan bahwa dari total 4.757 pelamar formasi teknis, sebanyak 3.885 peserta dinyatakan lulus. “Peserta yang lulus ini telah berhasil melewati berbagai tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran hingga ujian CAT,” ujar Endi saat diwawancarai, Senin (6/1).Lebih lanjut, Endi menjelaskan bahwa bagi peserta yang dinyatakan lulus, tahap selanjutnya adalah melakukan pendaftaran ulang dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan. Sementara itu, bagi peserta yang tidak lulus, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tidak memenuhi nilai ambang batas atau tidak mengikuti ujian CAT.Untuk formasi guru, dari 824 peserta yang mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), sebanyak 437 peserta dinyatakan lulus. Namun, terdapat 387 peserta yang masuk dalam status R3, artinya mereka belum mendapatkan kuota formasi.“Peserta dengan status R3 masih memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi tahap 2,” terang Endi.Formasi tenaga kesehatan juga tidak luput dari perhatian. Dari 107 pelamar, sebanyak 84 peserta dinyatakan lulus. Bagi peserta yang belum beruntung pada seleksi tahap pertama, Endi memberikan kabar baik.“Diperkirakan pada pertengahan tahun 2025 mendatang, akan ada kesempatan kembali untuk mendaftar bagi peserta yang belum lulus,” imbuhnya.Total keseluruhan pelamar PPPK di lingkungan Pemprov Riau mencapai 5.732 orang, sementara formasi yang tersedia sebanyak 6.390. Meskipun demikian, BKD Riau masih terus melakukan rekap data untuk mendapatkan jumlah pasti peserta yang lulus dan tidak lulus.

Halaman 1 dari 24