Siak, Petah.id - Polres Siak melalui Polsek Sungai Apit berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan dan peredaran narkotika jenis daun ganja kering dengan berat 2,2 kilogram.Dikatakan Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, pengungkapan ini bermula dari laporan masyarakat pada Sabtu (26/7/2025) tentang adanta aktivitas mencurigakan di sebuah rumah milik warga bernama Azroi yang diduga kuat terlibat dalam penyalahgunaan narkotika.Atas informasi tersebut, ungkap AKBP Eka, Kapolsek Sungai Apit IPTU Budiman S. Dalimunthe segera memerintahkan Kanit Reskrim Polsek Sungai Apit IPDA Arnes Renaldo dan timnya untuk melakukan penyelidikan. "Sekitar pukul 20.30 WIB, tim berhasil mengamankan Azroi saat hendak keluar dari rumahnya," kata AKBP Eka. Dalam penggeledahan awal, tambahnya, petugas menemukan empat paket kecil ganja kering yang dibungkus plastik bening di tangan kiri pelaku.Penggeledahan kemudian dilanjutkan ke dalam rumah dengan disaksikan Ketua RT dan warga setempat. Di sana, polisi menemukan satu toples plastik biru berisi ganja kering dan dua linting rokok yang diduga berisi ganja.Kapolres Siak juga menyebutkan bahwa saat dilakukan interogasi tersangka mengaku mendapatkan ganja kering tersebut dari seorang yang saat ini menjadi DPO."Dalam interogasi awal, Azroi mengaku bahwa dirinya memperoleh ganja tersebut dari Zainal Alif , warga Desa Suak Merambai, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak. Polisi segera menindaklanjuti informasi ini dan melakukan penggerebekan di rumah yang diduga milik ZA, yang kini telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," terangnya. AKBP Eka juga menyebutkan beberapa barang bukti yang didapat dari penangkapan tersebut.Dari lokasi penggerebekan, polisi berhasil menyita beberapa barang bukti diantaranya, 2 paket besar daun ganja kering seberat 2,2 kilogram dibalut lakban kuning, 4 paket kecil ganja kering seberat 6,8 gram, 1 toples plastik biru berisi ganja seberat 4,3 gram, 2 linting rokok berisi ganja seberat 2,2 gram, 1 unit handphone Samsung Note 10+ warna hitam, dan 1 unit handphone Redmi 10C warna biru. "Tersangka Azroi kini telah diamankan dan menjalani proses hukum lebih lanjut di Polsek Sungai Apit. Sementara itu, pihak kepolisian masih terus memburu tersangka utama ZA yang diduga sebagai pemasok utama barang haram tersebut," tegasnya. Tersangka juga dikenakan dengan Pasal 114 Ayat (1) dan atau 111 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.Kapolres Siak menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika.“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberantas narkoba di wilayah Kabupaten Siak. Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika,” tutup AKBP Eka Ariandy Putra.Tersangka dikenakan dengan Pasal 114 Ayat (1) dan atau 111 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Siak,Petah.id – Polres Siak menerjunkan sejumlah personel untuk membantu pengamanan distribusi pasar murah yang digelar di Taman Motuyoko, Kelurahan Perawang, Sabtu (30/8/2025).Pengamanan dari personel siak ini untuk memastikan pelaksanaan pasar murah berjalan aman dan lancar. Dimana program pasar murah ini sangat diminati masyarakat.Kegiatan ini merupakan sinergi antara Perum Bulog Kantor Cabang Bengkalis, Pemerintah Kecamatan Tualang, TNI dan Polri dalam rangka menstabilkan pasokan serta harga pangan beras.Dalam pasar murah tersebut, Bulog menyalurkan 7 ton beras SPHP, 1.440 kilogram gula, dan 2 ton minyak goreng untuk masyarakat Tualang dengan harga terjangkau.Bupati Siak Afni Z bersama Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra,serta unsur Forkopimda hadir langsung meninjau jalannya kegiatan. Masyarakat pun menyambut positif pasar murah ini karena sangat membantu di tengah harga kebutuhan pokok yang cenderung naik.Kapolres Siak menegaskan bahwa pihaknya menurunkan personel untuk mengawal distribusi agar berjalan tertib. “Polri bersama TNI dan pemerintah akan terus mendukung program pangan murah ini, sehingga masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga stabil,” ujar Kapolres Siak.Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB tersebut berjalan aman, lancar, dan kondusif.
