Siak, Petah.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak memastikan persoalan dugaan permainan proyek tahun 2025 di Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa terus berlanjut. Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Siak, Muhammad Juriko Wibisono mengatakan, persoalan dugaan permainan di ULP Siak terus diselidiki oleh kejaksaan."Ya ini sudah ke penyelidikan Pidsus, kita akan telusuri terus," kata Kasi Pidsus Kejari Siak, Muhammad Juriko Wibisono saat ditemui di ruangannya, Kamis (30/10/2025).Ditambahkan Juriko, sapaan akrab panggilan Kasi Pidsus Kejari Siak, pihaknya akan segera memanggil pihak pihak terkait, baik Pokja ULP Siak hingga para kontraktor yang diduga terlibat dalam permainan pengaturan proyek di Siak."Nanti pihak pihak terkait kita panggil untuk mendalami keterlibatannya. Baik dari pihak ULP Siak maupun kontraktornya," tambah Juriko"Jangan ada yang main-main dengan uang negara. Siapapun yang berusaha merugikan negara akan kami tindak dengan tegas," sambungnya.Ia berharap masyarakat Siak memberikan kepercayaan penuh terhadap proses hukum yang sedang berjalan."Kami berharap dukungan dari masyarakat. Agar penegakan hukum di Siak berjalan sebagaimana mestinya," tutur Juriko.Sebelumnya, Kejari Siak sudah memeriksa sejumlah pejabat ULP Siak dan kontraktor yang diduga sudah kongkalikong dan berniat jahat dalam melakukan tender terbuka.Pemeriksaan iu terkait dugaan adanya praktik pengaturan dalam proses lelang proyek yang bernilai puluhan miliar rupiah. Dimana, sejumlah perusahaan pemenang tender diketahui tidak memenuhi kriteria, terutama pada dokumen legalitas Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang sudah tidak berlaku, namun tetap diloloskan.
Siak, Petah.id - Wakil Bupati Siak Syamsurizal menegaskan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mempercepat realisasi fisik dan keuangan kegiatan tahun 2025, dengan memprioritaskan belanja wajib seperti gaji, tunjangan kinerja (TPP), dan kebutuhan operasional dasar. Hal itu disampaikannya saat membuka rapat evaluasi realisasi fisik dan keuangan APBD hingga September 2025. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh kepala OPD, dan camat se-Kabupaten Siak, digelar di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Kamis (30/10/2025). Dalam arahannya, Wabup Syamsurizal menyebutkan bahwa capaian realisasi fisik per September telah mencapai 62,16 persen, sementara realisasi keuangan berada di angka 43,34 persen. Kondisi ini, kata dia, menunjukkan terjadi ketimpangan antara progres pelaksanaan kegiatan dengan pencairan anggaran. “Kami memahami, banyak OPD masih menunggu anggaran masuk. Tapi yang jelas, belanja wajib seperti gaji, TPP, listrik, dan air harus disiapkan dan diprioritaskan terlebih dahulu. Ini penting agar penyerapan anggaran kita bisa meningkat,” ujarnya. Wabup juga menjelaskan bahwa transfer dana dari pemerintah pusat yang seharusnya diterima pada 25 Oktober akan bergeser menjadi tanggal 31 Oktober, dan dana tersebut baru bisa diproses sekitar tanggal 3 November. “Bulan ini memang agak besar, sekitar Rp100 miliar lebih, sebelumnya hanya Rp53 miliar. Tapi dari perhitungannya masih ada yang belum tercover semuanya untuk pembayaran yang ada OPD ini," sebutnya. Syamsurizal menekankan agar BKD segera memproses pembayaran untuk kegiatan prioritas, terutama TPP, gaji bulan November, serta operasional seperti listrik, air, dan bahan kimia di dinas teknis. “Yang wajib itu dulu. Kalau nanti masih ada sisa, baru kita lihat mana yang bisa dibayarkan berikutnya,” ujarnya. Sementara itu, Kepala BKD Siak, Raja Indoor Parlindungan Siregar menyampaikan bahwa kondisi keuangan daerah saat ini masih perlu penyesuaian dan kehati-hatian. Pihaknya terus melakukan perhitungan antara kebutuhan daerah dan potensi pendapatan hingga akhir tahun agar pengelolaan keuangan bisa tetap terkendali. “Beberapa belanja mungkin akan mengalami kendala di proses pembayaran akhir tahun, karena kami masih menunggu apakah provinsi membayar tunda salurannya dan sisa tunda salur dari pusat, kalo memang disalurkan, Alhamdulillah bisa teratasi, tapi kalau