Pekanbaru, Petah.id- Mohammad Zafir warga negara Malaysia yang tenggelam di laut Teluk Kentari Rantau Panjang Kabupaten Siak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan petugas di titik koordinat 0°47'5"N 101°54'28"E.Mohammad Zafir merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal TB MCL POWER 2. Korban dikabarkan terjatuh dan tenggelam di laut Teluk Kentari Rantau Panjang Kabupaten Siak pada hari Minggu pukul 10.15 WIB.Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, pada Senin malam Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia pada titik koordinat 0°47'5"N 101°54'28"E.“Korban ABK warna negara Malaysia yang sebelumnya dinyatakan hilang tenggelam sudah ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.Lebih lanjut dikatakannya, korban ditemukan dengan jarak dari lokasi kejadian sekitar 2 km kearah Hilir. Setelah ditemukan, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Rantau Panjang.“Dengan sudah ditemukannya korban tersebut, maka operasi SAR dinyatakan ditutup dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing,” sebutnya. Tim Basarnas Pekanbaru mendapatkan laporan adanya kondisi membahayakan manusia, berupa satu orang Anak Buah Kapal (ABK) jatuh dari kapal TB.MCL POWER 2 di Teluk Kentari Rantau Panjang Kabupaten Siak, Minggu (5/1/2025). Korban diketahui bernama Mohammad Zafir seorang warga negara Malaysia.Pada hari Minggu pukul 10.15 WIB tim SAR menerima informasi dari Rian Erlindo Kawilker Buatan KSOP kelas II Pekanbaru. Ia melaporkan bahwa telah terjadi saru orang ABK terjatuh dari kapal TB.MCL POWER 2 di Teluk Kentari Rantau Panjang Siak.“Korban diperkirakan jatuh pada titik koordinat perkiraan 0°46'08"N 101°53'52"E. Korban diketahui merupakan seorang warga negara Malaysia,” katanya.
Pekanbaru, Petah.id- Program makan siang bergizi gratis yang digulirkan pemerintah pusat secara bertahap mulai hari ini, Senin (6/1/2024), belum dapat sepenuhnya dinikmati oleh siswa-siswi di Kota Pekanbaru. Terdapat sejumlah kendala yang menyebabkan peluncuran program ini mengalami sedikit penundaan.Namun, belum semua daerah bisa meluncurkan program itu secara serentak, salah satunya seperti yang terjadi Pekanbaru. Di mana, peluncuran program makan siang bergizi bagi siswa di Pekanbaru menghadapi kendala logistik, khususnya pengiriman peralatan dapur untuk menunjang kesiapan makanan dalam program makan bergizi gratis.Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru, Ulul Azmi, menjelaskan bahwa kendala utama yang dihadapi saat ini adalah masalah logistik. "Peralatan dapur yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan bergizi bagi para siswa belum sepenuhnya tersedia dengan baik," ungkapnya, Senin (6/1/2024).Meskipun mengalami penundaan, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menetapkan sejumlah sekolah yang akan menjadi pilot project dalam program ini. "Pada tahap awal, program makan siang gratis akan menyasar 3.306 siswa di 11 sekolah yang berada di wilayah Sukajadi," kata Azmi.Sekolah-sekolah yang terpilih sebagai pilot project meliputi 3 SMP, yakni SMP Negeri 16, SMP Negeri 02, dan SMP Negeri 03; 6 SD, yaitu SD Negeri 13, SD Negeri 14, SD Negeri 05, SD Negeri 27, SD Negeri 06, dan SD Negeri 15; serta 2 TK, yakni TK Pertiwi dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal I."Pemilihan sekolah-sekolah ini berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti jumlah siswa, kondisi sarana prasarana sekolah, dan tingkat kebutuhan gizi siswa," tambah Azmi.Azmi juga mengungkapkan bahwa program makan siang gratis ini akan menyasar 1.655 siswa laki-laki dan 1.651 siswa perempuan. "Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10.000 per porsi makan siang untuk setiap siswa," jelasnya.Meskipun mengalami sedikit kendala, Pemerintah Kota Pekanbaru optimis program makan siang gratis ini akan berjalan lancar setelah seluruh persiapan selesai dilakukan."Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan gizi dan kesehatan siswa-siswi di Pekanbaru," tutup Azmi.
