Sebelum Diserang Harimau, Pencari Damar di Inhu Sempat Mendengar Raungan
Indragiri Hulu

Sebelum Diserang Harimau, Pencari Damar di Inhu Sempat Mendengar Raungan

Pekanbaru, Petah.id - Buntet (28) diserang tiga ekor harimau di kawasan Sungai Balam, Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu saat mencari damar untuk memperbaiki perahunya.Ia berhasil selamat. Namun, kaki  Buntet mengalami luka luka akibat serangan harimau tersebut.Peristiwa mencekam itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wib pada Rabu (22/10/2026) di wilayah yang termasuk dalam zona tradisional Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT).Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin menyebutkan, ssbelum diserang harimau, korban sempat mendengar suara raungan dari kejauhan."Cerita korban, ia sempat mendengar raungan harimau dari kejauhan, tapi ia abaikan karena sudah terbiasa mendengar suara binatang buas di kawasan hutan tersebut," ungkap Ujang Holisidun.Tak selang lama dari suara raungan tersebut,  tambah Ujang Holisidun, tiga ekor harimau muncul. Dua harimau dewasa dan satu masih anakan."Harimau muncul dan menyerang. Induk harimau menyerang pergelangan kaki kiri korban, sementara anaknya menggigit lutut kanan," tambah Ujang Holisudin.Dalam kondisi terluka, korban sempat melawan dengan memukul wajah anak harimau hingga terpental. Melihat hal itu, induknya melepaskan cengkeramannya dan pergi meninggalkan lokasi bersama anaknya.Setelah serangan berakhir, Butet yang berlumuran darah berjalan kaki menuju permukiman warga. Sekitar pukul 12.30 WIB, ia ditemukan dan segera dibawa ke Desa Rantau Langsat, lalu dirawat di Puskesmas Siberida sebelum dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat pada pukul 15.30 WIB untuk perawatan intensif.Setelah menerima laporan kejadian tersebut, Tim BBKSDA Riau bersama Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh langsung turun ke lapangan untuk memantau lokasi kejadian serta menemui korban dan keluarganya. Selain itu, tim BBKSDA kepada warga sekitar juga mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan.“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas sendirian di dalam atau sekitar hutan, dan segera melapor kepada aparat desa atau petugas jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar,” pesan Ujang.

Edarkan Narkoba, Oknum Guru di Inhu Dicokok Polisi
Indragiri Hulu

Edarkan Narkoba, Oknum Guru di Inhu Dicokok Polisi

Indragiri Hulu, Petah.id – Aditya Kurniawan alias Adit (30) ditangkap polisi karena kedapatan mengedarkan narkoba jenis sabu di Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Adit merupakan seorang guru yang dinyatakan baru lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Dia akan dilantik pada Oktober 2025 ini, namun polisi lebih dahulu menangkapnya.Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar mengatakan Adit kedapatan terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu bersama para rekannya. Penangkapan tersebut dilakukan oleh jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Inhu pada Minggu malam, (28/9/2025), di wilayah Kecamatan Seberida."Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat terkait adanya transaksi narkotika di Jalan Lintas Timur, Kelurahan Pangkalan Kasai," ujar Fahrian, Rabu (1/10/2025).Dari informasi itu, tim melakukan penyelidikan hingga berhasil meringkus dua orang, yakni Elga Ferdianto alias Elga (24), seorang wiraswasta, dan Rio Abdulrahman alias Rio (25), buruh, warga Buluh Rampai, Seberida. Dari tangan keduanya, polisi menyita sabu seberat 0,28 gram beserta sejumlah barang bukti lainnya."Tak berhenti sampai di situ, dari hasil interogasi Elga dan Rio, mereka mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang bernama Adit, yang ternyata seorang oknum guru P3K di salah satu Sekolah Dasar di Inhu," kata Fahrian.Polisi pun bergerak cepat melakukan pengembangan. Sekitar pukul 22.00 WIB malam itu juga, tim berhasil menggerebek sebuah rumah di Kelurahan Pangkalan Kasai dan menemukan Adit bersama rekannya Juwanto alias Wanto (34).“Dari penggeledahan, ditemukan 14 bungkus sabu, 5 amplop putih, plastik pembungkus, serta dua unit handphone milik tersangka. Hasil pemeriksaan, Adit mengakui bahwa barang bukti tersebut adalah miliknya, sementara Wanto berperan sebagai orang yang menjemput sabu,” jelas Fahrian.Akibat perbuatannya, Adit bersama 3 pengedar lainnya kini mendekam di sel tahanan Polres Inhu. Hasil tes urine mereka juga positif menggunakan narkotika. Mereka dijerat Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman belasan tahun penjara.

