Siak, Petah.id - Sebanyak 3.966 pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kabupaten Siak laksanakan Asesmen Nasional (AN).Ujian itu sudah dilaksanakan sejak Senin (4/10) sampai Kamis (7/10) secara serentak."Asesmen nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan dengan menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar,” jelas Kadis Pendidikan Lukman.Dikatakan Lukman, beberapa instrumen yang dimaksudkan adalah AKM adalah pengukuran kompetensi peserta didik dalam Literasi Membaca dan Literasi Matematika (Numerasi).Sementara survei karakter adalah pengukuran terhadap sikap, kebiasaan, nilai-nilai, berdasarkan enam aspek profil pelajar Pancasila.Lukman juga menjelaskan apa itu survei lingkungan belajar. Survei lingkungan belajar merupakan pengukuran kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran pada satuan pendidikan.“Dalam pelaksanaan AN, peserta didik mengikuti AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Sedangkan guru dan kepala satuan pendidikan yang melaksanakan AN wajib mengikuti survei lingkungan belajar,” urai Lukman.Diterangkan Lukman, AN jenjang SMP sudah dimulai sejak Senin sampai Kamis (4-7/10) yang diikuti oleh 109 Satuan Pendidikan jenjang SMP se- Kabupaten Siak dengan jumlah peserta 3.966 peserta didik. Pelaksanaan AN di Satuan Pendidikan diwajibkan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, sesuai dengan ketentuan Pos AN dan SKB 4 Menteri.Sementara pelaksanaan AN selama 2 hari ini masih ada kendala, umumnya satuan pendidikan yang menggunakan moda online (daring), sebagian besar tidak berjalan lancar. “Bagi satuan pendidikan yg belum berhasil melaksanakan AN pada hari pertama dan kedua, oleh Kemendikbud diberikan kesempatan untuk melakukan AN ulang pada Rabu-Kamis (6-7/10) dan Senin-Kamis (11-14/10),” terang Lukman.Untuk jenjang SD, pelaksanaan AN dijadwalkan pada 8-18 November, diikuti oleh 251 SD, dengan jumlah peserta 6.557 peserta didik. Sedangkan untuk pendidikan kesetaraan diikuti oleh 8 PKBM, dengan jumlah peserta 255 peserta didik.Dijelaskan Lukman, pelaksanaan ANBK pada umumnya berjalan lancar dan baik pada pelaksanaan 2 hari ini, namun kendala yang terjadi bagi sekolah yang melaksanakan secara online terjadi gangguan pada jaringan dan sistem yang ada di Kemendikbudristek. Menurutnya bisa jadi dikarenakan ANBK dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia. Bagi Sekolah yang melaksanakan secara semionline tidak ada masalah.“Kepada sekolah yang melaksanakan secara online agar kembali mendata seluruh peserta yang mengalami kendala dan tidak bisa menyelesaikan AN sesuai jadwal awal,” ungkap Lukman.Lukman meminta agar melaporkan lansung kendala tersebut kepada Kemendikbudristek melalui sistem yang tersedia untuk bisa dijadwal ulang.
Siak, Petah.id - Program vaksinasi massal Covid-19 dari Partai Demokrat untuk masyarakat Kabupaten Siak dinilai sangat membantu. Dari sejumlah kecamatan yang sudah dilakukan vaksinasi, antusias masyarakat cukup tinggi.Seperti saat Partai Demokrat mengadakan vaksinasi di Kecamatan Tualang, dari 500 vaksin yang disediakan semuanya habis diserbu masyarakat. "Alhamdulillah, habis vaksinnya. Malahan masih ada masyarakat yang masih meminta untuk divaksin," kata salah seorang panitia vaksinasi Partai Demokrat Dede Kristiano, Rabu (6/10/21) saat dijumpai di lokasi vaksin KTKPM Tualang.Dede mengatakan, di Tualang jadwal vaksinasi di mulai pukul 08.00 WIB, namun masyarakat sudah ada yang mengantri dari pukul 06.30 WIB.Sementara itu, salah seorang warga Kampung Tualang Irwan mengaku, terbantu dengan program vaksinasi Partai Demokrat ini."Sekarang kan untuk mengurus administrasi data diri sudah harus divaksin, jadi saya divaksin hari ini," kata Irwan.Irwan juga mengaku, aturan perusahaan di tempat dia bekerja juga sudah mulai mewajibkan pekerjanya untuk divaksin. "Saat ini sulit untuk mendapatkan vaksin. Namun Alhamdulillah, ini ada program vaksinasi dari Partai Demokrat, kami sangat-sangat terbantu," terangnya.Senada disampaikan Dewi Wulandari, ia mengaku mendapat informasi dari teman dan media sosial, bahwa ada program vaksinasi dari Partai Demokrat. "Setiap ada program vaksinasi, saya selalu tidak mendapat jatah karena kehabisan, ini Alhamdulillah saya dapat mendaftar di program vaksinasi dari Partai Demokrat ini," terangnya.Sementara itu, ketua DPC Demokrat Siak Syamsurizal alias Budi