Sosok Korban Nanggala 402 Sertu Bah Yoto Eki Setiawan di Mata Sang Ayah
Foto : Sertu Bah Yoto Eki Setiawan korban yang gugur di kapal selam Nanggala 402 / Istimewa
Siak, Petah.id - Gugurnya Sertu Bah Yoto Eki Setiawan di kapal selam Nanggala 402 di Perairan Bali meninggalkan kisah tersendiri bagi keluarganya.
Ayah kandungnya, Kris Handoko sampaikan bahwa sosok Eki adalah putra yang mandiri.
Sejak Kris Handoko dan Surtini berpisah, Eki ikut ibu kandungnya Surtini tinggal di Jawa.
" Eki anak yang mandiri, bahkan tak jarang Ia menelfon adiknya untuk mengajari prinsip hidup mandiri," kata Kris Handoko yang akrab dipanggil Marno Kumis di rumah kediamannya Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau.
Kata Marno Kumis, pertemuannya dengan Eki pada 8/11/2020 waktu itu menjadi pertemuan terakhir Ia dengan putra sulungnya itu.
"Bulan 11/2020 itu Eki nikah, saya ke Jawa dan itu ternyata pertemuan saya terakhir dengannya," kata Kris Handoko.
Tidak ada firasat, kata Kris Handoko lebih jauh, akan kepergian Eki untuk selamanya.
" Tidak ada firasat apa-apa, dan saya sudah ikhlas," kata Dia.
Akan tetapi, lanjutnya, sebelumnya Eki mengirimi adiknya di Siak sepatu olahraga Angkatan Laut (AL).
" Itu terakhir dia kontak ke keluarga, tapi ke adiknya," tambahnya.
Biasanya, kata Kris Handoko, setiap akan bertugas Eki selalu pamit dengan dirinya dan selalu berpesan jangan berharap Eki kembali.
" Pak, saya mau bertugas. Jangan berharap Eki kembali ya. Begitu selalu Eki berpesan kepada saya," kenang Marno Kumis.
Sebelumnya, Suasana mengharu biru terjadi di rumah kediaman keluarga Kris Handoko yang akrab disapa Marno Kumis dan istrinya Rusini di Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Siak, Riau.
Kesedihan itu bermula saat pemerintah menetapkan 53 awak kapal selam Nanggala 402 gugur dan di Perairan Bali.
Anak mereka Sertu Bah Yoto Eki Setiawan turut gugur dalam kapal selam Nanggala 402 itu.
"Kami keluarga sangat kehilangan Eki. Mohon Doanya ya," ucap ayah Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, Kris Handoko dengan suara menahan tangis melalui telfon seluler.
Laporan : Ph1
Editor : And
Bagikan berita ini melalui :