Indragiri Hulu, Petah.id – Pihak kepolisian berhasil meringkus tiga orang terduga pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis sabu di kawasan perkebunan sawit di Desa Air Putih, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Salah satu pelaku yang diringkus bahkan nekat menelan paket sabu yang masih terkemas dalam plastik. Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal Indrawata mengatakan, salah satu pelaku bernama Dedi Efredi Rambe (26) menelan sabu dalam plastik hingga harus diberi obat pencahar untuk buang air besar dan mengeluarkan plastik tersebut. "Setelah menelan sabu, pelaku kami bawa ke klinik untuk diberikan obat agar buang air besar. Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak saat dikunyah," ujar Kapolsek, Selasa (3/9/2024). Kapolsek memimpin langsung operasi penangkapan setelah mendapat informasi dari masyarakat terkait aktivitas mencurigakan yang diduga transaksi narkoba di lokasi tersebut. “Saat tiba di lokasi, polisi melihat pelaku sedang duduk-duduk di perkebunan sawit,” tambahnya. Tiga pelaku yang ditangkap di lokasi adalah Ignatia Nandari (29), Rahmad Siregar (45), dan Dedi Efredi Rambe (26). Dari ketiganya, polisi berhasil menyita barang bukti sabu dengan rincian 15 paket kecil, 7 paket sedang, 1 paket besar plastik klip yang diduga berisi sabu dengan total berat kotor 9 gram. Selain itu, turut disita barang-barang lain seperti timbangan digital, 120 bungkus plastik klip kosong, dua buah bong alat hisap sabu, serta beberapa unit telepon genggam dan sepeda motor. "Saat dilakukan interogasi, salah satu pelaku mengakui bahwa mereka mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang bernama Pangap," jelas Ripal. Saat ini para tersangka beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Lubuk Batu Jaya untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi juga melakukan uji laboratorium terhadap barang bukti yang akan dilakukan di BPPOM Pekanbaru. "Kasus ini akan terus kami kembangkan, termasuk menelusuri asal-usul barang haram ini dan melakukan koordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Indragiri Hulu untuk penanganan lebih lanjut," pungkas Ripal.
Inhu, Petah.id - 10 hektar lahan di Desa Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu ludes dilahap sijago merah, Selasa (20/8/2024). Dikatakan Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar, akibat dari kebakaran tersebut menimbulkan 33 titik panas. Saat ini, tim masih berjibaku di lapangan siang dan malam untuk memadamkan api. "Personel gabungan masih terus berjibaku memadamkan kebakaran. Bahkan tim melakukan pemadaman siang hingga malam hari untuk mencegah lahan terbakar tak meluas," ujar Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar.Ditambahkan Fahrian, puluhan personil gabungan dari Polres Indragiri Hulu, Kodim 0302 Inhu, BPBD, MPA, Satpol PP hingga masyarakat terus melakukan pemadaman di lokasi Pulau Galang. "Kami masih terus melakukan langkah-langkah pemadaman dan pengendalian di titik kebakaran Pulau Galang. Ini sudah memasuki hari ke 6 upaya pemadaman," tambah Fahrian.Fahrian menjelaskan hari ini tercatat ada 33 titik panas terpantau di Indragiri Hulu. Dari jumlah tersebut, 11 titik berada pada level confidence di atas 80 persen, sedangkan 22 persen di bawah 80 persen."Pagi sekitar pukul 08.00 WIB titik api di Pulau Gelang terpantau dari dashboard Lancang Kuning sebanyak 22 titik panas berstatus kuning dan 11 titik panas status merah. Namun, setelah dipadamkan tersisa 7 titik panas level kuning dan 4 titik panas level merah," terangnya.Menurut Fahrian, proses pemadaman sendiri dilakukan oleh 136 personel gabungan. Bahkan, petugas darat juga dibantu pakai helikopter water bombing dalam proses pemadaman udara."Sulitnya medan disebut menjadi kendala di lokasi dalam pemadaman. Pasokan air terbatas, angin kencang hingga harus ke lokasi pakai perahu motor," ucapnya.Akses polisi masuk ke lokasi harus menggunakan perahu motor. Kondisi ini juga jadi kendala yang harus dilalui tim gabungan saat pengendalian kebakaran.Selain proses pemadaman, petugas yang dipimpin Wakapolres Kompol Manapar Situmeang dan Kabagops Kompol Zuhri Siregar juga melakukan pendinginan. Hal ini untuk mencegah lokasi yang telah terbakar kembali membara."Tim masih fokus melokalisir titik api agar kebakaran tidak meluas dan melakukan proses pendinginan sampai malam baru bisa bergeser ke posko. Besok kita akan maksimalkan lagi pemadaman dan pendinginan di lokasi tersebut," pungkas Fahrian.