mengatakan, program vaksinasi ini tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Siak, total vaksin yang diberikan ke masyarakat sebanyak 3000 dosis lebih vaksin."Ada kecamatan yang kita berikan 100 vaksin, ada 200, bahkan ada yang 500 vaksin, tergantung jumlah penduduknya," terang Budi.Anggota DPRD Siak itu mengatakan, vaksinasi ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mensukseskan vaksinasi, karena jumlah masyarakat yang sudah divaksin masih rendah.Budi mengatakan, vaksinasi ini diusahakan oleh fraksi partai Demokrat di DPR RI, kemudian diberikan ke pengurus Partai Demokrat daerah, untuk diberikan ke masyarakat."Alhamdulillah, selama vaksinasi diselenggarakan di beberapa kecamatan, antusias masyarakat cukup tinggi. Buktinya, di Kecamatan yang sudah kita lakukan vaksin, semua habis vaksinnya," terang Budi.Budi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan vaksinasi itu, seperti pihak kecamatan, pihak kesehatan, penghulu dan lainnya."Partai Demokrat yang mempunyai slogan berkoalisi dengan rakyat, itu kami buktikan dengan program vaksinasi ini," terangnya.Sementara itu, pantauan di Puskesmas Kandis tempat lokasi vaksinasi Partai Demokrat di Kecamatan Kandis, terlihat masyarakat sangat antusias, bahkan 200 vaksin yang disediakan Partai Demokrat habis."Vaksin yang disediakan partai Demokrat Siak habis, ini kami tambah 100 vaksin lagi," kata kepala Puskesmas Kandis dr Iin Cahyadi.dr Iin mengaku, vaksin dari Partai Demokrat Siak ini sangat membantu, karena jumlah masyarakat yang sudah divaksin di Kecamatan Kandis masih rendah."Sekitar 20 persen masyarakat Kandis yang baru divaksin. Dengan adanya vaksinasi dari Partai Demokrat Siak ini, kami merasa terbantu dan mengucapkan terima kasih," katanya.Senada disampaikan Camat Kandis Said Irwan, ia mengatakan Kecamatan Kandis yang memiliki penduduk terbanyak nomor dua di Kabupaten Siak, masyarakat yang sudah divaksin masih cukup rendah."74 ribu jumlah penduduk Kandis, sekitar 20 persen baru siap divaksin, artinya masih banyak lagi penduduk Kandis ini yang belum mendapatkan vaksin," terang Said Irwan. Said Irwan mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat yang telah memberikan vaksin ke penduduk Kandis, dan berharap jika ada program yang sama kedepan bisa diberikan ke masyarakat Kandis lagi.
Siak, Petah.id - MR (29) pelaku penculikan dan pencabulan bocah di bawah umur akhirnya berhasil ditangkap Polsek Tualang, Polres Siak.Diketahui, MR merupakan residivis dalam perkara persetubuhan anak di bawah umur tahun 2017. Sempat di penjara dengan kasus yang sama, tidak membuat MR bertaubat. Malahan, sejak Maret 2021 ia mulai kembali melancarkan aksinya dengan mencabuli bocah di bawah umur.Dalam melancarkan aksinya, MR berpura-pura menanyakan sebuah alamat kepada anak- anak.Demikian dikatakan Kapolres Siak, Gunar Rahardiyanto. Disebutkannya, sebelum dicabuli, anak-anak tersebut lebih dahulu diculik."Predator pencabulan anak itu mengaku dia lebih tergiur dengan anak- anak di bawah umur. Hingga saat ini, dari pengakuan MR sudah 7 bocah yang Ia cabuli," kata Kapolres Siak Gunar Rahardiyanto dalam konferensi persnya di Halaman Mapolres Siak, Senin (4/10/2021).Pelaku diamankan Polsek Tualang pada Kamis (30/09/2021) di Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang."Korban rata-rata berusia 6-7 tahun. Tersangka juga mengancam bocah tersebut sebelum dicabuli," ungkap Gunar.Mendapatkan laporan tersebut, Kapolsek Tualang bersama anggota untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku. Sesuai dengan informasi yang di dapat dari masyarakat tersebut, setelah dicek ternyata benar dijumpai pelaku sedang sarapan lontong dan langsung dilakukan penangkapan terhadap pelaku penculikan anak dan perbuatan cabul anak. Pelaku mengaku dia lebih tergiur melihat anak- anak di bawah umur dengan hanya meraba- raba paha, pantat dan memegang alat kelamin anak perempuan tersebut . " Saya lebih suka dan tergiur dengan anak - anak. Lebih kurang 7 orang anak perempuan saya cabuli.Saya menyesal melakukanya," ujar pria lajang ini. Pelaku dikenakan pasal penculikan terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 76F jo pasal 83 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp. 60.000.000 dan paling banyak Rp. 300.000.000. Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang jo pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000.
