Pekanbaru, Petah.id- Masyarakat Riau yang akan bepergian ke Sumatera Barat (Sumbar) diimbau untuk lebih berhati-hati. Pasalnya, jalan lintas Riau-Sumbar di Km 90 Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar mengalami amblas.Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau Yohanes Tulak Todingrara melalui PPK 1.4 BPJN Riau Afdirman Jufri mengatakan, lokasi jalan amblas tersebut berada sebelum pintu tol XIII Koto Kampar jika melintas dari arah kota Bangkinang.“Terdapat jalan amblas di Km 90 Desa Tanjung Alai, Kampar. Lokasinya sebelum pintu tol XIII Koto Kampar jika kita melintas dari arah kota Bangkinang,” katanya.Karena lokasi amblas tersebut berada setelah pintu tol. Menurutnya masyarakat bisa memilih jalur alternatif melintasi jalan tol.“Masyarakat bisa melintasi jalan tol untuk menghindari jalan amblas tersebut. Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi lancar,” sebutnya.Untuk penanganan pada jalan amblas tersebut, pihaknya telah mobilisasi material ke lokasi. Hari ini juga perbaikan akan langsung dilakukan.“Untuk material timbunan sudah dimobilisasi. Begitu sampai di lokasi akan langsung dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Pekanbaru, Petah.id- Terbuka untuk umum dan bisa diikuti secara gratis, pendaftaran Festival Lagu Melayu Serumpun Datin Syarifah Aida 2025 kembali digelar. Menariknya, meskipun pendaftaran dibuka secara gratis, Festival Lagu Melayu Serumpun Datin Syarifah Aida 2025 ini menghadirkan hadiah hingga Rp30 juta. Festival yang diselenggarakan oleh Rumah Seni Datin dan RRI Pekanbaru ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan lagu Melayu, khususnya lagu-lagu ciptaan Datin Syarifah Aida. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para generasi muda untuk mengasah potensinya dalam menyanyikan lagu Melayu. Adapun ketentuan peserta lomba festival ini yakni terbuka untuk umum, batas usia dari usia 13 hingga 35 tahun.Untuk jadwal pendaftaran mulai 20 Desember 2024, adapun tahapan audisi dimulai 16-17 Januari 2025, penyisihan 18 Januari 2025, konser grand final 19 Januari 2025.Bagi yang ingin mengikuti Festival Lagu Melayu Serumpun Datin Syarifah Aida 2025, bisa mendaftar online by WA admin 088270819185, atau datang langsung ke kantor RRI Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman Nomor 440.Audisi dilakukan di Aula RRI dengan menyanyikan lagu Melayu bebas tanpa musik. Audisi dimulai pukul 09.30 WIB. Selanjutnya, peserta datang registrasi ulang dengan membawa formulir pendaratan online maupun offline. Adapun lagu wajib bagi yang ingin mengikuti festival ini yaitu, Putri Kaca Mayang, Dendang Hari Bahagia, Pelita Hidup Ku, Sebah. Selanjutnya, lagu pilihannya ada Jalak Lenteng, Patah Kemudi, Perigi Biru, Bunga Nirwana, Dondang Sayang, Zapin Melayu, Musalmah Manis.Lalu, Umpan Jinak Di Air Tenang, Dikirim Jangan Di Pesan Jangan, Zapin Sri Gading (Pak Ngah Balek), Zapin Pemuncak Payung, Joget Berhibur. Untuk catatan bagi para peserta, lagu wajib bisa diakses melalui link YouTube Rumah Seni Datin sebagai referensi. Panitia Festival Lagu Melayu Serumpun Datin Syarifah Aida 2025, Syarifah Perita Musfita menyebutkan, festival ini dilaksanakan dengan tujuan melestarikan kembali lagu-lagu Melayu yang mungkin saat ini untuk generasi muda sudah jarang didengarkan.Terang dia, dengan adanya festival ini maka diharapkan generasi muda mau mendengar dan mau mempelajari lagu Melayu."Makanya bunda Aida membuat festival ini dengan pendaftaran gratis dan dengan total hadiah yang cukup tinggi, jadi kita berharap mereka (generasi muda) berminat dan peserta nya ramai. Itu yang kita harapkan. Disini juga kita batasi untuk pendaftaran di usia 35 tahun, jadi di sini kita mencari bibit baru anak muda yang mau mempelajari lagu Melayu," ujarnya, Sabtu (21/12/24).
