Pekanbaru, Petah.id- Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau akhirnya merilis hasil akhir seleksi kompetensi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun anggaran 2024. Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian (PPIK) BKD Riau, Endi Noveli, menyampaikan bahwa dari total 4.757 pelamar formasi teknis, sebanyak 3.885 peserta dinyatakan lulus. “Peserta yang lulus ini telah berhasil melewati berbagai tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran hingga ujian CAT,” ujar Endi saat diwawancarai, Senin (6/1).Lebih lanjut, Endi menjelaskan bahwa bagi peserta yang dinyatakan lulus, tahap selanjutnya adalah melakukan pendaftaran ulang dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan. Sementara itu, bagi peserta yang tidak lulus, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tidak memenuhi nilai ambang batas atau tidak mengikuti ujian CAT.Untuk formasi guru, dari 824 peserta yang mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), sebanyak 437 peserta dinyatakan lulus. Namun, terdapat 387 peserta yang masuk dalam status R3, artinya mereka belum mendapatkan kuota formasi.“Peserta dengan status R3 masih memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi tahap 2,” terang Endi.Formasi tenaga kesehatan juga tidak luput dari perhatian. Dari 107 pelamar, sebanyak 84 peserta dinyatakan lulus. Bagi peserta yang belum beruntung pada seleksi tahap pertama, Endi memberikan kabar baik.“Diperkirakan pada pertengahan tahun 2025 mendatang, akan ada kesempatan kembali untuk mendaftar bagi peserta yang belum lulus,” imbuhnya.Total keseluruhan pelamar PPPK di lingkungan Pemprov Riau mencapai 5.732 orang, sementara formasi yang tersedia sebanyak 6.390. Meskipun demikian, BKD Riau masih terus melakukan rekap data untuk mendapatkan jumlah pasti peserta yang lulus dan tidak lulus.
Pekanbaru, Petah.id- Tim SAR Peknbaru melakukan pencarian seorang anak buah kapal (ABK) asal Malaysia yang dilaporkan hilang setelah terjatuh dari kapal tugboat MCL Power 2 di perairan Teluk Kentari, Rantau Panjang, Kabupaten Siak, pada Ahad (5/1/2025).Korban diketahui bernama Mohammad Zafir, warga negara Malaysia, dilaporkan jatuh ke laut saat berada di atas kapal. Tim SAR Peknbaru diterjunkan setelah menerima laporan Rian Erlindo, Kawilker Buatan KSOP Kelas II Pekanbaru.“Laporan kami terima sekitar pukul 10.15 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi,” kata Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Budi Cahyadi, SSos.Informasinya lokasi kecelakaan diperkirakan berada pada koordinat 0°46'08"N 101°53'52"E.Menurut laporan kronologi insiden ini terjadi saat korban diduga tergelincir dari kapal tugboat. Namun, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. "Saat ini, tim gabungan terus melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian,” ujar Budi.Untuk membantu pencarian, Tim SAR telah mengerahkan sejumlah personel dan peralatan untuk mempercepat upaya evakuasi.“Kami juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” tambah Budi.