Pekanbaru, Petah.id- Pendaftaran seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan berakhir pada Selasa (7/1/2025). Jadwal ini merupakan perpanjangan dari batas waktu sebelumnya, yang semula ditetapkan hingga 31 Desember 2024."Besok adalah hari terakhir pendaftaran seleksi PPPK tahap II. Bagi yang memenuhi syarat, segera mendaftar karena tidak akan ada lagi perpanjangan," kata Kepala BKD Riau, Ma'mun Murod, melalui Kepala Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian, Endri Novelly, Senin (6/1/2025).Pihaknya mengimbau tenaga honorer di lingkungan Pemprov Riau untuk memanfaatkan sisa waktu pendaftaran ini.Dengan sisa waktu pendaftaran yang hanya tinggal satu hari, BKD Riau mengingatkan para tenaga honorer untuk segera melengkapi persyaratan dan mendaftar sebelum batas waktu berakhir. "Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena tidak akan ada perpanjangan lagi," tegas Endi.Pihaknya memastikan bahwa persyaratan pendaftaran tetap sama seperti pada tahap I. Ia juga mengingatkan peserta untuk teliti dalam mengunggah dokumen, memilih formasi yang sesuai, dan memastikan kualifikasi pendidikan telah terpenuhi.Sementara itu, hasil seleksi PPPK tahap I telah diumumkan pada 31 Desember 2024 melalui situs resmi BKD Riau. Pemprov Riau tahun ini menyediakan 6.360 formasi PPPK, yang terdiri dari 5.095 formasi tenaga teknis, 1.114 formasi guru dan 151 formasi tenaga kesehatan.
Pekanbaru, Petah.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau menjadwalkan rapat pleno terbuka untuk menetapkan pasangan calon (Paslon) kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024. Agenda tersebut akan dilaksanakan pada Kamis (9/1/2025) pukul 09.00 WIB. Menurut anggota KPU Riau, Nahrawi, rapat pleno ini akan menentukan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih. “Penetapan ini merupakan tahapan akhir setelah proses rekapitulasi suara selesai. Kami akan menggelar rapat pleno terbuka untuk menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih,” ujarnya, Senin (6/1/2025). Nahrawi menjelaskan, bahwa lokasi pelaksanaan rapat pleno masih dalam pembahasan. Ada kemungkinan acara berlangsung di Kantor KPU Riau, tetapi opsi untuk menggunakan hotel juga dipertimbangkan mengingat jumlah undangan yang cukup banyak. Para undangan termasuk Paslon, partai politik pengusung, Bawaslu Riau, dan Forkopimda. Informasi resmi mengenai lokasi akan segera diumumkan. Selain KPU Riau, KPU di tingkat kabupaten dan kota juga akan menetapkan kepala daerah terpilih pada Kamis (9/1/2025). Penetapan dilakukan khusus untuk daerah yang tidak memiliki sengketa hasil Pilkada. Beberapa daerah di Riau yang tidak menghadapi gugatan hasil Pilkada adalah Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir (Inhil), Indragiri Hulu (Inhu), Kepulauan Meranti, dan Pelalawan. Penetapan di daerah-daerah tersebut diharapkan berjalan lancar dan sesuai jadwal. Dengan rapat pleno ini, KPU Riau menegaskan komitmennya untuk memastikan hasil Pilkada 2024 disahkan secara transparan dan akuntabel.