Pekanbaru, Petah.id- Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Riau, Heni Kartikawati, memaparkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Riau hingga 30 November 2024. Pendapatan negara tercatat mencapai Rp24,67 triliun, atau 84,31 persen dari target, meskipun mengalami penurunan sebesar 0,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 (yoy). "Penerimaan perpajakan menyumbang Rp23,45 triliun, sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp1,23 triliun. Meski penerimaan perpajakan mengalami kontraksi 1,17 persen, terdapat peningkatan signifikan pada penerimaan PBB sebesar 1,73 persen (yoy) dan bea keluar sebesar 10,26 persen, yang menunjukkan optimisme terhadap potensi penerimaan daerah," ungkap Heni, Jumat (20/12/2024).Dari sisi belanja negara menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp30,89 triliun, atau tumbuh 11,15 persen (yoy). Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan belanja pemerintah pusat sebesar 20,67 persen dan transfer ke daerah (TKD) sebesar 7,88 persen. "Belanja pegawai tumbuh 25,44 persen, belanja barang 14,36 persen, belanja modal 27,41 persen, dan belanja bantuan sosial naik signifikan sebesar 31,10 persen. Hal ini mencerminkan peran strategis APBN dalam mendukung pemulihan ekonomi Riau," ujar Heni. Di sisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pendapatan tercatat sebesar Rp29,64 triliun dengan belanja sebesar Rp30,36 triliun. Hal ini menyebabkan defisit sebesar Rp723,84 miliar, yang ditutup dengan pembiayaan daerah sebesar Rp812,17 miliar, sehingga menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp88,32 miliar. "Pendapatan daerah masih sangat bergantung pada Transfer ke Daerah (TKD) yang mencapai Rp21,385 triliun, atau menyumbang 72,15 persen terhadap total pendapatan APBD. Ketergantungan fiskal ini perlu diimbangi dengan penguatan potensi pendapatan asli daerah (PAD) agar Riau dapat lebih mandiri secara fiskal," jelas Heni. Heni menambahkan, meskipun terdapat defisit pada APBN sebesar Rp6,22 triliun hingga akhir November, APBN terus menjadi instrumen vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Riau, khususnya melalui belanja pemerintah yang terarah dan optimal. "Ke depan, kami berharap kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi Riau yang berkelanjutan," tutupnya.
Pekanbaru, Petah.id- Pulau Semut, sebuah destinasi wisata baru di Pekanbaru, kini resmi diperkenalkan sebagai tujuan wisata unggulan. Berlokasi di Jalan Limbungan, Kelurahan Limbungan, Rumbai Timur, kawasan ini menawarkan keindahan alam yang berpadu dengan nuansa khas Melayu.Pulau ini memiliki daya tarik utama berupa pemandangan sungai yang memukau dan kehidupan masyarakat lokal yang masih asri.Tidak hanya itu, buah-buahan segar seperti rambutan yang tumbuh subur di kawasan ini memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung."Pengunjung dapat menikmati kehidupan khas Melayu yang nyaman dan alami," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat, dikutip Sabtu (21/12/2024). Bagi para pecinta aktivitas luar ruangan, Pulau Semut menyediakan beberapa spot memancing yang menarik.Lokasi ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana tenang sambil menyalurkan hobi mereka. Keberadaan Pulau Semut juga diharapkan menjadi pendorong ekonomi lokal. Dengan potensi alam dan budaya yang dimiliki, kawasan ini dinilai mampu menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar."Kami harus berinovasi untuk mendorong kreativitas masyarakat, menciptakan hal-hal unik yang bisa menjadi alasan orang untuk berkunjung ke sini," kata Roni. Pulau Semut bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya Melayu. Aktivitas tradisional masyarakat setempat menjadi nilai tambah yang memberikan pengalaman autentik bagi wisatawan. Untuk mendukung kenyamanan wisatawan, fasilitas di Pulau Semut terus diperbaiki. Salah satu kebutuhan utama adalah penyediaan jaringan listrik. Sebelumnya, Camat Rumbai Timur, Syamsudin, meminta enam tiang listrik untuk mengalirkan jaringan ke Pulau Semut. Menanggapi hal tersebut, Roni Rakhmat berkomitmen untuk segera menindaklanjuti permintaan tersebut."Saya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pulau ini memiliki fasilitas yang memadai," ungkapnya. Dengan perpaduan pesona alam, budaya, dan dukungan infrastruktur, Pulau Semut berpotensi menjadi destinasi wisata yang tidak hanya diminati oleh wisatawan lokal, tetapi juga oleh pengunjung dari luar daerah. Pulau Semut juga sangat cocok untuk berbagai kegiatan seperti wisata keluarga, fotografi, hingga edukasi lingkungan. Kawasan ini menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam tanpa harus meninggalkan Pekanbaru. Sebagai penutup, kehadiran destinasi ini diharapkan tidak hanya menambah referensi tempat wisata, tetapi juga memperkuat identitas budaya Melayu di Kota Pekanbaru.
