Siak, Petah.id - Dua orang pelaku jambret di Kota Siak berhasil digagalkan anggota Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Siak.Kapolres Siak Asep Sujarwadi melalui Kasatlantas AKP Fandri mengatakan, dua orang pelaku jambret tidak berkutik saat dihentikan oleh Satlantas Polres Siak.Kronologisnya, dua pelaku jambret menggasak seorang wanita di Kelurahan Kwalian dengan menggunakan sepeda kotor sekira pukul 09.30 Wib.“Dua anggota kita dari Satlantas Polres Siak Bripka Chairil Iskandar dan Bripka Romi Wijaya berhasil membekuk pelaku jambret yang sempat viral di medsos pagi tadi,” ujar Kasatlantas Fandri.Penangkapan pelaku jambret tersebut, kata AKP Fandri, anggotanya di lapangan mendapatkan laporan dari warga bahwa terjadi penjambretan di wilayah Kwalian.Saat itu, anggota sedang melakukan kegiatan rutin di Pos KTL Jembatan TASL Siak.“Bahwasanya baru saja terjadi tindak pidana jambret di simpang kwalian, yang mana pelaku yang diketahui berjumlah dua orang tersebut lari menggunakan sepeda motor N-Max ke arah dayun pasca menjambret,” tambah Kasat.“Kedua terduga pelaku dua orang, menggunakan jaket hitam dan helm hitam,” sebutnya.Mendapat informasi terkait kejadian tersebut, Bripka Khairul dan Bripka Romy segera melakukan penyisiran menggunakan mobil patroli di jalan baru Siak-Dayun.Tak berselang lama melakukan penyisiran di jalan baru Dayun-Siak tersebut, Bripka Chairil melihat ciri-ciri pelaku yang disebutkan sebelumnya. Chairil mengharang pelaku dengan menggunakan mobil Patroli, saat itu kedua pelaku berhasil lolos. Dengan segera Charil menghubungi rekannya di Mapolres Siak, guna membantu melakukan pengejaran terhadap pelaku jambret itu. Dari arah dayun Brigadir mandala menghadang pelaku jambret tersebut dengan menabrakan sepeda motornya ke arah pelaku jambret itu. Kendati demikian, kedua pelaku jambret tersebut masih berusaha untuk kabur dari kejaran polisi dengan berlari ke arah semak belukar yang ada di seberang jalan.Dengan sigap Polisi yang melakukan pengejaran melakukan tembakan keudara sehingga membuat pelaku menghentikan langkahnya dan meyerahkan diri.“Setelah kedua pelaku jambret yang mengaku warga pekanbaru tersebut diamankan, petugas segera membawa keduanya ke Mapolres Siak guna dilakukan proses hukum selanjutnya,” tutup Fandri.
Siak, Petah.id - Tiang penyangga jembatan kaca Skywalk di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau patah dihantam kapal tanker pengangkut minyak SPOB Wijaya Kusuma Samarinda PT Pertamina sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (12/01/2024) malam.Pantauan di petah.id dilapangan tiang jembatan kaca Skywalk itu yang ditabrak kapal tanker ini tepatnya dekat Tangsi Belanda. Akibat benturan itu, empat tiang bawah sebagai penopang jembatan mengalami patah, dan kondisinya mengalami miring.Sebagai informasi, jembatan kaca Skywalk ini dibangun pemerintah dengan anggaran puluhan miliar guna sebagai daya tarik wisatawan untuk berliburan di Kabupaten Siak. Tentu, dengan kondisi tiang jembatan yang mengalami rusak berdampak pada keselamatan pengunjung.Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar Arifin melalui Kepala Bidang Bina Marga, Arief Adhitya dikonfirmasi menyampaikan, usai kejadian itu pihaknya langsung melapor ke Polres Siak dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pekanbaru."Ya benar, ditabrak mini tengker dari Pertamina. Kami sudah melaporkan ini ke Polres dan KSOP terkait ini," katanya.Arife menyampaikan, berdasarkan informasi yang pihaknya peroleh, bahwa kapten kapal mengaku lalai sehingga menabrak tiang penyangga jembatan kaca Skywalk tahap II yang masih tahap pengerjaan dan belum dibuka untuk umum."Usai kejadian itu, kapal tetap melanjutkan perjalannya, sehingga dikoordinasikan personel Polairud Polres Siak untuk meminta kejelasan dari kapten kapal untuk pertanggungjawaban atas kelalaian itu," jelasnya.Ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan KSOP mengenai izin dan surat jalan kapal. Untuk saat ini, katanya, keterangan dari kapten kapal mereka tetap melanjutkan perjalanan karena harus ontime mengantar minyak. "Personel Polariud sudah di kapal itu, jadi memang kapal itu bukan bermaksud kabur, tetapi alasannya mereka tetap lanjut karena harus ontime mengantar minyak. Ya mereka intinya siap bertanggung jawab," jelas Arief.Arife memastikan, akibat tabrakan itu, tidak terlalu berpengaruh terhadap konstruksi lainnya. Disambungnya, sebagai tindakan antisipasi tiang tersebut akan disangga dengan crane atau derek jangkung."Itu tiang saja, untuk lantai kaca di atasnya tidak mengalami keretakan atau pecah. Dan lagipula masih terbilang kokoh karena tiang penyangga yang lain masih menopang," tegasnya.
