DPRD Siak Setujui Perda SOTK, Bupati Afni : Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien
Siak

DPRD Siak Setujui Perda SOTK, Bupati Afni : Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien

Siak, Petah.id - DPRD Kabupaten Siak menyetujui penetapan Peraturan Daerah tentang Perubahan Keempat atas Perda Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, melalui Rapat Paripurna DPRD yang digelar di Ruang Rapat Paripurna Putri Kacamayang, Gedung Panglima Ghimban, Senin (20/10/2025).Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Siak, Indra Gunawan.Dalam rapat tersebut, Indra Gunawan meminta persetujuan dari anggota DPRD Siak yang hadir secara lisan terkait penandatanganan keputusan bersama serta penyampaian Ranperda tentang RPJMD Kabupaten Siak 2025-2029.Dalam laporan Panitia Khusus (Pansus) A DPRD yang disampaikan oleh Ridha Alwis Effendi menyebutkan, bahwa Pansus A telah menuntaskan pembahasan terhadap empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), yakni tentang perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Rancangan Perda tentang Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Siak, Kota Cerdas (Smart City), dan Penanaman Modal. Dari empat Ranperda tersebut, baru Ranperda tentang perubahan SOTK yang sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).“Ranperda ini telah melalui proses pembahasan mendalam yang melibatkan perangkat daerah terkait dan dukungan pemerintah daerah. Perubahan dilakukan untuk menyesuaikan struktur perangkat daerah agar lebih efisien dan efektif,” jelas Ridha.Perubahan tersebut, sambung Ridha, bertujuan menyederhanakan jumlah organisasi perangkat daerah dari 29 menjadi 26 OPD, dengan penggabungan beberapa dinas yang memiliki urusan serumpun.Adapun dinas yang digabungkan menjdi satu yakni : 1. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga.2. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,3. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 4. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Perikanan5. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM.Selain itu, ada pula pemisahan perangkat daerah untuk memperkuat fungsi dan fokus kerja seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Dinas Pendidikan serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan kawasan permukiman yang dipisah menjadi dua perangkat.Badan Keuangan Daerah menjadi dua lembaga yaitu Badan Keuangan, serta  Aset Daerah dan Pendapatan Daerah.Sementara itu, untuk tiga Ranperda lainnya, tentang Lembaga Adat Melayu Riau, Kota Cerdas, dan Penanaman Modal yang masih dalam proses pendalaman dan koordinasi lintas sektor sebelum disetujui bersama.Bupati Siak Afni menyampaikan, apresiasi atas kerja sama Pemkab Siak dan DPRD dalam membahas dan menyetujui perubahan struktur Perangkat Daerah (PD) itu.“Pembentukan dan penataan perangkat daerah merupakan instrumen penting untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik,” ujar Afni.Ia berharap perangkat daerah yang telah dibentuk mampu meningkatkan pelayanan publik, melaksanakan urusan pemerintahan dengan optimal, serta memperkuat daya saing daerah guna mendukung visi dan misi Kabupaten Siak 2025–2029.Pada kesempatan itu, Bupati Afni juga menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak Tahun 2025–2029, sebagai arah pembangunan lima tahun ke depan.“RPJMD ini menjadi dokumen utama perencanaan pembangunan daerah, sekaligus pedoman bagi seluruh perangkat daerah dalam menyusun rencana strategis dan rencana kerja lima tahun ke depan,” kata Afni.Afni menjelaskan, penyusunan RPJMD dilakukan sesuai Permendagri Nomor 2 Tahun 2025 tentang pedoman penyusunan RPJMD dan renstra perangkat daerah, serta diselaraskan dengan RPJPD Kabupaten Siak 2025–2045, RPJMN 2025–2029, dan RPJMD Provinsi Riau 2025–2029.“Keberhasilan RPJMD bergantung pada sinergi antara pemerintah, DPRD, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi. Saya mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif memberi masukan agar RPJMD ini benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat Siak,” sebut Afni."Dengan semangat gotong royong, profesionalisme, dan kebersamaan mari kita wujudkan RPJMD Kabupaten Siak 2025–2029 sebagai fondasi kokoh menuju Siak yang lebih maju, bermartabat, dan berdaya saing berbasis ekologi,” tutup Afni.