Pekanbaru, Petah.id - Tim Basarnas Pekanbaru mendapat laporan adanya bocah berusia 7 tahun diketahui bernama Lutfi tenggelam di Sungai Indragiri, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau.Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi membenarkan kejadian nahas itu. Dijelaskan, pada Jumat malam pukul 19.15 WIB, pihaknya, mendapatkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhu bahwa ada seorang anak yang tenggelam di Sungai Indragiri. “Kami dapat laporan bahwa pada Pukul 15.45 WIB telah terjadi kondisi membahayakan manusia berupa seorang anak terjatuh di Sungai Indragiri, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, pada titik koordinat perkiraan 0°29'25"S - 102°10'46"E,” katanya.Setelah mendapatkan laporan tersebut, Tim Basarnas kemudian langsung menurunkan anggota dari Pos SAR Tembilahan menuju lokasi kejadian. Jarak pos SAR Tembilahan dengan lokasi kejadian yakni 108 Km.“Tim dari pos SAR Tembilahan berjumlah lima orang sudah langsung menuju ke lokasi kejadian,” sebutnya.Dalam melakukan upaya pencarian tersebut, pihaknya juga membawa perlengkapan seperti perahu karet, alat navigasi dan alat komunikasi, peralatan medis.
Pekanbaru, Petah.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memastikan tidak pernah tutup mata terhadap jalan rusak akibat truk batu bara yang hilir-mudik khususnya di wilayah Kabupaten Inhu, Riau. Berbagai upaya telah dilakukan. Mulai dari menyurati perusahaan batu bara agar tidak lagi menggunakan jalur darat untuk pengangkutan, tapi harus menggunakan jalur sungai.Bahkan, Gubernur Riau Syamsuar juga sudah pernah melakukan sidak ke salah satu perusahaan batu bara di Inhu, guna melihat dan memastikan bagaimana truk-truk batu bara memuat muatan melebihi kapasitas yang seharusnya atau disebut ODOL/Over Dimension Over Load."Jadi jangan ada persepsi bahwa Pemprov Riau itu diam saja. Kalau terkait penindakan secara hukum, tentu ranahnya bukan di Pemprov. Kita harapkan tentunya kepada aparat hukum atau aparat terkait yang berwenang untuk itu," ucap Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Riau, Erisman Yahya kepada pers, Sabtu (10/06/2023) di Pekanbaru.Erisman menyatakan perlu menyampaikan hal ini karena ada sebagian masyarakat menilai Pemprov Riau kurang peduli dengan jalan rusak di wilayah Inhu, yang sebagian besar akibat truk batu bara.Erisman juga menegaskan bahwa pada APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023 ini, Pemprov Riau melalui Dinas PUPRPKPP juga sedang melaksanakan proyek pembangunan dan perbaikan jalan di wilayah Inhu, yang merupakan jalan provinsi.Sebagian besar jalan yang dibangun atau diperbaiki tersebut adalah jalan-jalan yang biasa dilalui oleh truk-truk pengangkut batu bara.Total anggaran yang digelontorkan untuk proyek itu sebesar Rp87.397.716.000. "Jadi ada anggaran sebesar Rp87,3 miliar lebih yang digelontorkan untuk pembangunan atau perbaikan jalan yang rusak karena truk-truk batu bara itu. Dan saat ini pengerjaannya sedang berlangsung atau on progress," ungkap Erisman lagi.Berikut data jalan dan satu jembatan yang dibangun atau diperbaiki pada TA 2023 untuk wilayah Inhu.1. Pembangunan jalan Peranap-Simpang Ifa sepanjang 1 km dengan dana Rp9.210.000.0002. Pembangunan jalan Lubuk Kandis-Pangkalan Kasai sepanjang 1 km dengan dana Rp9.210.000.0003. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Rengat-Kuala Cinaku (batas Inhil) sepanjang 2 km dengan dana Rp16.000.000.0004. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Cerenti (batas Inhu) - Air Molek sepanjang 2 km dengan dana Rp16.000.000.000 dan sepanjang 1.25 km dengan dana Rp11.512.500.0005. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Air Molek-Simpang Japura sepanjang 0.20 km dengan dana Rp1.600.000.000 dan sepanjang 0.20 km dengan dana Rp1.842.000.0006. Rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Batu Gajah-Sei Karas sepanjang 1 km dengan dana Rp9.210.000.0007. Pembangunan jembatan Sei Camp Kubu pada ruas jalan Lubuk Jambi-Simpang Ibul-Simpang Ifa sepanjang 26.00 meter dengan dana Rp12.813.216.000."Sebagian besar jalan yang diperbaiki itu adalah jalan-jalan rusak akibat truk-truk batu bara," sebut Erisman kembali menegaskan.Sesuai informasi dari Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau, Jalan Cerenti Air Molek yang diperbaiki, sepanjang 2 km dirigid. Begitu juga di ruas Peranap, sebagian dirigid dan sebagian lagi diaspal.