Tiga Hari Hilang Terbawa Arus Sungai, Mahasiswa UIN Suska Pekanbaru Ditemukan Meninggal Dunia
Indragiri Hulu

Tiga Hari Hilang Terbawa Arus Sungai, Mahasiswa UIN Suska Pekanbaru Ditemukan Meninggal Dunia

Inhu, Petah.id – Akhirnya Maulana Musyaffa Alaudin (20) mahasiswa UIN Suska Pekanbaru yang dinyatakan hilang tenggelam, di Sungai Batang Gansal Desa Rantau Langsat, Dusun Nunusan, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (22/1/2025).Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, korban berhasil ditemukan pada hari ketiga pencarian. Dimana, saat ditemukan korban tersangkut di pohon bambu.“Korban seorang mahasiswa yang sebelumnya dinyatakan hilang tenggelam di Sungai Batang Gangsal sudah ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.Disebutkannya, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban pada pukul 12.00 WIB. Setelah berhasil di evakuasi, korban kemudian langsung diserahkan kepada pihak keluarga.“Dengan sudah ditemukannya korban tersebut, operasi SAR dinyatakan ditutup dan unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing,” sebutnya. Untuk diketahui, sebelumnya Tim Basarnas Pekanbaru mendapatkan laporan adanya kondisi membahayakan manusia, berupa satu orang hilang tenggelam di Sungai Batang Gansal Desa Rantau Langsat Dusun Nunusan Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu.Korban diketahui bernama Maulana Musyaffa Alaudin (20) seorang mahasiswa.Untuk kronologis kejadiannya yakni pada Minggu tanggal 19 januari 2025 Pukul 16.00 WIB Korban bersama temannya berenang di Sungai Batang Gansal Desa Rantau Langsat Dusun Nunusan dan hanyut saat menolong temannya yang hampir hanyut.“Teman korban selamat sedangkan korban terbawa oleh arus,” sebutnya.

Tolong Temannya saat Berenang, Mahasiswa UIN Suska Pekanbaru Hilang Terbawa Arus Sungai Gangsal
Indragiri Hulu

Tolong Temannya saat Berenang, Mahasiswa UIN Suska Pekanbaru Hilang Terbawa Arus Sungai Gangsal

Inhu, Petah.id – Musyaffa Alauddin (20), seorang mahasiswa yang tengah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Gansal di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada Minggu (19/1) sekitar pukul 16.00 Wib.Dikatakan Kasi Humas Polres Inhu Aiptu Misran, hal itu bermula saat sekelompok mahasiswa dari UIN Suska tengah menyebrangi Sungai Gangsal untuk membersihkan diri setelah seharian beraktivitas program UIN Suska Mengajar.“Saat sedang mandi, salah seorang mahasiswi mengalami kesulitan karena tidak bisa berenang dan melihat hal tersebut, Maulana Musyaffa berusaha menolong temannya. Berkat keberaniannya, mahasiswi tersebut berhasil diselamatkan. Namun, sayang Maulana justru terbawa arus sungai yang deras hingga akhirnya hilang," kata Misran, Senin (20/1).Peristiwa ini pun langsung dilaporkan kepada pihak terkait. Tim gabungan dari Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) dan pemerintah desa setempat telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hulu untuk segera melakukan pencarian dan penyelamatan.Misran mengungkapkan bahwa kondisi Sungai Gansal saat ini sedang mengalami kenaikan debit air hingga sekitar 2 meter akibat cuaca hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut. Hal ini tentu saja menyulitkan proses pencarian.“Kami bersama tim SAR akan terus berupaya maksimal untuk menemukan korban secepatnya. Doa dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan,” ujar Misran.Program “UIN Suska Mengajar” yang tengah diikuti oleh para mahasiswa ini merupakan bentuk pengabdian yang bertujuan untuk memberikan pendidikan dan membantu masyarakat di daerah terpencil."Proses pencarian terhadap Maulana Musyaffa masih terus dilakukan. Seluruh pihak berharap agar korban dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat," jelasnya.