belum ini harus kita perhitungkan kembali," jelasnya. BKD meminta seluruh OPD segera menghitung sisa GU yang belum dibayarkan, khususnya untuk yang wajib, Gaji, TPP, dan hingga Desember. Selain itu, data kontrak kegiatan dan belanja modal yang sudah berjalan juga diminta untuk segera disampaikan. “Data kegiatan atau belanja modal yang berkontrak itu juga penting agar kami bisa menghitung kemampuan pembayaran hingga akhir tahun,” tegasnya. Inspektur Kabupaten Siak Faly Wurendarasto selaku moderator kegiatan menyampaikan bahwa rapat evaluasi ini menjadi momentum penting bagi seluruh OPD untuk terbuka terhadap capaian dan kendala pelaksanaan program. “Setiap OPD diminta melaporkan dua hal utama realisasi fisik dan keuangan, serta kendala yang dihadapi. Kalau fisiknya rendah, kenapa. Kalau keuangannya rendah, apa penyebabnya. Dari situ nanti kita tahu bagaimana memperbaikinya,” ujarnya. Dari hasil laporan sementara, beberapa OPD seperti Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) menjadi contoh positif dengan realisasi fisik di atas 99,06 persen dan realisasi keuangan 88,15 persen. "Capaian itu diharapkan menjadi motivasi bagi perangkat daerah lain untuk mempercepat progres kegiatan sebelum penutupan tahun anggaran," pungkasnya.
Pekanbaru, Petah.id - Isu perpecahan yang santer beredar antara Gubernur Riau, Abdul Wahid, dan Wakil Gubernur, SF Hariyanto, akhirnya ditepis dengan sebuah momen kebersamaan. Keduanya tampak solid dalam sebuah foto yang memperlihatkan mereka sedang berjabat tangan dengan gaya salam komando. Pertemuan rekonsiliasi ini diprakarsai oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Herry Heryawan, yang akrab disapa Irjen Herimen.Inisiatif Irjen Herimen untuk mempertemukan kedua pucuk pimpinan di Riau ini dilakukan untuk menghentikan spekulasi publik yang dapat mengganggu stabilitas pemerintahan daerah. Foto yang beredar menjadi bukti visual yang kuat bahwa hubungan antara gubernur dan wakil gubernur dalam kondisi baik-baik saja, sesuai dengan harapan banyak pihak."Tidak ada perpecahan, pak gub dan pak wagub baik-baik saja. Ini sama saya ngumpul bertiga," ujar Irjen Herimen pada Kamis, 30 Oktober 2025.Pernyataan ini secara tegas membantah semua rumor yang berkembang sebelumnya mengenai retaknya keharmonisan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.Kapolda Riau menekankan pentingnya sinergi antara Gubernur dan Wakil Gubernur. Ia berharap kedua pemimpin ini dapat berkolaborasi secara penuh dalam menjalankan roda pemerintahan dan program pembangunan. Kolaborasi yang solid dianggap sebagai kunci utama untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan di Provinsi Riau.Lebih lanjut, Herimen menyampaikan bahwa isu-isu perpecahan yang tidak berdasar hanya akan menjadi hambatan dalam proses pembangunan daerah. Oleh karena itu, ia berpesan agar Abdul Wahid dan SF Hariyanto dapat terus bekerja sama demi masyarakat Riau yang dicintai dan menghindari segala hal yang berpotensi menimbulkan konflik internal.Di mata masyarakat, pertemuan yang diinisiasi oleh Kapolda ini disambut baik. Ivan Syahlufti, Ketua RW 17 di Kelurahan Sialang Munggu, Pekanbaru, mengaku senang dan merasa lega dengan adanya momen kebersamaan tersebut. Pertemuan ini dianggap memberikan kepastian politik bagi warga."Artinya, Pak Gub dan Wagub tidak ada perpecahan. Otomatis masyarakat tenang dan akan merasakan program-program kepemimpinan, sesuai rencana kedua pemimpin kita itu," kata Ivan. Ketenangan masyarakat menjadi faktor penting agar program pemerintah dapat berjalan lancar tanpa dibayangi keraguan akan soliditas pimpinan."Terima kasih Pak Kapolda Riau telah hadir di tengah-tengah Pak Gub dan Wagub. Ini menjadi momen yang mengharukan dan menepis isu miring yang selama ini berkembang," ujar Ivan.Dengan adanya salam komando yang disaksikan langsung oleh Kapolda Riau, publik kini berharap agar Gubernur Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto dapat kembali fokus penuh pada tugas-tugas pemerintahan. Momen ini sekaligus menjadi penutup bagi segala spekulasi politik yang sempat menghangat di kalangan masyarakat dan elit Riau.
