Siak, Petah.id - Objek Wisata Embung Terpadu Dayun Siak Wakili Riau jadi Desa Wisata Terbaik Nasional Kategori Kelembagaan tahun 2022. Penghargaan itu didapat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sebagai Desa Wisata Terbaik se-Indonesia untuk kategori kelembagaan, dalam malam apresiasi Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022 yang digelar dengan tema “Dari Desa untuk Indonesia Bangkit” di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Minggu (30/10/22). Sebelumnya, tahun 2021 Destinasi Wisata Arung Sungai Kopu Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Riau yang berhasil posisi kedua API Award Kategori Wisata Air. Perolehan prestasi ini membuat catatan tersendiri bagi Provinsi Riau dalam mewujudkan Riau Unggul dikancah nasional dalam aspek wisata. Gubernur Riau Drs H Syamsuar turut bangga apa yang diraih oleh Penghulu Kampung Dayun, Siak. "Alhamdulillah, tahniah selamat sukses kepada Penghulu Kampung Dayun yang telah bekerja dengan baik memajukan pariwisata di desanya," kata Gubernur Riau, Syamsuar. Ia berharap apa yang dicatatkan hari ini dapat dipertahankan dan menjadi sejarah baru bagi Kampung Dayun. "Saya berharap semoga hal baik seperti ini tetap dipertahankan sepanjang masa," pinta Syamsuar. Syamsuar berpesan agar ke depan banyak desa di Riau mampu membangkitkan pariwisata dan kearifan lokal yang harus dipertahankan dan dikenalkan di tingkat nasional maupun dunia. "Ke depan desa lainnya harus bisa didorong untuk maju ketingkat nasional maupun dunia baik dari sektor wisata maupun kearifan lokal yang ada," tutupnya. Penghulu Kampung Dayun, Nasya Nugrik menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Riau yang turut serta mendorong pokdarwis dalam melakukan pembinaan dan pelatihan. "Kepercayaan dan kerjasama seluruh stakeholder yang membuat Kampung Dayun memperoleh penghargaan ini semua," jelas Penghulu Kampung Dayun, Nasya Nugrik. Dijelaskan Nasya, sejak awal konsep pengembangan Objek Wisata Embung Terpadu, Kampung Dayun yang menjadi indikator penilaian Desa Wisata terbaik kategori kelembagaan ialah menjadikan masyarakat sebagai subjek sekaligus objek dalam pengelolaan pariwisata. lanjut Nasya, masyarakat secara langsung dapat merasakan manfaat untuk kehidupan dan sustainability. Hal itu tentunya dilakukan dengan manajemen Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia melalui kolaborasi multipihak, secara lingkungan bermanfaat, secara ekonomi memberi dampak. “Alhamdulillah, kami terharu dan sangat bahagia bisa Kembali meraih prestasi ditingkat nasional. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam pencapaian ini, baik tim pokdarwis, perangkat kampung, tokoh masyarakat, Pemda Siak, Pemerintah Provinsi dan kementerian atas bimbingannya. Mari bersama kita majukan pariwisata untuk perekonomian masyarakat,” kata Nasya. Lebih jauh dijelaskan Nasya, Embung Terpadu Kampung Dayun yang fungsi awalnya sumber cadangan air untuk pencegahan dan penanganan karhutla, melalui kolaborasi multipihak pemerintah – masyarakat - private sektor, sukses disulap menjadi objek wisata dan akhirnya mengharumkan nama Provinsi Riau ditingkat nasional. Inovasi itu, tambahnya, kemudian membawa Kampung Dayun ke kancah nasional, dan dinobatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sebagai Desa Wisata Terbaik se-Indonesia untuk kategori kelembagaan, dalam malam apresiasi Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022. "Berharap kedepannya bisa secara bersama untuk memajukan pariwisata di Riau khususnya di Siak dikancah nasional," tuturnya.