Pekanbaru, Petah.id- Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan Riau siap mendukung program Presiden Prabowo untuk memberikan Cek Kesehatan Gratis bagi warga Indonesia. Kepala Dinas Kesehatan Riau Sri Sadono, Sabtu (4/1) mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan arahan untuk menjalankan program ini."Nanti ujung tombaknya adalah puskesmas se Indonesia termasuk Riau tentunya," ucap Sri Sadono.Lebih lanjut menurut Ibeng panggilan akrab Sri Sadino pemerintah pusat telah menyediakan dananya. Sedangkan dinas kesehatan kesehatan kabupaten kota sebagai penyelenggara dan Dinas kesehatan Provinsi sebagai pembina. "Diperkirakan pada bulan Februari tahun ini program tersebut sudah dijalankan" tuturnya.Seperti dikabarkan sebelumnya, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun 2025 untuk program cek kesehatan gratis. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, program akan dimulai sekitar bulan Februari 2025 mendatang. Caranya, masyarakat yang berulang tahun dapat mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) untuk mendapatkan cek kesehatan gratis. Adapun, program akan digelar secara bertahap mulai tahun 2025 dengan menargetkan 60 juta orang. Selama lima tahun ke depan, diharapkan 200 juta warga negara dapat terlayani program tersebut. Dedek menambahkan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya meliputi penyakit kardiovaskuler, melainkan berbagai penyakit lain yang dikelompokkan berdasarkan kategori usia. Pada usia balita akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. Apabila terdeteksi, penyakit ini akan ditangani lebih awal, sehingga bisa mencegah risiko retardasi mental pada anak. Bagi kelompok usia remaja, skrining kesehatan meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan gigi. Skrining ini difokuskan pada masalah kesehatan yang sering kali mulai berkembang di masa kanak-kanak dan remaja. Sementara program skrining untuk usia dewasa difokuskan pada pemeriksaan kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus besar. Sedangkan skrining untuk lansia, selain difokuskan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler, deteksi juga dilakukan untuk deteksi penyakit akibat proses menua. "Cara pandang Presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," tutup Dedek Prayudi.
Pekanbaru, Petah.id- Pendidikan keagamaan digadang-gadang menjadi salah satu sarana melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter mulia.Hal tersebut disampaikan oleh Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur saat membacakan pidato Menteri Agama RI pada kegiatan upacara peringatan Hari Amal Bakti ke - 79 di Halaman Gedung Ex Asrama Haji, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai Pesisir. Jum’at, (3/1/2025).Asisten I memandang, disamping memberikan bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, Kementerian Agama (Kemenag) juga bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pendidikan keagamaan disetiap jenjang pendidikan.“Anak-anak dan peserta didik yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia adalah modal kekuatan bangsa dalam mengarungi percaturan global,” ungkapnya.Menurutnya, setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pemerataan dan mengenyam pendidikan yang layak. Hal ini sebagaimana telah diatur dalam pasal 28 undang-undang dasar 1945 yang menjelaskan bahwa hak asasi manusia ialah hak untuk hidup, hak untuk berkeluarga, hak untuk berkomunikasi hingga hak untuk mendapatkan pendidikan.“Semua warga, laki-laki maupun perempuan, baik yang kaya maupun yang kurang mampu, termasuk penyandang disabilitas, harus mendapat layanan pendidikan agama dan keagamaan yang setara dan berkeadilan,” ujar Asisten I.Maka dari itu, untuk mewujudkan hal ini Kemenag telah melakukan serangkaian upaya melalui pemberdayaan diantaranya program kemandirian Pesantren, pengembangan ekosistem ekonomi haji, serta optimalitasi pemberdayaan tata kelola zakat, wakaf, dana punia dan gerakan filantropi lainnya.Terakhir, dirinya mengingatkan kepada seluruh unsur pimpinan maupun pegawai baik dilingkungan Kemenag maupun Pemerintah Daerah agar jangan sekali-kali melakukan tindakan korupsi. Zulkifli menegaskan sebagai abdi negara, seorang pegawai pemerintah harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.“Saya ingin mengingatkan kita semua termasuk diri saya sendiri, bahwa Kementrian Agama bak kain putih bersih. Sedikit noda pun terpercik, akan nampak jelas terlihat. Seluruh unsur pimpinan dan pegawai Kementrian Agama harus menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi,” tutupnya.