Siak, Petah.id - Penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Siak khususnya di wilayah konsesi PT Berlian Mitra Inti (BMI) di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak terus diperiksa kepolisian Polres Siak. Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan penyebab terbakarnya belasan hektar lahan di PT BMI. "Masih proses penyelidikan," kara Kapolres Siak, Eka Ariandy Putra, Senin (28/7/2025) malam. Disinggung soal luasan lahan PT BMI yang terbakar, AKBP Eka Ariandy menyebutkan berkisar 10 hingga 20 hektar. "Luasan yang terbakar 10 sampai 20 hektar. Kita akan terus dalam persoalan ini," kata dia. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Siak AKP Bayu Ramadhan Effendi menyebutkan, pihaknya sudah memeriksa 7 orang saksi dalam kasus kebakaran hutan dan lahan di PT BMI, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau. "Proses lidik, sudah 7 orang saksi yang diperiksa," ungkap Kasat Reskrim Polres Siak, AKP Bayu Ramadhan Effendi, Selasa (29/7/2025). Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di lahan konsesi PT Berlian Mitra Inti (BMI) di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau pada Senin (21/7/2025). Dalam peristiwa tersebut, sedikitnya 10 hektar luasan kebun sawit perusahaan itu terbakar. Dengan rincian, 4 hektare di wilayah Pencing Bekulo dan 6 hektare di di Jambai Makmur.Plt BPBD Siak Arif Hamidi tak menampik kebakaran lahan tersebut berada di kawan PT BMI. "Lahan terbakar mayoritas merupakan kebun sawit milik PT BMI. Medan sulit dan kondisi tanah gambut memperparah proses pemadaman yang telah berlangsung selama tiga hari," kata Plt Kalaksa BPBD Siak, Arif Hamidi.
Siak, Petah.id -Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr Andi Amran Sulaiman meradang mengetahui ada perusahaan jadi salah satu penyebab kekeringan air yang terjadi pada petani di Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau. Hal itu dikatakan Menteri Andi Amran saat melakukan kunjungan kerja ke areal persawahan di Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau dalam rangka percepatan ketahanan pangan dan optimalisasi lahan (Oplah), Rabu (23/7/2025).Bermula dari curhatan Bupati Siak Afni kepada Mentan Amran terkait kekeringan yang dialami oleh petani disebabkan oleh tindakan perusahaan yaitu PT Balai Kayang Mandiri (BKM) yang diduga membendung saluran air primer untuk kepentingan aktifitas usaha mereka."Kami temukan langsung di lapangan bahwa saluran air utama dibendung oleh PT BKM. Ini sangat merugikan petani, terutama saat kemarau seperti sekarang. Saya mohon perhatian dan tindak lanjut dari pusat," ujar Bupati Afni kepada Mentan.Akibat bendungan tersebut, aliran air irigasi menuju sawah warga menjadi terganggu, ratusan hektare lahan pertanian pun terancam gagal panen, sementara para petani hanya bisa berharap pada hujan dan pompanisasi. Afni menyayangkan tindakan perusahaan yang mendominasi sumber daya alam tanpa melihat kebutuhan masyarakat, air yang digunakan PT BKM bersumber dari Sungai Tasik Betung yang berada di Kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil. Menurutnya, penggunaan air alam harus dilakukan secara adil dan seimbang antara kebutuhan perusahaan dan masyarakat.Menanggapi laporan itu, Mentan Amran Sulaiman meradang. Ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan bupati."Tolong ya Pak Kapolres, Dandim, Kajari. Aku boleh minta tolong ya. Usut itu perusahaan. Kita tidak bisa membiarkan aktivitas perusahaan mengorbankan kebutuhan petani. Ini soal ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Saya minta persoalan ini segera ditindaklanjuti," tegas Mentan.Selain air, Mentan Amran memberikan arahan tegas kepada seluruh pihak untuk mendahulukan kepentingan petani kecil dalam pendistribusian pupuk, jika ada pengusaha atau distributor yang menyulitkan petani kecil langsung untuk ditindak. "Tolong ya prioritaskan para petani kita. Jangan utamakan kepentingan usaha semata. Untuk pupuk, saya tidak ingin ada permainan harga. Distributor yang menyulitkan petani harus dicabut izinnya," katanya. Mentan Amran juga memberikan perhatian khusus terhadap kondisi petani di Siak dengan menginstruksikan agar 10 unit traktor disiapkan untuk mendukung petani melalui sinergi dengan Batalyon dan Brigif TP di Kabupaten Siak. "Kita ingin masyarakat petani Siak menjadi makmur dan sejahtera. Jangan ada rekayasa data atau manipulasi laporan. Semua harus transparan dan tepat sasaran," tutupnya.
