Meranti, Petah.id – Suparno (55) warga Dusun 1 Desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti dikabarkan hilang setelah kapal yang ditumpanginya dihantam gelombang, Jumat (24/10/2025) malam.Aparat dan warga bersama sama melakukan pencarian Suparno hingga Sabtu (25/10) pagi.Kapolsek Rangsang, IPDA D Turnip menjelaskan kronologi kejadian mula saat korban bersama rekannya, Atat (37), sedang memperbaiki gumbang atau alat tangkap ikan di tengah laut, sekitar tiga mil dari bibir pantai.“Sekitar pukul 21.30 WIB, tiba-tiba datang angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi dan air laut masuk ke dalam kapal,” kata IPDA Turnip, Sabtu (25/10/2025) sore.Korban dan rekannya sempat berusaha mengeluarkan air dari dalam kapal. Namun, tidak lama kemudian, saksi mendengar teriakan minta tolong sebanyak dua kali dari arah korban yang berada di haluan kapal. Saat melihat ke depan, korban sudah tidak tampak.“Saksi sempat menyalakan mesin kapal dan berupaya mencari korban di sekitar lokasi, namun kondisi gelap dan cuaca buruk membuat pencarian sulit dilakukan,” jelasnya.Setelah tidak menemukan korban, saksi kemudian menghubungi pemilik gumbang, Harwanto alias Acuan (47), dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.Tim gabungan dari Polsek Rangsang bersama masyarakat sebanyak 12 orang langsung melakukan pencarian menggunakan dua unit kapal. Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Sat Polair Polres Kepulauan Meranti dan Basarnas setempat.“Hingga saat ini korban belum berhasil ditemukan. Personel Polsek Rangsang bersama masyarakat masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian,” kata IPDA Turnip.
Meranti, Petah.id – Polda Riau Bersama Polres Kepulauan Meranti berhasil gagalkan peredaran 30 kilogram sabu, ribuan liquid vape mengandung narkotika, dan cairan psikotropika berlabel “Happy Water Lamborghini” yang dikemas menyerupai minuman legal dari Malaysia. Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo, saat memimpin ekspos pengungkapan mengatakan, dari pengungkapan ini empat orang pelaku berhasil diringkus. Operasi ini dilakukan sejak akhir September 2025 lalu. Tampak hadir dalam ekspos pengungkapan tersebut Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi, Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung, Bupati Meranti H Asmar, serta unsur Forkopimda, Kamis (9/10/2025). Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi mengatakan, untuk identitas dan peran masing-masing pelaku yakni N (24) selaku koordinator darat dan perekrut kurir, J (20) sebagai kurir, Y (19) yang bertugas memantau jalur distribusi, dan TS (35), seorang perempuan asal Pandeglang, Banten. “Nama terakhir ini berperan sebagai pengendali jaringan serta penghubung dengan bandar di Malaysia,” ungkap Kapolres AKBP Aldi Alfa Faroqi.. Para tersangka ditangkap antara 26 September hingga 1 Oktober 2025, hasil penyelidikan intensif Satresnarkoba Polres Meranti dan Polsek Merbau. “Dari hasil pemeriksaan, jaringan ini dikendalikan langsung dari Malaysia dan masuk melalui jalur laut ke wilayah Merbau sebelum diteruskan ke daerah lain di Riau,” ungkap Kapolres. Kasus ini bermula dari laporan masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan di Kecamatan Tasik Putri Puyu, 26 September 2025. Setelah dilakukan