Pekanbaru, Petah.id- PT Hutama Karya (Persero) melaporkan peningkatan volume lalu lintas harian di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyebutkan bahwa tingginya mobilitas masyarakat di momen liburan ini menjadi perhatian utama perusahaan dalam memastikan pelayanan jalan tol yang optimal."Sejak Jumat, 20 Desember 2024, hingga Sabtu, 21 Desember 2024, total kendaraan yang melintas di ruas JTTS mencapai 101.776 unit. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya pada ruas-ruas tol utama di Riau, seperti Tol Pekanbaru - XIII Koto Kampar dan Tol Pekanbaru - Dumai," ujar Adjib Al Hakim, Sabtu (21/12/2024).Berdasarkan data trafik, diketahui bahwa Tol Pekanbaru - XIII Koto Kampar mencatat 9.065 kendaraan atau meningkat 23,87% dibandingkan volume lalu lintas harian (VLL) normal.Sedangkan, Tol Pekanbaru - Dumai (Permai) mencatat 17.701 kendaraan atau meningkat 19,8% dari VLL normal.Adjib menjelaskan, peningkatan ini mencerminkan peran penting ruas tol di Riau sebagai penghubung strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat selama periode liburan.Selain memantau perkembangan lalu lintas, Hutama Karya juga menghimbau para pengguna jalan tol untuk memprioritaskan keselamatan."Kami mengingatkan pengguna jalan tol agar memeriksa kondisi kendaraan, memastikan saldo kartu uang elektronik cukup, dan beristirahat jika merasa lelah. Keselamatan adalah prioritas utama," tambahnya.Pihak Hutama Karya juga berkomitmen untuk memberikan informasi terkini mengenai arus lalu lintas secara berkala, sehingga masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.Dengan meningkatnya volume lalu lintas, perusahaan juga memastikan kesiapan layanan operasional seperti keberadaan petugas di lapangan dan posko layanan darurat guna mengantisipasi potensi kendala di jalan.