Siak, Petah.id - Bunga (bukan nama sebenarnya) menjadi korban pelecehan seksual oleh empat terduga pelaku yakni JH dan tiga temannya JL, SL dan FS di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. Gadis 15 tahun itu diketahui sempat menghilang selama dua pekan. Ternyata, selama dua pekan ia digilir oleh para pelaku. Ibu korban yang mengetahui hal tersebut tak terima atas apa yang terjadi pada putrinya. Kemudian, ibu korban melapor ke Polsek Kandis pada Ahad (26/10/2025) lalu. Dikatakan Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, S.H., S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Kandis Kompol H. Herman Pelani,S.H.,M.H. Dijelaskan Kapolsek H Herman Felani, korban mengaku telah dipaksa melakukan hubungan layaknya suami istri berulang kali oleh salah satu pelaku. “Dari keterangan korban dan hasil interogasi awal, diketahui juga ada pelaku lain yang turut melakukan aksi yang sama,” terang Kapolsek H Herman Felani.Tim Opsnal Reskrim Polsek Kandis langsung memetakan keberadaan keempatnya. Pada Selasa (28/10/2025) malam, tim berhasil menangkap empat terduga pelaku masing-masing berinisial JH, JL, SL, dan FS di dua lokasi berbeda, sekitar wilayah Kecamatan Kandis.“Barang bukti berupa pakaian yang digunakan korban saat kejadian turut kami amankan untuk kepentingan penyidikan,” ungkap Kapolsek H Herman Pelani.Saat ini keempat terduga pelaku sedang menjalani penyidikan di Mapolsek Kandis, sekaligus mengungkap peran masing masing dalam persoalan tersebut.“Kami akan memastikan hak korban terpenuhi, termasuk pendampingan psikologis. Kasus ini akan kami proses dan tuntaskan sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kapolsek H Herman Pelani.Kapolsek H Herman Pelani mengimbau kepada orangtua untuk lebih waspada dan peduli lingkungan pergaulan putra putrinya.Semua pihak diharapkan Kapolsek H Herman Pelani ikut bersama menjaga lingkungan, sehingga hal yang sama dapat sama sama dicegah.