Curah Hujan Tinggi, Tiga Kabupaten di Riau Siaga Darurat Banjir
Daerah

Curah Hujan Tinggi, Tiga Kabupaten di Riau Siaga Darurat Banjir

Pekanbaru, Petah.id- Hujan deras yang terus mengguyur Riau dalam beberapa pekan terakhir mulai membawa dampak serius. Banjir tidak hanya menggenangi rumah-rumah warga, tetapi juga merendam berbagai fasilitas umum seperti jalan raya, sekolah, hingga tempat ibadah. Kondisi ini memaksa tiga kabupaten di Riau untuk menetapkan status siaga darurat banjir dan tanah longsor.Kepala BPBD Damkar Riau, M. Edy Afrizal, menyampaikan bahwa tiga kabupaten, yakni Rokan Hulu (Rohul), Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hulu (Inhu), telah resmi menetapkan status siaga darurat."Ketiga daerah ini mengalami dampak cukup parah, sehingga status siaga darurat sudah diberlakukan," kata Edy pada Kamis (5/12/2024).Selain tiga kabupaten tersebut, sejumlah wilayah lain seperti Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan, Rokan Hilir (Rohil), Bengkalis, Dumai, dan Kampar juga mulai terdampak banjir. Meski begitu, status siaga darurat belum diterapkan di daerah-daerah ini.Sebagai langkah antisipasi, BPBD Riau telah menggelar rapat koordinasi dan akan segera melaporkan situasi terkini kepada Penjabat Gubernur Riau untuk menetapkan status siaga darurat tingkat provinsi.“Kami sedang mempersiapkan penetapan status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi, yang mencakup banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung,” jelas Edy.Hujan yang terus mengguyur tidak hanya menyebabkan genangan di pemukiman warga, tetapi juga merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan, jalan utama, fasilitas pendidikan, hingga kebun milik masyarakat.Edy mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, karena potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.Hal serupa disampaikan oleh Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor."Kita harus bergerak cepat untuk mitigasi bencana. Jangan sampai masyarakat menjadi korban karena kurangnya antisipasi," tegasnya.Melalui sinergi pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak bencana ini dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga aktivitas dan keamanan warga Riau bisa kembali normal.

Diringkus Polisi, Seorang Terduga Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Nekat Telan Plastik Berisi Sabu
Indragiri Hulu

Diringkus Polisi, Seorang Terduga Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Nekat Telan Plastik Berisi Sabu

Indragiri Hulu, Petah.id – Pihak kepolisian berhasil meringkus tiga orang terduga pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis sabu di kawasan perkebunan sawit di Desa Air Putih, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Salah satu pelaku yang diringkus bahkan nekat menelan paket sabu yang masih terkemas dalam plastik. Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal Indrawata mengatakan, salah satu pelaku bernama Dedi Efredi Rambe (26) menelan sabu dalam plastik hingga harus diberi obat pencahar untuk buang air besar dan mengeluarkan plastik tersebut. "Setelah menelan sabu, pelaku kami bawa ke klinik untuk diberikan obat agar buang air besar. Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak saat dikunyah," ujar Kapolsek, Selasa (3/9/2024). Kapolsek memimpin langsung operasi penangkapan setelah mendapat informasi dari masyarakat terkait aktivitas mencurigakan yang diduga transaksi narkoba di lokasi tersebut. “Saat tiba di lokasi, polisi melihat pelaku sedang duduk-duduk di perkebunan sawit,” tambahnya. Tiga pelaku yang ditangkap di lokasi adalah Ignatia Nandari (29), Rahmad Siregar (45), dan Dedi Efredi Rambe (26). Dari ketiganya, polisi berhasil menyita barang bukti sabu dengan rincian 15 paket kecil, 7 paket sedang, 1 paket besar plastik klip yang diduga berisi sabu dengan total berat kotor 9 gram. Selain itu, turut disita barang-barang lain seperti timbangan digital, 120 bungkus plastik klip kosong, dua buah bong alat hisap sabu, serta beberapa unit telepon genggam dan sepeda motor. "Saat dilakukan interogasi, salah satu pelaku mengakui bahwa mereka mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang bernama Pangap," jelas Ripal. Saat ini para tersangka beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Lubuk Batu Jaya untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi juga melakukan uji laboratorium terhadap barang bukti yang akan dilakukan di BPPOM Pekanbaru. "Kasus ini akan terus kami kembangkan, termasuk menelusuri asal-usul barang haram ini dan melakukan koordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Indragiri Hulu untuk penanganan lebih lanjut," pungkas Ripal.