Siak, Petah.id - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Siak meminta kampung/kelurahan, kecamatan segera buka Posko Siaga Karhutla.Langkah ini diambil mengingat musim kering yang panjang serta antisipasi meluasnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Siak.Selanjutnya, dengan adanya posko dapat mengoptimalkan upaya pencegahan, deteksi dini, dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Posko ini juga berfungsi sebagai pusat koordinasi, informasi, dan pelayanan terkait karhutla. Wakil Bupati Siak Syamsurizal saat memimpin Rakor Karhutla mengatakan, terhitung dari tanggal 1 Januari sampai dengan 22 Juli 2025, titik hotspot di Kabupaten Siak berjumlah 82 titik. Sementara firespot sebanyak 38 titik. Total luas lahan yang terbakar namun sudah dipadamkan sebanyak 87,8 hektar. Jumlah lahan terbakar, menempatkan Siak menjadi urutan ke 4 luas wilayah yang terbakar di Provinsi Riau. "Satus siaga darurat bencana Karhutla sudah kita tetapkan 16 April 2025 lalu. Namun menyikapi situasi saat ini, kita terpaksa mengambil langkah-langkah kongkrit agar Karhutla tak bertambah luas,” kata Wabup Syamsurizal di Balai Datuk 4 Suku, Komplek Perumahan Abdi Praja, Kota Siak, Rabu (23/7/2025). ia juga menegaskan, pentingnya sinergi Pemkab bersama Polri, TNI dan pihak-pihak lainnya, terutama melaksanakan patroli bersama di tempat yang rawan Karhutla, serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. "Aktivitas Posko Karhutla nantinya melibatkan BPBD, Kesehatan, Polri, TNI, perwakilan perusahaan, MPA, dan pihak-pihak lainnya. Insya Allah Posko ini secepatnya kita dibentuk," kata dia. Wabup Siak juga mengingatkan perusahaan yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Siak terutama beraktivitas di lahan gambut wajib menjaga Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) yakni 40 Cm dari permukaan tanah. "Kami minta perusahaan wajib punya alat pemadam lengkap beserta armada, untuk antisipasi Karhutla di wilayah operasional. Jangan sampai jika terjadi Karhutla, hanya BPBD Siak yang turun. Perusahan wajib bantu dan ikut memadamkan api. Kalau tidak ada kami akan laporkan ke pihak berwajib," tegasnya. Kemudian, perusahaan wajib menjaga wilayahnya agar jangan sampai terjadi kebakaran. Dan juga menjaga dan membantu wilayah dengan radius 5 - 10 Km dari wilayah perusahaan. "Jika nantinya ada terjadi kebakaran dengan radius 5 - 10 Km dari wilayah perusahaan bapak, saya harap perusahaan membantu penanganannya. Dan tolong libatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) daerah sekitarnya," pinta Wabup Siak tersebut. Berdasarkan Rapat Koordinasi tingkat Menteri Maret 2025 lalu, dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi Karhutla terjadi pada bulan Juni, hingga september 2025.