Tinjau Rumah Terdampak Banjir di Koto Gasib, Afni : Tangani dengan Cepat
Siak

Tinjau Rumah Terdampak Banjir di Koto Gasib, Afni : Tangani dengan Cepat

Siak, Petah.id - Bupati Siak Afni Zulkifli meninjau langsung banjir yang menggenangi sejumlah ruas jalan dan ratusan pemukiman warga di tiga Kampung Sengkemang, Buatan II dan Rantau Panjang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.Kedatangan Bupati Afni di lokasi banjir di sambut hangat oleh para warga, Afni dan sejumlah pimpinan OPD mulai menyusuri titik banjir di tiga kampung tersebut, sesekali Afni menyapa dan menyalami warga di pinggir jalan.Banjir tersebut terjadi, setelah semalam daerah tersebut di guyur hujan serta limpahan air dari anak sungai yang berada di atas menyebabkan air tergenang setinggi di atas lutut orang dewasa.Disampaikan Afni, ada berapa beberapa faktor mengakibatkan luapan air dibeberapa titik dari tiga kampung itu. Pertama ia melihat Daerah Aliran Sungai (DAS) atau kanal di daerah tersebut sudah beralih fungsi bahkan ada yang buka lahan di sebelah DAS."DAS itukan tidak boleh beralih fungsi, ini semua fungsi DAS sudah berbuah. Tadi saya lihat ada berkebun di pinggir DAS. Lalu ketika air dari atas mengalir sementara yang di bawah tidak siap, ini lah jadinya," ujar Afni di Koto Gasib, Senin (20/10/2025).Afni mengakui, terlambat dalam mitigasi banjir yang terjadi. Ia tak menyangka debit air datang bersama dengan air pasang menimbulkan bencana terulang."Pertama kita harus jujur bahwa mitigasi kita terlambat karena kita tidak menyangka debit air datang bersama dengan air pasang yang luar biasa," kata AfniAfni sempat melihat DAS melalui drone di sepanjang DAS sudah banyak di tanami tanaman. Kemudian terjadinya pendangkalan, sehingga ketika skat kanal milik perusahaan dibuka akibatnya terjadi banjir dadakan."Tadi kita sudah lihat melalui drone memang disepanjang aliran DAS itu sudah banyak ditanami tanaman yang tidak seharusnya ada disitu," kata dia.Afni minta kedepan baik pihak perusahaan, Perangkat Daerah, Camat dan Pemerintah Kampung bisa saling berkoordinasi agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi"Memang untuk menangani banjir ini harus saling bekerjasama karena buka tutup air pun ada di perusahaan, jadi kedepan penanganan banjir harus pada musim kering atau kemarau," kata AfniAfni juga memerintahkan Perangkat Daerah terkait mulai dari pelayanan, BPBD, Satpol termasuk TNI dan Kepolisian bersinergi untuk membantu korban banjir."Langkah pendeknya lewat Camat agar sementara masyarakat yang terdampak banjir kita evakuasi diungsikan dahulu. Karena ditakutkan malam nanti terjadi hujan kembali, air semakin tinggi," pintanya."Kami minta tim media terus ada, dan satpol jaga rumah warga yang mengungsi tim teknis bekerja secepatnya," tegasnya.Dari tiga Kampung Sengkemang, Buantan II, Pangkalan Pisang, dan Rantau Panjang terdapat 213 Kepala Keluarga yang terdampak banjir.

