Generasi muda harus kuat dan tangguh. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia sangat kaya akan sumber daya manusianya.Dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa lebih, dimana 25 persennya adalah generasi milenial. Ditambah lagi generasi Z yang mencapai angka 27 persen, potensi kekuatan anak muda bangsa ini sungguh luar biasa.Namun, besar dari segi kuantitas saja tidak cukup jika tidak dibarengi tingginya kualitas. Dengan mendominasinya jumlah generasi muda yang ada di Indonesia tentu ini mengisyaratkan bahwa Indonesia punya potensi yang besar untuk membangun bangsa. Memiliki sumber daya manusia yang sangat banyak ibarat memiliki gunungan emas yang siap dimanfaatkan kapan saja dibutuhkan. Kawula muda merupakan generasi yang sangat produktif. Jika ini digali dengan sebaik-baiknya maka cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 sudah pasti akan terwujud.Indonesia akan melesat menjadi bangsa yang maju dan siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Keberadaan generasi muda yang begitu besar tentu harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah. Karena potensi besar ini bukan hanya akan menimbulkan dampak positif saja tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan dampak negatif juga. Pemerintah harus peka terhadap keberadaan mereka dengan menyediakan ruang-ruang untuk berinovasi, menyalurkan bakat, kemampuan, dan mengembangkan diri. Jika hal tersebut tidak dilakukan, keberadaan mereka justru akan berbalik menjadi petaka bagi bangsa ini sendiri. Generasi muda harus siap menghadapi tantangan di masa depan. Ibarat lokomotif, sejatinya keberadaan mereka mampu menggerakkan denyut nadi kehidupan. Kaum muda harus diberdayakan sesuai dengan kapasitas masing-masing. Menempatkan mereka pada sektor-sektor yang tepat akan melampaui batas ketertinggalan selama ini. Sebagai generasi yang punya potensi besar, pemuda harus kuat, tangguh, tidak mudah menyerah dan berputus asa. Kaum muda sudah selayaknya mampu menempah diri dengan belajar dari hambatan dan kegagalan yang pernah dialami baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Orang yang gagal bukanlah orang yang gagal dalam hidupnya lalu berputus asa, namun orang yang gagal adalah orang yang tidak pernah mencoba. Sementara itu, kesuksesan bukanlah didapat dari kemudahan dan kesenangan, namun belajar dari sebuah kegagalan. Muda adalah kekuatan. Menjadi pemuda yang kuat dan tangguh tentu bisa dengan berbagai cara. Kondisi dunia yang sangat dinamis seperti saat ini merupakan tantangan yang berat bagi penduduknya termasuk para generasi muda. Seberapa resilien anak muda bangsa ini? Generasi muda yang kuat dan tangguh harus punya daya lenting yang besar untuk bangkit dari keterpurukan. Siapa yang mampu bertahan dan berdaya saing mereka akan survive.Namun, mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk itu, akan tenggelam dan kalah. Lantas, seperti apa orang-orang yang akan survive itu? Mereka adalah orang-orang yang memiliki kompetensi sebagai berikut : 1. Berpikir kritis (critical thinking)Kondisi negara dengan beragam permasalahan sangat membutuhkan orang-orang yang terbiasa berpikir kritis untuk menanganinya. Dengan kecerdasan yang dimiliki, mereka mampu menemukan solusi yang tepat pada setiap permasalahan 2. Tidak mudah menyerah Generasi kuat tidak mudah menyerah. Sebesar apapun hambatan yang dihadapi, mereka akan berusaha untuk melaluinya3. Kreatif dan inovatifPeka terhadap perkembangan zaman. Melihat setiap tantangan sebagai peluang, bukan hambatan4. Pekerja kerasSelalu bersungguh-sungguh, tidak lemah, tahan banting, dan bermental baja5. PemberaniHanya para pemberani yang mampu menghadapi tantangan besar di masa yang akan datang6. Selalu berpikir dan bertindak