Pemrov Riau Salurkan Beras 2,5 Ton Untuk Korban Banjir di Inhil
Pekanbaru

Pemrov Riau Salurkan Beras 2,5 Ton Untuk Korban Banjir di Inhil

Pekanbaru, Petah.id- Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, bersama Pj Bupati Indragiri Hilir, Erisman Yahya melakukan peninjauan langsung ke wilayah terdampak banjir di Kecamatan Kemuning, Kabupaten Inhil, Jumat (03/01/2025). Dalam kunjungan tersebut, Pemprov Riau juga menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana.Dikatakan, Pj Gubri Rahman Hadi, bahwa Pemprov Riau memberikan bantuan sebanyak 2,5 ton beras kepada masyarakat yang terdampak banjir. Ia menambahkan, musibah ini melanda enam desa dan satu kelurahan yang terjadi pada hari Senin lalu."Hari ini kami berkunjung ke Kecamatan Kemuning, di mana banjir melanda enam desa dan satu kelurahan. Alhamdulillah, air sudah mulai surut, tetapi sebagian masyarakat masih harus mengungsi. Untuk itu kami memberikan bantuan hari ini ada 2,5 ton beras,” ujar Rahman Hadi, Jumat (03/01/2025).Dijelaskan, Pemprov Riau tak hanya memberikan bantuan beras saja. Tetapi juga dilakukan penyaluran bantuan seperti 250 kardus mie instan, gula, minyak goreng, hand sanitizer, sabun, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya. “Bantuan ini adalah langkah awal untuk mengatasi kebutuhan warga sementara waktu. Kami berharap masyarakat tetap waspada,” jelasnya.Sementara itu, Pj Bupati Inhil, Erisman, berterima kasih atas bantuan dari Pemprov Riau. Menurutnya, banjir sempat menyebabkan terganggunya ruas jalan lintas timur Riau-Jambi di Kecamatan Kemuning.“Ketinggian air waktu itu mencapai tiga meter di beberapa titik, menggenangi jalan dan rumah-rumah warga. Banjir ini berdampak di Kelurahan Selensen, Desa Batu Ampar, Desa Keritang, Desa Limau Manis, Desa Lubuk Besar, Desa Kemuning Muda, dan Desa Kemuning Tua,” terangnya.Ia mengungkapkan, berdasarkan data sementara dari posko BPBD, hingga 31 Desember 2024, terdapat sekitar 1.120 kepala keluarga (KK) atau 2.363 jiwa yang terdampak banjir. Oleh karena itu, dengan sinergitas posko-posko bantuan telah dibuka untuk mendata dan membantu kebutuhan masyarakat."Saat ini kondisi air mulai surut, tatapi dampak banjir masih dirasakan oleh masyarakat. Jadi mudah-mudahan bantuan sementara ini bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita. Sekali lagi terima kasih Pak Pj Gubernur dan berbagai pihak yang telah memberikan bantuan," pungkasnya.