Siak, Petah.id - Bupati Siak Afni Zulkifli, menyampaikan bahwa biaya listrik Pemkab mencapai Rp70 miliar/tahun. Angka tersebut terlalu besar di saat kondisi daerah mengalami defisit keuangan. Untuk itu, Afni meminta kepada seluruh ASN dan Honorer yang tersebar di seluruh Perangkat Daerah (PD) untuk berhemat listrik. Jika tidak berada di ruangan, matikan lampu, AC dan perangkat lunak. "Tolong ya, mari kita hemat listrik, matikan seluruh lampu dan AC saat pulang kerja. Angka Rp70 miliar pertahun ini bukan kecil, terjadi kebocoran kita di biaya listrik," ujarnya, saat berkunjung ke Kominfo Siak, Rabu (29/10/2025). Afni minta mulai dari sekarang pimpinan Perangkat Daerah (PD) mengintruksikan stafnya agar berhemat daya listrik. Dengan begitu dapat menekan biaya listrik. "Jika kita berhemat listrik berapa banyak uang yang bisa terselamatkan. Kita bisa arahkan untuk yang lain, bayar gaji kalian misalnya," tutur Afni. Pemerintah Kabupaten Siak terus mencari cara, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penataan aset Daerah baik bergerak maupun tidak bergerak. "Hasil cek kendaraan kemarin kita sudah lelang kendaraan Dinas. Kemudian kita inventarisir aset Pemkab berupa tanah yang tersebar di kecamatan. Masyarakat bisa memanfaatkan melalui pinjam sewa," sebutnya. Kunjungan itu, merupakan hal biasa, Afni ingin melihat lebih dekat peran dan fungsi dinas melalui tatap muka bersama ASN. Selain berkunjung ke Kominfo Afni juga sudah melakukan kunjungan ke sejumlah Dinas, Badan dan Kecamatan. Diakhir kunjungan nya, Bupati Afni menekankan pentingnya peran Kominfo kunci dari keterbukaan informasi publik. Ia juga membahas rencana kebijakan ke depan menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi informasi serta penguatan sistem digital di lingkungan Pemerintah Daerah.
Siak, Petah.id - Polsek Tualang berhasil meringkus seorang pelaku pencurian puluhan tandan buah sawit segar (TBS) milik PT Surya Inti Sari Raya (SIR) di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Pelaku berinisial HE Als TS (33) diamankan bersama 43 tandan sawit curian, sementara dua rekannya kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).Kapolsek Tualang Kompol Hendrix, menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari patroli rutin petugas keamanan perusahaan pada Minggu (26/10/2025) sekitar pukul 11.30 WIB di areal J33 Afdeling 3, Desa Tualang."Saat petugas keamanan mengecek sumber suara egrek yang mencurigakan, terlihat satu orang tengah memanen buah sawit. Pelaku berinisial HE Als TS berhasil diamankan, namun dua rekannya berhasil melarikan diri," ujar Kompol Hendrix, Selasa (28/10/2025).Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa 43 tandan buah sawit segar (TBS). Kerugian yang dialami PT. SIR ditaksir mencapai sekitar Rp8.989.890.Sementara itu, dua rekan pelaku yang kabur, berinisial AS dan IT, kini telah ditetapkan sebagai DPO dan masih dalam pengejaran pihak kepolisian.Atas perbuatannya, pelaku HE Als TS dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan. Pelaku terancam hukuman 7 tahun penjara."Polsek Tualang terus melakukan penyelidikan dan pengembangan untuk memburu dua pelaku DPO lainnya. Kami juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor apabila mengetahui keberadaan DPO tersebut," tegas Kapolsek.Saat ini, pelaku dan barang bukti telah diamankan di Polsek Tualang untuk proses hukum lebih lanjut. Langkah-langkah kepolisian seperti olah TKP, pemeriksaan saksi, dan penyitaan barang bukti telah dilakukan.
Meranti, Petah.id – Suparno (55) warga Dusun 1 Desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti dikabarkan hilang setelah kapal yang ditumpanginya dihantam gelombang, Jumat (24/10/2025) malam.Aparat dan warga bersama sama melakukan pencarian Suparno hingga Sabtu (25/10) pagi.Kapolsek Rangsang, IPDA D Turnip menjelaskan kronologi kejadian mula saat korban bersama rekannya, Atat (37), sedang memperbaiki gumbang atau alat tangkap ikan di tengah laut, sekitar tiga mil dari bibir pantai.“Sekitar pukul 21.30 WIB, tiba-tiba datang angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi dan air laut masuk ke dalam kapal,” kata IPDA Turnip, Sabtu (25/10/2025) sore.Korban dan rekannya sempat berusaha mengeluarkan air dari dalam kapal. Namun, tidak lama kemudian, saksi mendengar teriakan minta tolong sebanyak dua kali dari arah korban yang berada di haluan kapal. Saat melihat ke depan, korban sudah tidak tampak.“Saksi sempat menyalakan mesin kapal dan berupaya mencari korban di sekitar lokasi, namun kondisi gelap dan cuaca buruk membuat pencarian sulit dilakukan,” jelasnya.Setelah tidak menemukan korban, saksi kemudian menghubungi pemilik gumbang, Harwanto alias Acuan (47), dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.Tim gabungan dari Polsek Rangsang bersama masyarakat sebanyak 12 orang langsung melakukan pencarian menggunakan dua unit kapal. Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Sat Polair Polres Kepulauan Meranti dan Basarnas setempat.“Hingga saat ini korban belum berhasil ditemukan. Personel Polsek Rangsang bersama masyarakat masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian,” kata IPDA Turnip.
