Bupati Siak Kenalkan Budaya Melayu Tradisional
Foto : Bupati Siak Alfedri nyalakan meriam buluh tanda mulainya acara
Siak, Petah.id - Dinas Pendidikandan Kebudayaan (Didikbud) Kabupaten Siak melaksanakan belajar bersama di Museum, pagelaran seni dan pameran temporer.
Kegiatan tersebut diapresiasi Bupati Siak Alfedri. Dikatakannya, kegiatan seperti itu sangat baik dilaksanakan secara berkelanjutan.
Dinilai Alfedri, melalui pembelajaran yang dilakukan tersebut tentunya dapat menginternalisasikan nilai-nilai kebudayaan melayu sejak dini kepada anak-anak.
"Kegiatan ini sangat penting, karena kita mentransfer nilai-nilai kebudayaan kepada para pelajar. Upaya kemajuan kebudayaan sesuai dengan UU/No 25 dimana pemerintah daerah dan juga seluruh masyarakat harus melakukan perlindungan, pelestarian, pemberdayaan dan pemanfaatan kebudayaan," kata Alfedri, saat membuka belajar bersama di Museum pagelaran Seni dan pameran temporer, di Museum Budaya dan Sejarah Balairung Sri, Senin (8/5/2023).
Dentuman meriam bambu yang dinyalakan Bupati Siak Alfedri menjadi isyarat bahwa pembelajaran tersebut dimulai.
Alfedri berpesan agar museum dibuka setiap hari agar masyarakat dan pengunjung yang datang bisa melihat museum.
"Saya berharap museum ini buka setiap hari. Karena ketika ada masyarakat yang ingin melihat museum, bisa masuk dan melihat budaya dan sejarah yang ada. Selain itu, museum ini dibuat seperti museum berjalan atau keliling. Jadi kita bisa mengedukasi masyarakat secara langsung, apalagi ketika pelaksanaan program bujang kampung yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat, pasti akan menjadi daya tarik tersendiri," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Mahadar mengatakan tujuan kegiatan belajar bersama di museum, pagelaran seni, pameran temporer dan museum keliling adalah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap museum.
"Saya berharap, dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan jumlah kunjungan ke dalam museum yang ada di Kabupaten Siak dan juga menjadi sarana edukasi, riset, sosial dan budaya," jelas Mahadar.
Dalam acara tersebut diikuti sebanyak 100 orang perwakilan dari 14 kecamatan terdiri dari guru, peserta didik dari tingkat Paud, TK, SD dan SMP.
Ditambahkan Mahadar, peserta akan diberi materi tentang Museum Balai Rung Sri, tentang tanjak dan belajar mengenai silsilah kesultanan Siak.
"Selain itu, juga ada pameran temporer yang dilaksanakan dimulai dari tanggal 8 Mei hingga akhir tahun 2023 dengan tema permainan tradisional, serta menampilkan permainan tradisional dan terbuka untuk umum," tutur Mahadar. (Infotorial)
Laporan : Ph1
Editor : Redaksi
Bagikan berita ini melalui :