Pekanbaru, Petah.id- Permaisuri Kesultanan Kadriah Pontianak, Tanaya Ahmad, melakukan kunjungan ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Riau pada Senin (6/1/2025). Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Riau, Zuliana Rahman Hadi. Selama kunjungan, Tanaya Ahmad disambut hangat oleh pengurus Dekranasda Riau. Ia berkesempatan melihat berbagai koleksi kerajinan tangan khas Riau yang dipamerkan di Dekranasda Riau. Kerajinan-kerajinan ini mencerminkan keindahan dan keunikan seni budaya Melayu yang telah diwariskan secara turun-temurun."Kedatangan kami dari Kesultanan Pontianak di Dekranasda Riau ingin melihat produk-produk kreatif yang dibuat oleh pelaku UMKM yang ada di Provinsi Riau. Produknya bagus-bagus semua, saya juga ada lihat salah satu tas yang pertama lihat langsung suka, modelnya sangat fesyen namun tetap mempertahankan unsur budayanya. Jadi heritagenya tetap ada, vintage nya tetap ada, tapi tetap bagus," Jelas Tanaya Ahmad.Satu di antara momen yang menarik perhatian permaisuri adalah ketika ia menyaksikan proses pembuatan kain songket motif Riau. Proses menenun kain songket ini masih dilakukan dengan cara tradisional. Ia terlihat kagum dengan keahlian para pengrajin dalam menghasilkan kain yang indah dan bermakna.PJ Ketua Dekranasda Riau, Zuliana Rahman Hadi menuturkan bahwa, Dekranasda Provinsi Riau berperan aktif dalam mempromosikan dan mendukung perkembangan UMKM di Riau. Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti penyelenggaraan bazar UMKM dan kolaborasi dengan perusahaan. "Dekranasda Riau menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk memperluas jaringan pemasaran produk UMKM," imbuhnya. Kemudian, jelasnya, Dekranasda Riau juga melakukan pembinaan dan pelatihan bagi UMKM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan lokal agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional."Lalu, kami juga memberikan pendampingan kepada UMKM dalam bentuk pelatihan keterampilan, manajemen usaha, dan akses permodalan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas," terangnya.Kerajinan tradisional suku Banjar dan Melayu Riau memiliki beberapa kesamaan yang mencerminkan warisan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua budaya. Kedua budaya ini menampilkan motif dan ornamen yang kaya akan makna filosofis.Pada kerajinan tenun songket Melayu Riau, motif-motif seperti flora dan fauna mengandung falsafah tertentu yang mencerminkan pandangan hidup masyarakat Melayu. Demikian pula, ukiran pada rumah adat Banjar, seperti motif sarang wanyi dan nanas, memiliki makna simbolis yang mendalam, misalnya sarang wanyi sebagai sumber madu diharapkan memberikan manfaat. Kedua suku ini memanfaatkan bahan-bahan alam dalam kerajinan mereka. Masyarakat Melayu Riau terkenal dengan tenun songket yang menggunakan benang emas atau perak, sementara suku Banjar dikenal dengan ukiran kayu pada rumah adat yang menggunakan kayu ulin, jenis kayu yang tahan lama dan tahan terhadap cuaca. Kerajinan tradisional dalam kedua budaya ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga memiliki peran penting dalam upacara adat dan kehidupan sosial. Kain songket Melayu Riau sering digunakan dalam acara pernikahan dan upacara adat lainnya, sementara rumah adat Banjar dengan ukiran khasnya menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya dalam komunitas Banjar. Kesamaan-kesamaan ini menunjukkan bagaimana kedua budaya tersebut menghargai seni kerajinan tradisional sebagai bagian integral dari identitas dan warisan budaya mereka.
Pekanbaru, Petah.id- Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau akhirnya merilis hasil akhir seleksi kompetensi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun anggaran 2024. Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian (PPIK) BKD Riau, Endi Noveli, menyampaikan bahwa dari total 4.757 pelamar formasi teknis, sebanyak 3.885 peserta dinyatakan lulus. “Peserta yang lulus ini telah berhasil melewati berbagai tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran hingga ujian CAT,” ujar Endi saat diwawancarai, Senin (6/1).Lebih lanjut, Endi menjelaskan bahwa bagi peserta yang dinyatakan lulus, tahap selanjutnya adalah melakukan pendaftaran ulang dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan. Sementara itu, bagi peserta yang tidak lulus, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tidak memenuhi nilai ambang batas atau tidak mengikuti ujian CAT.Untuk formasi guru, dari 824 peserta yang mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), sebanyak 437 peserta dinyatakan lulus. Namun, terdapat 387 peserta yang masuk dalam status R3, artinya mereka belum mendapatkan kuota formasi.“Peserta dengan status R3 masih memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi tahap 2,” terang Endi.Formasi tenaga kesehatan juga tidak luput dari perhatian. Dari 107 pelamar, sebanyak 84 peserta dinyatakan lulus. Bagi peserta yang belum beruntung pada seleksi tahap pertama, Endi memberikan kabar baik.“Diperkirakan pada pertengahan tahun 2025 mendatang, akan ada kesempatan kembali untuk mendaftar bagi peserta yang belum lulus,” imbuhnya.Total keseluruhan pelamar PPPK di lingkungan Pemprov Riau mencapai 5.732 orang, sementara formasi yang tersedia sebanyak 6.390. Meskipun demikian, BKD Riau masih terus melakukan rekap data untuk mendapatkan jumlah pasti peserta yang lulus dan tidak lulus.