Tiga Napi Rutan Siak Ternyata Sudah Sepekan Rencanakan Kabur
Siak

Tiga Napi Rutan Siak Ternyata Sudah Sepekan Rencanakan Kabur

Siak, Petah.id - Lebih dari 24 jam, satu orang narapidana yang kabur dari Rutan Kelas II B Siak belum ditemukan oleh petugas gabungan.Hingga Senin (20/10/2025) petugas gabungan dari rutan, polisi, TNI serta dibantu oleh warga masih bertungkus lumus untuk mencari Epi Saputra yang berhasil kabur sejak Minggu (19/10/2025) sekira pukul 02.00 Wib.Kepala Rutan Siak, Edward Pahala Situmorang menyebutkan pihaknya saat ini sedang fokus melakukan pencarian terhadap Epi Saputra.Ia tak merincikan kronologis bagaimana cara Epi Saputra Cs meloloskan diri dari Rutan Siak."Saat ini kami fokus pada pencarian," kata Karutan Kelas II B Siak melalui telfon seluler, Senin (20/10/2025).Dari informasi yang berhasil dihimpun, Epi Saputra, Satria Adi Putra da Safrudis sudah merencanakan kabur dari rutan sejak sepekan terakhir."Pelarian itu ternyata sudah direncanakan. Para napi merusak engsel pintu sel menggunakan patahan gerinda yang mereka temukan di atas ventilasi kamar," ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto kepada wartawan Minggu malam.Dirincikan Kombes Pol Anom, ada delapan napi di dalam sel tersebut, namun hanya tiga orang yang melarikan diri."Tiga napi yang kabur seluruhnya merupakan terpidana mati kasus narkotika," ujar Anom.Diberitakan sebelumnya, Meski dijaga ketat dan jeruji besi yang berlapis, namun tiga orang napi berhasil kabur dari Rutan kelas II B Siak.Dari tiga orang yang kabur, dua orang berhasil diamankan kembali dan satu orang masih belum ditemukan.Salah seorang petugas rutan, Edi mengatakan, ketiga tahanan tersebut melarikan diri dengan cara membobol pintu sel dari dalam.“Iya, benar, ada tiga tahanan yang kabur. Dua sudah kami tangkap, satu lagi masih dalam pencarian,” kata Edi.Ditambahkan Edi,  peristiwa itu terjadi pada Minggu 19 Oktober 2025 sekira pukul 03.00 Wib.Ketiga tahanan yang kabur tersebut merupakan napi yang terjerat kasus naskoba dan dijatuhi hukuman mati."Satu tahanan atas nama Epi masih buron," ungkap Edi.

Diguyur Hujan Tiga Kecamatan di Siak Terdampak Banjir
Siak

Diguyur Hujan Tiga Kecamatan di Siak Terdampak Banjir

Siak, Petah.id - Diguyur hujan Kampung Sengkemang dan Rantau Panjang, Kecamatan Koto Gasib tergenang air.Air tak hanya menggenangi rumah dan kebun warga, namun juga melimpah ke bagian jalan lintas Buatan - Siak.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak Novendra Kasmara, mengatakan, wilayah tersebut memang langganan banjir, namun tak bisa terus begini, mesti dicairkan solusinya.Kampung Sengkemang dialiri anak sungai dari Kampung Sialang Sakti, anak sungai ini mengalir sampai ke Buatan II dan berakhir di Sungai Siak.“Kami sedang mempersiapkan bantuan dan secara teknis bagaimana banjir segera surut,” katanya.Sementara pantauan di lapangan, rumah rumah warga tergenang air, tak hanya di tepi jalan saja, tapi juga di bagian dalam. Hal itu tak hanya terlihat di Sengkemang, tapi juga Rantau Panjang. Bahkan warga Rantau Panjang, terpaksa sementara memasak dan makan bersama di tepi jalan, menjelang dibangun tenda. Pertama memasang tenda untuk warga yang rumahnya terdampak banjir. Koordinasi dengan Dinas Sosial untuk dapur umum sebagai langkah memberikan bantuan awal.“Kami akan meminta Dinas PU Tarukim melakukan normalisasi anak sungai dan kanal,” jelas Novendra.Novendra juga mendapat informasi dari Camat Siak di Merempan Hulu, dan Buantan Besar terdampak banjir, demikian juga di Kampung Tuah Indrapura, Kecamatan Bungaraya.“Ini saya turun di Bungaraya, janjian dengan Camat Wasito sama sama ke lokasi,” kata Novendra.Mohon bantu doa, agar semua dapat teratasi, dan warga yang terdampak dapat segera mendapatkan bantuan.

