SIAK, Petah.id - Aksi membanggakan kembali dilakukan oleh komunitas Siak Max Owners. Kali ini, klub motor itu memberikan sejumlah bantuan kepada Panti Asuhan An Nur Dumai yang beberapa waktu lalu ludes terbakar, Sabtu (23/1/2021).Seperti dikatakan Wakil Ketua SIAK Max Owner Rudi menyebutkan bantuan ini bentuk rasa empati pihaknya dan upaya untuk terus berbuat kebaikan antar sesama." Kita kumpulkan donasi di internal komunitas saja, lalu langsung kami serahkan ke pihak Panti Asuhan An Nur di Dumai," jelas Rudi kepada Petah.id, Senin (25/1/2021) siang.Bantuan tersebut, tambah Rudi, berupa sejumlah uang tunai dan beberapa pakaian. Uang tersebut didapat dari dikumpulkan pribadi anggota di Siak Max Owner."Jumlahnya tidak seberapa tapi kami berharap hal itu bisa sedikit meringankan beban saudara kita di Panti Asuhan An Nur tersebut," ungkapnya.Sebanyak 12 orang anggota Siak Max Owner yang berangkat dari Kabupaten Siak menuju Kota Dumai untuk memberikan bantuan tersebut."12 unit motor atau orang yang berangkat ke Dumai untuk memberikan bantuan langsung tersebut," ungkap Rudi.Sebelumnya, tangis anak Panti Asuhan An-Nur Kota Dumai tak terbendung ketika menyaksikan tempat tinggal mereka terbakar. Tak banyak barang yang bisa diselamatkan, selain baju di badan dan beberapa barang berharga lainnya.Kejadian menimpa Panti Asuhan Putra dan Putri An-Nur yang barada di Jalan Sadar, RT 07, Kelurahaan Simpang Tetap Darul Ikhsan (STDI), Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai pada Senin (18/1/2021) siang.Si jago merah melahap dua bangunan permanen Panti Asuhan Putra dan Putri An-Nur di Dumai Barat, Kota Dumai. Api cepat menyambar ke ruangan yang berada di dua bangunan permanen. Sebelum api meratakan bangunan panti asuhan, mobil pemadam kebakaran cepat datang.Dengan cepat api bisa dipadamkan sebelum meratakan bangunan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Meskipun api sudah bisa dipadamkan dengan cepat, namun ruangan didalam bangunan terlihat ludes terbakar.Fitra satu dari puluhan anak panti asuhan An-Nur menyebutkan, kebakaran terjadi saat mereka sedang bermain di ruang atas atau lantai dua pada bangunan panti asuhan."Saat itu kami mencium bau asap dan kami pun keluar ruangan, dan melihat api sudah membumbung tinggi dari sudut ruangan lantai dua. Kamipun berlarian ke bawah untuk menyelamatkan diri," katanya sambil meneteskan air mata."Kami tak tahu lagi bang mau tinggal dimana lagi, inilah rumah kami satu-satunya, dan yang bisa menyadi tempat berteduh kami bang," ucap Fitra di sela tangisannya.Fitri berharap, panti asuhannya bisa cepat dibangun kembali agar dirinya dan kawan-kawan bisa tinggal lagi di sana. "Kepada pemerintah kota semoga panti asuhan kami bisa segera dibangun kembali," harapnya.Masih di tempat yang sama, pengasuh Panti asuhan An- Nur, Suriani Sinaga menyebutkan, bahwa saat kejadian dirinya tidak berada ditempat karena sedang mengajar di salah satu sekolah."Ada 53 anak-anak yang berada di panti asuhan, 15 diantaranya merupakan laki-laki, dan sisanya merupakan perempuan," imbuhnya.