Pekanbaru, Petah.id- Subdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau menangkap Rudi (35) dan Muhammad Arif (24), merupakan sindikat peredaran narkoba jenis sabu, ekstasi dan happy five di dua lokasi di kawasan Kota Pekanbaru, Kamis (19/12).Penangkapan kedua pelaku dilakukan di Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Lima Puluh, dan Jalan Lion Air, Kecamatan Marpoyan Damai.Untuk barang bukti dari lokasi pertama yakni di kos Rudi di Jalan Dr Sutomo, disita 1.680 gram sabu, 4.500 butir Happy Five (H5).Selanjutnya, sebanyak 479,5 butir ekstasi berbagai merek, termasuk Lion, Redbull, dan Mario.Dari lokasi kedua, di kosan Arif, Jalan Lion Air, berhasil disita 1.000 gram sabu, 1.500 butir Happy Five serta berbagai merek pil ekstasi.“Kedua tersangka memiliki peran penting dalam peredaran narkoba di wilayah Riau,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Manang Soebeti, Sabtu (21/12).“Pengungkapan ini menindaklanjuti informasi dari masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di kos-kosan di Jalan Dr Sutomo,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Manang Soebeti, Sabtu (21/12).Pengungkapan ini dilakukan tim Opsnal Subdit I Ditresnarkoba yang dipimpin AKBP Boby Putra Ramadan Sebayang dan AKP Noki Loviko.Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan tim langsung melakukan penggerebekan di kamar kos Rudi, dengan hasil ditemukan sejumlah besar narkoba yang disembunyikan di laci. Berdasarkan pengakuan Rudi, tersangka menyebutkan bahwa sebagian barang haram tersebut disimpan oleh Arif.“Untuk menangkap tersangka satu lagi, tim memancing Arif, untuk melakukan transaksi di kos Rudi,” ujar Kombes Manang.Selanjutnya, begitu Arif datang menggunakan sepeda motor tim langsung melakukan penangkapan. Dari kosan Rudi, tim melanjutkan pengembangan kasus kemudian membawa tim ke kos Arif di Jalan Lion Air, hasilnya ditemukan lebih banyak barang bukti narkoba.“Kedua pelaku kini ditahan di Mapolda Riau untuk penyidikan lebih lanjut. Polisi terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih luas,” kata Kombes Manang.
Pekanbaru, Petah.id- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui MUI Riau dan Baznas Riau meluncurkan program pendidikan ulama berbasis desa sebagai salah satu upaya strategis untuk mencetak ulama-ulama muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga mampu memimpin masyarakat desa secara holistik. Pembukaan acara ini diselenggarakan di Gedung Daerah Balai Serindit, Komplek Kediaman Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu (21/12). Dihadiri oleh Pj Gubernur Riau yang diwakili oleh Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur, Ketua MUI Riau Ilyas Husti, Ketua Baznas Riau Masriadi Hasan. Serta unsur Forkopimda di lingkungan Provinsi Riau.Kegiatan ini diselenggarakan selama empat hari, yakni hingga 24 Desember 2024. Pesertanya terdiri dari 100 ustaz dan ustazah yang berasal dari berbagai desa se-Provinsi Riau.Ketua MUI Riau, Ilyas Husti menuturkan bahwa, Riau memiliki persoalan terutama yang terkait dengan perihal keumatan. Menyikapi hal tersebut, MUI Riau melaksanakan program ini dalam rangka transformasi of knowledge bidang agama kepada calon ulama di Riau.Selama acara ini, para kader ulama akan mendapatkan materi dari para mentor yang berasal dari MUI, Baznas, dan Ormas yang telah ditetapkan oleh MUI Riau. Materi yang disampaikan meliputi dasar-dasar alquran, ilmu hadist, fiqih, kemudian metode istinbath al ahkam, agar mereka bisa menjadi mufti nantinya."Tentu saja kita harapkan calon ulama ini bisa mengembangkan ilmu-ilmunya nanti di desa masing-masing. Untuk itu, ulama di desa secara berangsur-angsur bisa kita asosiasi dalam rangka memajukan desa baik dalam sektor keagamaan maupun sektor lainnya," ujarnya.Maka dari itu, ia berharap kepada kepala daerah terpilih, nantinya agar dapat mendukung program ini. Sehingga, program tersebut dapat dijalankan secara menyeluruh di Provinsi Riau. Sehingga melahirkan kader ulama yang canggih dan kader ulama yang terbaik."Kami berharap kepada pemerintah daerah, bupati, wali kota, untuk dapat mendukung kegiatan ini di wilayahnya masih-masing. Karena Riau sebagai negeri melayu yang identik dengan agama, maka program kaderisasi ini menjadi penting untuk dilaksanakan pada masing-masing daerah," jelasnya.Sementara, Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur sampaikan dukungan Pemprov Riau terkait program tersebut. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat."Terkait pendidikan kader ulama berbasis desa ini, kami merasakan bahwa belum ada di pemerintahan lain yang membuatnya. Dan ini benar-benar menyentuh masyarakat terutama masalah program-program keagamaan," sebutnya."Kami berharap dengan adanya komitmen Pemprov Riau bersama dengan MUI dan Baznas mudah-mudahan dapat berlanjut dan bermanfaat untuk masyarakat nantinya," tutupnya.