Siak, Petah.id - Warga Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura Siak dihebohkan dengan suara dentuman yang keras di wilayah Sungai Siak.Ternyata, suara dentuman keras itu datang dari tiang penyangga jembatan kaca Skywalk Tengku Buwang Asmara yang patah lantaran ditabrak kapal.“Kami duduk tidak begitu jauh dari lokasi jembatan kaca, kami dengar suara dentuman keras, ternyata ada kapal yang menabrak tiang jembatan kaca Skywalk dekat Tangsi Belanda,” kata Leman salah seorang warga Benteng Hulu, Jumat (12/1/2024) malam.Dikatakan Leman, ia tidak tau persis bagaimana peristiwa itu terjadi. Namun, saat ia mendatangi lokasi warga sudah ramai menyaksikan patahnya tiang penyangga jembatan kaca Skywalk Tengku Buwang Asmara.“Kronologisnya tak tau kami bang, kami sampai di lokasi sudah ramai warga melihat kejadian itu,” ungkap Leman.Dari informasi yang dihimpun, ada satu tiang dengan 4 penyanggah yang patah akibat peristiwa tersebut.Tiang tersebut dikabarkan ditabrak oleh kapal tengker pengangkut minyak Wijaya Kusuma Samarinda.
Siak, Petah.id - Seorang bocah berusia dua tahun ditemukan meninggal dunia usai terjatuh ke dalam parit di depan rumahnya di Dusun Parit Makmur, Kampung Teluk Mesjid, Selasa (9/1/2024) pukul 08.00 pagi.Berdasarkan informasi yang diterima, bocah tersebut bernama Komar Al Faruq merupakan putra Nurmala berusia sekitar 30 tahun. Komar Al Faruq diduga terjatuh ke parit saat bermain di jembatan di depan rumahnya.Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi Parlindungan membenarkan, adanya kejadian bocah dua tahun meninggal dunia usia terjatuh ke dalam parit. "Ya benar, kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 08.00 wib," kata AKP Rinaldi Parlindungan.AKP Rinaldi Parlindungan menjelaskan, kejadian itu diketahui saat ibunya Nurmala kecarian putranya yang menghilang dari rumah. "Jadi orang tuanya kecarian anaknya, dan menemukan sandal yang dipakai korban di jembatan depan rumah, sehingga orang tuanya meminta tolong ke tetangga untuk mencari anaknya," jelasnya.Lanjut kapolsek, korban ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi rumahnya. Namun saat ditemukan korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa."Korban pun sempat dilarikan ke puskesmas dan hasilnya sudah meninggal dunia," ucapnya.Ia pun mengimbau seluruh warga Kecamatan Sungai Apit untuk menjaga dan mengawasi anak-anak saat kondisi musim penghujan ini."Parit-parit debit air tinggi, kita mengimbau orang tua agar selalu menjaga dan mengawasi anak-anaknya, jangan ada lagi korban serupa," ujarnya.