Siak, Petah.id - CJB, bocah 4 tahun di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau dianiaya sebanyak 4 kali oleh KW, kekasih ibunya sendiri. Korban mengalami lebam di sekujur tubuh seperti di bagian bibir, pipi kiri dan kanan, di samping itu juga terdapat luka memar di bagian lengan, kaki dan punggung. Tidak hanya itu, saat ini, akibat penganiayaan tersebut korban mengalami trauma baik secara fisik dan psikis. Kejadian itu pertama kali diketahui OM (Ibu kandung korban) yang bekerja di salah satu rumah makan Jalan Lintas Pekanbaru-Duri km 80. Demikian dikatakan Kapolsek Kandis Kompol Indra Rusdi. Ibu korban tiba-tiba mendapat telpon melalui Video Call dari KW yang tengah memperlihatkan pelaku sedang menganiaya anaknya dengan cara menampar dibagian kepala tepatnya bagian pipi sebelah kiri dan pipi kanan. "Ibu korban tak langsung pulang karena takut dianiaya juga. Sebab ia beberapa kali juga pernah dianiaya pelaku. Lalu, ia bersama saksi lainnya mendatangi polsek melaporkan kejadian tersebut," ungkap Kapolsek Kandis Kompol Indra Rusdi, Sabtu (2/10/2021). Tak butuh waktu lama, gerak cepat aparat kepolisian langsung menangkap pelaku di tempat kejadian dan langsung mengamankan pelaku. "Saat ditangkap pelaku dalam kondisi mabuk tuak," kata Indra Rusdi. Dikatakan Kapolsek, setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya dan telah melakukan penganiayaan terhadap korban sebanyak 4 kali sejak Agustus - September 2021. "Pelaku itu punya hubungan sebagai pacar dengan ibu korban. Pelaku mengaku tega menganiaya karena kesal korban sering menangis minta diantarkan ke tempat ibunya bekerja," beber Kapolsek Kandis. Selanjutnya, pelaku langsung dibawa ke Polsek Kandis guna pemeriksaan lebih lanjut. "Pelaku dijerat Pasal 76C Jo Pasal 80 ayat (1) undang-Undang RI No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No.23 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Anak JO Pasal 351 ayat (1) KUHPidana," tutup Kapolsek.