Konflik Manusia dengan Harimau di Riau: Ancaman Nyata dari Deforestasi
Pekanbaru

Konflik Manusia dengan Harimau di Riau: Ancaman Nyata dari Deforestasi

Pekanbaru, Petah.id- Konflik antara manusia dan harimau di Riau terus menjadi ancaman serius. Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) mencatat adanya peningkatan kasus serangan harimau terhadap manusia dalam beberapa tahun terakhir.Koordinator Jikalahari, Okto Yugo Setiyo, mengungkapkan data yang mengkhawatirkan. "Sejak tahun 2018 hingga 2024, tercatat 15 kejadian serangan harimau yang mengakibatkan 13 korban jiwa dan 2 orang luka-luka," ujarnya, Jumat di Pekanbaru.Okto menjelaskan, bahwa tingginya angka konflik ini tidak lepas dari hilangnya habitat satwa. Berdasarkan data Population Viability Analysis (PVA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2016 ada 7 kantong habitat harimau di Riau. “Berdasarkan PVA Kementerian KLHK, pada tahun 2016 ada 7 kantong habitat harimau di Riau. Pada kantong habitat harimau tersebut, ditemukan ada 36 perusahaan HTI dan 8 HGU perkebunan sawit,” katanya."Namun, wilayah-wilayah ini banyak yang terkonversi menjadi hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan sawit," tambahnya.Lebih lanjut, Okto mengungkapkan bahwa 15 lokasi kejadian serangan harimau yang terdata oleh Jikalahari berada di dekat atau bahkan di dalam kawasan kantong habitat harimau. “Kemudian juga ada kaitan antara aktivitas korporasi dengan meningkatnya kejadian serangan harimau terhadap masyarakat di kawasan kantong harimau di Riau. Semenanjung Kampar dan Senepis, selaku 2 daerah kantong harimau, alami deforestasi tinggi dalam 10 tahun terakhir,” sebutnya.Pihaknya juga mencatat selama 2014 – 2023, terjadi deforestasi seluas 141.076,29 hektare di kawasan kantong harimau. Untuk 2 wilayah deforestasi tertinggi yaitu Semenanjung Kampar, dari 67.317,45 ha deforestasi yang terjadi, 33 persen di antaranya disumbangkan oleh korporasi. “Sedangkan Senepis yang kehilangan tutupan hutan alamnya mencapai 30.037,34 ha, korporasi menyumbangkan peran besar mencapai 79 persen," ucapnya.Dikatakan dia, bahwa hilangnya tutupan hutan dan terganggunya habitat harimau di kawasan ini, tidak terlepas dari aktivitas korporasi HTI dan HGU perkebunan sawit di areal tersebut."Terlihat bagaimana tidak ditemukannya kasus serangan harimau terhadap warga di sekitar Bukit Rimbang Baling karena minim deforestasi,” paparnya.Deforestasi yang terjadi di kawasan kantong habitat harimau menjadi sorotan utama. Selama periode 2014-2023, tercatat deforestasi seluas 141.076,29 hektar di kawasan kantong harimau Riau. "Korporasi HTI dan HGU perkebunan sawit menjadi penyumbang utama deforestasi di wilayah Semenanjung Kampar dan Senepis," ungkap Okto.Hilangnya hutan tidak hanya mengurangi habitat harimau. Namun, juga memaksa satwa ini untuk mencari sumber makanan di area yang berdekatan dengan permukiman manusia. Akibatnya, konflik pun tak terelakkan."Sebagai perbandingan, di kawasan Bukit Rimbang Baling yang memiliki tingkat deforestasi yang relatif rendah, kasus serangan harimau terhadap warga sangat jarang terjadi," jelas Okto.

Penabrak Sekeluarga hingga Tewas di Pekanbaru Konsumsi Sabu, 3 Hari Tidak Tidur
Pekanbaru

Penabrak Sekeluarga hingga Tewas di Pekanbaru Konsumsi Sabu, 3 Hari Tidak Tidur

Pekanbaru, Petah.id- Sebuah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa satu keluarga di Pekanbaru pada Rabu (1/1) sekitar pukul 06.30 Wib mengungkap fakta mengejutkan. Pengemudi mobil yang menabrak, Antoni (44) beserta dua penumpang lainnya, Lidia (25) dan Deni, dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru AKP Bagus Faria mengatakan kejadian bermula saat Lidia meminta bantuan Antoni untuk mengantar mobilnya dari Sukabumi menuju Batam. "Perjalanan panjang ini dimulai pada Minggu (29/12) sore dan sempat singgah di Palembang. Di Palembang, ketiganya mengaku mengonsumsi sabu untuk tetap terjaga selama perjalanan. Deni, yang bergabung di tengah jalan, juga mengakui telah mengonsumsi narkoba sebelum ikut rombongan," ujar Bagus.Setibanya di Pekanbaru pada 31 Desember, mereka menginap di Hotel Emerald dan menghabiskan malam tahun baru dengan berpesta. Naas, dalam perjalanan pulang dari tempat hiburan malam, kecelakaan tragis tak terhindarkan di Jalan Hangtuah Kota Pekanbaru. "Setelah pulang dari tempat hiburan malam, mobil yang dikemudikan Antoni menabrak sepeda motor yang ditumpangi satu keluarga, menyebabkan tiga orang meninggal dunia di tempat," kata Bagus.Bagus mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap ketiga pelaku dan kamar hotel mereka. Hasil tes urine menunjukkan ketiganya positif mengonsumsi sabu. "Kami masih terus mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat," ujar Bagus.Kecelakaan maut ini menjadi sorotan publik dan mengundang keprihatinan mendalam. Selain merenggut nyawa orang tak bersalah, kasus ini juga mengungkap bahaya penyalahgunaan narkoba yang dapat menyebabkan tindakan fatal seperti mengemudi dalam kondisi tidak sadar.Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas. "Kami akan terus berupaya memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum kami," tegas Bagus.Kecelakaan ini juga menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati dan tidak mengemudi dalam kondisi yang tidak memungkinkan, seperti mengantuk, mabuk, atau di bawah pengaruh narkoba."Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba," kata Bagus.

Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Satu Keluarga di Pekanbaru
Pekanbaru

Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Satu Keluarga di Pekanbaru

Pekanbaru, Petah.id –Pagi yang seharusnya menjadi awal baru bagi keluarga kecil Anton Sujarwo berubah menjadi akhir tragis di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (1/1/2024) pagi.Sebuah mobil Toyota Calya melaju kencang seperti tanpa kendali, menghantam sepeda motor yang dinaiki Anton, istrinya Afrianti, dan anak mereka Aditia. Dalam hitungan detik, nyawa mereka terenggut, meninggalkan dunia dalam keheningan yang memekakkan telinga.Di balik kemudi mobil nahas itu, seorang pria berinisial AR (44) ditemani seorang wanita muda, LR (25). Mereka baru saja pulang dari tempat hiburan malam, membawa serta kesembronoan yang mematikan.Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, mengungkapkan bahwa kedua pelaku diketahui berada di bawah pengaruh narkoba saat insiden terjadi.“Korban meninggal dunia dalam insiden tersebut adalah suami, istri, dan anak mereka. Sementara itu, pelaku merupakan sepasang pria dan wanita yang diketahui baru pulang dari tempat hiburan malam,” kata Alvin.Disambung Kompol Awin, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, sepasang sejoli ini saat dilakukan tes urine diduga positif menggunakan narkoba. “Mereka mengaku sempat mengunjungi tempat hiburan malam sebelum kecelakaan terjadi,” jelasnya.Saat ini, AR dan LR telah diamankan di Unit Laka Polresta Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi akan mendalami kasus ini dan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.“Kami berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini demi memberikan keadilan kepada keluarga korban,” tutup Kompol Alvin.Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengemudi dalam kondisi terpengaruh zat terlarang, sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati di jalan raya.

