Pekanbaru, Petah.id – Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal mengatakan kesiapan pihaknya dalam mengamankan pilkada serentak di Provinsi Riau. Hal itu beliau sampaikan saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja Lancang Kuning, Selasa (27/8/2024).
Irjen Muhammad Iqbal menjelaskan, Polda Riau mengerahkan 6.756 personel untuk pengamanan Pilkada Serentak. Personel bakal di siagakan di 12 kabupaten/kota selama 127 hari operasi digelar.
“Hari ini gelar pasukan sebagai start awal lewat Operasi Mantap Praja Lancang Kuning. Apel ini dilaksanakan serentak di 12 kabupaten/kota Provinsi Riau,” ujarnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga bekerjasama dengan TNI, Pemerintah Daerah serta turut mengandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mewujudkan pilkada yang aman dan damai.
Menurut Kapolda, berdasarkan pemetaan timnya, ada dua daerah rawan yang jadi prioritas pengamanan pilkada riau. Daerah tersebut yakni Indragiri Hulu dan Rokan Hulu. Keduanya punya histori dalam pilkada sebelumnya.
“Ada beberapa variabel dalam menentukan daerah rawan. Pertama ada histori di Indragiri Hulu dan Rokan Hulu, ini juga menjadi catatan kami dan yang tidak ada histori juga kami tidak boleh underestimate karena semua jadi perhatian,” jelasnya.
Irjen Muhammad Iqbal menekankan ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam operasi ini, seperti penegakan hukum, cooling system, dan aspek-aspek ke semua tahapan pilkada.
Terkait strategi pengamanan, pola yang dilakukan diperkirakan tidak berbeda jauh dengan Pemilu lalu. Hanya saja untuk pilkada, jumlah personel diperbanyak sesuai perkiraan intelijen. Menurut mereka, karena ini konteks daerah dan ada rasa kedaerahan yang harus dikelola dengan baik.
"(Personel) kita akan tebalkan dan kita akan kuatkan," tegas Iqbal.
Sorotan lain yang menjadi perhatian Kapolda adalah soal hoax yang berpotensi menggangu ketentraman masyarakat. Karena itu dirinya meminta masyarakat mengantisipasi hoaks dan isu tidak benar selama Pilkada. Tim Siber Polda Riau juga akan memantau langsung isu-isu selama Pilkada Serentak.
“Patroli siber terus memantau detik per detik, saring sebelum sharing, jangan langsung telan dan intinya harus bijak," pungkasnya.