Siak, Petah.id - Personel Satres Narkoba Polres Siak menangkap tiga orang pemuda terkait kepemilikan narkoba jenis sabu. Ketiganya diamankan petugas di lokasi berbeda. Kasubbag Humas Polres Siak Iptu Ubaedillah, mengatakan tersangka yang pertama diamankan berinisial RS (19) di Klenteng Jalan Indah Kasih, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak."Saat digeledah di tangan kanannya ditemukan narkotika jenis sabu. Diinterogasi RS mengakui barang haram tersebut miliknya," ungkap Iptu Ubaedillah.Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan di Jalan Indah Kasih, Kelurahan Perawang Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.Dari lokasi tersebut, petugas mengamankan dua orang laki-laki berinisial YH (17) dan JM (17) di dalam rumah kontrakan."Jadi sabu tersebut Ia beli melalui perantara dari YH dengan harga Rp 300.000. Mereka berkomunikasinya melalui handphone," lanjut Ubaedillah.Sementara itu, JM saat diinterogasi petugas mengaku bahwa barang haram tersebut Ia dapatkan dari seseorang yang berinisial AI."Saat ini AI masih DPO," tegasnya.Selanjutnya, ketiga pelaku beserta seluruh barang bukti dibawa ke Mapolres Siak untuk proses lebih lanjut. Ketiga pelaku dijerat dengan melanggar Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Siak, Petah.id - Wujudkan kekebalan tubuh masyarakat di tengah pandemi covid-19, DPC Partai Demokrat Kabupaten Siak gelar vaksinasi pertama secara gratis untuk warga di Kampung Barumbung Baru, Kecamatan Dayun, Siak.Kegiatan ini sudah berlangsung diberbagai tempat di wilayah Kabupaten Siak. Demikian dikatakan Ketua DPC Partai Demokrat Siak, Syamsurizal Budi."Alhamdulillah acara ini berjalan dengan lancar dan sukses. Semoga ini bisa membentuk kekebalan tubuh masyarakat di tengah pandemi ini," kata Syamsurizal Budi, Sabtu (2/10/2021). Menciptakan situasi yang taat prokes, saat pelaksanaan vaksinasi di Kampung Barumbung Baru, DPC Demokrat Siak turut melibatkan para kader dan simpatisan."Ketua panitianya langsung ketua DPAC Demokrat Dayun, banyak juga kader dan simpatisan yang turut serta mensukseskan vaksinasi tadi," kata Budi."Terima kasih juga untuk Penghulu Barumbung Baru, Camat Dayun , Kepala Puskesmas Dayun, Paramedis atas support komunikasi dan kerjasamanya," tambah Anggota DPRD Siak itu.Diketahui, sebanyak 2000 dosis vaksin gratis disiapkan oleh DPC Partai Demokrat untuk masyarakat Kabupaten Siak.Hal itu digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-20 Partai Demokrat. Ketua DPC Partai Demokrat Siak, Syamsurizal mengatakan vaksin itu akan disebar untuk seluruh kecamatan se-Kabupaten Siak. Tidak hanya berlaku bagi kader, juga diberikan untuk masyarakat semua kalangan."Vaksinasi ini kita mulai di kantor DPC Demokrat Siak, tahap awal sebanyak 250 dosis. Setelah ini akan kita sebarkan ke tiap-tiap kecamatan lain, setelah ini kita laksanakan untuk Kecamatan Sungaiapit," kata Syamsurizal beberapa waktu lalu.Pemberian vaksinasi ini bekerjasama dengan tim medis yang ada di Puskesmas masing-masing wilayah. Vaksin yang diberikan berjenis Sinovac.Syamsurizal menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang saat ini membutuhkan vaksin, sebab sampai saat ini masih banyak warga yang belum divaksin karena jumlah yang terbatas."Jadi motivasinya karena ini dibutuhkan oleh masyarakat. Sekarang semua administrasi perlu menunjukkan sertifikat vaksin, sementara vaksin ini terbatas. Nah kita berupaya bantu masyarakat untuk mendapatkan vaksin ini secara gratis," katanya.Selain itu, tujuannya juga menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok secara masiv, menurutnya jika hal itu terbentuk barangkali bisa menangkal serangan Covid-19 terkhusus di Kabupaten Siak.Ia menyampaikan, rencana pembagian vaksin ini untuk tiap kecamatan berbeda, sesuai kebutuhan. Untuk Kecamatan Siak akan diberikan sebanyak 250, Sungaiapit 300, Perawang 250, Kandis 200, Mempura 100, Bungaraya 100, Pusako 100, Sabakauh 100, Sungaimandau 100, Minas 100, Lubukdalam 150, Kotogasib 100, Kerincikanan 100, Dayun 100 dengan total 2000 dosis.