Siak, Petah.id - Warga Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Siak mengaku sedih lantaran sudah tiga bulan kebun yang jadi tonggak ekonomi keluarga terendam banjir.Seperti dikatakan Edi Sofyan (30), sudah tiga bulan kebun sawit miliknya terendam banjir lantaran curah hujan yang tinggi ditambah saluran pembuangan air di sungai tidak berjalan dengan baik.“Sudah tiga bulan kebun kami terendam banjir dan kami sangat kesulitan mengeluarkan hasil kebun kami,” ungkap Edi Sofyan kepada Petah.id, Selasa (9/1/2024).Ditambahkan Edi, sapaan akrabnya, sejak November 2023 hingga Januari 2024 beluk ada satupun pihak pemerintah kabupaten maupun pemerintah kampung meninjau lokasi terjadinya banjir di Kampung Benteng Hulu.“Sejak banjir terjadi belum ada dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah kampung melihat lokasi agar memberikan solusi, minimal mereka mereka itu prihatinlah melihat kondisi warga,” sebut Edi.Malahan, lanjut Edi, warga secara gotong royong membersihkan parit parit di sekitaran kampung agar tidak terjadi penyumbatan sehingga menyebabkan banjir ke rumah rumah warga.“Kami secara swadaya terus melakukan gotong royong membersihkan parit parit yang tersumbat. Tak pernah kami disentuh oleh pemerintah kampung soal antisipasi banjir ini,” lanjut Edi.Lebih jauh dikatakan Edi, kondisi saat ini, debit air sudah semakin tinggi, air secara berangsur naik ke badan jalan hingga ke halaman rumah warga. Beberapa rumah wargapun saat ini sudah tergenang air.Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Siak dapat melakukan langkah secepatnya untuk melakukan normalisasi di sungai jernih, sungai mempura, dan sungai melengo agar air dapat mengalir dengan baik.“Semoga Pemkab Siak segera turunkan alat agar beberapa sungai dapat dinormaliasi biar air berjalan dan tidak tersumbat,” pinta Edi.Dijelaskannya, kebun miliknya tersebut menjadi satu satunya tonggak ekonomi keluarganya.Sehingga, jika banjir ini terus menggenangi kebun sawitnya, ia takut sawit yang menjadi harapan untuk menopang ekonomi menjadi rusak.“Kalau lama lama terendam sawit kan rusak, sementara inilah satu satunya penopang ekonomi kami,” jelasnya.Hal serupa dikatakan Hedi (36) warga Benteng Hulu yang sehari hari bekerja menderes pohon karet.Disampaikannya, sudah dua bulan ia sudah tidak menderes pohon karet lantaran kondisi kebun sedang banjir dan cuaca sedang musim penghujan.“Sudah dua bulan saya tidak motong getah karena banjir ini,” kata Hedi.Diceritakan Hedi, biasanya setiap pagi ia pergi untuk menderes getah untuk memenuhi kebutuhan sandang pangannya. Dikarenakan banjir, ia terpaksa mencari kerja lain yang dapat menghasilakn uang halal agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari.“Karena tak bisa menderes lagi, terpaksa cari kerja lain mencari upah manen agar tetap dapat uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.Apalagi, tambah Hedi, musim libur sudah usai, anaknya harus kembali ke sekolah sehingga kebutuhan biaya sekolah juga harus ia siapkan.Hedi mengaku, ia tak mau kalah dengan kondisi, meski mengambil upah manen dari kebun sawit orang yang juga terendam banjir, ia harus tetap melakukan itu.“Untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga, seharian kami mengambil upah menen sawit orang dalam kondisi banjir,” ungkap Hedi.Hingga saat ini, Hedi mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah kampung dan pemerintah kabupaten. Ia pun tak ingin seolah olah mengemis terhadap pemerintah atas bantuan apapun.“Tak perlu mengharapkan kali bantuan pemerintah kampung dan kabupaten, mereka seharusnya sadar akan tanggung jawab mereka. Biar mereka berurusan dengan tuhan saja,” sebut Hedi.Sebenarnya, lanjut Hedi, kondisi itu tidak hanya ia yang mengalami, ada puluhan warga lainnya mengalami kondisi yang sama.“Lagian kondisi ini tak saya sendiri yang mengalami, ada puluhan warga lainnya mengalami hal yang sama. Sekarang ini bersyukur saja,” tandasnya.