Pemkab Permudah Setiap Investasi Masuk ke Siak
Siak

Pemkab Permudah Setiap Investasi Masuk ke Siak

Siak, Petah.id –Sebagai salah satu kabupaten yang memiliki potensial sebagai kawasan industrial, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak terus memperkuat langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB).Kawasan ini diharapkan menjadi motor penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan pesisir Riau yang mampu membuka lapangan kerja baru serta mampu meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Siak.Wakil Bupati Siak Syamsurizal saat mendengarkan ekspose rencana bisnis oleh PT Biomass Utama Mandiri Indolestari (BUMI) di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) mengatakan, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah dalam mempercepat realisasi investasi di kawasan tersebut, mengapresiasi dan mendukung penuh rencana tersebut."Kami menyambut baik rencana investasi ini. Kami sudah menunggu cukup lama hadirnya investor yang serius untuk menanamkan modalnya di Kawasan Industri Tanjung Buton. Alhamdulillah, kawasan seluas lebih kurang 3.100 hektare telah kami siapkan untuk mendukung kegiatan investasi di KITB,” ujar Syamsurizal di Hotel Grand Elite Pekanbaru, Sabtu (18/10/2025).Ia berkomitmen akan memfasilitasi seluruh proses investasi dengan cepat, tepat, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Karena keberadaan KITB merupakan bagian dari visi besar Pemerintah Kabupaten Siak untuk membangun kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan sektor industri yang terintegrasi dan berkelanjutan."Kami berharap ekspose ini, tidak hanya sampai di MoU saja, tapi langsung jadi dan investasi masuk. Kami terus berupaya melengkapi infrastruktur pendukung di KITB serta memberi kemudahan administrasi dan perizinan serta kenyamanan bagi para investor," kata dia.Ia menekankan pentingnya setiap investasi yang masuk ke Kabupaten Siak dapat memberikan dampak positif baik ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Ia meminta agar perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam proses perekrutan.“Kami menekankan agar setiap perusahaan yang beroperasi di KITB memberi ruang besar bagi putra-putri Siak untuk bekerja dan berkembang. Ini menjadi bentuk nyata kehadiran investasi yang berpihak kepada masyarakat,” ungkapnya.Direktur PT Biomass Utama Mandiri Indolestari (BUMI) Darwin Handoko tertarik dan berminat berinvestasi di KITB.Dikatakannya, perusahaannya bergerak di bidang penumpukan dan pergudangan (stockpile) cangkang sawit sebagai energi terbarukan."Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya biomassa di Indonesia, khusus nya di Riau menjadi solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ringkasnya.Ekspose tersebut, di ikut tim TP2R yang beranggotakan pimpinan perangkat daerah terkait sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mempercepat realisasi investasi di kawasan tersebut.

Dua Ekor Harimau Terpantau di Kelurahan Minas Jaya
Siak

Dua Ekor Harimau Terpantau di Kelurahan Minas Jaya

Siak, Petah.id - Warga Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Minas, Siak dihebohkan dengan munculnya dua ekor harimau yang tak jauh dari pemukiman warga. Kemunculan dua ekor harimau itu terpantau di sekitar areal Telago Bathin Bungsu, Kelurahan Minas Jaya, dekat kandang ayam milik warga.Dikatakan Lurah Minas Jaya Apridesta, ia mendapatkan infomasi tersebut dari securiy perusahaan PT Berkat Karunia Phala (BKP) yang saat itu sedang bertugas patroli. “Saya mendapat informasi keberadaan dua ekor harimau itu, Kamis (16/10) siang,” kata Lurah Apridesta.Informasi ini tentu saja membuat Lurah Apridesta melakukan langkah setrategis dalam melakukan penyelamatan untuk warganya, dengan mengeluarkan imbauan.Telago Bathin Bungsu tak jauh dari permukiman warga, tentu saja hal itu membuat Lurah Apridesta risau.Melalui surat imbauan Nomor: 400.14.1.1/Trantib-MJ/2025/158 tanggal 16 Oktober 2025, Lurah Apridesta meminta warganya agar lebih berhati-hati, dengan cara mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pada senja dan malam hari.“Kami minta warga yang biasanya ke kebun, untuk sementara tidak pergi sendirian dan tidak berlama-lama di dalam kebun,” sebut Lurah Apridesta.Imbauan ini dilakukan untuk keselamatan dan keamanan warga. Seluruh masyarakat diharapkan untuk bekerja sama mematuhi imbauan ini, sebagai langkah mengantisipasi potensi bahaya serta menjaga keselamatan bersama.“Jika menemukan jejak atau keberadaan harimau, segera menghindar dan melaporkan ke RW dan RT atau kepada kami,” ucap Lurah Apridesta.Lurah Apridesta menjelaskan, dia telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. BBKSDA segera turun ke lokasi melakukan mitigasi.Harimau merupakan hewan yang dilindungi, Lurah Apridesta tidak ingin konflik manusia-harimau terjadi di wilayahnya, apalagi sampai memakan korban, makanya Lurah Apridesta gerak cepat berkoordinasi dan menggeluarkan imbauan untuk keamanan dan keselamatan bersama.Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak Novendra Kasmara SSTP memgatakan, sebelumnya, Sabtu (11/10), ditemukan juga jejak harimau di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).“Hanya jejaknya, harimaunya tidak terpantau dan kami sudah berkoordinasi dengan BBKSDA,” kata Kalaksa Novendra.Bersama pihak BBKSDA, timnya yang bernama Animal Rescue sudah turun melakukan pengecekan dan mitigasi. “Kami juga berkoordinasi dengan Camat, penghulu dan lurah sekitar lokasi, untuk memastikan warga aman dan memberikan laporan jika menemukan jejak atau keberadaan harimau,” sebutnya. 