Pekanbaru, Petah.id- Masyarakat provinsi Riau, utamanya yang tinggal di Kota Pekanbaru belakangan ini mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar. Dibeberapa SPBU, antrean panjang kendaraan tampak mengular hingga kearea luar SPBU.Warga Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, bernama Doni mengeluhkan hal tersebut. Menurutnya, sudah sepekan terakhir, ia sulit mendaptkan BBM jenis bio solar. Jika pun ada, ia harus rela mengantre hingga berjam-jam di SPBU.“Sulit bio solar sudah sepekan belakangan ini. Kalau mau isi bio solar harus antre di SPBU hingga berjam-jam, itupun kadang kehabisan,” katanya Jumat (20/12).Hal yang sama juga diungkapkan Heru warga Jalan Hang Tuah, Pekanbaru, ia mengatakan, setiap saban hari dia harus rela antre panjang di SPBU Jalan Hang Tuah. Dijelaskan kondisi tersebut telah terjadi sejak tiga hari lalu."Iya setiap pagi jam 6 pagi harus antre panjang untuk mendapatkan bio solar. Kondisi ini antrean panjang ini sejak tiga hari lalu. Biasanya lancar-lancar aja," kata Heru.Terkait kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengaku sudah mengajukan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) ke pihak Pertamina. Hal ini dilakukan untuk menjami stok BBM di Riau tetap tersedia utamanya saat menjelang akhir tahun.Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau Zulkifli Syukur mengatakan, permintaan penambahan kuota BBM tersebut telah disampaikan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Pj gubernur Riau. Penambahan kuota tersebut untuk BBM jenis bio solar.“Pak Pj gubernur sudah bersurat ke Pertamina untuk penambahan kuota BBM jenis bio solar. Namun, untuk realisasinya tentu akan diatur oleh BPH Migas, karena penambahan kuota ini kan juga harus mendapatkan persetujuan DPR,” katanya. Dalam usulan penambahan kuota BBM jenis biosolar tersebut pihaknya mengajukan sebanyak 100 ribu kilo liter. Namun, untuk kapan realisasi permintaan tersebut, pihaknya belum mendapat informasi dari BPH Migas.“Kami masih menunggu informasi kapan penambahan kuota tersebut akan terealisasi. Namun, dari hasil komunikasi kami, pihak Pertamina menjamin ketersediaan BBM di Riau hingga akhir tahun,” sebutnya.Terkait adanya antrean panjang di SPBU, dari hasil pengamatan pihaknya, hal tersebut terjadi karena SPBU sudah kehabisan kuota biosolar. Karena sebelumnya sudah ditetapkan kuota per SPBU pertahunnya.“Jadi ada beberapa SPBU yang kuotanya sudah habis. Memang di beberapa SPBU yang masih ada itu diatur kuotanya per hari sehingga terjadi antrean untuk menjaga sampai akhir tahun,” ujarnya.
Pekanbaru, Petah.id- Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau (Kakanwil DJPb Riau), Heni Kartikawati, memaparkan perkembangan ekonomi regional Riau selama November 2024, Jumat (20/12/2024). Belanja pemerintah disebut menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Riau. "Pada November 2024, belanja pemerintah di Riau berkontribusi signifikan terhadap peningkatan PDRB, dengan total aliran kas mencapai Rp61,4 triliun. Jumlah ini terdiri dari aliran kas untuk Government (G) sebesar Rp55,31 triliun, Consumption (C) Rp609,31 miliar, dan Investment (I) sebesar Rp5,48 triliun," ungkap Heni. Aliran kas tersebut, lanjut Heni, mencakup belanja pegawai, barang/jasa, subsidi, bantuan sosial, belanja modal, hingga transfer ke daerah."Komitmen ini menunjukkan peran strategis pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Riau," tambahnya. Di samping itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) Riau pada November 2024 tercatat sebesar 106,32 dengan tingkat inflasi bulanan (mtm) 0,43 persen dan tahunan (yoy) 0,87 persen. Inflasi bulanan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, didorong oleh kenaikan harga bawang merah, tomat, dan emas perhiasan. "Kondisi ini mencerminkan dinamika harga yang dipengaruhi oleh fluktuasi komoditas tertentu, namun tetap dalam batas terkendali," jelas Heni. Sementara itu, Neraca perdagangan Riau pada November 2024 mencatat surplus sebesar USD1,54 miliar. Meski