penyelidikan selama empat hari, tim gabungan menemukan empat pria dengan dua sepeda motor - Honda Vario dan Yamaha NMAX saat melintas di Desa Mengkopot pada dini hari, 30 September 2025. Saat akan dihentikan, para pelaku kabur hingga terjadi pengejaran dramatis ke Desa Bagan Melibur. Di lokasi tersebut, satu motor ditemukan terbalik dengan karung putih dan tas abu-abu berisi puluhan bungkus sabu merek Chinese Tea. Tak jauh dari lokasi, petugas juga menemukan ratusan bungkus liquid vape dan cairan “Happy Water Lamborghini”. Penyisiran hutan selama berjam-jam akhirnya membuahkan hasil, tiga pelaku berhasil ditangkap. Polisi kemudian mengembangkan kasus ini ke Pandeglang, Banten, dan meringkus TS, pengendali jaringan, yang diketahui berkomunikasi langsung dengan bandar Malaysia menggunakan iPhone 14. Kapolres merincikan hasil barang bukti yang berhasil disita diantaranya sebanyak 30.713,7 gram sabu dalam kemasan teh hijau “Chinese Tea”, 24.302,4 gram cairan Happy Water Lamborghini. Selanjutnya, sebanyak 1.034 bungkus liquid vape berbagai merek seperti Popeye, Pink, Hijau, dan Ungu, serta 3 unit sepeda motor, dan beberapa telepon genggam yang digunakan untuk koordinasi. “Jumlah sabu ini bisa digunakan hingga 100 ribu orang jumlah yang cukup untuk merusak satu generasi muda di Riau,” ujar Kapolres. Ia mengakui, keberhasilan ini berkat kerja sama erat antara aparat dan masyarakat. “Informasi dari warga menjadi titik awal keberhasilan operasi ini. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan masyarakat,” tambahnya. Kapolres Meranti memastikan pihaknya tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi peredaran narkoba di wilayah perbatasan. “Kami siap menjaga Meranti agar tetap bersih dari narkoba. Tidak ada kompromi untuk jaringan internasional,” tutup AKBP Aldi. Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo menyebut, keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat Polri dalam menutup ruang bagi jaringan narkoba internasional. “Ini pesan tegas, tidak ada tempat bagi pengedar narkoba di Riau. Kalau melawan saat ditangkap, tembak di tempat! Saya dan Kapolda siap bertanggung jawab,” tegasnya. Wakapolda juga mengingatkan bahwa modus penyelundupan kini semakin canggih dengan memanfaatkan pelabuhan tikus di wilayah pesisir. “Kami sudah memasang jaringan pengawasan di seluruh titik rawan agar barang haram ini tidak lagi masuk ke wilayah Riau,” ujarnya. Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung menambahkan bahwa pengungkapan ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah berdirinya Polres Meranti. “Kerja keras luar biasa. Polres Meranti bukan hanya menyelamatkan masyarakat, tapi juga generasi muda dari ancaman narkoba. Bayangkan, 30 kilogram sabu itu bisa menjangkiti 90 ribu orang,” ungkapnya. Ia juga memperingatkan masyarakat agar tidak tertipu dengan kemasan menarik. “Vape bermerek Lamborghini, Popeye, Pink, atau cairan Happy Water itu bukan rokok elektrik biasa, tapi narkoba cair yang mematikan,” tegasnya. BNNP Riau bersama Bea Cukai, Kepolisian, dan Pemda akan terus memperketat pengawasan dan menutup seluruh jalur masuk yang digunakan sindikat lintas negara. Keempat tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2), 112 ayat (2), dan 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup.