Pekanbaru, Petah.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Titik api tersebut berhasil dipadamkan oleh petugas. Dari data BPBD Riau, luas lahan yang terbakar sejak januari 2023 mencapai 131,44 hektar dan tersebar diberbagai kabupaten kota. Di Kabupaten Bengkalis kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini mencapai 79,87 hektar. Kabupaten Rohil 5,5 hektar, Dumai 19,27 hektar, Meranti 2,5 hektar dan Siak 9,95 hektar, Pekanbaru sudah terjadi 7,2 hektar, Kampar 1 hektar, Indragiri Hulu 0,65 hektar dan Kabupaten Inhil seluas 5,5 hektar.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal menyampaikan jumlah luasan tersebut dapat dipadamkan dan dikendalikan oleh petugas. "Riau kondusif, sudah nihil Karhutla. Mudah-mudahan ini bisa kita pertahankan," kata Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Jumat (31/3/2023). Dikatakan M Edy, tiga kabupaten kota di Riau hingga saat ini masih nihil dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan. "Ada tiga daerah yang masih nihilkarhutla, yakni Kuansing, Rohul dan Pelalawan," kata Edy. Pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak membuka lahan dengan cara membakar. Langkah ini menjadi poin paling utama dalam rangka menekan angka kasus Karhutla di Riau dengan melibatkan banyak sektor.“Bukan cuma dari BPBD, TNI-Polri juga ikut serta. Di daerah itu kan sudah ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka juga dilibatkan dalam sosialisasi,” sebutnya. Dia menambahkan, upaya pencegahan harus terus dilakukan sekaligus menjadi sinyal untuk mendeteksi dini potensi-potensi terjadinya Karhutla. Selain itu, ujar dia, kegiatan patroli akan terus dilakukan oleh tim-tim di daerah. Kegiatan sosialisasi juga bisa disisipkan di tengah kegiatan seperti itu.“Kita akan terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini menjadi kunci utama untuk menekan angka kasus Karhutla di Riau saat ini. Kita juga tidak mau capaian-capain kita saat ini menjadi sia-sia jika masyarakat tidak diingatkan,” tutupnya.
Inhu, Petah.id – Mengaku sebagai anggota polisi berpangkat ajun komisaris polisi (AKP) dan terlibat kasus penipuan, begal dan pemerkosaan AW ditangkap Polres Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Dikatakan Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso, pelaku ditangkap tim Polsek Siberida. Ia ditangkap pada Sabtu (18/9) pukul 16.00 WIB di rumahnya Desa Bukit Meranti. "Selasa (14/9) malam ada beberapa warga Pangkalan Kasai mengantarkan perempuan berinisial EK (36) ke Polsek," tegas Alponso kepada wartawan, Rabu (22/9/2021). Disampaikan Kapolres Alponso, wanita itu merupakan warga Bandar Lampung. EK datang ke Polsek diantar warga setelah jadi korban begal. "EK mengaku dibegal, mobilnya dibawa kabur seorang laki-laki. Pelaku mengaku polisi bernama Andreas dan tugasnya di Polres Indragiri Hulu," katanya. EK mengenal pelaku lewat media sosial Facebook. Saat itu dirinya mulai berkomunikasi dan minta bantuan cari kerja. "Karena sering komunikasi lewat medsos, akhirnya mereka semakin akrab dan EK minta bantu mencarikan pekerjaan kepada pelaku. Permintaan itu disanggupi pelaku dan diajak ke Indragiri Hulu," katanya. Bukannya mendapat pekerjaan, korban malah diikat dan disandera di mobil. Selanjutnya mobil dan seluruh barang berharga milik korban digasak dan korban diturunkan di pinggir jalan. Atas laporan tersebut, Kapolsek Seberida Kompol Hendri Suparto menginstruksikan jajaran memburu polisi yang dimaksud