Siak, Petah.id - Muhammad Fajri asal Kecamatan Tualang dan Shintia Kurnia Dewi asal Kecamatan Mempura terpilih sebagai Bujang dan Dara Kabupaten Siak 2022. Keduanya terpilih pada malam puncak pemilihan bujang dara di Gedung Tengku Mahratu Siak, pada Sabtu (3/9) malam, setelah melalui berbagi tahapan seleksi, dari 14 peserta yang terdiri dari tujuh bujang dan tujuh dara.Muhammad Fajri yang terpilih sebagai bujang, mengaku sangat bangga dan bersyukur atas kepercayaan yang telah diberikan kepada dirinya sebagai Bujang Kabupaten Siak. "Apa yang saya raih ini, tidak terlepas dari doa kedua orang tua saya serta dukungan dari pihak-pihak lainnya, termasuk persiapan dan pembekalan yang saya lakukan," ucap Fajri. Fajri bersama Dara Shintia Kurnia Dewi, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan apa yang telah menjadi tujuan dari Dinas Pariwisata Siak. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan peran kami sebagai bujang dan dara,” kata Fajri. Dia bersama Shinta akan meningkatkan dan mempromosikan objek wisata, budaya, serta adat istiadat yang ada di Kabupaten Siak, kepada masyarakat luas. Kami ingin Kabupaten Siak akan lebih dikenal dan dikunjungi oleh para wisatawan, sekaligus mempromosikan Siak Kabupaten Hijau,” ucap Fajri. Sekretaris Daerah Siak Arfan Usman, mengucapkan selamat kepada Bujang dan Dara Kabupaten Siak 2022 terpilih. Dikatakan Sekda Arfan Usman, etelah dilaksanakan kurang lebih 1 bulan yang dimulai dari seleksi hingga pembekalan, malam ini tibalah puncak pemilihan Bujang Dara Kabupaten 2022. “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, mengucapkan selamat kepada bujang dan bara terpilih,” kata Sekda Arfan. Kepada bujang dan dara yang belum terpilih, Sekda Arfan Usman berpesan agar terus semangat dan tidak putus asa, serta bisa tampil berbeda dan memberikan pengaruh positif sesuai dengan apa yang telah diberikan tim selama mengikuti kegiatan. Bujang dan Dara Kabupaten Siak 2022, diharapkan menjadi duta wisata bagi Kabupaten Siak, mengenalkan dan mempromosikan objek wisata kepada masyarakat luas, sehingga Kabupaten Siak lebih dikenal dan menjadi tujuan wisata nasional.
Pekanbaru, Petah.id - Agenda berburu ikan di lubuk larangan Sungai Subayang menjadi daya pikat wisatawan di Festival Subayang yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Provinsi Riau.Di acara tersebut pantia bersama warga setempat telah menyiapkan alat tangkap dan perahu kecil untuk menyusuri sungai Subayang. Untuk sampai ke lokasi, masyarakat hanya bisa dengan perahu. Sebab tidak ada jalur darat untuk membelah hutan asri yang ada dalam kawasan Suaka Margasatwa Rimba Baling tersebut.Sebelum berangkat, masyarakat yang ikut juga harus ikut tradisi adat. Terutama sebelum masuk lubuk larangan yang ditutup sejak beberapa tahun belakangan. Setibanya di lokasi, masyarakat adat mulai memasang jaring di hulu dan hilir sungai Subayang yang telah ditetapkan jadi lubuk larangan. Selanjutnya, jala dilempar untuk menangkap ikan.Pembongkaran lubuk larangan dilakukan setelah satu tahun tak boleh dijamah atau diambil