Gadis Remaja di Siak Digauli Enam Orang Selama Tiga Hari, Dua Pelaku Masih Kelas Tiga SD
Foto : Lokasi terjadinya gadis remaja di Siak digauli oleh enam remaja putra/ Dokumentasi : Istimewa
Siak, Petah.id - Bunga (13) (Bukan nama sebenarnya) seorang remaja putri dirudapaksa oleh enam orang remaja putra disemak semak secara bergilir.
Peristiwa memilukan itu terjadi di Kampung Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
Bunga diperlakukan sangat tak manusiawi, diusia belianya, ia mengalami pelecehan seksual yang cukup mengerikan. Bajunya dibuka, kemudian ditelanjangi dan digauli secara bersamaan dan bergantian selama tiga hari.
Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi melalui Kanit PPA Polres Siak Aipda Leonard Pakpahan mengatakan, korban merupakan anak dibawah umur, ke enam pelaku juga masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Pelaku ada enam orang, tiga pelaku masih Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan tiga lainnya masih Sekolah Dasar (SD). Dua diantaranya duduk dibangku kelas tiga SD," ungkap Kanit PPA Polres Siak, Aipda Leonard Pakpahan.
Keluarga mengetahui peristiwa tersebut saat korban menceritakan apa yang menimpa dirinya.
"Korban bercerita kepada kakaknya bahwa ia telah disetubuhi. Kemudian korban membuat laporan terhadap kepolisian pada 21 September 2024," ungkap Aipda Leonard.
Kronologisnya, kata Aipda Leonard, Kamis 12 September sekira pukul 13.00 Wib, korban pulang sekolah dengan berjalan kaki.
Kemudian, sambungnya, dalam perjalanan pulang korban bertemu dengan para pelaku bernisial BZ, PZ, dan FO. Korban diajak untuk mengikuti para pelaku.
"Sesampai di semak semak, BZ langsung membuka baju korban dan melakukan tindak asusila," sambung Aipda Leonard.
Setelah selesai melakukan aksinya, BZ mengancam korban untuk tidak memberitahu peristiwa tersebut kepada siapapun.
Hari ke dua, tambah mantan Kanit Reskrim Polsek Koto Gasib, Jumat 13 September 2024 pagi, BZ, OMK, DBP, RN, IZ, Dan PZ kembali menggauli korban secara bergantian di salah satu rumah teman korban yang saat itu sedang kosong.
"Disini korban mengalami pelecehan seksual luar biasa. Pelaku memiliki peran masing masing. Korban digerayangi hingga dirudakpaksa secara bergantian," sebutnya.
Hari ke tiga, lanjut Aipda Leonard, korban kembali mengalami pelecehan seksual oleh para pelaku.
Korban ditinggalkan begitu saja di lokasi saat para pelaku merasa puas setelah hasratnya terlampiaskan.
"Merasa tak ingin jadi budak nafsu, korban pun cerita terhadap keluarganya," ucap Leonard.
Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan akan gelar perkara untuk menetapkan tersangka terhadap para pelaku.
"Karena kasus ini melibatkan anak di bawah umur, maka kami harus ekstra hati hati dalam menanganinya. Sebab, pelaku masih berusia
11, 12, 13 dan 14 tahun," tutur Leonard.
Laporan : Ph1
Editor : Redaksi
Bagikan berita ini melalui :