Hakim Cecar Bupati Siak Soal Cukong yang Merambah Lahan PT SSL
Siak

Hakim Cecar Bupati Siak Soal Cukong yang Merambah Lahan PT SSL

Pekanbaru, Petah.id - Hakim mencecar Bupati Siak Afni Zulkifli saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Kamis (15/10/2025). Afni bersaksi terkait kasus kerusuhan dan penyerangan di perusahaan HTI  PT Seraya Sumber Lestari di Desa Tumang, Kecamatan Sjak, Kabupaten Siak dengan masyarakat. Dalam sidang muncul nama Apiu dan Cimpo. Kedua nama itu disebut-sebut sebagai cukong dalam pemeriksaan sejak di kepolisian hingga di persidangan. Sebab, kedua nama itu terdata memiliki lahan hingga ratusan hektare kebun sawit di lahan HTI milik PT SSL.Namun sudah beberapa kali dipanggil sebagai saksi, kedua pengusaha itu tak kunjung hadir. Hal itu membuat hakim geram."Saya baru mengenal Cimpo dan Apiu hari ini (saat diperiksa sebagai saksi). Saya tak kenal sebelumnya," ujar Afni saat ditanya majelis di sidang PN Kelas I A Pekanbaru.Ketua Mejalis Hakim Dedy lalu bercerita soal aktor intelektual di perkara ini. Peran cukong itu yakni menyediakan truk, sopir, isi minyak dan mengantar masyarakat ke Tumang."Kenapa saya panggil Apiu, Cimpo ini juga ingin mengetahui keterlibatannya. Ini fakta persidangan," ujar hakim Dedy.Dedy juga mengungkap alasan meminta Bupati Afni hadir memberikan keterangan. Bahkan hakim menyinggung soal posisi Afni sebagai kepala daerah harus menjadi 'orang tua'."Maksud saya memanggil ibu untuk memberikan keterangan. Ibu kan sebagai pejabat yang disumpah dan sebagai orang tua dari kedua anak yang berkonflik (masyarakat dan perusahaan)," cecar hakim.Selain itu, majelis hakim turut menanyakan kronologis kejadian konflik. Termasuk langkah yang sudah dilakukan Afni sebagai kepala daerah pasca konflik terjadi 11 Juni 2025 lalu.Afni dihadirkan sebagai saksi untuk 12 orang terdakwa kasus kerusuhan dan penyeranhan PT SSL. Belasan terdakwa turut dihadirkan dalam sidang itu menggunakan rompi tahanan.Sementara Apiu dan Cimpo akan dimintai keterangan terkait kabar kepemilikan lahan ratusan hektare di kawasan HTI PT SSL.Dalam perkara ini diadili  12 terdakwa yakni Hemat Tarigan, Hendrik Fernanda Gea, Aldi Slamet Gulo, Maruasas Hutasoit, Hiram Adupintar Gorat, Lukman Sitorus, Amri Saputra Sitorus, Abdul Minan Putra, Sutrisno, Sonaji, Sulistio, dan Danang Widodo.JPU Anrio Putra dalam surat dakwaannya menyebut para terdakwa memiliki peran yang berbeda dalam insiden kerusuhan yang terjadi pada Rabu (11/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIB di Desa Tumang, Kecamatan Siak, Kabupaten SiakAda yang melakukan tindak pidana penghasutan, pembakaran, penjarahan, pencurian dengan pemberatan, serta perusakan barang dan fasilitas milik perusahaan secara bersama-sama.Para terdakwa dijerat dengan pasal yang berbeda. Hemat Tarigan dan Dadang Widodo didakwa dengan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 406 KUHP, juncto Pasal 55 KUHP, dan Pasal 56 KUHP.Hendrik Fernanda Gea dan Aldi Slamet Gulo dijerat dengan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 363 KUHP. Maruasas Hutasoit didakwa berdasarkan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 351 KUHP.Lukman Sitorus dan Amri Saputra Sitorus dijerat dengan Pasal 187 KUHP juncto Pasal 170 KUHP, Pasal 406 KUHP, Pasal 55 KUHP, dan Pasal 56 KUHP.Hiram Adupintar Gorat, Abdul Minan Putra, Sutrisno, dan Sonaji masing-masing didakwa berdasarkan Pasal 160 KUHP. Sulistio didakwa dengan Pasal 187 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.Peristiwa ini bermula dari konflik lahan antara masyarakat dan pihak perusahaan yang memiliki izin pemanfaatan kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 22 unit sepeda motor dan 4 unit mobil dilaporkan hangus terbakar.Selain itu, 6 unit mobil mengalami kerusakan berat, satu unit alat berat, papan nama perusahaan, satu klinik, serta sejumlah fasilitas lainnya juga dirusak. Sejumlah barang seperti mesin air turut dijarah oleh massa. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp15 miliar.