Siak, Petah.id - Satreskrim Polres Siak berhasil ungkap sindikat kasus pemalsuan sertifikat tanah. Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy mengatakan, pengungkapan tersebut bermula dari laporan seorang warga bernama Bambang Ashari. Bambang Ashari merasa tertipu menerima sertifikat tanah palsu dari seseorang yang mengaku bisa membantu pengurusan pemecahan sertifikat."Hal itu terungkap dari laporan warga atas nama Bambang Ashari yang merasa tertipu Rp 8 juta setelah pembuatan sertifikat tanah," ungkap Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy. Dari hasil penyelidikan, kata AKBP Eka, Satreskrim Polres Siak berhasil mengamankan tiga tersangka. "Seorang pria berinisial SU yang berperan sebagai pencari orang yang mau mengurus surat tanah, seorang perempuan berinisial OP yang berperan sebagai seorang yang bisa mengurus surat tanah dan seorang pria berinisial FH yang berperan dalam proses pembuatan sertifikat palsu di sebuah percetakan di Pekanbaru,” kata Kapolres Siak. Tidak sampai disitu, tambah AKBP Eka, petugas menemukan 166 file digital sertifikat tanah palsu yang tersimpan di komputer yang digunakan tersangka FH, yang bekerja sebagai desainer grafis di salah satu percetakan di Pekanbaru.“Ini merupakan temuan yang sangat penting, karena menunjukkan adanya praktik pemalsuan surat yang sistematis dan berulang. Ini bukan kasus satu-dua, tapi sudah berlangsung dari Januari hingga Juli 2025,” tegasnya. Selain ketiga pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa perangkat komputer, monitor, keyboard, mouse, dan bundel kertas yang digunakan untuk mencetak dokumen palsu."Tersangka saat ini dijerat dengan Pasal 264 KUHP tentang Pemalsuan Surat, dengan ancaman pidana penjara maksimal 8 tahun," beber AKBP Eka. Kapolres Siak mengimbau kepada masyarakat agar selalu melakukan pengecekan keaslian dokumen penting, seperti sertifikat tanah, langsung ke kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan tidak mudah percaya terhadap oknum yang mengaku bisa mengurus sertifikat dengan cara cepat.“Kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Siak khususnya dan Riau umumnya untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam setiap pengurusan yang berkaitan dengan dokumen pertanahan. Cek betul keasliannya, bisa melalui BPN atau ke Desa untuk surat tanah seperti SKGR. Jangan mengurus tanah melalui Calo,” tutup AKBP Eka.
Siak, Petah.id – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, melakukan kunjungan kerja ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang berada di Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Rabu (23/07/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja Kementerian Pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta memberikan motivasi langsung kepada petani dalam meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi.Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Menyempatkan berdialog langsung dengan para petani. Kehadiran beliau disambut antusias oleh masyarakat dan para petani di wilayah tersebut."Kita ingin memastikan bahwa petani mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah. Dengan kerja sama yang baik antara petani dan pemerintah, kita bisa tingkatkan hasil produksi, kurangi impor, dan perkuat kedaulatan pangan kita," ujar Menteri Andi Amran dalam sambutannya.Menteri pertanian juga menekankan penting nya kolaborasi lintas sektor untuk menyelesaikan permasalahan pertanian.Sementara itu, Bupati Siak Afni Z dalam sambutannya menyampaikan saat ini pentingnya sistim irigasi yang dapat mencukupi kebutuhan irigasi para petani. salah satunya pembuatan waduk untuk pengairan persawahan yang ada di kabupaten siak."Permasalahan utama pada saat ini adalah pengairan sawah, sedangkan pada saat ini petani menggunakan air sungai dengan sistem pompanisasi yang PH nya tidak sesuai untuk tanaman padi," kata Afni. Dalam sesi dialog dengan para petani mengenai tantangan dan kebutuhan di lapangan, termasuk soal pupuk, pengairan, benih unggul, dan modernisasi alat pertanian. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi petani untuk terus berinovasi dan meningkatkan hasil pertanian mereka.Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakapolda Riau, Dandim 0322 Siak,Dinas Pertanian Provinsi Riau, Dinas pertanian Kabupaten Siak , Gapoktan dan unsur Forkopimcam Kecamatan Sabak Auh.