Penataan Ulang di Kemenag Riau: 468 PPPK Terima SK Redistribusi
Pekanbaru

Penataan Ulang di Kemenag Riau: 468 PPPK Terima SK Redistribusi

Pekanbaru, Petah.id- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau H Muliardi didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bagian Tata Usaha H Rahmat Suhadi dan Ketua Tim Kepegawaian dan Hukum H. Edi Tasman, Kamis (26/12/24) menyerahkan Surat Keputusan re-distribusi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahun 2022. Penyerahan tersbut dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenag Riau yang diikuti 468 pegawai dibagi dalam tiga sesi.Muliardi dalam arahannya mengatakan redistribusi ini adalah salah satu agenda pemerintah dalam memberikan layanan yang pantas dan objektif terhadap kebutuhan organisasi, bukan berdasarkan keinginan. “Kebijakan ini adalah kebutuhan organisasi dan tidak ada keinginan, ketentuan ini dilakukan sesuai dengan regulasi, oleh sebab itu kita tata dengan baik, modal kita untuk melakukan penataan ulang tersebut bagi guru adalah simpatika dan bagi penyuluh adalah anjab/abk,"ungkapnya.Terakhir Muliardi berpesan kepada seluruh PPPK Kemenag yang sudah dilakukan redistribusi untuk bekerja dengan baik, “Bekerja dengan baik, lihatkan kualitas perkerjaan kita dan bekerja sebagaiamana tusinya masing - masing,"ujarnya.Sementara itu Rahmat Suhadi jelaskan bahwa penataan ulang atau redistribusi PPPK pada formasi Penyuluh Agama Islam dan guru dilingkungan Kanwil Kemenag Riau dalam rangka melakukan penataan ulang tugas sehingga lebih meningkatkan kinerja untuk mewujudkan prestasi Madrasah dan Instansi tempat bertugas. “Pertama redistrisbusi atau penataan ulang PPPK ini bukan melakukan mutasi tetapi hanya penataan ulang penugasan sesuai kebutuhan organisasi. Kedua jadikan suatu tanda kesyukuran bahwa kita sudah sesuai harapan, namun perlu diingat bahwa masih ada seperti tenaga teknis lainnya yang belum masuk dalam penataan ulang ini karena regulasinya belum ada, oleh karena itu bagi teman – teman yang sudah masuk penata ulang agar lebih meningkatkan kinerja, mengatur dan menata pekerjaan lebih baik untuk mewujudkan prestasi madrasah atau instansi tempat bertugas. Semoga tidak ada gangguan dalam melaksanakan pekerjaan dan menjadikan pekerjaan lebih baik lagi,"terangnya Terakhir Rahmat mengatakan PPPK yang sudah menerima SK Redistribusi untuk melaporkan diri baik kepada Kepala Madrasah yang ditinggalkan maupun Madrasah yang akan didatangi.“Jangan lupa yang sudah menerima SK redistribusi ini, ibarat kata pepatah melayu datang tampak muka dan pergi tampak punggung, oleh karena itu jangan lupa untuk berjumpa atau melaporkan diri langsung dengan masing – masing pimpinan,"tegasnyaSalah seorang PPPK ketika dimintai tanggapannya dengan penerimaan SK redistribusi atau penataan tugas mengatakan sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada Kanwil Kemenag Riau yang sudah berusaha memberikan peluang untuk kembali bertugas dan mengabdi ditempat asal.“Kalau perasaan pasti bahagia, karena awalnya harus meninggalkan keluarga, sekarang sudah kembali bertugas ditempat asal, terima kasih Kanwil Kemenag Riau yang sudah berusaha memberi peluang untuk kembali bertugas ditempat asal. Untuk teman-teman yang belum bisa diredistribusi untuk lebih bersabar,"Tutur Candra Kurniawan Guru BK PPPK Kanwil Kemenag Riau.Lain menurut Candra, ada kesan tersendiri buat Nana Nurjannati Guru MAN 1 Dumai, meski bahagia bisa kembali ke tempat tugas awal dan kembali bersama suami yang terpisahkan tempat tugas sebagai PPPK Kanwil Kemenag Riau, nana merasa sedih karena sudah berinteraksi dengan warga Madrasah. “Perasaan saya begitu senang, karena awalnya saya berpisah suami istri, saya bertugas di Dumai sementara suami di Kepulauan meranti, tetapi juga ada sedihnya karena juga berpisah dengan keluarga besar madrasah di dumai, apalagi sudah berinteraksi dengan tempat tugas yang lama dengan sesame gur, karyawan dan siswa madrasah. Namun begitu semoga sekolah yang ditinggalkan semakin maju dan semakin sukses kedepannya, redistribusi ini cukup mantap dan transparan,"ungkapnya.Sedangkan Darlis salah seorang guru MTsN 2 Dumai ini berurai airmata mengungkapkan kesyukurannya dengan kebijakan redistribusi yang dilakukan Kanwil kemenag Riau. “Saya sangat gembira sekali bisa kembali ke MTsN 4 Kampar, karena satu tahun lebih harus LDR dengan istri. Banyak ujian dan cobaan yang dihadapi, sehingga kurang konsentrasi dalam memberikan pembelajaran yang baik,"tutupnya.