Pekanbaru, Petah.id- Tim dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, menambah pemasangan bronjong pada jalan lintas Riau-Sumbar di Km 106-107 Desa Tanjung Alai, Kampar.Penambahan pemasangan bronjong ini dikarenakan lereng jalan lintas ini sempat mengalami longsor saat hujan deras.Kepala BPJN Riau Yohanes Tulak Todingrara melalui PPK 1.4 BPJN Riau Afdirman Jufri mengatakan, penambahan pemasangan bronjong tersebut mulai pihaknya lakukan pada Kamis (2/1/2025). Pemasangan bronjong ini dipusatkan pada sisi hilir.“Kami lakukan pemasangan bronjong pada sisi hilir trase baru. Hal ini untuk memperkuat bahu jalan yang sebelumnya sempat mengalami longsor,” katanya.Selama proses pemasangan bronjong tersebut, arus lalu lintas kembali dilakukan sistem buka tutup. Karena tepat di sisi atas box culvert, kendaraan tidak bisa berpapasan terutama bagi truk.“Hasil koordinasi kami dengan pihak Satlantas Polres Kampar arus lalu lintas kembali dilakukan buka tutup. Karena diatas box culvert kendaraan tidak bisa berpapasan akibat lereng nya sempat longsor,” sebutnya. Pihaknya berharap, selama pengerjaan ini cuaca dilokasi tidak kembali hujan. Pasalnya hal tersebut cukup mempengaruhi pekerjaan yang pihaknya lakukan.“Mudah-mudahan cuaca tidak hujan lagi, karena kalau hujan tim tidak bisa maksimal bekerja dilapangan. Kemudian tanah juga menjadi basah,” harapnya.
Pekanbaru, Petah.id- Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, bersama Pj Bupati Indragiri Hilir, Erisman Yahya melakukan peninjauan langsung ke wilayah terdampak banjir di Kecamatan Kemuning, Kabupaten Inhil, Jumat (03/01/2025). Dalam kunjungan tersebut, Pemprov Riau juga menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana.Dikatakan, Pj Gubri Rahman Hadi, bahwa Pemprov Riau memberikan bantuan sebanyak 2,5 ton beras kepada masyarakat yang terdampak banjir. Ia menambahkan, musibah ini melanda enam desa dan satu kelurahan yang terjadi pada hari Senin lalu."Hari ini kami berkunjung ke Kecamatan Kemuning, di mana banjir melanda enam desa dan satu kelurahan. Alhamdulillah, air sudah mulai surut, tetapi sebagian masyarakat masih harus mengungsi. Untuk itu kami memberikan bantuan hari ini ada 2,5 ton beras,” ujar Rahman Hadi, Jumat (03/01/2025).Dijelaskan, Pemprov Riau tak hanya memberikan bantuan beras saja. Tetapi juga dilakukan penyaluran bantuan seperti 250 kardus mie instan, gula, minyak goreng, hand sanitizer, sabun, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya. “Bantuan ini adalah langkah awal untuk mengatasi kebutuhan warga sementara waktu. Kami berharap masyarakat tetap waspada,” jelasnya.Sementara itu, Pj Bupati Inhil, Erisman, berterima kasih atas bantuan dari Pemprov Riau. Menurutnya, banjir sempat menyebabkan terganggunya ruas jalan lintas timur Riau-Jambi di Kecamatan Kemuning.“Ketinggian air waktu itu mencapai tiga meter di beberapa titik, menggenangi jalan dan rumah-rumah warga. Banjir ini berdampak di Kelurahan Selensen, Desa Batu Ampar, Desa Keritang, Desa Limau Manis, Desa Lubuk Besar, Desa Kemuning Muda, dan Desa Kemuning Tua,” terangnya.Ia mengungkapkan, berdasarkan data sementara dari posko BPBD, hingga 31 Desember 2024, terdapat sekitar 1.120 kepala keluarga (KK) atau 2.363 jiwa yang terdampak banjir. Oleh karena itu, dengan sinergitas posko-posko bantuan telah dibuka untuk mendata dan membantu kebutuhan masyarakat."Saat ini kondisi air mulai surut, tatapi dampak banjir masih dirasakan oleh masyarakat. Jadi mudah-mudahan bantuan sementara ini bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita. Sekali lagi terima kasih Pak Pj Gubernur dan berbagai pihak yang telah memberikan bantuan," pungkasnya.