Siak, Petah.id - Ketua DPRD Siak Indra Gunawan mengaku kesal melihat kondisi jalan yang rusak parah di Kampung Dalam menuju Kampung Teluk Masjid, Kecamatan Sungai Apit, Siak.Padahal jalan tersebut barulah dibangun Pemkab Siak pada mata anggaran APBD Siak 2023. Ditambah, jalan tersebut baru saja selesai dibangun namun sudah hancur lebur.Masyarakat yang kian resah mengadu kepada Ketua DPRD Siak Indra Gunawan terkait kondisi pembangunan jalan yang baru dibangun namun rusak parah.Ketua DPRD Siak Indra Gunawan mengaku geram melihat kondisi tersebut, apalagi setiap hari masyarakat mengadu kepada dewan perihal jalan yang baru sebulan dibangun namun sudah rusak parah.“Setiap hari kami mendapat aduan dari masyarakat terkait kondisi jalan tersebut, pas saya pulang ke Sungai Apit dan saya melihat langsung jalan tersebut memang rusak parah padahal baru dibangun dengan APBD 2023,” kata Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Selasa (19/12/2023).Ngah Ige sapaan akrabnya, sempat turun di lokasi jalan yang rusak dan melihat kondisinya secara langsung.Di lokasi, Ia pun sempat berbincang kepada pekerja yang sedang memperbaiki jalan tersebut dan masyarakat yang ada di lokasi.“Hampir setiap hari saya dikirimi vidio oleh warga terkait jalan rusak tersebut. Sampai kami sebagai dewan disindir masyarakat terkait kinerja kami gara gara jalan rusak itu,” ungkap Indra.“Pembangunan jalan tersebut menggunakan uang rakyat, jadi harus kembali kepada rakyat baik dalam pembangunan insfrastruktur maupun pemberdayaan dengan kualitas yang baik juga,” sebut Indra.Ketua DPRD Siak dua periode itu pun meminta agar kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut untuk bertanggung jawab memperbaiki dan menjaga kualitas pekerjaan jalan tersebut.“Diharapkan pihak kontraktor bertanggung jawab dan OPD terkait segera turun melakukan audit terhadap pekerjaan tersebut apakah pekerjaan telah sesuai dengan kontrak kerja,” tegasnya.Ditambahkan Indra, ia meminta pembangunan jalan tersebut juga harus berlanjut sampai ke Kampung Teluk Masjid.“Dan diharapkan pembangunannya berlanjut ke kampung Teluk Masjid dengan pelaksanaan pekerjaan tidak seperti ini dimana jalan baru dibangun cepat rusak. Jangan sampai peristiwa serupa terulang,” tambah Indra.Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap bisa menahan diri sehingga tidak terjadi keributan di lapangan. Lanjut Indra, ia meyakini pemerintah daerah punya komitmen untuk segera menindaklanjuti permasalahan pembangunan jalan tersebut.“Kemudian kepada masyarakat agar bisa menahan diri jangan sampai ada keributan di lapangan. Kami yakin bahwa pemerintah punya komitment untuk segera menindaklanjuti permasalahan pembangunan jalan tersebut,” tuturnya.