EK. Selanjutnya pelaku ditangkap. Dalam pemeriksaan, pelaku teridentifikasi pernah terlibat pemerkosaan. Korbannya adalah wanita muda, NE, berusia 27 tahun. "Hasil pemeriksaan pelaku juga terlibat pemerkosaan. Modus sama, mengaku sebagai polisi di Indragiri Hulu," imbuh Ps Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran WB. Pemerkosaan dilakukan pelaku pada 15 Agustus lalu. Saat itu korban meminta bantuan karena suaminya ditahan terkait kasus perampokan minimarket di wilayah hukum Polsek Siberida. "Kasus kedua ini dimanfaatkan karena NE minta bantuan ketika suaminya ada kasus. Tapi korban dibawa keliling-keliling, kemudian disetubuhi di kebun sawit," katanya. Setelah hasrat pelaku terpuaskan, semua barang berharga milik korban disikat. Lalu korban ditinggalkan dan akhirnya membuat laporan ke Polsek Siberida. "Modus pelaku ini selalu mengaku anggota polisi. Akibatnya korban-korban percaya, ya walaupun mereka kenal dari media sosial," kata Misran. Sumber : Detik.com
INHU, Petah.id - Ditemukan potongan bagian tubuh manusia dari pinggang hingga kaki di aliran sungai Batang Gangsal, Indragiri Hulu, Riau.Diduga kuat potongan tubuh manusia itu milik seorang pemancing bernama Marlena Lahagu (36).Tita Yanti Zega (22) istri korban sebelumnya pernah melapor ke polisi terkait kehilangan suaminya. Warga perumahan PT PAL Desa Penyaguhan itu terakhir berangkat dari rumahnya Senin (1/3/2021) pagi untuk pergi memancingMenurut keterangan istrinya, saat subuh korban membangunkan istri untuk memasak bekal makanan memancing. Korban sudah terbiasa pergi memancing di waktu subuh dan pulang sekitar pukul 18.00-19.00 WIB. Namun hingga Selasa (2/3/2021) siang, korban tidak kunjung pulang sehingga sekitar pukul 12.00, istrinya membuat laporan orang hilang ke Polsek Batang Gansal.Kapolres Indragiri Hulu, AKBP Efrizal melalui Paur Humas Aipda Misran ketika dikonfirmasi menjelaskan, mendapati laporan itu, Kapolsek Batang Gansal Ipda Raditua Wahyu Aji Pambudo beserta personel langsung mendatangi tempat korban biasa memancing. Bersama masyarakat dilakukan penyisiran sepanjang sungai.Di lokasi yang diduga tempat korban mancing ditemukan barang-barang milik korban berupa alat pancing, tas tempat makanan, satu unit senter yang masih menyala. Ada juga sejumlah ikan yang diduga hasil pancingan korban beserta tempatnya, satu bilah parang dan satu unit sepeda motor milik korban.Sekira Pukul 18.00 Wib personel Polsek Batang Gansal bersama masyarakat sementara menghentikan upaya pencarian untuk melaksanakan Istirahat.Pukul 19.30 Wib masyarakat kembali melakukan upaya pencarian dengan cara menyisir sepanjang Sungai Gansal dengan menggunakan perahu boat. Jelang tengah malam pukul 23.00 Wib Kapolsek Batang Gansal memperoleh informasi dari ketua RT setempat bahwa masyarakat telah menemukan potongan tubuh manusia berupa sepasang kaki yang diduga korban. Selanjutnya Kapolsek Batang Gansal beserta Personel dan tim medis Puskesmas Batang Gansal menuju TKP untuk segera mengevakuasi potongan manusia (bagian pinggang hingga kaki) tersebut untuk diserahkan kepada pihak keluarga. "Diduga bagian tubuh yang di laporkan hilang atas nama Marlena Lahagu. Kuat dugaan korban diserang binatang buas berupa buaya. Bekerja sama dengan perusahaan setempat kami juga sudah membuat pengumuman dilarang memancing di daerah tersebut karena berbahaya," kata Misran.Sumber: www.riaupos.jawapos.com dengan judul Pamit Mancing, Besoknya Pria Ini Ditemukan Tinggal Potongan Kaki