Meranti, Petah.id - Kelangkaan beras premium melanda Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menyebutkan situasi ini berpotensi menjadi krisis, setelah stok di pasaran hanya mencukupi kurang dari setengah kebutuhan bulanan masyarakat. Pemkab Kepulauan Meranti telah pun mengirim surat resmi kepada Perum Bulog Divre Riau dan Kepri di Pekanbaru untuk meminta pasokan darurat. Surat itu juga ditembuskan kepada DPRD dan Kapolres setempat. Berdasarkan hasil pemantauan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UKM (Disperindag UKM) pada Ahad (10/8/2025), rak-rak beras di sejumlah toko dan minimarket di Selatpanjang tampak kosong, terutama untuk jenis beras premium bermerek. Pihak toko mengaku pasokan dari distributor terhenti sejak beberapa hari terakhir. Plh Kepala Disperindag UKM Meranti, Miftahulaid, mengatakan kekosongan stok disebabkan terganggunya distribusi dari Jakarta serta kekhawatiran pedagang terkait isu beras oplosan yang mencuat sejak Juli lalu. “Hasil pengecekan di lima distributor utama menunjukkan gudang dalam kondisi kosong. Sementara kebutuhan bulanan Meranti mencapai 1.883 ton,” ujarnya. Data Disperindag menunjukkan, per pertengahan Agustus 2025, stok beras di Meranti hanya 758 ton. Rinciannya: 80 ton di toko dan minimarket, 50 ton beras lokal, serta 628 ton cadangan pemerintah dari bulan sebelumnya. Artinya, terjadi defisit sekitar 1.125 ton. Pemkab Meranti menyebut tiga faktor utama penyebab kelangkaan: kosongnya pasokan dari Jakarta, kekhawatiran pedagang akibat isu hukum beras oplosan, serta lamanya waktu distribusi logistik dari pusat ke daerah. Masyarakat diimbau tidak melakukan panic buying. Pemerintah memastikan pasokan beras akan segera distabilkan. Warga juga disarankan untuk mulai mengonsumsi beras medium atau beras SPHP sebagai alternatif beras premium. Sebagai langkah penanganan, Pemkab Meranti akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) bekerja sama dengan Bulog dan Polres setempat. GPM dijadwalkan dimulai 14 Agustus 2025 di Polsek Tebing Tinggi dan berlanjut ke Polsek Tebingtinggi Barat keesokan harinya.
Kepulauan Meranti, Petah.id - Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Polres Kepulauan Meranti kembali mengungkap kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dua orang tersangka ditangkap atas kebakaran lahan seluas total 1,5 hektare.Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi mengatakan penindakan ini merupakan komitmen jajarannya dalam menindak pelaku pembakar lahan. AKBP Aldi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan pembakaran lahan yang berdampak buruk terhadap lingkungan, kesehatan, serta merugikan negara."Penangkapan dua tersangka ini menunjukkan keseriusan kami dalam menindak pelaku Karhutla. Kami harap ini memberikan efek jera dan menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," ujar AKBP Aldi, Jumat (1/8/2025).Di sisi lain, pihaknya terus memberikan edukasi dan sosialisasi dengan memasang spanduk berupa imbauan dan larangan membakar lahan. Polres Kepulauan Meranti juga melakukan patroli dialogis secara door to door untuk membangun kesadaran masyarakat."Sebenarnya penegakan hukum adalah langkah terakhir. Kami lebih mengedepankan upaya pencegahan, memberikan pemahaman ke masyarakat agar tidak terjerat hukum," imbuhnya.Ada dua kasus karhutla yang diungkap Polres Meranti. Kasus pertama yakni karhutla yang terjadi di Jalan Wanawijaya, Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rangsang, pada Rabu (9/7). dalam kasus ini, polisi menangkap wanita berinisial HR pada 24 Juli."Tersangka HR mengakui telah membakar tumpukan semak dan pelepah kelapa kering sekitar pukul 11.00 WIB, lalu meninggalkan lokasi," ungkapnya.Api kemudian menyebar dan diketahui warga setempat, hingga lahan seluas 0,5 hektare terbakar. Polisi mengamankan barang bukti berupa satu bilah parang, satu mancis, pelepah kelapa dan rumput terbakar.Kasus kedua terjadi di Desa Tenan, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, pada Selasa, 29 Juli 2025. Tersangka Su alias H diduga membakar lahan miliknya yang mengakibatkan kebakaran seluas sekitar 1 hektare.Kebakaran tersebut pertama kali diketahui warga usai terdengar suara letusan dari kejauhan. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB oleh warga.Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi, seperti dua buah parang, satu mancis, kayu bekas terbakar, dan beberapa bibit tanaman. Su ditangkap dan diperiksa pada 31 Juli 2025 di Polres Kepulauan Meranti."Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 78 Ayat (4) jo Pasal 50 ayat (2) huruf b Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang telah diubah melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, serta Pasal 187 atau Pasal 188 KUHP, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara," kata AKBP Aldi.