ikannya. Sehingga setelah lubuk dibuka ikan akan melimpah."Jadi untuk Festival Subayang kita sudah siapkan buka lubuk larangan. Untuk lubuk larangan yang dibuka adalah milik pemuda di Desa Gema, lubuk ini baru dibuka 8 bulan lalu," imbuh pemuda lainnya, Dodi.Saat dilakukan panen, ternyata dilemparan pertama dapat ikan ampala super yang rata-rata berat per ekor 3 Kg. Pencarian pun kembali dilanjutkan dengan menyusuri lubuk dengan panjang sekitar 300 meter.Terlihat banyak ikan air tawar didapatkan dari lubuk sedalam 1-1,5 meter tersebut. Ada ikan ampala, kapiek dan ikan tabang alan."Jenis ikan ampala, kepiek, tabang alan ada sekitar 100 Kg yang kita dapatkan kemarin," katanya.Untuk ikut membuka lubuk larangan, Dodi menyebut seluruhnya adalah wisatawan yang terdaftar. Bukan masyarakat umum yang datang dan tidak terdaftar."Jadi total yang ikut ada sekitar ratusan. Itu semua yang wisatawan yang beli paket wisata," kata Dodi.Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat berharap hal ini menjadi pemicu untuk meningkatkan wisatawan ke Riau khususnya di Sungai Subayang."Hal ini tentunya menjadi salah satu di antara solusi adalah memperkuat Subayang sebagai kawasan wisata. Kita berharap, ke depan masyarakat turut terlibat bagaimana mengeksplor potensi yang ada di daerah ini," kata Roni.Dalam kesempatan itu Roni pun mengajak agar semua pihak dapat merawat ragam kearifan lokal dan menjaga kelestarian lingkungan "Di Subayang wisawatan bisa menyaksikan kembali ragam kearifan lokal. Selain itu, kita semua harus terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan," sebutnya. (MCR)
Siak, Petah.id - Melandainya kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Siak, Riau membuat pemerintah membuka kembali beberapa tempat wisata.Upaya itu tak lain untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setelah beberapa bulan berbagai tempat wisata di Siak ditutup dikarenakan pandemi.Sejak Sabtu (18/9/2021) Istana Asyerayah Al Hasyimiyah itu dibuka sudah banyak pengunjung yang datang. Tercatat, dalam 4 hari Istana peninggalan Kerajaan Siak itu dibuka ratusan wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung."Untuk pendapatan selama 4 hari itu Domestik dewasa sebanyak 165 orang dan Mancanegara dewasa 2 orang," jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Fauzi Asni, Rabu (22/9/2021).Dalam empat hari tersebut, jutaan rupiah sudah diraup Dinas Pariwisata Kabupaten Siak dari hasil penjualan tiket." Untuk total dana yang didapat selama empat hari tersebut Rp 1.700.000," ungkapnya.Dibukanya Istana Siak, diharapkan mampu memutar perekonomian masyarakat terkhusus bagi para pekerja yang mencari nafkah di sekitaran Istana Siak."Dan kita mengutamakan ekonomi masyarakat berputar di sekitar Istana," cakap Fauzi.Fauzi mengimbau, bagi wisatawan yang datang ke Siak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan."Pengunjung tentunya harus mematuhi prokes yang ketat dan mematuhi ketentuan. Kita tidak ingin terjadi klaster baru nantinya makanya kita persiapkan betul untuk membuka destinasi ini," tutur Fauzi.