10 Hektar Lahan di Inhu Terbakar, Siang Malam Tim Lakukan Pemadaman
Indragiri Hulu

10 Hektar Lahan di Inhu Terbakar, Siang Malam Tim Lakukan Pemadaman

Inhu, Petah.id - 10 hektar lahan di Desa Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu ludes dilahap sijago merah, Selasa (20/8/2024). Dikatakan Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar, akibat dari kebakaran tersebut menimbulkan 33 titik panas. Saat ini, tim masih berjibaku di lapangan siang dan malam untuk memadamkan api. "Personel gabungan masih terus berjibaku memadamkan kebakaran. Bahkan tim melakukan pemadaman siang hingga malam hari untuk mencegah lahan terbakar tak meluas," ujar Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar.Ditambahkan Fahrian, puluhan personil gabungan dari Polres Indragiri Hulu, Kodim 0302 Inhu, BPBD, MPA, Satpol PP hingga masyarakat terus melakukan pemadaman di lokasi Pulau Galang. "Kami masih terus melakukan langkah-langkah pemadaman dan pengendalian di titik kebakaran Pulau Galang. Ini sudah memasuki hari ke 6 upaya pemadaman," tambah Fahrian.Fahrian menjelaskan hari ini tercatat ada 33 titik panas terpantau di Indragiri Hulu. Dari jumlah tersebut, 11 titik berada pada level confidence di atas 80 persen, sedangkan 22 persen di bawah 80 persen."Pagi sekitar pukul 08.00 WIB titik api di Pulau Gelang terpantau dari dashboard Lancang Kuning sebanyak 22 titik panas berstatus kuning dan 11 titik panas status merah. Namun, setelah dipadamkan tersisa 7 titik panas level kuning dan 4 titik panas level merah," terangnya.Menurut Fahrian, proses pemadaman sendiri dilakukan oleh 136 personel gabungan. Bahkan, petugas darat juga dibantu pakai helikopter water bombing dalam proses pemadaman udara."Sulitnya medan disebut menjadi kendala di lokasi dalam pemadaman.  Pasokan air terbatas, angin kencang hingga harus ke lokasi pakai perahu motor," ucapnya.Akses polisi masuk ke lokasi harus menggunakan perahu motor. Kondisi ini juga jadi kendala yang harus dilalui tim gabungan saat pengendalian kebakaran.Selain proses pemadaman, petugas yang dipimpin Wakapolres Kompol Manapar Situmeang dan Kabagops Kompol Zuhri Siregar juga melakukan pendinginan. Hal ini untuk mencegah lokasi yang telah terbakar kembali membara."Tim masih fokus melokalisir titik api agar kebakaran tidak meluas dan melakukan proses pendinginan sampai malam baru bisa bergeser ke posko. Besok kita akan maksimalkan lagi pemadaman dan pendinginan di lokasi tersebut," pungkas Fahrian.

Jalan Rusak Akibat Truk Batubara di Inhu, Pemprov Riau Komitmen akan Perbaiki
Indragiri Hulu