Meranti, Petah.id - Polsek Rangsang Barat, Polres Kepulauan Meranti bersama pemerintah kecamatan dan masyarakat setempat melaksanakan kegiatan penanaman bibit jagung Pipil dalam rangka mendukung swasembada pangan Nasional, Senin (3/2/2025).Kegiatan yang berlangsung di lahan Mapolsek Rangsang Barat ini dihadiri oleh berbagai unsur, diantaranya Camat Rangsang Barat Hasan S.Sos, Kapolsek Iptu Roly Irvan SH, MH, Danposramil Serka E. Sembiring, Kepala Puskesmas Anak Setatah Noviarni SST, Kepala Desa Bantar Mulyadi S.Ikom, PPL Rangsang Barat, Kelompok Tani Bantar Mandiri, dan personel Polsek Rangsang Barat.Kapolsek Rangsang Barat, Iptu Roly Irvan mengatakan, luas lahan yang akan ditanami jagung industri tersebut yakni 5000 M2 atau kurang lebih 1/2 hektar. Untuk mempercepat proses penanaman dibantu 2 unit Alat Corn Seed Planter."Lahan yang akan ditanami jagung industri ini adalah lahan produktif Polsek Rangsang Barat yang sebelumnya telah dilakukan pembersihan dan pemberian dolomid," kata Iptu Roly Irvan.Kapolsek Iptu Roly menjelaskan, kegiatan penanaman bibit jagung yang dilaksanakan merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan nasional."Penanaman jagung sebagai salah satu komoditas utama, diharapkan mampu meningkatkan produksi pangan nasional sekaligus memberdayakan masyarakat di sektor pertanian. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju swasembada pangan yang lebih kuat," ujarnya.Kegiatan penanaman bibit jagung berlangsung lancar dengan melibatkan lintas sektor antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Pekanbaru, Petah.id- Hujan deras yang terus mengguyur Riau dalam beberapa pekan terakhir mulai membawa dampak serius. Banjir tidak hanya menggenangi rumah-rumah warga, tetapi juga merendam berbagai fasilitas umum seperti jalan raya, sekolah, hingga tempat ibadah. Kondisi ini memaksa tiga kabupaten di Riau untuk menetapkan status siaga darurat banjir dan tanah longsor.Kepala BPBD Damkar Riau, M. Edy Afrizal, menyampaikan bahwa tiga kabupaten, yakni Rokan Hulu (Rohul), Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hulu (Inhu), telah resmi menetapkan status siaga darurat."Ketiga daerah ini mengalami dampak cukup parah, sehingga status siaga darurat sudah diberlakukan," kata Edy pada Kamis (5/12/2024).Selain tiga kabupaten tersebut, sejumlah wilayah lain seperti Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan, Rokan Hilir (Rohil), Bengkalis, Dumai, dan Kampar juga mulai terdampak banjir. Meski begitu, status siaga darurat belum diterapkan di daerah-daerah ini.Sebagai langkah antisipasi, BPBD Riau telah menggelar rapat koordinasi dan akan segera melaporkan situasi terkini kepada Penjabat Gubernur Riau untuk menetapkan status siaga darurat tingkat provinsi.“Kami sedang mempersiapkan penetapan status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi, yang mencakup banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung,” jelas Edy.Hujan yang terus mengguyur tidak hanya menyebabkan genangan di pemukiman warga, tetapi juga merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan, jalan utama, fasilitas pendidikan, hingga kebun milik masyarakat.Edy mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, karena potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.Hal serupa disampaikan oleh Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor."Kita harus bergerak cepat untuk mitigasi bencana. Jangan sampai masyarakat menjadi korban karena kurangnya antisipasi," tegasnya.Melalui sinergi pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak bencana ini dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga aktivitas dan keamanan warga Riau bisa kembali normal.