SIAK, Petah.id -Selain menawarkan wisata sejarah, Kota Siak juga memiliki tempat asyik untuk tongkrongan anak muda.Berbagai jenis kafe mudah sekali di jumpai kalau kamu melintas di sekitar Kota Siak.Mulai dari kafe-kafe sederhana, bahkan sampai kafe-kafe kekinian semua bisa ditemui di sini dengan konsep yang berbeda-beda.Tak hanya nyaman untuk nongkrong, namun juga untuk ngopi-ngopi santai sambil mengerjakan tugas sekolah, atau bahkan tugas kantor.Nah, bagi kamu yang ingin mencari tempat ngopi yang pewe banget di sekitar Kota Siak, SuaraRiau.id punya rekomendasinya. Berikut 5 daftar kafe di Siak yang asyik untuk nyantai berlama-lama :1. Lantai 2 Cafe dan RestoLantai 2 Cafe dan Resto menjadi salah satu Cafe favorit yang banyak digandrungi kaum muda di kawasan Kota Siak.Berada tepatnya di Jalan Raja Raja Kecik Kampung Dalam-Siak-Riau.Berbagai macam menu Nusantara dan WesternRecommend yakni Steak, Mix Seafood dan Korean Food.Disana juga tersedia juga Kopi dengan banyak varian menu kopi kekinian.Untuk Fasilitas Lantai Dua dan Resto ada Area Indoor di Lt2 dan area Outdoor di Roftop. Dan ini keren untuk dijadikan tempat swafoto.Selain itu, Lt2 dan Resto juga menyediakan Mushola dan Ruang VIP ber AC.Untuk anak muda yang hobi karokean, Lt2 dan Resto ada Event Live Akustik setiap Rabu dan Sabtu malam.Bagi yang ke Lt2 dan Resto jangan takut kemahalan, sebab di cafe ini makanan dan minuman harganya sangat terjangkau.Lantai dua dan Resto mengangkat Tagline #pertamadisiak. Untuk lebih jauh, pembaca bisa menghubungi nomor Hp +62852-7153-75992. Rasa Q CafeSelain Lantai Dua dan Resto, Rasa Q Cafe juga bisa menjadi alternatif bagi kamu yang ingin nongkrong bersama teman atau mengerjakan tugas sambil menikmati kopi di sekitar Kota Siak.Selain bisa menikmati kopi, kamupun juga bisa santai sejenak sambil ngemil-ngemil cantik di Rasa Q Cafe.Rasa Q Cafe, salah satu tempat tongkrongan di Siak dengan harga terjangkau. Alamat di Jalan Indragiri (Turap) kelurahan Kampung Rempak, kecamatan Siak. Berdiri sejak 23 Mei 2017. Cafe ini menyajikan minuman kopi tradisional Aceh, dengan biji kopi uleekareng. Varian pada menu kopi Aceh di sini cukup beragam. Mulai dari kopi saring, kopi sanger, kopi tarik, hingga Vietnam drip dan V60, longblack dan mocapot single dan double. Selain menu kopi, Cafe ini juga terkenal dengan sajian minuman teh Thailand seperti Thai greentea dan Thai tea, dengan beragam campuran dan racikan.Untuk menu makanan juga cukup banyak tersedia, seperti varian nasi goreng dengan racikan bumbu spesial Rasa Q Cafe, ayam rica -rica, ayam asam manis, udang rica rica, udang asam manis dan ayam penyet. Di malam hari, setiap akhir pekan dan pertengahan pekan, pengunjung akan dimanjakan dengan live accoustic dari musisi musisi handal di kota Siak.Tempat tongkrongan ini mulai buka sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB3. Warkop Reborn (WR)Berbeda dari yang lainnya, bagi penikmat kopi, Warkop Reborn (WR) bisa menjadi alternatif untuk merasakan cita rasa racikan kopi dari barista handal.Untuk biji kopi yg dipakai ada berbagai varian yakni arabika, robusta dan Liberika.Untuk varian manual brew Warkop Reborn (WR) juga manjakan lidah pecandu kopi dengan metode seduh v60, Vietnam Drip, Frenchpress danAeropress.Untuk jenis kopi Liberika, WR Coffe Shop memakai Kopi Meranti. Dalam menemukan rasa cita kopi, semua jenis rasa akan disajikan dengan berbeda cara.Untuk yang ingin tau lebih jauh bisa follow IG wr_coffeeshop dan datang ke Alamat Jalan Kwalian, Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau.4. Scatter KopiMelipir sedikit dari Warkop Reborn, pengunjung bisa menemukan tempat ngopi dengan menawarkan konsep sederhana.Tempat itu Scatter Kopi. Cafe pertama di Siak yang menyediakan Kopi Nira. Tidak hanya Kopi Nira, Scater Kopi juga dapat manjakan