nilai ekspor mengalami penurunan 11,13 persen (mtm) menjadi USD1,71 miliar, secara kumulatif Januari hingga November 2024, ekspor Riau mencapai USD16,48 miliar atau turun 5,24 persen (yoy). Sementara itu, nilai impor Riau pada November 2024 mencapai USD166,46 juta atau naik 17,06 persen (mtm). Secara kumulatif, impor hingga November 2024 tercatat sebesar USD1,79 miliar. "Surplus perdagangan menunjukkan daya saing Riau tetap terjaga, meskipun tantangan pada sektor ekspor masih ada," kata Heni. Nilai Tukar Petani (NTP) Riau pada November 2024 tercatat sebesar 190,79, naik 4,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didukung peningkatan Indeks Harga Terima Petani (IT) menjadi 225,05 atau naik 4,83 persen, meskipun Indeks Harga Bayar Petani (IB) turun 0,30 persen menjadi 117,96. "Data ini menunjukkan penguatan posisi ekonomi petani di Riau, seiring dengan meningkatnya harga hasil pertanian," ujar Heni. Heni menutup dengan optimisme bahwa kinerja ekonomi Riau selama November 2024 mencerminkan sinergi yang baik antara pemerintah dan sektor lainnya dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Pekanbaru, Petah.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama jajaran pemerintah daerah dan instansi terkait memantapkan koordinasi untuk memastikan keamanan, ketertiban, dan kelancaran aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun. Langkah ini dipertegas melalui rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Lilin Lancang Kuning 2024 yang digelar, di Pekanbaru, Kamis (19/12).Persiapan ini bertujuan untuk menyatukan komitmen bersama terkait keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Riau dalam merayakan Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, setiap pemangku kepentingan dapat menunjukkan langkah strategisnya.Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, menyampaikan agar semua pihak dapat mempersiapkan pengamanan yang maksimal. Ia menambahkan, pertemuan koordinasi ini tidak hanya melibatkan kepolisian, tetapi juga pemerintah provinsi, kabupaten/kota, TNI, instansi vertikal dan pihak-pihak terkait lainnya. “Saya harapkan kita dapat mempersiapkan bagaimana pengamanan Natal dan Tahun Baru nanti berjalan aman, damai, dan kondusif. Dengan demikian, masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari, beribadah, dan menikmati liburan tanpa kendala,” ujar Kapolda.Irjen Mohammad Iqbal juga menjelaskan pentingnya peran aparat keamanan dalam menjamin keselamatan masyarakat yang melakukan perjalanan darat, laut, dan udara. Sehingga, seluruh warga bisa merasakan kenyamanan.“Kita harus memastikan tidak ada kemacetan dan kecelakaan. Ini adalah tanggung jawab kita. Negara hadir untuk menjamin keamanan masyarakat,” jelasnya.Sementara itu, Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, menegaskan kerja sama lintas sektor ini sangat penting dalam menyukseskan Operasi Lilin Lancang Kuning. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci. Semua pihak harus terlibat aktif dalam menyusun dan melaksanakan rencana pengamanan yang efektif.“Natal dan Tahun Baru adalah momentum yang dinanti oleh banyak masyarakat. Antusiasme tinggi ini sering disertai dengan peningkatan mobilitas serta kebutuhan masyarakat yang cukup besar. Kita harus memastikan perayaan berlangsung tertib, aman, dan lancar,” ujar Pj Gubernur.Dalam rapat koordinasi tersebut, Pj Gubri menerangkan perlunya kesiapan di berbagai sektor. Mulai dari ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, pengaturan lalu lintas, peningkatan layanan transportasi, hingga infrastruktur pendukung lainnya."Melalui kegiatan ini kita akan mematangkan persiapan di seluruh sektor yang terlibat antara lain untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, pengaturan lalu lintas, peningkatan layanan transportasi, infrastruktur yang mendukung, serta posko-posko keamanan dan kesehatan yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," terangnya."Sehingga kita dapat menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat." pungkasnya.