MUI Pekanbaru Siapkan Buku Biografi Para Ulama yang Telah Meninggal Dunia
Pekanbaru

MUI Pekanbaru Siapkan Buku Biografi Para Ulama yang Telah Meninggal Dunia

Pekanbaru, Petah.id- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru tengah menyusun buku biografi yang akan memuat profil puluhan ulama besar asal Pekanbaru yang telah berpulang. Buku ini dirancang untuk mengenang perjuangan dan dedikasi mereka dalam menyebarkan dakwah Islam serta menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.Ketua MUI Pekanbaru, Prof Akbarizan, didampingi Sekretaris MUI Pekanbaru, Dr. Erman Gani, menjelaskan bahwa para ulama yang dipilih untuk diprofilkan adalah tokoh yang semasa hidupnya aktif berdakwah, menjadi panutan masyarakat, dan telah meninggal dunia."Profil ini kami dedikasikan untuk ulama yang tinggal, beraktivitas di Pekanbaru, memiliki banyak jamaah, dan sudah meninggal dunia. Syarat utamanya adalah ulama yang telah wafat," ungkap Prof Akbarizan, Kamis (26/12/2024).Menurut Prof Akbarizan, ulama yang telah wafat dipilih karena kontribusi mereka dapat dinilai secara keseluruhan hingga akhir hayatnya. "Kalau ulama yang masih hidup, kita belum bisa memastikan apakah mereka tetap istiqamah hingga akhir hayatnya. Jangan sampai nanti kita sudah buat profilnya, kemudian di akhir hayatnya malah bertentangan dengan akhlak, tidak khusus khotimah," jelasnya.Proyek penyusunan buku biografi para ulama di Pekanbaru ini telah berlangsung selama dua tahun. Tim dari Bidang Peneliti dan Pengkaji MUI Pekanbaru telah mengumpulkan data dengan menjaring masukan dari MUI di tingkat kecamatan. Mereka juga menghubungi ahli waris atau keluarga ulama untuk memperoleh informasi dan data yang lengkap dan akurat."Salah satu nama yang masuk adalah Pak Abdullah, ayah dari mantan Wali Kota Pekanbaru, Herman Abdullah. Selain itu, ada nama-nama ulama-ulama besar di Pekanbaru pada masanya seperti Ustadz Buchori Dahlan dan tokoh lainnya," ujar Prof. Akbarizan.Beberapa ulama yang akan diabadikan dalam buku ini antara lain H. Ilyas M. Ali, Rektor pertama IAIN Susqa Riau (sekarang UIN Suska). Abdul Jalil, pendiri Universitas Islam Riau (UIR). H. Imam Tahir, imam pertama Masjid Raya Senapelan. H. Zaini Khalil Ali, pendiri RS Ibnu Sina.Selain itu, masih banyak ulama lain yang memiliki peran besar tidak hanya di Pekanbaru tetapi juga di Riau dan tingkat nasional. Sampai saat ini sudah terdata sebanyak 42 nama ulama yang akan dibuat profilnya."Tapi jumlah ini bisa saja bertambah seiring berjalannya waktu, jika nanti diperjalanan ada saran dan masukan sebelum buku nya diterbitkan," katanya.MUI Pekanbaru berharap buku ini dapat menjadi referensi berharga sekaligus sumber inspirasi bagi generasi muda untuk meneladani perjuangan dan semangat para ulama."Proses pengerjaannya masih terus berlangsung, dan kami berharap buku ini dapat segera diterbitkan dalam waktu dekat," tutupnya.