Pekanbaru, Petah.id- Tim SAR Peknbaru melakukan pencarian seorang anak buah kapal (ABK) asal Malaysia yang dilaporkan hilang setelah terjatuh dari kapal tugboat MCL Power 2 di perairan Teluk Kentari, Rantau Panjang, Kabupaten Siak, pada Ahad (5/1/2025).Korban diketahui bernama Mohammad Zafir, warga negara Malaysia, dilaporkan jatuh ke laut saat berada di atas kapal. Tim SAR Peknbaru diterjunkan setelah menerima laporan Rian Erlindo, Kawilker Buatan KSOP Kelas II Pekanbaru.“Laporan kami terima sekitar pukul 10.15 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi,” kata Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Budi Cahyadi, SSos.Informasinya lokasi kecelakaan diperkirakan berada pada koordinat 0°46'08"N 101°53'52"E.Menurut laporan kronologi insiden ini terjadi saat korban diduga tergelincir dari kapal tugboat. Namun, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. "Saat ini, tim gabungan terus melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian,” ujar Budi.Untuk membantu pencarian, Tim SAR telah mengerahkan sejumlah personel dan peralatan untuk mempercepat upaya evakuasi.“Kami juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” tambah Budi.
Pekanbaru, Petah.id- Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan Riau siap mendukung program Presiden Prabowo untuk memberikan Cek Kesehatan Gratis bagi warga Indonesia. Kepala Dinas Kesehatan Riau Sri Sadono, Sabtu (4/1) mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan arahan untuk menjalankan program ini."Nanti ujung tombaknya adalah puskesmas se Indonesia termasuk Riau tentunya," ucap Sri Sadono.Lebih lanjut menurut Ibeng panggilan akrab Sri Sadino pemerintah pusat telah menyediakan dananya. Sedangkan dinas kesehatan kesehatan kabupaten kota sebagai penyelenggara dan Dinas kesehatan Provinsi sebagai pembina. "Diperkirakan pada bulan Februari tahun ini program tersebut sudah dijalankan" tuturnya.Seperti dikabarkan sebelumnya, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun 2025 untuk program cek kesehatan gratis. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, program akan dimulai sekitar bulan Februari 2025 mendatang. Caranya, masyarakat yang berulang tahun dapat mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) untuk mendapatkan cek kesehatan gratis. Adapun, program akan digelar secara bertahap mulai tahun 2025 dengan menargetkan 60 juta orang. Selama lima tahun ke depan, diharapkan 200 juta warga negara dapat terlayani program tersebut. Dedek menambahkan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya meliputi penyakit kardiovaskuler, melainkan berbagai penyakit lain yang dikelompokkan berdasarkan kategori usia. Pada usia balita akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. Apabila terdeteksi, penyakit ini akan ditangani lebih awal, sehingga bisa mencegah risiko retardasi mental pada anak. Bagi kelompok usia remaja, skrining kesehatan meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan gigi. Skrining ini difokuskan pada masalah kesehatan yang sering kali mulai berkembang di masa kanak-kanak dan remaja. Sementara program skrining untuk usia dewasa difokuskan pada pemeriksaan kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus besar. Sedangkan skrining untuk lansia, selain difokuskan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler, deteksi juga dilakukan untuk deteksi penyakit akibat proses menua. "Cara pandang Presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," tutup Dedek Prayudi.