Pekanbaru, Petah.id- Konflik antara manusia dan harimau di Riau terus menjadi ancaman serius. Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) mencatat adanya peningkatan kasus serangan harimau terhadap manusia dalam beberapa tahun terakhir.Koordinator Jikalahari, Okto Yugo Setiyo, mengungkapkan data yang mengkhawatirkan. "Sejak tahun 2018 hingga 2024, tercatat 15 kejadian serangan harimau yang mengakibatkan 13 korban jiwa dan 2 orang luka-luka," ujarnya, Jumat di Pekanbaru.Okto menjelaskan, bahwa tingginya angka konflik ini tidak lepas dari hilangnya habitat satwa. Berdasarkan data Population Viability Analysis (PVA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2016 ada 7 kantong habitat harimau di Riau. “Berdasarkan PVA Kementerian KLHK, pada tahun 2016 ada 7 kantong habitat harimau di Riau. Pada kantong habitat harimau tersebut, ditemukan ada 36 perusahaan HTI dan 8 HGU perkebunan sawit,” katanya."Namun, wilayah-wilayah ini banyak yang terkonversi menjadi hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan sawit," tambahnya.Lebih lanjut, Okto mengungkapkan bahwa 15 lokasi kejadian serangan harimau yang terdata oleh Jikalahari berada di dekat atau bahkan di dalam kawasan kantong habitat harimau. “Kemudian juga ada kaitan antara aktivitas korporasi dengan meningkatnya kejadian serangan harimau terhadap masyarakat di kawasan kantong harimau di Riau. Semenanjung Kampar dan Senepis, selaku 2 daerah kantong harimau, alami deforestasi tinggi dalam 10 tahun terakhir,” sebutnya.Pihaknya juga mencatat selama 2014 – 2023, terjadi deforestasi seluas 141.076,29 hektare di kawasan kantong harimau. Untuk 2 wilayah deforestasi tertinggi yaitu Semenanjung Kampar, dari 67.317,45 ha deforestasi yang terjadi, 33 persen di antaranya disumbangkan oleh korporasi. “Sedangkan Senepis yang kehilangan tutupan hutan alamnya mencapai 30.037,34 ha, korporasi menyumbangkan peran besar mencapai 79 persen," ucapnya.Dikatakan dia, bahwa hilangnya tutupan hutan dan terganggunya habitat harimau di kawasan ini, tidak terlepas dari aktivitas korporasi HTI dan HGU perkebunan sawit di areal tersebut."Terlihat bagaimana tidak ditemukannya kasus serangan harimau terhadap warga di sekitar Bukit Rimbang Baling karena minim deforestasi,” paparnya.Deforestasi yang terjadi di kawasan kantong habitat harimau menjadi sorotan utama. Selama periode 2014-2023, tercatat deforestasi seluas 141.076,29 hektar di kawasan kantong harimau Riau. "Korporasi HTI dan HGU perkebunan sawit menjadi penyumbang utama deforestasi di wilayah Semenanjung Kampar dan Senepis," ungkap Okto.Hilangnya hutan tidak hanya mengurangi habitat harimau. Namun, juga memaksa satwa ini untuk mencari sumber makanan di area yang berdekatan dengan permukiman manusia. Akibatnya, konflik pun tak terelakkan."Sebagai perbandingan, di kawasan Bukit Rimbang Baling yang memiliki tingkat deforestasi yang relatif rendah, kasus serangan harimau terhadap warga sangat jarang terjadi," jelas Okto.