Jalan Rusak Akibat Truk Batubara di Inhu, Pemprov Riau Komitmen akan Perbaiki

Pekanbaru, Petah.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memastikan tidak pernah tutup mata terhadap jalan rusak akibat truk batu bara yang hilir-mudik khususnya di wilayah Kabupaten Inhu, Riau. Berbagai upaya telah dilakukan. Mulai dari menyurati perusahaan batu bara agar tidak lagi menggunakan jalur darat untuk pengangkutan, tapi harus menggunakan jalur sungai.Bahkan, Gubernur Riau Syamsuar juga sudah pernah melakukan sidak ke salah satu perusahaan batu bara di Inhu, guna melihat dan memastikan bagaimana truk-truk batu bara memuat muatan melebihi kapasitas yang seharusnya atau disebut ODOL/Over Dimension Over Load."Jadi jangan ada persepsi bahwa Pemprov Riau itu diam saja. Kalau terkait penindakan secara hukum, tentu ranahnya bukan di Pemprov. Kita harapkan tentunya kepada aparat hukum atau aparat terkait yang berwenang untuk itu," ucap Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Riau, Erisman Yahya kepada pers, Sabtu (10/06/2023) di Pekanbaru.Erisman menyatakan perlu menyampaikan hal ini karena ada sebagian masyarakat menilai Pemprov Riau kurang peduli dengan jalan rusak di wilayah Inhu, yang sebagian besar akibat truk batu bara.Erisman juga menegaskan bahwa pada APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023 ini, Pemprov Riau melalui Dinas PUPRPKPP juga sedang melaksanakan proyek pembangunan dan perbaikan jalan di wilayah Inhu, yang merupakan jalan provinsi.Sebagian besar jalan yang dibangun atau diperbaiki tersebut adalah jalan-jalan yang biasa dilalui oleh truk-truk pengangkut batu bara.Total anggaran yang digelontorkan untuk proyek itu sebesar Rp87.397.716.000. "Jadi ada anggaran sebesar Rp87,3 miliar lebih yang digelontorkan untuk pembangunan atau perbaikan jalan yang rusak karena truk-truk batu bara itu. Dan saat ini pengerjaannya sedang berlangsung atau on progress," ungkap Erisman lagi.Berikut data jalan dan satu jembatan yang dibangun atau diperbaiki pada TA 2023 untuk wilayah Inhu.1. Pembangunan jalan Peranap-Simpang Ifa sepanjang 1 km dengan dana Rp9.210.000.0002. Pembangunan jalan Lubuk Kandis-Pangkalan Kasai sepanjang 1 km dengan dana Rp9.210.000.0003. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Rengat-Kuala Cinaku (batas Inhil) sepanjang 2 km dengan dana Rp16.000.000.0004. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Cerenti (batas Inhu) - Air Molek sepanjang 2 km dengan dana Rp16.000.000.000 dan sepanjang 1.25 km dengan dana Rp11.512.500.0005. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Air Molek-Simpang Japura sepanjang 0.20 km dengan dana Rp1.600.000.000 dan sepanjang 0.20 km dengan dana Rp1.842.000.0006. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Batu Gajah-Sei Karas sepanjang 1 km dengan dana Rp9.210.000.0007. Pembangunan jembatan Sei Camp Kubu pada ruas jalan Lubuk Jambi-Simpang Ibul-Simpang Ifa sepanjang 26.00 meter dengan dana Rp12.813.216.000."Sebagian besar jalan yang diperbaiki itu adalah jalan-jalan rusak akibat truk-truk batu bara," sebut Erisman kembali menegaskan.Sesuai informasi dari Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau, Jalan Cerenti Air Molek yang diperbaiki, sepanjang 2 km dirigid. Begitu juga di ruas Peranap, sebagian dirigid dan sebagian lagi diaspal. 

131 Hektar Hutan dan Lahan Terbakar di Riau
Indragiri Hilir

131 Hektar Hutan dan Lahan Terbakar di Riau

Pekanbaru, Petah.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Titik api tersebut berhasil dipadamkan oleh petugas. Dari data BPBD Riau, luas lahan yang terbakar sejak januari 2023 mencapai 131,44 hektar dan tersebar diberbagai kabupaten kota. Di Kabupaten Bengkalis kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini mencapai 79,87 hektar. Kabupaten Rohil 5,5 hektar, Dumai 19,27 hektar, Meranti 2,5 hektar dan Siak 9,95 hektar, Pekanbaru sudah terjadi 7,2 hektar, Kampar 1 hektar, Indragiri Hulu 0,65 hektar dan Kabupaten Inhil seluas 5,5 hektar.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal menyampaikan jumlah luasan tersebut dapat dipadamkan dan dikendalikan oleh petugas. "Riau kondusif, sudah nihil Karhutla. Mudah-mudahan ini bisa kita pertahankan," kata Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Jumat (31/3/2023). Dikatakan M Edy, tiga kabupaten kota di Riau hingga saat ini masih nihil dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan. "Ada tiga daerah yang masih nihilkarhutla, yakni Kuansing, Rohul dan Pelalawan," kata Edy. Pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak membuka lahan dengan cara membakar. Langkah ini menjadi poin paling utama dalam rangka menekan angka kasus Karhutla di Riau dengan melibatkan banyak sektor.“Bukan cuma dari BPBD, TNI-Polri juga ikut serta. Di daerah itu kan sudah ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka juga dilibatkan dalam sosialisasi,” sebutnya. Dia menambahkan, upaya pencegahan harus terus dilakukan sekaligus menjadi sinyal untuk mendeteksi dini potensi-potensi terjadinya Karhutla. Selain itu, ujar dia, kegiatan patroli akan terus dilakukan oleh tim-tim di daerah. Kegiatan sosialisasi juga bisa disisipkan di tengah kegiatan seperti itu.“Kita akan terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini menjadi kunci utama untuk menekan angka kasus Karhutla di Riau saat ini. Kita juga tidak mau capaian-capain kita saat ini menjadi sia-sia jika masyarakat tidak diingatkan,” tutupnya. 

Halaman 1 dari 2