Melonjak, 17 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Pekanbaru-Dumai Saat Libur Nataru
Pekanbaru

Melonjak, 17 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Pekanbaru-Dumai Saat Libur Nataru

Pekanbaru, Petah.id- Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 membawa dampak signifikan terhadap volume lalu lintas (VLL) di sejumlah ruas tol di Provinsi Riau. PT Hutama Karya (HK) mencatat lonjakan besar kendaraan yang melintas di ruas Tol Pekanbaru – Dumai (Permai) dan Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar pada 24 Desember 2024.EVP Sekretaris Perusahaan PT HK, Adjib Al Hakim, menyebutkan bahwa VLL kendaraan di kedua ruas tol tersebut meningkat jauh dibandingkan kondisi normal.  Seperti Tol Pekanbaru – Dumai (Permai): 17.559 kendaraan, meningkat 28,79 persen dari VLL normal. Sedangkan Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar: 9.795 kendaraan, melonjak hingga 75,25 persen."Lonjakan ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat di Riau selama libur Natal. Tol di wilayah ini menjadi salah satu jalur favorit untuk perjalanan antar kota," ujar Adjib, Rabu (25/12/2024).Untuk memastikan keamanan perjalanan, PT Hutama Karya mengimbau pengendara di wilayah Riau agar selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, memastikan saldo kartu elektronik mencukupi, dan tidak memaksakan berkendara saat lelah."Jika merasa lelah atau mengantuk, sebaiknya berhenti di rest area terdekat untuk beristirahat. Keselamatan adalah prioritas utama kami," tambah Adjib.PT Hutama Karya juga memastikan seluruh layanan di ruas tol Riau tetap optimal, termasuk posko pelayanan dan fasilitas rest area, guna mendukung kelancaran perjalanan masyarakat selama libur Nataru.

Libur Nataru 2025: ASN Pemprov Riau Dilarang Gunakan Kendaraan Dinas untuk Liburan
Pekanbaru

Libur Nataru 2025: ASN Pemprov Riau Dilarang Gunakan Kendaraan Dinas untuk Liburan

Pekanbaru, Petah.id- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali menegaskan larangan penggunaan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi, termasuk untuk liburan akhir tahun. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Riau menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Riau, Taufik OH, menekankan bahwa kendaraan dinas hanya boleh digunakan untuk keperluan tugas negara. "Kendaraan dinas itu memang diperuntukkan untuk tugas dinas, bukan untuk kepentingan pribadi, termasuk liburan akhir tahun," ujar Taufik, Rabu (25/12/2024).Berbeda dengan libur Lebaran 2024, kali ini Pemprov Riau tidak akan mengumpulkan kendaraan dinas di satu lokasi. Sebelumnya, kendaraan dinas sempat dikandangkan di halaman belakang gedung daerah di Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Kebijakan tersebut dinilai menimbulkan sejumlah masalah, terutama kerusakan akibat paparan cuaca ekstrem."Untuk libur Nataru kali ini, kendaraan dinas tidak perlu dikandangkan. Cukup diserahkan ke pengelola aset di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja," jelas Taufik.Pengalaman tahun lalu menunjukkan bahwa lokasi parkir terbuka tanpa atap menyebabkan kendaraan dinas terpapar hujan dan panas secara langsung, sehingga menimbulkan kerusakan. "Kerusakan ini tentu saja meningkatkan biaya perawatan, jadi kami memutuskan untuk tidak lagi menerapkan kebijakan tersebut," tambahnya.Pemprov Riau berharap kebijakan ini dapat mencegah penyalahgunaan kendaraan dinas dan memastikan kendaraan tetap siap digunakan untuk tugas-tugas penting. "Kami mengingatkan para ASN dan pejabat untuk menjaga integritas dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, termasuk dalam mematuhi larangan penggunaan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi," tegas Taufik.Kebijakan ini juga dinilai sebagai bagian dari upaya Pemprov Riau untuk meningkatkan profesionalisme ASN serta mencegah potensi penyalahgunaan fasilitas negara. Dengan libur Nataru yang relatif singkat dibandingkan libur Lebaran, kendaraan dinas diharapkan tetap terjaga di masing-masing OPD tanpa mengganggu aktivitas operasional.Pemprov Riau mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga integritas dan tanggung jawab dalam memanfaatkan fasilitas negara, demi mendukung pelayanan publik yang lebih baik.  