pengunjung dengan kopi gula Aren.Untuk menu unggulan yang segar, pengunjung dapat menikmati Mocktail dengan berbagai rasa, yakni rasa Sweety, Greensky, Melon Squash, Summer Breze, Jeruk Squash, Ocean Blue, Tropical Squash5. Kedai Kopi Yong BengkalisBerbeda dari 4 cafe di atas, Kedai Kopi Yong Bengkalis berada di Kecamatan Mempura. Tempatnya tidak jauh dari Kantor Bupati Siak. Letak yang strategis di Jalan Lintas Siak- Gasib, kedai kopi ini tergolong baru dan ramai dikunjungi. mulai dari anak muda hingga pejabat daerah.Kedai Kopi Yong Bengkalis manjakan pengunjung dengan cita rasa makanan khas melayu, ada mi lendir, lontong bengkalis, dan berbagai jenis lainnya.Untuk harga, pengunjung dipastikan tidak akan merogoh kocek terlalu dalam. Selain enak masakan dan minuman di Kedai Kopi Yong Bengkalis sangat murah.Sumber : Suara.com
SIAK, Petah.id - Libur akhir tahun mungkin sudah dinantikan masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga sambil bepergian.Kalau Anda masih mencari tempat berlibur, kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini mungkin patut dipertimbangkan.Anda yang suka wisata sejarah bisa berkunjung ke Istana Siak Asyerayah Al Hasyimiyah yang masih menyimpan beragam tentang peninggalan kejayaan Kerajaan Siak.Untuk masuk ke Istana Siak, pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu mahal. Untuk dewasa dan anak-anak domestic cuma dikenakan Rp10.000 dan Rp5.000 sementara untuk pengunjung mancanegara bagi dewasa dan anak-anak dikenakan Rp25.000 dan Rp15.000 saja.Memasuki Istana Peninggalan Sultan Hasyim, nuansa kerajaan zaman dahulu pun langsung bisa kita nikmati.Kedalam, kita langsung disambut patung mirip manusia pada zaman kerajaan sedang melakukan rapat." Patung itu berada di Ruang Gading, kenapa Ruang Gading karena kursinya terbuat dari Gading Gajah," kata petugas penjaga Istana Siak, Mardianto.Istana Peninggalan Sultan ke sebelas itu juga menawarkan banyak benda sejarah yang bisa menjadi pengetahuan kita tentang kemahsyuran Kerajaan Siak pada masa itu." Ada cermin milik permaisuri yang konon ceritanya itu menkadi cermin awet muda bagi permaisuri," kata Mardianto.Jika beruntung, pengunjung juga dapat menikmati alunan musik dari alat musik yang cuma ada dua di dunia yakni Komet.Komet ada cuma di Jerman dan Indonesia tepatnya di Istana Siak." Zaman dahulu, Komet dimainkan saat menyambut para tamu raja," tambahnya.Tidak hanya itu, wisatawan yang masuk ke Istana Siak juga bisa melihat Kursi Singgasana.Menariknya, Kursi Singgasana Raja itu terbuat berlapis Emas 18 karat pada masa Sultan Hasyim."Kursinya masih asli," terang Mardianto.Wisatawan juga bisa melihat Lemari Besi berusia ratusan tahun yang hingga saat ini tidak bisa dibuka.Cerita yang terdengar hingga saat ini, lemari besi atau brankas kerajaan tersebut berisi dokumen penting tentang harta Kerajaan Siak hingga persoalan pribadi Sultan.Diprediksi didalam lemari besi itu juga ada benda berharga."Sudah beberapa kali dicoba dibuka bahkan mendatangkan para ahli tapi tetap saja tidak bisa dibuka," ungkap Mardianto.Selain Istana Siak Asyerayah Alhasyimiyah, wisatawan yang datang ke Kota Siak juga dapat berkunjung ke situs sejarah lainnya seperti di makam para Sultan Siak dahulunya.Ada Masjid Syahbudin, Masjid yang dibangun pada masa kerajaan dahulunya.Tidak jauh dari Istana Siak, Wisatawan yang datang ke Siak bisa bermain ke Taman Tengku Mahratu, disana, mata pangunjung bisa dimanjakan dan menikmati suasana di Tepian Sungai Jantan. "Disana juga banyak jajanan kuliner yang patut pengunjung coba," kata Mardianto.Kendati demikian, di tengah pandemi covid-19, pengelola sangat perketat protokol kesehatan (prokes) untuk mecegah penyebaran covid-19 ituSebab, untuk masuk Istana Siak, selain wajib menggunakan masker, pengunjung juga dicek suhu tubuhnya.
