Jadi Plt Mentan, ini Strategi Arief Prasetyo Adi Soal Pangan
Pelaksana Tugas (PLT) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi (dok: Arief Prasetyo Adi)
Jakarta, Petah.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Menteri Pertanian (Mentan). Hal ini, setelah Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari posisi Mentan.
Dalam hal ini, Arief mengaku telah memiliki strategi terkait pangan dan pertanian. Ia mengatakan, sinergi dan kolaborasi merupakan kunci dalam membangun kekuatan di sektor pertanian dan pangan nasional.
"Tentunya dengan penugasan dari Bapak Presiden sebagai Plt. Mentan ini kita harapkan dapat mengakselerasi pembangunan pertanian yang semakin menguatkan peran dan fungsi Kementen yang berfokus pada peningkatan produksi pangan, daya saing pertanian, dan kesejahteraan petani," kata Arief Prasetyo Adi seperti dilansir Suara.com pada, Minggu (8/10/2023).
"Kementan sangat diharapkan masyarakat untuk dapat menggenjot produksi pangan nasional, sehingga strategi persiapan musim tanam pada November dan Desember mendatang perlu disiapkan segera, penting kita kaji dan bahas dengan seluruh stakeholder. Selanjutnya kita siapkan dan laksanakan dengan sebaik-baiknya," lanjutnya.
Arief mengingatkan pelaksanaan anggaran Kementan di sisa tahun 2032 agar dapat semakin akuntabel. Khususnya untuk menyasar pada akselerasi program dan kegiatan Kementan yang senapas dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
"Kita harus kerjakan penyerapan anggaran di sisa tahun 2023 ini untuk akselerasi program dan kegiatan yang ada. Tentunya implementasi semua itu harus akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar," katanya.
Disambung Arief, dipelukan semangat ketahanan pangan berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan. Dengan semangat ini akan dapat mengakselerasi produksi pangan dalam negeri.
"Semangat ketahanan pangan dalam mengusung kemandirian dan kedaulatan pangan nasional adalah semangat yang perlu kita kobarkan bersama. Sebab urusan pangan ini menyangkut hajat hidup masyarakat. Terlebih saat ini kita menghadapi tantangan EI Nino. Namun kita selalu optimis, Indonesia masih memiliki peluang yang besar di sektor pertanian," pungkasnya.
Laporan : Suara.com
Editor : Redaksi
Bagikan berita ini melalui :