Pekanbaru, Petah.id- Sebuah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa satu keluarga di Pekanbaru pada Rabu (1/1) sekitar pukul 06.30 Wib mengungkap fakta mengejutkan. Pengemudi mobil yang menabrak, Antoni (44) beserta dua penumpang lainnya, Lidia (25) dan Deni, dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru AKP Bagus Faria mengatakan kejadian bermula saat Lidia meminta bantuan Antoni untuk mengantar mobilnya dari Sukabumi menuju Batam. "Perjalanan panjang ini dimulai pada Minggu (29/12) sore dan sempat singgah di Palembang. Di Palembang, ketiganya mengaku mengonsumsi sabu untuk tetap terjaga selama perjalanan. Deni, yang bergabung di tengah jalan, juga mengakui telah mengonsumsi narkoba sebelum ikut rombongan," ujar Bagus.Setibanya di Pekanbaru pada 31 Desember, mereka menginap di Hotel Emerald dan menghabiskan malam tahun baru dengan berpesta. Naas, dalam perjalanan pulang dari tempat hiburan malam, kecelakaan tragis tak terhindarkan di Jalan Hangtuah Kota Pekanbaru. "Setelah pulang dari tempat hiburan malam, mobil yang dikemudikan Antoni menabrak sepeda motor yang ditumpangi satu keluarga, menyebabkan tiga orang meninggal dunia di tempat," kata Bagus.Bagus mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap ketiga pelaku dan kamar hotel mereka. Hasil tes urine menunjukkan ketiganya positif mengonsumsi sabu. "Kami masih terus mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat," ujar Bagus.Kecelakaan maut ini menjadi sorotan publik dan mengundang keprihatinan mendalam. Selain merenggut nyawa orang tak bersalah, kasus ini juga mengungkap bahaya penyalahgunaan narkoba yang dapat menyebabkan tindakan fatal seperti mengemudi dalam kondisi tidak sadar.Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas. "Kami akan terus berupaya memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum kami," tegas Bagus.Kecelakaan ini juga menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati dan tidak mengemudi dalam kondisi yang tidak memungkinkan, seperti mengantuk, mabuk, atau di bawah pengaruh narkoba."Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba," kata Bagus.
Pekanbaru, Petah.id –Pagi yang seharusnya menjadi awal baru bagi keluarga kecil Anton Sujarwo berubah menjadi akhir tragis di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (1/1/2024) pagi.Sebuah mobil Toyota Calya melaju kencang seperti tanpa kendali, menghantam sepeda motor yang dinaiki Anton, istrinya Afrianti, dan anak mereka Aditia. Dalam hitungan detik, nyawa mereka terenggut, meninggalkan dunia dalam keheningan yang memekakkan telinga.Di balik kemudi mobil nahas itu, seorang pria berinisial AR (44) ditemani seorang wanita muda, LR (25). Mereka baru saja pulang dari tempat hiburan malam, membawa serta kesembronoan yang mematikan.Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, mengungkapkan bahwa kedua pelaku diketahui berada di bawah pengaruh narkoba saat insiden terjadi.“Korban meninggal dunia dalam insiden tersebut adalah suami, istri, dan anak mereka. Sementara itu, pelaku merupakan sepasang pria dan wanita yang diketahui baru pulang dari tempat hiburan malam,” kata Alvin.Disambung Kompol Awin, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, sepasang sejoli ini saat dilakukan tes urine diduga positif menggunakan narkoba. “Mereka mengaku sempat mengunjungi tempat hiburan malam sebelum kecelakaan terjadi,” jelasnya.Saat ini, AR dan LR telah diamankan di Unit Laka Polresta Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi akan mendalami kasus ini dan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.“Kami berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini demi memberikan keadilan kepada keluarga korban,” tutup Kompol Alvin.Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengemudi dalam kondisi terpengaruh zat terlarang, sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati di jalan raya.