Siak, Petah.id - Kabut asap selimuti cuaca pagi hari di Kabupaten Siak. Sejumlah pengendara tampak menggunakan masker agar tak terkontaminasi oleh udara tak sehat.Dikatakan Suhendra (42), kabut asap tipis itu mulai menyelimuti Kota Siak sejak subuh.Ia merasakan udara tak sehat itu saat pergi ke masjid untuk melakukan solat subuh berjamaah."Pas mau pergi ke masjid kok tebal kali kabutnya. Mulanya berfikir kabut biasa, saat ngantar anak sekolah baru sadar kalau kabut itu kabut asap," kata Suhendra, Senin (21/7/2025).Ditambahkan Suhendra, ia tidak mengetahui secara pasti darimana sumber asap yang menyelimuti Kota Siak.Namun, sambung Suhendra, ia khawatir dengan udara tidak sehat mempengaruhi kesehatan anak anak yang saat ini sedang sekolah."Saya khwatir anak anak yang sedang sekolah saat ini terdampak akibat kondisi udara yang tidak sehat ini," tambah Suhendra.Senada dikatakan Zulfikar (47), warga Kecataman Mempura yang melintasi Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL). Jarak pandangnya terbatas lantaran kabut asap menutupi sinar mentari pagi."Tadi ngantar anak sekolah kabut asap sangat pekat. Gak tau ada kebakaran atau gimana. Tapi udaranya tidak sehat. Kasian anak anak yang ke sekolah," ungkap Zulfikar.Zul, sapaan akrabnya, berharap kondisi kabut asap yang menyelimuti Kota Siak tidak berlangsung lama.Ia khawatir, kondisi itu mempengaruhi kondisi kesehatan warga. "Mudah mudahan situasi ini tidak lama, karena bisa sangat mengganggu kesehatan masyarakat," tutupnya.
Siak, Petah.id - PT Kimia Tirta Utama (KTU) kembali melaksanakan kegiatanpenanaman jagung serentak kuartal III di wilayah operasional perusahaan di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau.Administratur PT KTU, Teddy Yohendra Siregar, mengatakan kegiatan ini bukan pertama kali digalakkan anak perusahaan PT Astra Agro Lestari, awal Juni 2025 giat ini sukses dilaksanakan dalam mendukung program prioritas nasional swasembada pangan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.Ia menegaskan bahwa program penanaman jagung ini dirancang untuk berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan.“Melalui program ini, kami berharap dapat mendukung ketahanan pangan nasional tanpa mengorbankan keberlanjutan sektor perkebunan. Ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam menciptakan cadangan pangan yang memadai,” ujarnya.Ia menambahkan, jagung dipilih karena memiliki masa tanam yang singkat serta potensi tinggi untuk mengoptimalkan lahan perkebunan yang ada, tanpa merusak struktur ekologis lahan. Metode yang digunakan dalam program ini juga dirancang untuk menjamin keberlanjutan dan efisiensi lahan jangka panjang.“Kami optimis program ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi ketergantungan impor jagung, memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus menciptakan nilai tambah dalam sektor agribisnis,” imbuhnya.Penanaman jagung serentak yang dilakukan oleh PT KTU bukan hanya sekadar aksi tanam biasa, melainkan langkah strategis yang dirancang untuk membangun kemandirian pangan dari tingkat lokal. Melalui integrasi sektor perkebunan dan pertanian, serta dukungan multi pihak, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif yang luas, mulai dari peningkatan produktivitas lahan, pengurangan impor, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.Komitmen ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk mendorong dunia usaha berkontribusi langsung dalam program ketahanan pangan, tidak sekadar melalui bantuan, tapi melalui program yang berbasis data, potensi lokal, dan prinsip keberlanjutan.Dengan pelaksanaan kegiatan ini, PT Kimia Tirta Utama menegaskan bahwa peran korporasi tidak hanya terbatas pada kegiatan bisnis