Libur Nataru, Dishub Riau Tambah Jam Pelayanan Roro Dumai-Rupat
Pekanbaru

Libur Nataru, Dishub Riau Tambah Jam Pelayanan Roro Dumai-Rupat

Pekanbaru, Petah.id- Menghadapi musim libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2025. Dinas Perhubungan Riau melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Perhubungan (UPT PP) Wilayah I Kota Dumai, menambah jam operasional pelayanan Roro di pelabuhan Dumai-Rupat.Kepala Dinas Perhubungan Riau Andi Yanto melalui Kasi Operasional UPT Wilayah I Riki Arianda mengatakan, penambahan jam operasional Roro tersebut sudah diberlakukan mulai tanggal 20 Desember lalu. Dimana biasanya jam operasional Roro ini sudah berakhir pukul 18.30 WIB, namun saat ini ditambah hingga pukul 22.00 WIB.“Selama musim libur ini kami menambah trip penyebrangan. Biasanya hanya 11 trip menjadi 14 trip, atau waktu pelayanannya hingga pukul 22.00 WIB,” katanya.Lebih lanjut dikatakannya, namun penambahan trip tersebut tetap memperhatikan kondisi cuaca yang ada. Pasalnya, beberapa hari ini kondisi cuaca kurang bagus terutama pada sore menjelang malam hari.“Penambahan trip tetap memperhatikan kondisi cuaca. Kalau cuaca bagus trip akan ditambah, namun jika tidak akan kembali reguler seperti biasa,” ujarnya.Untuk mempermudah masyarakat dalam pemesanan tiket, saat ini pihak UPT PP Wilayah I Dumai juga sudah memberlakukan sistem boking tiket. Sistem ini diberlakukan agar masyarakat yang antre adalah mereka yang sudah memiliki tiket, sehingga meminimalisir antrean panjang di pelabuhan.“Jadi yang sudah memiliki tiket minimal datang satu jam sebelum keberangkatan. Hal ini untuk mengantisipasi antrean panjang di pelabuhan. Pemesanan tiket dari Dumai bisa melakukan chat WhatsApp melalui no 0895352371921. Kemudian yang dari Rupat bisa pesan melalui no 0895352371922,” tandasnya.

Sebanyak 115 Warga Binaan Lapas Pekanbaru Terima Remisi Khusus Natal
Pekanbaru

Sebanyak 115 Warga Binaan Lapas Pekanbaru Terima Remisi Khusus Natal

Pekanbaru, Petah.id- Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Pekanbaru yang beragama Kristen dan Katolik menerima kado istimewa berupa Remisi Khusus Natal, berjumlah 115 orang, Rabu (25/12).Penyerahan remisi berlangsung di Gereja Interdenominasi Lapas Kelas IIA Pekanbaru dengan dihadiri sejumlah pejabat penting.Hadir pada kegiatan ini Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan, Maulidi Hilal, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau, Ricky Dwi Biantoro, Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong; serta kepala UPT Pemasyarakatan se-Pekanbaru.Dalam sambutan yang dibacakan Maulidi Hilal, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto, mengajak seluruh pihak menjadikan Natal sebagai momentum cinta kasih dan kebersamaan.“Natal membawa pesan kebahagiaan untuk semua, termasuk bagi warga binaan yang telah menunjukkan prestasi, disiplin, dan dedikasi dalam program pembinaan,” ujar Hilal.Hilal menyampaikan bahwa pemberian remisi adalah wujud apresiasi terhadap upaya warga binaan dalam memperbaiki diri. “Remisi ini adalah bukti bahwa perubahan diri adalah langkah nyata menuju kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.Hilal juga berpesan agar warga binaan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan di masa lalu. “Tidak ada yang bisa mengubah seseorang selain dirinya sendiri. Jadikan ini awal baru untuk kehidupan yang lebih baik,” tuturnya.Dalam kesempatan tersebut, Maulidi Hilal secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan Remisi kepada perwakilan warga binaan dari Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru, Rutan Kelas I Pekanbaru, dan LPKA Kelas II Pekanbaru.Pemberian remisi ini tidak hanya menjadi pengurangan masa pidana, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah dan meraih masa depan yang lebih cerah.Dengan semangat Natal, para warga binaan diharapkan terus berupaya memperbaiki diri dan siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik.

Halaman 1 dari 25