Pekanbaru, Petah.id- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau H Muliardi didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bagian Tata Usaha H Rahmat Suhadi dan Ketua Tim Kepegawaian dan Hukum H. Edi Tasman, Kamis (26/12/24) menyerahkan Surat Keputusan re-distribusi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahun 2022. Penyerahan tersbut dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenag Riau yang diikuti 468 pegawai dibagi dalam tiga sesi.Muliardi dalam arahannya mengatakan redistribusi ini adalah salah satu agenda pemerintah dalam memberikan layanan yang pantas dan objektif terhadap kebutuhan organisasi, bukan berdasarkan keinginan. “Kebijakan ini adalah kebutuhan organisasi dan tidak ada keinginan, ketentuan ini dilakukan sesuai dengan regulasi, oleh sebab itu kita tata dengan baik, modal kita untuk melakukan penataan ulang tersebut bagi guru adalah simpatika dan bagi penyuluh adalah anjab/abk,"ungkapnya.Terakhir Muliardi berpesan kepada seluruh PPPK Kemenag yang sudah dilakukan redistribusi untuk bekerja dengan baik, “Bekerja dengan baik, lihatkan kualitas perkerjaan kita dan bekerja sebagaiamana tusinya masing - masing,"ujarnya.Sementara itu Rahmat Suhadi jelaskan bahwa penataan ulang atau redistribusi PPPK pada formasi Penyuluh Agama Islam dan guru dilingkungan Kanwil Kemenag Riau dalam rangka melakukan penataan ulang tugas sehingga lebih meningkatkan kinerja untuk mewujudkan prestasi Madrasah dan Instansi tempat bertugas. “Pertama redistrisbusi atau penataan ulang PPPK ini bukan melakukan mutasi tetapi hanya penataan ulang penugasan sesuai kebutuhan organisasi. Kedua jadikan suatu tanda kesyukuran bahwa kita sudah sesuai harapan, namun perlu diingat bahwa masih ada seperti tenaga teknis lainnya yang belum masuk dalam penataan ulang ini karena regulasinya belum ada, oleh karena itu bagi teman – teman yang sudah masuk penata ulang agar lebih meningkatkan kinerja, mengatur dan menata pekerjaan lebih baik untuk mewujudkan prestasi madrasah atau instansi tempat bertugas. Semoga tidak ada gangguan dalam melaksanakan pekerjaan dan menjadikan pekerjaan lebih baik lagi,"terangnya Terakhir Rahmat mengatakan PPPK yang sudah menerima SK Redistribusi untuk melaporkan diri baik kepada Kepala Madrasah yang ditinggalkan maupun Madrasah yang akan didatangi.“Jangan lupa yang sudah menerima SK redistribusi ini, ibarat kata pepatah melayu datang tampak muka dan pergi tampak punggung, oleh karena itu jangan lupa untuk berjumpa atau melaporkan diri langsung dengan masing – masing pimpinan,"tegasnyaSalah seorang PPPK ketika dimintai tanggapannya dengan penerimaan SK redistribusi atau penataan tugas mengatakan sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada Kanwil Kemenag Riau yang sudah berusaha memberikan peluang untuk kembali bertugas dan mengabdi ditempat asal.“Kalau perasaan pasti bahagia, karena awalnya harus meninggalkan keluarga, sekarang sudah kembali bertugas ditempat asal, terima kasih Kanwil Kemenag Riau yang sudah berusaha memberi peluang untuk kembali bertugas ditempat asal. Untuk teman-teman yang belum bisa diredistribusi untuk lebih bersabar,"Tutur Candra Kurniawan Guru BK PPPK Kanwil Kemenag Riau.Lain menurut Candra, ada kesan tersendiri buat Nana Nurjannati Guru MAN 1 Dumai, meski bahagia bisa kembali ke tempat tugas awal dan kembali bersama suami yang terpisahkan tempat tugas sebagai PPPK Kanwil Kemenag Riau, nana merasa sedih karena sudah berinteraksi dengan warga Madrasah. “Perasaan saya begitu senang, karena awalnya saya berpisah suami istri, saya bertugas di Dumai sementara suami di Kepulauan meranti, tetapi juga ada sedihnya karena juga berpisah dengan keluarga besar madrasah di dumai, apalagi sudah berinteraksi dengan tempat tugas yang lama dengan sesame gur, karyawan dan siswa madrasah. Namun begitu semoga sekolah yang ditinggalkan semakin maju dan semakin sukses kedepannya, redistribusi ini cukup mantap dan transparan,"ungkapnya.Sedangkan Darlis salah seorang guru MTsN 2 Dumai ini berurai airmata mengungkapkan kesyukurannya dengan kebijakan redistribusi yang dilakukan Kanwil kemenag Riau. “Saya sangat gembira sekali bisa kembali ke MTsN 4 Kampar, karena satu tahun lebih harus LDR dengan istri. Banyak ujian dan cobaan yang dihadapi, sehingga kurang konsentrasi dalam memberikan pembelajaran yang baik,"tutupnya.