inti, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan nasional. Apa yang ditanam hari ini bukan hanya jagung, tapi juga benih harapan akan masa depan pangan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berdaulat.Sementara itu, Kapolsek Koto Gasib IPTU Suhardiyanto menyebutkan, kegiatan tersebut menjadi wujud kontribusi perusahaan terhadap ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. “Kami sangat mengapresiasi program ini karena ikut mendukung visi besar menciptakan kemandirian pangan. Sinergi antara PT KTU, Polri, dan masyarakat adalah kekuatan utama menuju swasembada,” ungkap Kapolsek Koto Gasib, IPTU Suhardiyanto.Ia menyampaikan apresiasi atas komitmen PT KTU dalam melaksanakan program penanaman jagung yang dinilainya selaras dengan visi nasional Presiden Prabowo. Suhardiyanto juga menekankan pentingnya prinsip budidaya berkelanjutan agar hasil yang dicapai tidak hanya produktif tetapi juga bertahan dalam jangka panjang.Hal senada disampaikan oleh Sekretaris camat (Sekcam) Koto Gasib, Muharam, yang menyoroti peran aktif perusahaan dan masyarakat sebagai kunci keberhasilan program ini.“Semangat gotong royong yang ditunjukkan sangat membanggakan. Saya yakin jika semangat ini terus dijaga, target swasembada pangan akan dapat tercapai. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan,” ucapnya.Untuk diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pihak internal maupun eksternal, mulai dari jajaran manajemen perusahaan hingga perwakilan pemerintahan, aparat keamanan, serta tokoh masyarakat setempat.Dari internal perusahaan, hadir Administratur PT KTU Teddy Yohendra Siregar, Community Development Officer A. Hardiman, Asisten CSR Eri Apriadi, serta tim sustainability, Amalia Sukmawati Putri dan Syamri Kardo. Sementara dari unsur eksternal turut hadir Kapolsek Koto Gasib IPTU Suhardiyanto, S.IP, Sekcam Koto Gasib Muharam, Kepala KUA Kecamatan, Kepala UPT Pertanian, dan Ibu-ibu Bhayangkari Polsek Koto Gasib.
Siak, Petah.id - Malam ini, suasana Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, kembali semarak dengan gelaran showcase seni residensi persembahan seniman Miftahul Ihsan. Mengusung tema "Gambus Selodang dan Marwas", pertunjukan ini menjadi ruang ekspresi sekaligus upaya pelestarian seni musik tradisi Melayu Siak, Jumat (11/7/2025). Gambus Selodang dan Marwas merupakan dua instrumen pengiring yang tak terpisahkan dalam tradisi tari Zapin Melayu Siak. Bila ditelusuri jejaknya, musik ini erat kaitannya dengan sejarah kejayaan Kesultanan Siak Sri Indrapura, yang dulu menjadi pusat peradaban Melayu di pesisir timur Sumatera.Namun seiring perkembangan zaman, seni musik Zafin tradisi perlahan mulai terpinggirkan, khususnya di kalangan generasi muda Kabupaten Siak. Pewarisnya makin sedikit, dan kekhawatiran akan hilangnya seni ini menjadi alasan utama diadakannya program residensi serta showcase malam ini.Melalui panggung seni ini, Miftahul Ihsan menampilkan hasil eksplorasi artistiknya selama masa residensi, dengan harapan dapat membangkitkan kembali kecintaan masyarakat, khususnya anak muda, terhadap warisan musik tradisi daerahnya."Kita ingin musik Gambus Selodang dan Marwas ini tak hanya jadi cerita sejarah, tapi bisa tetap hidup dan diwariskan ke generasi berikutnya," ungkap Miftahul Ihsan di sela acara.Acara ini digelar atas kerjasama berbagai pihak, dengan Budi Setiawan selaku PIC kegiatan yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Musik Tradisional Warisan Melayu. Kehadirannya sekaligus menjadi bentuk komitmen kolektif seniman Melayu untuk menjaga dan merawat seni-seni tradisi di Tanah Siak.Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk kembali menggairahkan seni tradisi Melayu Siak di tengah pesatnya arus budaya modern.