positifYang dibutuhkan untuk memajukan bangsa ini adalah orang-orang yang selalu berpikir dan bertindak positif tentunya7. Memiliki visi dan misi yang jelas dalam kehidupannyaPara visioner hidupnya akan terarah. Memiliki target pencapaian di setiap rencana yang mereka buat. Tentu hal ini sangat dibutuhkan bagi para calon negarawan kita. Jika setiap pemuda memiliki kriteria seperti yang diharapkan, ini adalah pertanda baik. Telah terkumpul kekuatan yang maha dahsyat untuk Indonesia yang terus bertumbuh. Seperti yang kita ketahui, saat ini begitu urgennya mempersiapkan future leader yang akan melanjutkan perjuangan menuju Indonesia yang lebih baik.Pemimpin masa depan yang akan membawa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat, demokratis, dan terbuka menerima keberagaman. Kondisi bangsa yang tidak stabil sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran yang cemerlang dari para pemuda yang survive dan welcome terhadap keterbukaan.Cut Nyak Dien pernah berkata, “Penjagaan terbaik bagi generasi muda adalah contoh yang baik bagi generasi tua”.Dari kalimat diatas, dapat kita pelajari bahwa tidak selamanya yang layak menjadi contoh dan memegang kendali hanyalah generasi tua. Perilaku dan tindakan yang baik dari generasi muda juga bisa dijadikan teladan. Tidak selamanya hal-hal baik hanya dapat dicontoh dari kalangan yang lebih senior.Bangsa yang baik harus berlapang dada dan mau membuka pintu hatinya untuk selalu belajar meskipun dari yang lebih muda dengan tidak mengesampingkan generasi terdahulu yang lebih berpengalaman tentunya. Mau memberi kesempatan yang muda untuk menghimpun kekuatan.Itulah harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berjuang bersama tentu akan lebih baik. Seperti yang telah dicontohkan para pejuang terdahulu dalam merebut kemerdekaan. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit. Together we are strong, united we rise.Penulis : Yusuf Nurohman
Ahli filsafat Romawi kuno menggunakan istilah black swan (angsa hitam) untuk menggambarkan fenomena yang tidak mungkin terjadi. Hal tersebut didasarkan pada pengamatan mereka bahwa semua angsa berwarna putih (asumsi tersebut valid hingga tahun 1790, ketika spesies angsa hitam ditemukan di Australia oleh peneliti Inggris). Lebih lanjut, Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan, menjelaskan bahwa black swan adalah suatu peristiwa yang tidak diduga sebelumnya akan terjadi dan setelah peristiwa tersebut terjadi maka efeknya sangat dahsyat dan dapat mengubah dunia untuk selamanya. Covid-19 adalah black swan yang kita hadapi saat ini. Sejak masuk ke Indonesia pada Maret 2020, pandemi ini telah mengubah banyak cara hidup kita ke hal-hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Sholat jaga jarak, kemana-mana menggunakan masker dan anak-anak bersekolah dari rumah adalah beberapa di antaranya. Covid-19 memberikan pukulan telak bagi perekonomian masyarakat kita. Kebijakan PSBB, PPKM darurat PPKM level 1-4 dan sejenisnya tanpa dibarengi dengan kompensasi yang setimpal bagi masyarakat tak ubahnya seperti mengurung burung di dalam sangkar tanpa dikasih makan. Ada yang masih beruntung bisa bekerja dari rumah dan tetap mendapat gaji, namun lebih banyak lagi masyarakat yang bukan pegawai kantoran harus bekerja di pagi hari untuk makan di malam hari. Namun demikian, lebih baik menyalakan lilin daripada sekedar mengutuk kegelapan. Banyak hal yang bisa kita lakukan sesuai dengan porsi kita masing-masing untuk membantu menyelamatkan ekonomi rakyat. Seperti semut kecil yang membawa setetes air untuk disiramkan ke api yang membakar Nabi Ibrahim AS. Air itu tentunya tak cukup untuk memadamkan api, tapi setidaknya itu menunjukkan kontribusi kita. Siapa tahu kebaikan kecil tersebut menular, memicu