Nelayan di Siak Dibekali Ilmu Tentang Kondisi Cuaca dari BMKG
Siak

Nelayan di Siak Dibekali Ilmu Tentang Kondisi Cuaca dari BMKG

Siak, Petah.id - Sebanyak 70 orang yang terdiri dari 60 nelayan dan 10 orang pendamping mengikutii  kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Riau tahun 2025 di Kabupaten Siak. Kegiatan itu dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), melalui Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru.Wakil Bupati Siak, Syamsurizal mengatakan, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman nelayan berkaitan dengan kondisi cuaca pada saat mencari ikan di lautan. Wabup Syamsurizal menyampaikan rasa terimakasih kepada BMKG RI melalui Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru, yang telah memilih Kabupaten Siak untuk melaksanakan kegiatan SLCN tahun 2025 di Provinsi Riau. "Alhamdulillah kegiatan SLCN ini merupakan pertama kalinya di Kabupaten Siak. Dan jelas SLCN ini sangat besar manfaatnya masyarakat yang tinggal di pesisir dan khususnya bagi nelayan," kata Wakil Bupati Siak, Syamsurizal saat membuka acara di Gedung Pertemuan Kampung Teluk Batil, Kecamatan Sungai Apit, Rabu (15/10/2025). Wabup Syamsurizal berharap narasumber memberikan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam kepada para peserta, agar kedepannya para peserta khususnya nelayan, bisa meningkatkan hasil tangkapannya. "Kepada para peserta, saya harap bisa mengikuti SLCN ini dengan sebaik mungkin. Karena selain memberikan pemahaman tentang keadaan cuaca, juga akan diberikan pemahaman terkait dengan lokasi dimana ikan yang banyak. Jadi jangan sia-siakan kegiatan SLCN ini," pintanya. Sementara itu, Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menjelaskan, kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, kesejahteraan, dan produktivitas nelayan dengan cara membekali dengan pemahaman, dan keterampilan dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG."Dengan adanya SLCN ini, kami hadir untuk mengedukasi selain untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan kondisi cuaca, juga akan sampaikan terkait dengan peningkatan keselamatan melalui informasi dari BMKG, dan juga lokasi potensi ikan melalui teknologi," jelas Eko Prasetyo. Pada kegiatan SLCN ini, sambungnya, dapat membantu nelayan mengambil keputusan yang tepat, seperti kapan melaut atau tidak melaut, sehingga risiko kecelakaan laut dapat dikurangi. "Saya juga berharap kepada para peserta SLCN, jadilah alumni terbaik di Kabupaten Siak, dan jangan lupa untuk berbagi ilmu yang telah di didapatkan, kepada masyarakat maupun nelayan yang saat ini tidak bisa mengikuti SLCN," pintanya. 