SIAK, Petah.id - Paska dibukanya Istana Siak setelah lama ditutup karena pandemi covid-19, Pjs Bupati Siak Indrq Agus Lukman kunjungi Istana Asyerayah Al Hasyimiyah, Selasa (17/11/2020) petang.Kunjungan Pjs Bupati Siak itu tepat pada hari ke Empat dibukanya kembali Istana Siak setelah masa pandemi covid-19.Kesempatan itu ia manfaatkan dengan baik, Indra Agus Lukman melihat dengan seksama peninggalan bersejarah milik kerajaan dan membuatnya berdecak kagum. Mulai dari foto-foto, lukisan, keramik dari Eropa dan Cina serta komet atau gramophone dan cermin permaisuri dan banyak lagi membuatnya terkagum-kagum.“Saya beberapa kali ke istana ini, namun baru kali ini saya melihatnya satu persatu. Bertanya dengan petugas yang tentunya tahu banyak tentang benda-benda bersejarah Melayu yang ada di dalam istana. Saya sengaja meluangkan waktu untuk melihatnya,” ungkap Pjs Indra Agus Lukman.Terlihat jelas sejarah Siak yang sangat luar biasa. Perjalanan panjang dari masa ke masa ada di dalam istana. “Benda-benda itu, memiliki nilai sejarah yang tinggi. Jadi selain dijaga agar tidak hilang, juga harus dirawat,” ungkap Pjs Bupati Indra Agus Lukman.Dengan dirawat, keasliannya akan tetap utuh dari masa ke masa. Dan hal itu memang harus dilakukan untuk diwariskan ke anak cucu.“Sebab, ke depan akan banyak orang-orang yang akan belajar dengan cara melihat peninggalan bersejarah di istana. Jadi memang harus dijaga dan dirawat,” ucapnya.Disinggung antusiasme warga yang melakukan kunjungan setelah sempat ditutup. Disebutkannya hal itu menunjukkan masyarakat memang masih mencintai sejarah. Dan sekali lagi, saatnya benda benda bersejarah itu dijaga dan dirawat, sebagai warisan untuk generasi yang akan datang.
SIAK, Petah.id - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Fauzi Asni mengatakan dinasnya hanya sebagai instrumen pendukung operasional di lapangan terkait kapan tempat wisata di Kabupaten Siak dibuka.Hal itu runtutan dari ditutupnya tempat wisata karena adanya pandemi covid-19." Mohon konfirmasi dengan Pak Sekda atau Pjs Bupati agar lebih mantap. Kami Dispar mendukung operasional di lapangan," terang Kadispar Siak Fauzi Asni, Rabu (11/11/2020) pagi.Namun, dirinya juga memastikan Sabtu (14/11/2020) Istana Siak Asyerayah Al Hasyimiyah akan dibuka atas arahan pimpinan."Sesuai arahan pimpinan, maka kami Dispar akan membuka mulai Sabtu ini. Insya Allah protokol kesehatan (prokes) Covid-19 kami siapkan sebagaimana ketentuan," jelasnya.Disinggung soal upaya Dinas Pariwisata dalam merawat dan menjaga situs sejarah di Kabupaten Siak, Fauzi Asni mengaku anggaran menjadi persoalan utamanya." Makam Koto Tinggi tak ada anggaran," cetusnya.Ditambahkannya, dinasnya hanya berusaha merawat situs sejarah sesuai kemampuan APBD dan tentunya lebih di utamakan untuk penanganan masalah Covid-19."Kami merawat hanya sesuai dengan kemampuan APBD," kata Fauzi.Sementara Sekda Arfan Usman membenarkan mulai Sabtu (14/11) tempat wisata sudah bisa dibuka, termasuk Istana Asserayah Alhasyimiah.Ekonomi masyarakat harus bangkit. Sedangkan Covid-19 di Kabupaten Siak trennya terus menurun.“Kami berharap tempat wisata dan situs bersejarah yang dibuka, tetap menggunakan prokes. Hal itu untuk kebaikan bersama,” sebutnya.