Meranti, Petah.id – Polres Kepulauan Meranti melalui Tim Opsnal dan Unit IV PPA Sat Reskrim berhasil mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di sebuah penginapan di Jalan Kesehatan, Selatpanjang, Sabtu (9/11/2024) dini hari.Seorang tersangka berinisial Rahnat Irfani alias Irfan (31) ditangkap setelah kedapatan mengendalikan praktik eksploitasi seksual, termasuk melibatkan korban di bawah umur. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi melakukan operasi undercover di lokasi kejadian.Barang bukti yang diamankan antara lain uang tunai, dua unit ponsel, dan kunci kamar penginapan.Tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO serta UU Perlindungan Anak.Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberantas praktik perdagangan orang. “Kami tidak akan memberi ruang untuk pelaku kejahatan ini. Hukum akan ditegakkan seadil-adilnya,” ujarnya.Kasus ini kini dalam penyidikan lebih lanjut, dengan koordinasi bersama Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk proses hukum berikutnya.
Meranti, Petah.id - Dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan Pemilukada 2024, Polres Kepulauan Meranti memastikan distribusi logistik berjalan dengan lancar dengan melakukan peninjauan dan pengecekan kapal motor KM Putra Sentosa 3 yang akan membawa logistik pemilu ke daerah-daerah, Selasa (19/11/24) Sore.Kegiatan berlangsung di Pelabuhan I Pelindo Jalan Tanjung Harapan Kelurahan Selatpanjang Kota Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti telah dilaksanakan Peninjauan Kapal Motor pengangkut logistik Pilkada 2024 oleh Kapolres Kepulauan Meranti bersama Unsur KPU, Bawaslu, kejaksaan dan KSOP Selatpanjang.Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan di dampingi Kabag Ops Polres Kompol Syahrizalmengatakan, kegiatan pengecekan ini untuk memastikan bahwa Kapal yang akan membawa logistik Pemilu 2024 dalam kondisi ready dan siap untuk di distribusikan."Hari ini kita melakukan pengecekan kapal yang akan membawa logistik pemilu pada 27 November 2024 mendatang ke daerah-daerah, dan kita akan berusaha untuk mengamankan jalannya proses demokrasi ini," katanya.Koordinasi antara instansi terkait serta partisipasi aktif dari semua pihak diharapkan dapat menjadi kunci kesuksesan pelaksanaan pemilihan kepala daerah tahun 2024 di Kepulauan Meranti."Dengan kerjasama yang solid, pilkada kali ini dapat berjalan dengan lancar, aman, dan demokratis," sebutnya. Kegiatan pengecekan tersebut dalam rangka memastikan kesiapan dan kelayakan Angkutan yang akan digunakan pendistribusian logistik Pilkada 2024.Langkah Polres Kepulauan Meranti ini menunjukkan komitmen dalam memastikan bahwa semua tahapan pilkada berjalan dengan tertib dan lancar, sehingga proses demokrasi dapat berlangsung dengan baik dan menciptakan pesta demokrasi yang berkualitas bagi masyarakat.