Siak, Petah.id - Ruas jalan yang amblas di Dusun 1 Kampuny Bandarsungai, Kecamatan Sabak Auh bikin salah satu pengendara sepeda motor terjeremban di dalam lubang jalan yang lonsor. Perstiwa nahas tersebut terjadi pada Minggu (17/12/2023) malam. Diketahui, ruas jalan yang amblas itu statusnya milik Provinsi Riau dimana jalam tersebut penghubung antara Kabupaten Siak ke Kabupaten Bengkalis. Terlihat jalan yang longsor tersebut sudah memakan separuh jalan, sehingga para pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati apalagi pada malam hari. Penghulu Kampung Bandar Sungai Putra Fajar mengatakan, peristiwa nahas yang menimpa salah seorang pengendara sepeda motor itu terjadi pada pukul 20.00 Wib. Pengendara sepeda motor itu terjerembab masuk ke dalam lubang jalan yang amblas tersebut lantaran kondisi jalan yang gelap sehingga penglihatan pengendara jadi terbatas. "Motor itu dari Sungai Pakning ke arah Siak, sepeda motor dan orangnya masuk ke lobang. Memang orangnya selamat, tapi ini sudah memakan korban, jangan sampai ada korban jiwa baru ada respon untuk perbaikan," tegas Penghulu Kampung Bandar Sungai, Putra Fajar.Longsornya badan jalan itu karena Booxculvert runtuh terseret air, sudah lama tanda longsor akan melebar, namun terlihat tidak ada pencegahan dari pihak penyelenggara jalan agar longsor tidak bertambah."Terakhir pada tanggal 8 Desember kemarin kami ambil dokumentasi dan melaporkan kondisi ini ke Dinas PU, tapi gitu aja, tidak nampak tindakan. Sekarang sudah separoh badan jalan menjadi lobang," kata Putra Fajar.Putra Fajar berharap semua pihak yang terkait bisa gerak cepat, baik itu dari Pemerintah Kabupaten Siak dan Pemerintah Provinsi Riau bisa segera mengambil tindakan agar tidak ada lagi korban selanjutnya."Ini merupakan jalan antar kota dalam provinsi, kali jalan ini putus, tentu akses kendaraan angkutan logistik terganggu," tegasnya.Jika jalan ini putus, masyarakat bisa melintas ke jalan alternatif, yakni masuk ke Jalan Jaya Mukti, Kampung Bandar Pedada, namun statusnya jalan kelas III yang secara ketentuan tidak bisa dilalui oleh mobil angkutan berat."Kalau jalan lintas provinsi itu putus, jalan masyarakat di dalam kampung akan jadi korban, cepat rusak kalau mobil berat masuk," tutup Putra Fajar.
Siak, Petah.id - Jalan lintas penghubung antara Siak ke Bengkalis tampak longsor sehingga separuh jalan amblas masuk ke parit. Lokasi jalan tersebut terletak di Dusun 1 Kamlung Bandar Sungai, Kecamatan Sabak Auh, Sabtu (16/12/2023). Camat Sabak Auh Arie Darmawan mengatakan pihaknya sudah melaporkan kerusakan jalan tersebut kepada PU Provinsi dan Pemkab Siak. "Untuk sementara dipasang rambu-rambu tanda bahaya bagi pengendara untuk berhati-hati saat melintas di badan jalan itu," ujar Arie Darmawan.Bagi kendaraan angkutan barang, mobil roda 6 atau lebih harus menggunakan jalan yang longsor itu, sebab itu satu-satunya jalan kelas II yang ada di Sabak Auh. Pengemudi harus antri jika ada lawan arah yang melintas dalam waktu yang sama.Sementara kendaraan pribadi dan angkutan penumpang masih bisa melintas lewat jalan alternatif, masuk ke Jalan Jaya Mukti Kampung Bandar Pedada."Lalulintas kendaraan kami minta sementara dialihkan ke lintas Sabak Permai, Bandar Pedada, sementara mobil tronton tetap harus lewat jalan Provinsi yg longsor itu, harus antri 1 ruas namun takut membahayakan amblas susulan," kata Arie DarmawanSelaku Camat ia meminta pada Pemerintah Provinsi Riau atau Pemerintah Kabupaten Siak untuk dapat membantu perbaikan demi kelancaran arus lintas antar kabupaten."Semoga lekas diperbaiki agar lalulintas tak terganggu dan tak ada memakan korban karena lubang itu menganga sangt besar," tutur Ari.