SIAK, Petah.id - Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Wan Said desak Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Siak untuk menghapus nama Syarifah Sembilan sebagai nama Taman di Kecamatan Sungai Apit serta diganti dengan nama yang layak.Dikatakannya, pihaknya sudah dua kali pergi ke Kecamatan Sungai Apit bertemu Ketua LAM Kecamatan Sungai Apit dan kekantor penghulu Tanjung Kuras untuk melihat makam yang disebut-sebut makam Syarifah Sembilan."Dari akal sehat kami tak pecayo itu makam, tapi kalau benteng kami pecayo. Memang disitu terlihat banyak makam, namun kalau dilihat dari batu itu abad ke-17 sementara perang sama portugis itu abad ke-15," kata Ketua LAM Siak Wan Said, Selasa (10/11/2020) malam.Sementara itu, lebih jauh dikatakan Wan Said, abad ke-17 itu banyak makam pejuang sewaktu agresi belanda. Ia pun mengaku dirinya memiliki data yang lengkap soal itu semua."Kami punya data yang lengkap soal itu, LAM ingin menyelesaikan persoalan ini diselesaikan dengan baik-baik," terangnya.LAM sendiri, tambah Wan Said, sudah menyurati dan mengusulkan kepada Bupati Siak, DPRD Siak dan berbagai lintas OPD untuk menghapus nama Syarifah Sembilan yang melekat di taman Kecamatan Sungai Apit itu."Nama Taman Syarifah Sembilan itu harus dihapus dan ditukar dengan nama yang layak, kami sudah usulkan itu kepada Bupati dan DPRD Siak," tegas Ketua LAM Siak.Dalam kesempatan itu, Wan Said juga mengajak kepada generasi muda sebagai penerus untuk menggali sejarah sesuai dengan fakta dan kaidahnya agar memang ini bisa lestari hingga di masa mendatang."Marilah kita sama-sama menghargai para pahlawan kita,tanpa jasa mereka tak mungkin kita sampai seperti sekarang ini,"pungkasnya.
SIAK, Petah.id - Khawatir masyarakatnya terdampak penyebaran Covid-19, Bupati Siak Drs H Alfedri MSi mengeluarkan Perbup. Isinya mendorong pemerintah kampung tanggap Covid-19 dan padat karya tunai kampung.Hal itu tertuang di Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 800/DPMK/190 tertanggal 30 Maret 2020.Dalam Perbup tersebut, pemerintah kampung didorong untuk membentuk Relawan Kampung Lawan Corona. Dan setiap kampung untuk menyiapkan call centre atau nomor telepon Kampung Tanggap Covid-19.Dikatakan Ketua Asosiasi Perangkat Desa (Apdesi) Kabupaten Siak Jufrianto, pihaknya menyambut baik peraturan Bupati Siak tersebut. Menurutnya hal ini baik untuk mencegah secara bersama pandemi Covid -19."Kami menyambut baik perbup tersebut, namun tahap selanjutnya kami sedang menunggu bagaimana teknisnya dan ini akan dirumuskan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK)," urai Ketua Apdesi Kabupaten Siak Jufrianto via ponsel, Senin (30/03/2020) siang.Lebih jauh dikatakannya, pihaknya ingin apa yang menjadi Perbup dapat dilaksanakan seluruh kampung dengan kesungguhan, sehingga apa yang diharapkan Bupati benar benar sampai dan tepat sasaran.“Jangan sampai setelah ini, ada tersangka karena terindikasi penggelapan anggaran atau lainnya. Saya tidak ingin itu terjadi. Saya ingatkan pemerintah kampung bekerja dengan ikhlas,” ungkapnya.
Halaman 1 dari 3