orang lain untuk melakukan hal yang sama atau syukur-syukur menggugah pihak yang berwenang untuk membuat kebijakan yang lebih baik.Berbagi MakananBagi rakyat kecil bisa makan adalah hal yang paling utama, mustahil untuk berbicara mengenai gagasan pada orang yang lapar.Dengan demikian sungguh keliru kalau kepada orang yang untuk makan sehari-hari saja susah malah disuruh ikut pelatihan online. Dalam kondisi darurat seperti ini yang mereka butuhkan adalah makanan bukan pelatihan. Setelah masalah perut terpenuhi, baru bisa masuk ke hal-hal yang lain.Kita bisa berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan, bisa dengan cara berkeliling, membagikan makanan di lokasi yang tetap setiap harinya (misalnya Masjid) atau sekedar menggantungkan makanan di papan yang ditempeli tulisan bahwa siapa saja boleh mengambil. Membeli dari warung tetanggasangat penting untuk membeli dagangannya, tempatnya mungkin sempit, barang yang dijual mungkin tidak lengkap, pengemasannya mungkin tidak rapi tapi percayalah seribu dua ribu rupiah yang kita belanjakan disana akan sangat berarti buat mereka.Kalau barang yang dijual harganya sedikit lebih mahal daripada di toko-toko besar tak perlu dipermasalahkan, sebab keuntungan mereka memang cuma sedikit. Mereka jualan untuk cari makan bukan untuk kaya. Pun demikian kalau tidak ada kembalian dan diganti dengan permen diterima saja dengan senyuman untuk anak cucu di rumah. Memberi dari mereka membuat kita mendapatkan tiga hal yaitu barang yang dibutuhkan, mempererat silaturahmi dan keutamaan sedekah.Demikian juga kalau ada tetangga atau kerabat yang posting dagangan, bantulah melariskan dagangan mereka, beli dengan harga wajar, syukur-syukur dilebihkan bayarnya. Jangan malah minta harga kawan. Hal tersebut akan menyulitkan usaha mereka dan menjatuhkan mental mereka. Kalau belum bisa membeli, bantu dengan share postingan mereka atau memberikan kalimat-kalimat positif yang membuat mereka tetap semangat.Pun demikian, kalau ada teman yang mencoba berkarya lewat media semisal youtube bantulah dengan memberikan like, subscribe serta komen positif. Tak usah terlampau pelit karena like dan subscribe itu gratis sedangkan menyenangkan hati orang itu insya Allah berpahala.Membeli dari pedagang kelilingSetiap hari ada pedagang keliling yang lewat di depan rumah kita. Bermacam-macam barang dijajakan, dari makanan seperti kue-kue, sampai barang-barang seperti remote tv dan baterai jam tangan. Usahakanlah untuk membeli barang dagangan mereka. Siapa tahu mereka sudah berkeliling seharian dan belum ada barang yang terjual sedangkan ada anak istri yang belum makan, kontrakan yang belum dibayar dan tagihan listrik yang masih nunggak. Sedikit dari kita bisa jadi sangat berarti bagi mereka.Ada juga penjual jasa keliling seperti tukang sol sepatu, tukang servis jok motor dan sejenisnya. Mereka adalah pejuang terhormat yang memeras keringat untuk keluarganya. Kepada mereka, ketika kita memang tidak bisa menggunakan jasanya, tak ada salahnya untuk memberikan sedekah. Peran Media Sosial dan Gotong RoyongGunakanlah media sosial untuk mengkampanyekan kegiatan positif. Kalau hal-hal konyol dan tidak berfaedah saja bisa viral maka kebaikan tentunya lebih layak untuk diviralkan. Siapa tahu itu akan menggugah orang lain untuk melakukan hal yang sama atau untuk ikut berpartisipasi. Ada orang yang punya uang tapi tidak punya waktu luang, sebaliknya ada yang punya tenaga dan waktu luang tapi memiliki keterbatasan dana.Disinilah pentingnya gotong royong. Yakinlah bahwa masih banyak orang baik di negeri ini. Ketika masyarakat bersatu dan bergotong royong serta menjalankan peran sesuai kapasitasnya masing-masing maka dampak Covid-19 bagi ekonomi rakyat bisa diminimalisir.Penulis : Komaryatin, S.Pd