Siak, Petah.id - Polres Siak berhasil menangkap tiga orang pelaku spesialis pencuri hewan ternak sapi. Pelaku yakni S (58) warga Tenayan raya Kota Pekanbaru , AES ( 21 ) Warga Duri Kebupaten Bengkalis, dan SH (41) juga warga Duri Kabupaten Bengkalis.Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengungkapkan pencurian hewan ternak sapi terungkap saat adanya laopran dari warga terkait sapi peliharaannya hilang yang diduga dicuri.“Atas laporan tersebut tim langsung melakukan olah TKP dan introgasi awal saksi saksi serta melakukan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana pencurian terhadap hewan ternak berupa sapi,” kata AKBP Asep Sujarwadi saat konferensi pers di Mapolsek Sabak Auh, Minggu (10/12/2023).Kemudian, pada 7 Desember 2023 tim mendapatkan informasi adanya transaksi jual beli sapi di salah satu kandang sapi milik warga yang berada di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, yang mana diduga sapi tersebut merupakan hasil dari kejahatan.“Tim bergerak ke lokasi di Pekanbaru tempat jual beli sapi tersebut untuk memastikan informasi,” kata Kapolres Siak Asep.Ditambahkan Asep, saat tiba di lokasi jual beli sapi tersebut, tim menemukan fakta bahwa sapi tersebut adalah benar hasil dari kejahatan.Saat itu juga, tim dari Satreskrim Polres Siak mengamankan inisial S yang diduga sebagai pembeli atau penadah sapi hasil curian.“Saat diinterogasi awal, S mengaku membeli dari tersangka AES , dari keterangan S kita langsung melakukan penyelidikan tentang keberadaan AES dan mengamankan AES di Duri Kebupaten bengkalis,” tambah Asep.Lebih jauh dikatakan Asep, dari pengakuan AES, ia melakukan pencurian sapi tersebut bersama dua orang rekannya yakni R yang saat ini masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) dan juga bersama SH yang tinggal tidak jauh dari kediaman AES.“Tim juga langsung bergerak mengamankan pelaku SH dan langsung membawa ke Polres Siak untuk dilakukan proses lebih lanjut,” lanjut Asep.Dari introgasi yang dilakukan tim, terkuak fakta bahwa pelaku sudah beraksi di 16 TKP yang berbeda.“Ada di Belilas Kabupaten Inhu (2 TKP), Rambah Hilir (1) ,Tandun (3 TKP) Kabupaten Rohul total (4 TKP), Malibur Kabupaten Bengkalis (2 TKP), Sorek (3 TKP) Kabupaten Pelalawan, Baserah Kabupaten Kuantan Singingi (1 TKP), Langkai Kabupaten Siak (1 TKP), Sosa (1 TKP) Kab. Padang Lawas Provinsi Sumut, Batu Langkah kecil (1) Muara Jambai (1 TKP) Gagal mobil dibakar warga Kabupaten Kampar total (2 TKP),” beber Asep Sujarwadi.“Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 480 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun dan pasal 363 Ayat (1) ke 1 dan ke 4 jo Pasal 56 dari KUHPidana dengan ancaman hukuman selama-lamanya 7 tahun penjara,” tutup AKBP Asep.Salah seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Sabak Auh, Noto menyampaikan rasa terima kasih terhadap gerak cepat Polres Siak dalam menangkap para pelaku pencuri sapi yang sangat meresahkan warga.“Kami mewakili warga Kecamatan Sabak auh sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada bapak kapolres siak yang mana baru beberapa hari pada saat jumat curhat kemarin kami mengeluhkan banyak nya pencurian hewan ternak dan sekarang sudah di jawab dengan pengungkapan kasus ini, tetap semangat, kami mendukung penuh Polres Siak dalam menciptakan Kamtibmas di Kabupaten Siak,” tutur Noto.
Siak, Petah.id - Warga digegerkan dengan aksi nekat yang dilakukan salah seorang warga Kampung Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.Korban berinisial (WS) salah seorang karyawan di salah satu perusahaan di Kecamatan Tualang.Diketahui, WS melompat dari atas Jembatan Maredan Tualang ke Sungai Siak. Diduga, aksi nekat WS tersebut lantaran ia ingin mengakhiri hidupnya.Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi membenarkan persitiwa tersebut. Dikatakannya, saat ini tim sedang proses evakuasi dan melakukan pencarian terhadap korban.“Saat ini masih giat pencarian oleh tim gabungan,” ungkap Kapolres Siak Asep Sujarwadi, Kamis (26/10/2023).Ditambahkannya, pertama kali pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada warga yang melompat dari atas jembatan Meredan Tualang ke Sungai Siak pada Rabu (25/10/2023) sekira pukul 14.30 Wib.Tim langsung bergerak cepat ke lokasi peristiwa dan melakukan pencarian terhadap korban.Namun, lanjut Kapolres Asep, belum diketahui secara pasti penyebab WS nekat mengakhiri hidupnya.“Tim sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi,” jelas Kapolres Asep.Hingga saat ini, Kamis (26/10/2023) tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap WS di jalur Sungai Siak tepatnya diseputaran bawah Jembatan Maredan Tualang.