Pekanbaru, Petah.id - Tengku Anggito Wicaksono raih medali perunggu nomor sprint individual time trial 300 meter putra.Perolehan itu membuat Riau mendapatkan medali dari cabang sepatu roda pada PON di Papua."Adik kita dapet medali perunggu di nomor sprint 300m putra," kata kakak Tengku Anggito Wicaksono, Tengku Wahyu Gunawan di Papua, Kamis (30/9/2021).Dengan demikian, tambahan dari atlet sepatu roda asal Siak itu menambah koleksi medali Riau menjadi masing-masing satu emas, perak, dan perunggu sehingga bercokol di posisi delapan sementara ini.Anggito berhasil meraih medali perunggu usai tiga atlet lainnya berhasil mendahuluinya. Pada tempat pertama direbut oleh atlet Aceh dan Papua yang sama-sama Juara I.Kemudian tempat kedua direbut atlet asal Kalimantan Timur dan tempat ketiga oleh Anggit.Anggito pada PON Papua ini ikut pada dua nomor yakni 100 dan 300 meter putra. Sedangkan kakaknya Tengku Wahyu Gunawan juga ikut PON dan turun di nomor 300 dan 500 meter putra.Tim Riau diketahui mengirim tiga atlet sepatu roda untuk berlaga di PON Papua. Ketiganya berasal dari Kabupaten Siak dan dua di antaranya bersaudara.Untuk Anggito sebelumnya dia sudah berprestasi sebagai Juara 1 Sprint 1000m Kejurnas Piala Bupati Siak Tahun 2019, Juara 3 Sprint Individual Time Trial 300 m Putra PRA PON PAPUA, di Bekasi Jawa Barat Tahun 2019.Sumber : SuaraRiau.id
Siak, Petah.id - AI (21) warga Jalan Kancil, Kelurahan Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak diringkus Satuan Reserse Narkoba Polres Siak.Ia ditangkap karena diduga mengedarkan narkotika jenis sabu. Demikian dikatakan Kasat Narkoba Polres Siak Akp Jailani."Dari tangan pelaku berhasil diamankan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 2,73 gram," ungkap Jailani.Pengungkapan barang haram tersebut bermula dari informasi yang didapat dari masyarakat bahwa di lokasi penangkapan sering terjadi transaksi narkotika."Berbekal informasi itu kami turunkan tim menangkap pelaku," jelasnya.Al ditangkap di rumahnya pukul 03.00 Wib. Saat dilakukan penggeledahan ditemukan 7 paket diduga narkotika jenis sabu dalam kantong plastik warna hitam di dekat lemari.AI saat diinterogasi mengakui membeli narkotika jenis shabu dari seorang yang tidak ia tau namanya."Saat ini tersangka berserta barang bukti dibawa ke Polres Siak untuk proses lebih lanjut," tutur Jailani.
Siak,Petah.id - Warga Koto Gasib sangat antusias mengikuti vaksinasi Polri yang digelar Polsek Koto Gasib di Lapangan Sepakbola Kampung Pangkalan Pisang pada Rabu (29/9) pagi.Sejak pukul 07.00 WIB, warga sudah berkumpul di lapangan. Sementara sesuai jadwal, vaksinasi baru dimulai pukul 08.00 WIB. Demikian dikatakan Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan. Pihaknya mempersiapkan tempat untuk vaksinasi itu sejak malam.“Kami ingin vaksinasi berjalan aman dan lancar, tidak menimbulkan cluster baru,” ungkap Kapolsek Suryawan.Ada 520 dosis yang disiapkan. Dan untuk memperlancar proses vaksinasi, pihaknya bekerja sama dengan tim kesehatan dari Polres, PT Kimia Tirta Utama dan PT RAPP. Ada tiga dokter, tujuh perawat dan 10 tenaga administrasi. Jumlah itu sebenarnya masih kurang untuk melayani warga yang begitu antusias dan datang sejak pagi.“Kami menggelarnya di lapangan agar tidak terjadi cluster dan tidak terjadi kerumunan. Dan ini merupakan vaksinasi kedua yang kami gelar di tempat yang sama,” jelas Kapolsek Suryawan.Sementara Kapolres AKBP Gunar Rahadiyanto yang hadir dan meninjau proses vaksinasi itu mengaku senang atas antusias warga.Dikatakannya, berarti semakin tinggi kesadaran warga untuk melakukan vaksin. Sebab vaksinasi sejatinya memang untuk menjaga imun tubuh warga agar terjaga dari Covid-19.“Kami setiap hari melakukan vaksinasi terhadap warga. Vaksin Polri ini menyasar warga Siak di hampir semua tempat. Bahkan kami membuat gerai vaksin presisi di aula Mapolres Siak,” sebut Kapolres Gunar.Kapolres Gunar mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti sampai seluruh masyarakat Siak mendapatkan vaksin. Sehingga tercipta kekebalan komunal.