Pekanbaru, Petah.id- Pendidikan keagamaan digadang-gadang menjadi salah satu sarana melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter mulia.Hal tersebut disampaikan oleh Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur saat membacakan pidato Menteri Agama RI pada kegiatan upacara peringatan Hari Amal Bakti ke - 79 di Halaman Gedung Ex Asrama Haji, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai Pesisir. Jum’at, (3/1/2025).Asisten I memandang, disamping memberikan bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, Kementerian Agama (Kemenag) juga bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pendidikan keagamaan disetiap jenjang pendidikan.“Anak-anak dan peserta didik yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia adalah modal kekuatan bangsa dalam mengarungi percaturan global,” ungkapnya.Menurutnya, setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pemerataan dan mengenyam pendidikan yang layak. Hal ini sebagaimana telah diatur dalam pasal 28 undang-undang dasar 1945 yang menjelaskan bahwa hak asasi manusia ialah hak untuk hidup, hak untuk berkeluarga, hak untuk berkomunikasi hingga hak untuk mendapatkan pendidikan.“Semua warga, laki-laki maupun perempuan, baik yang kaya maupun yang kurang mampu, termasuk penyandang disabilitas, harus mendapat layanan pendidikan agama dan keagamaan yang setara dan berkeadilan,” ujar Asisten I.Maka dari itu, untuk mewujudkan hal ini Kemenag telah melakukan serangkaian upaya melalui pemberdayaan diantaranya program kemandirian Pesantren, pengembangan ekosistem ekonomi haji, serta optimalitasi pemberdayaan tata kelola zakat, wakaf, dana punia dan gerakan filantropi lainnya.Terakhir, dirinya mengingatkan kepada seluruh unsur pimpinan maupun pegawai baik dilingkungan Kemenag maupun Pemerintah Daerah agar jangan sekali-kali melakukan tindakan korupsi. Zulkifli menegaskan sebagai abdi negara, seorang pegawai pemerintah harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.“Saya ingin mengingatkan kita semua termasuk diri saya sendiri, bahwa Kementrian Agama bak kain putih bersih. Sedikit noda pun terpercik, akan nampak jelas terlihat. Seluruh unsur pimpinan dan pegawai Kementrian Agama harus menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi,” tutupnya.
Pekanbaru, Petah.id- Tim dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, menambah pemasangan bronjong pada jalan lintas Riau-Sumbar di Km 106-107 Desa Tanjung Alai, Kampar.Penambahan pemasangan bronjong ini dikarenakan lereng jalan lintas ini sempat mengalami longsor saat hujan deras.Kepala BPJN Riau Yohanes Tulak Todingrara melalui PPK 1.4 BPJN Riau Afdirman Jufri mengatakan, penambahan pemasangan bronjong tersebut mulai pihaknya lakukan pada Kamis (2/1/2025). Pemasangan bronjong ini dipusatkan pada sisi hilir.“Kami lakukan pemasangan bronjong pada sisi hilir trase baru. Hal ini untuk memperkuat bahu jalan yang sebelumnya sempat mengalami longsor,” katanya.Selama proses pemasangan bronjong tersebut, arus lalu lintas kembali dilakukan sistem buka tutup. Karena tepat di sisi atas box culvert, kendaraan tidak bisa berpapasan terutama bagi truk.“Hasil koordinasi kami dengan pihak Satlantas Polres Kampar arus lalu lintas kembali dilakukan buka tutup. Karena diatas box culvert kendaraan tidak bisa berpapasan akibat lereng nya sempat longsor,” sebutnya. Pihaknya berharap, selama pengerjaan ini cuaca dilokasi tidak kembali hujan. Pasalnya hal tersebut cukup mempengaruhi pekerjaan yang pihaknya lakukan.“Mudah-mudahan cuaca tidak hujan lagi, karena kalau hujan tim tidak bisa maksimal bekerja dilapangan. Kemudian tanah juga menjadi basah,” harapnya.