Pekanbaru, Petah.id - Buntet (28) diserang tiga ekor harimau di kawasan Sungai Balam, Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu saat mencari damar untuk memperbaiki perahunya.Ia berhasil selamat. Namun, kaki Buntet mengalami luka luka akibat serangan harimau tersebut.Peristiwa mencekam itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wib pada Rabu (22/10/2026) di wilayah yang termasuk dalam zona tradisional Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT).Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin menyebutkan, ssbelum diserang harimau, korban sempat mendengar suara raungan dari kejauhan."Cerita korban, ia sempat mendengar raungan harimau dari kejauhan, tapi ia abaikan karena sudah terbiasa mendengar suara binatang buas di kawasan hutan tersebut," ungkap Ujang Holisidun.Tak selang lama dari suara raungan tersebut, tambah Ujang Holisidun, tiga ekor harimau muncul. Dua harimau dewasa dan satu masih anakan."Harimau muncul dan menyerang. Induk harimau menyerang pergelangan kaki kiri korban, sementara anaknya menggigit lutut kanan," tambah Ujang Holisudin.Dalam kondisi terluka, korban sempat melawan dengan memukul wajah anak harimau hingga terpental. Melihat hal itu, induknya melepaskan cengkeramannya dan pergi meninggalkan lokasi bersama anaknya.Setelah serangan berakhir, Butet yang berlumuran darah berjalan kaki menuju permukiman warga. Sekitar pukul 12.30 WIB, ia ditemukan dan segera dibawa ke Desa Rantau Langsat, lalu dirawat di Puskesmas Siberida sebelum dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat pada pukul 15.30 WIB untuk perawatan intensif.Setelah menerima laporan kejadian tersebut, Tim BBKSDA Riau bersama Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh langsung turun ke lapangan untuk memantau lokasi kejadian serta menemui korban dan keluarganya. Selain itu, tim BBKSDA kepada warga sekitar juga mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan.“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas sendirian di dalam atau sekitar hutan, dan segera melapor kepada aparat desa atau petugas jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar,” pesan Ujang.
Siak, Petah.id - Memperingati Hari Ulang Tahun ke-61, DPD II Partai Golkar menyatu dengan masyarakat dengan menyongsong tema solidaritas sosial dan kegiatan berbasis kepedulian terhadap masyarakat.Dikatakan Ketua DPD II Partai Golkar Indra Gunawan SE, yang juga Ketua DPRD Siak, dan akrab disapa Ngah Ige, sebagai tanda cinta kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan penuh atas tumbuh kembang dan kemajuan Partai Golkar, pihaknya membagikan 1.000 paket sembako.Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian 1.000 sembako, berlangsung di Kecamatan Kandis tepatnya di Kelurahan Kandis Kota.Kegiatan tersebut dihadiri Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Syamsuar dan Pariaman Ihwan serta didampingi pengurus harian DPD Partai Golkar Kabupaten Siak beserta Fraksi Partai Golkar Kabupaten Siak.Sentuhan, tegur sapa, doa doa mengalir dari para penerima yang mengharapkan kebaikan untuk Partai Golkar.“Kami benar benar terharu, karena doa yang sama kami panjatkan untuk seluruh masyarakat agar hidup rukun, damai dengan ekonomi semakin membaik,” ucap Ketua Indra Gunawan, Rabu (22/10/2025) siang.Partai Golkar tidak sebesar ini tanpa pengurus, kader dan simpatisan, serta seluruh masyarakat. “Kami ada untuk masyarakat, makanya kami akan terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” kata Ketua Indra.Selain berbagi kegembiraan dengan sembako, DPD II Partai Golkar Siak juga menggelar cek kesehatan dan berobat gratis.“Kami ingin memastikan masyarakat tetap sehat, sehingga dapat beraktivitas dengan baik pula,” sebut Ngah Ige.Kesehatan salah satu hal terpenting dalam menjalani aktivitas sehari hari. Sebagai bentuk perhatian dan dukungan, pihaknya menggelar berobat dan pengecekan kesehatan secara gratis.“Kami jemput bola, kami temui masyarakat dan kami memastikan semua terlayani dengan baik,” ucap Ketua Indra Gunawan, usai senam sehat bersama masyarakat.Rangkaian kegiatan peringatan HUT Partai Golkar masih ada lagi, diantaranya lomba memancing, menyantuni anak yatim, serta siarah ke makam para sultan yang telah membangun peradaban di tanah Melayu Kabupaten Siak.