Meranti, Petah.id - Peran media sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Media sebagai pilar keempat demokrasi menjadikan keberadaan pers sangat dibutuhkan di tengah kehidupan masyarakat.Tidak hanya berperan mengawasi, mengevaluasi dan mengingatkan kinerja, dan memberi kritikan terhadap siapapun yang memimpin lembaga legislatif, eksekutif dan lembaga-lembaga yang terkait penegakan hukum. Tetapi media juga perlu mengangkat atau merespons isu yang berkembang di dalam masyarakat baik terkait ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan dan hal lain.Demikian dikatakan Kasat Narkoba Polres Kepulauan Meranti Iptu Suryawan, saat menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Meranti dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dan informasi hoaks selama proses Pilkada yang disebut dengan cooling system.Menurut Kasat Suryawan, persoalan narkoba di pesisir dinilai sebagai pintu masuk, menjadi penting mengajak media ikut berperan memeranginya.“Kami mengajak PWI Kepulauan Meranti ambil bagian dalam mencegah penyalahgunaan narkoba,” kata Kasat Narkoba Iptu Suryawan.Respon positif dari insan pers yang berjuang memberikan informasi positif dan terverifikasi, menurut Kasat Narkoba Suryawan akan berdampak positif bagi seluruh masyarakat Kepulauan Meranti.Kasat Suryawan mengucapkan terima kasih yang setinggi tingginya kepada pengurus dan anggota PWI Selatpanjang, yang telah memberikan respon positif dan memberikan dukungan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.Ketua PWI Kepulauan Meranti Safrizal mengaku senang bisa ikut ambil bagian dalam memerangi narkoba.Diakui Ketua Safrizal, pesisir merupakan pintu masuk peredaran gelap narkoba. Dengan bersinergi, Safrizal yakin, Kepulauan Meranti bisa terbebas dari penyalahgunaan narkoba.“Perang terhadap narkoba bersama semua elemen, termasuk masyarakat menjadi hal penting dan memang mesti disuarakan secara terpadu. Kami akan mengambil peran di sini,” katanya.Terima kasih kepada Kasat Narkoba Suryawan atas kepercayaannya kepada PWI Kepulauan Meranti.“Bersama kita bisa memerangi narkoba di Kepulauan Meranti,” tutup Ketua Safrizal.
Meranti, Petah.id - Polres Kepulauan Meranti melalui Cooling System melaksanakan giat subuh keliling masjid (suling emas) bersama Yayasan Fitrah Madani dan Polres Meranti di Masjid Taqwa Muhammadiyah Jalan Ismail Kampung Baru, Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebing Tinggi, Kamis (07/11/24) subuh.Kali ini Polres Kepulauan Meranti Melaksanakan giat subuh keliling (suling emas) guna terciptanya keamanan di rumah ibadah sekaligus melaksanakan patroli dan pengamanan setiap hari terhadap rumah ibadah yang menjadi tempat pelaksanaan Subuh Keliling.Hadir dalam giat tersebut Kabag SDM Polres Meranti Kompol Yuherman Koto, Kasi Humas Iptu Raden Surtika M, KBO Sat Intelkam Ipda Mada Surya, Kanit II Sat Intelkam Ipda Yosef Hendrawan, S.H. Pengisi Tausyiah singkat Suling Ustadz Muhammad Taslim, S.Ag. diikuti Personil Polres Kepulauan Meranti, para Jemaah Subuh Keliling Yayasan Fitrah Madani Meranti, Imam dan Jamaah Mesjid Taqwa Muhammadiyah.Kapolres Kepulauan Meranti Kurnia Setyawan S.H.,S.I.K. , Melalui Kabag SDM Kompol Yuherman Koto, didampingi Kasi Humas Iptu Raden Surtika M, mengatakan agar Personil Polri dapat bersilaturahmi setiap hari dengan jamaah masjid atau mushola sehingga lebih dekat bersama dengan Masyarakat.Subuh keliling ini selain untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, juga untuk meningkatkan keimanan khususnya anggota personil Polres Meranti, karena dari iman dapat mencegah perbuatan yang melanggar hukum baik hukum agama maupun hukum negara.Terpisah, Kasih Humas Polres Meranti Iptu Raden Surtika M, mengatakan, Shalat subuh berjamaah bertujuan untuk dapat terjalin hubungan silaturahmi bersama para jamaah.”Giat subuh keliling melalui cooling System ini rutin kita lakukan, guna dapat terjalinnya hubungan silaturahmi yang baik dengan Tokoh Agama dan masyarakat khususnya warga Kecamatan Tebingtinggi,” tuturnyaSelain itu, disampaikan juga pesan pesan kamtibmas, kepada jamaah yang hadir sehingga jamaah dapat menjaga kamtibmas di wilayahnya menjelang pelaksanaan pemilikada kabupaten Kepulauan Meranti.
Halaman 1 dari 5