Siak, Petah.id - Sebanyak 80 persen sekolah di Siak melakukan PTM terbatas paska melandainya kasus Covid-19.Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Lukman. Disebutkannya, sekolah yang melaksanakan PTM terbatas itu sudah memenuhi daftar periksa standar prokes."Setiap sekolah harus melakukan penyempurnaan kelengkapan tentang standar prokes. Sekolah juga harus mengantongi rekomendasi dari satgas kecamatan dan bekerja sama dengan puskemas setiap kecamatan," kata Lukman.Sekolah yang melakukan PTM terbatas, gurunya pun harus sudah melakukan vaksin terlebih dahulu. Hal itu dilakukan karena tidak ingin adanya cluster baru.Di Kabupaten Siak sudah 81 persen guru yang sudah divaksin dari total 8918 total tenaga pengajar yang ada."Guru yang sudah di vaksin 81 persen lebih dari total 8918 total guru untuk tingkat TK, SD, SMP, MI, MTS. Artinya sebanyak 1470 orang yang belum vaksin," ungkap Lukman.Dari sisa yang belum divaksin tersebut, lanjut Lukman, diantaranya memang memiliki kondisi tubuh yang tidak memungkinkan untuk melakukan vaksin."Kondisi badan mereka memang tidak bisa divaksin karena memang memiliki riwayat sepeti ada yang kena Gula, Komorbid dan sebagainya," lanjutnya.Saat ini, Disdikbud Siak terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar semua pihak bisa saling mengawasi dengan ketat demi keberlangsungan PTM terbatas.Untuk tahap awal, kata Lukman lebih jauh, proses belajar masih dalam rangka pembiasaan murid dan siswa tentang penekanan sosialisasi penegakan prokes."Masih masa transisi sehingga belum fokus pada inti pembelajaran. Macam manapun yang paling utama adalah kesehatan mereka," kata Dia.Setiap sekolah lebih mengedepankan tentang pshycososial dari peserta didik, tidak dianjurkan atau memaksa murid maupun siswa untuk memahami pembelajaran.Diakui Lukman, hal itu tentunya menjadi tugas yang berat bagi peserta didik agar bisa mengimbangi kebiasaan murid yang selama ini sudah dua tahun belajar dengan daring."Kalau dianalisa terdapat pengaruh terhadap anak murid dengan lama nya tidak melakukan sekolah tatap muka. Ada perbedaan kebiasaan setelah dilaksanakannya PTM yang sudah dua tahun hampir tidak sekolah tatap muka," ungkap Lukman.Dicontohkannya, persoalan sikap terjadi perbedaan kebiasaan karena lamanya sekolah daring.Kendati antusiasme untuk bersekolah tinggi namun untuk menyerap pembelajaran memang menurun. "Masih banyak kami temui murid ke sekolah tidak membawa buku. Makanya juga pemerintah mengantisipasi dengan beberapa kebijakan, istilahnya sistem terjadinya loss learning (kerugian belajar)," ujarnya.Yang terpenting, kata Lukman, saat ini pihaknya terus berupaya agar PTM terbatas ini bisa dilaksanakan secara terus hingga membentuk kembali kebiasaan siswa untuk belajar.Dengan itu, menekan terjadinya cluster baru di sekolah, pihaknya membentuk satgas di masing-masing sekolah untuk kerja keras mengawasi dan mengontrol serta melakukan sosialisasi termasuk dengan orang tua murid dan yang menjemput murid." Untuk orang tua murid jangan menjemput anak tidak memakai masker. Dan salah satu fungsi satgas mengingatkan itu secara berkelanjutan," tambahnya.Satgas dibentuk dari gabungan tenaga pengajar dan komite. Satgas hanya relawan tanpa di gaji.Dibentuknya satgas murni bagaimana penerapan prokes di sekolah berjalan dengan maksimal.Kata Lukman, ada kekhawatiran untuk murid ditingkat SMP karena mobilitas anak-anak diusia itu sangat tinggi."Tak jarang kami temui anak-anak setelah pulang sekolah masih nongkrong diluar tanpa prokes. Maka dari itu kami sangat mengimbau untuk orang tua murid untuk sama-sama mengawasi anaknya di rumah," pintanya.Dijelaskannya, jika hal terburuk terjadi adanya sekolah yang menjadi cluster, pihaknya akan menutup sekolah tersebut dengan skala tingkat kampung." Kita berharap hal itu tidak terjadi. Namun, jika kecolongan maka sekolah tersebut akan ditutup level kampung. Misalnya sekolah tersebut ada di Kampung A, maka sekolah yang ada di Kampung A tersebut akan ditutup menghindari penyebaran lebih luas," beber Lukman.Akan tetapi, sampai hari ini belum ada informasi soal cluster di sekolah yang ada di Siak.Disdikbud terus melakukan monitoring ke sekolah-sekolah diberbagai kecamatan. Dan soal adanya klaster baru belum ada."Kemarin kami monitoring di Kecamatan Minas, Tualang , Siak dan Mempura belum ada terjadi, dan penerapan prokes di sekolah tersebut memanglah ketat," tutupnya.