Pekanbaru, Petah.id - Nasib naas menimpa Butet (27) pencari damar di kawasan Sungai Balam, Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu.Ia diterkam dua ekor harimau dan mengalami luka pada bagian kaki.Dikatakan Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin menjelaskan, peristiwa mencekam itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wib pada Rabu (22/10/2026).“Lokasi kejadian berada di wilayah yang termasuk dalam zona tradisional Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT),” kata Ujang Holisudin.Ditambahkan Ujang Holisudin, dari keterangan korban, ia diserang harimau saat memanen damar untuk menambal perahunya.Sebelum Butet diserang, sambung Ujang Holisudin, sebenarnya Butet sudah mendengar suara raungan harimau dari kejauhan. Namun, ia mengabaikannya karena sudah terbiasa mendengar suara satwa liar di kawasan hutan tersebut."Tak lama kemudian, dua ekor harimau muncul seekor induk dan anaknya. Induk harimau menyerang pergelangan kaki kiri korban, sementara anaknya menggigit lutut kanan," tambah Ujang Holisudin.Lanjut Ujang Holisudin, dari pengamatan tim BBKSD, penyerangan itu diduga induk harimau sedang mengajarkan anaknya untuk berburu.“Dari pengamatan tim BBKSDA, kemungkinan besar induk harimau sedang mengajarkan anaknya berburu,” jelas Ujang Holisudin.Dalam kondisi terluka, korban sempat melawan dengan memukul wajah anak harimau hingga terpental. Melihat hal itu, induknya melepaskan cengkeramannya dan pergi meninggalkan lokasi bersama anaknya.Setelah serangan berakhir, Butet yang berlumuran darah berjalan kaki menuju permukiman warga. Sekitar pukul 12.30 WIB, ia ditemukan dan segera dibawa ke Desa Rantau Langsat, lalu dirawat di Puskesmas Siberida sebelum dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat pada pukul 15.30 WIB untuk perawatan intensif.Setelah menerima laporan kejadian tersebut, Tim BBKSDA Riau bersama Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh langsung turun ke lapangan untuk memantau lokasi kejadian serta menemui korban dan keluarganya. Selain itu, tim BBKSDA kepada warga sekitar juga mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan.“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas sendirian di dalam atau sekitar hutan, dan segera melapor kepada aparat desa atau petugas jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar,” pesan Ujang.Ia juga menegaskan bahwa harimau sumatera merupakan satwa endemik yang berstatus critically endangered (sangat terancam punah) menurut daftar merah IUCN. Konflik antara manusia dan harimau di Riau, katanya, kerap terjadi di wilayah yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi akibat semakin sempitnya ruang jelajah satwa tersebut.“Pasca insiden, BBKSDA Riau bersama pemerintah desa dan pihak TNBT terus melakukan pemantauan intensif untuk memastikan keamanan warga sekaligus menjaga kelestarian harimau sumatera agar tetap hidup harmonis di habitat alaminya,” pungkas Ujang.