Puskesmas Siak Temukan Empat Kasus DBD Selama Dua Pekan, Kapus Zulfikar : Tetap Waspada
Siak

Puskesmas Siak Temukan Empat Kasus DBD Selama Dua Pekan, Kapus Zulfikar : Tetap Waspada

Siak, Petah.id – Memasuki musim penghujan, Puskesmas Kecamatan Siak, Kabupaten Siak bergerak cepat mengidentifikasi terjadinya kasus demam berdarah dengue (DBD). Alhasil, sepanjang dua pekan, Puskesmas Siak temukan 4 kasus di tiga kampung yang berbeda se Kecamatan Siak. Kepala Puskesmas Kecamatan Siak Zulfikar M Ali SKM menyampaikan, temuan kasus DBD pada Oktober 2025  di wilayah kerja Puskesmas Siak, Jumat (3/10) ada satu Tumang, Sabtu (4/10) ditemukan satu di Kampung Dalam, Senin (6/10) ditemukan satu Kampung Rempak, serta pada Jumat (10/10) ditemukan di Tumang. Sambung Zulfikar, jumlah ini bisa dikategorikan tinggi kasusnya. Hanya saja, melihat kasus yang ada, perlu waspada memasuki bulan-bulan musim penghujan seperti ini. “Sejatinya yang rawan DBD sebenarnya di daerah perkotaan atau kelurahan dengan kepadatan penduduk,” kata Zulfikar, Rabu (15/10/2025) siang. Untuk di kampung, tambah Zulfikar, jika masyarakatnya peduli lingkungan sekitar, terutama rumah maka kasus DBD bisa dicegah dan ditekan. Tapi jika kepedulian masyarakat kurang, apalagi lingkungan rumahnya sendiri kumuh, maka risiko DBD juga sama seperti di perkotaan. “Untuk di Kecamatan Siak biasanya yang rawan dan sering ada kasus DBD di Kelurahan Kampung Dalam dan Kelurahan Kampung Rempak,” ucap Zulfikar. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, pencegahan DBD dapat dilakukan dengan beberapa langkah utama yang fokus pada mengendalikan nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD, dan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Lakukan gerakan 3M Plus, cara paling efektif dan dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Menguras tempat penampungan air secara rutin, bak mandi, ember, drum. Menutup rapat tempat penyimpanan air agar nyamuk tidak dapat bertelur dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air, berupa kaleng, botol, ban bekas, dan sebagainya. Plusnya, menaburkan larvasida (Abate) pada tempat air yang sulit dikuras. Memelihara ikan pemakan jentik, misalnya ikan cupang atau ikan kepala timah. Memasang kawat kasa di jendela dan ventilasi. Menggunakan kelambu saat tidur. Menghindari menggantung pakaian terlalu lama di dalam rumah, karena bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. “Untuk perlindungan diri, gunakan lotion atau semprotan anti nyamuk,” kata Zulfikar. Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama pada pagi dan petang, waktu aktif nyamuk Aedes. Pasang kelambu atau kipas angin di kamar tidur. Gunakan obat nyamuk elektrik atau semprotan insektisida secara berkala. Pentingnya lingkungan bersih. Pastikan saluran air lancar dan tidak ada genangan. Bersihkan taman, pot bunga, dan talang air secara rutin. Timbun atau buang barang bekas yang bisa menampung air hujan. Lakukan gotong royong pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal seminggu sekali. “Jika ada anggota keluarga yang demam tinggi mendadak selama 2–7 hari, segera periksa ke fasilitas kesehatan,” pesan Zulfikar. Jangan menunggu timbulnya bintik merah untuk berobat. Catat dan laporkan jika ada kasus DBD di sekitar lingkungan agar fogging dapat dilakukan oleh petugas

Halaman 1 dari 112