Pekanbaru, Petah.id – Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit mitra swadaya mengalami kenaikan yang cukup signifikan untuk periode 4-10 September 2024. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi mengatakan, TBS kelapa sawit mitra swadaya, terutama untuk kelompok umur 9 tahun yang mengalami kenaikan sebesar Rp 130,93 per kilogram atau mencapai 4,34% dari harga minggu lalu. Dengan demikian, harga pembelian TBS petani untuk periode tersebut naik menjadi Rp3.147,20 per kilogram. "Kenaikan harga minggu ini lebih disebabkan oleh faktor naiknya harga CPO dan kernel. Harga CPO minggu ini naik sebesar Rp471,22 per kilogram, sementara harga kernel naik sebesar Rp764,88 per kilogram dari minggu lalu," jelas Syahrial Abdi, Selasa (3/9/2024). Syahrial juga menekankan bahwa dalam penetapan harga TBS, Dinas Perkebunan Riau bersama tim selalu berupaya memperbaiki tata kelola agar penetapan harga berjalan sesuai regulasi dan adil bagi kedua belah pihak yang bermitra. "Membaiknya tata kelola penetapan harga ini merupakan hasil kerja keras seluruh stakeholder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Kami berkomitmen agar penetapan harga ini berkeadilan dan berimbas pada peningkatan pendapatan petani, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya. Untuk periode 4 hingga 10 September 2024, harga TBS kelapa sawit berdasarkan usia tanaman ditetapkan bervariasi, dengan harga tertinggi untuk tanaman berusia 9 tahun sebesar Rp3.147,20 per kilogram. Indeks yang digunakan adalah 91,87%, dengan harga CPO ditetapkan sebesar Rp13.267,22 per kilogram dan harga kernel sebesar Rp10.094,00 per kilogram. Harga cangkang juga ditetapkan sebesar Rp21,25 per kilogram, berlaku untuk satu bulan ke depan. “Dengan penetapan harga ini kami berharap kesejahteraan petani kelapa sawit di Riau terus meningkat, seiring dengan upaya pemerintah untuk mendukung sektor perkebunan sebagai salah satu tulang punggung perekonomian daerah,” tutupnya.
Pekanbaru, Petah.id – Pihak RSUD Arifin Achmad akan menyerahkan hasil pemeriksaan tes Kesehatan 43 bakal pasangan calon (paslon) pilkada riau ke KPU Provinsi Riau hari ini, Selasa (3/9/2024). Sebelumnya, sebanyak 43 bakal paslon yang terdiri dari 3 pasangan gubernur dan wakil gubernur Riau serta 40 pasangan calon walikota/bupati dan wakil walikota/bupati telah menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan di RSUD Arifin Achmad. Kepala RSUD Arifin Achmad, Fajriatul Mamnunah menjelaskan bahwa untuk tes kesehatan ini, pihaknya melibatkan 80 tenaga medis yang terbagi dalam tiga kategori pemeriksaan, yaitu jasmani, rohani, dan penyalahgunaan narkoba. "Alhamdulillah, seluruh proses berjalan lancar. Kami melibatkan 80 tenaga medis karena banyaknya tahapan yang harus dilalui oleh para calon," kata Fajriatul. Menurut Fajriatul, tes kesehatan ini dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis dari KPU pusat dan melibatkan tim dari RS Tampan serta BNN Riau untuk memastikan semua prosedur dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1090/2024 tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Calon Kepala Daerah, paling lambat 1 hari setelah seluruh rangkaian pemeriksaan calon selesai, maka pihak rumah sakit menyerahkan hasil penilaian kesehatan yang disebut kesimpulan hasil pemeriksaan kepada KPU. Sementara itu, Koordinator Divisi Teknis KPU Riau, Nahrawi mengatakan hasil pemeriksaan kesehatan ini akan diserahkan juga kepada 12 KPU kabupaten dan kota. Ia menambahkan, hasil yang diterima akan disampaikan dalam dua kategori, yaitu layak atau tidak layak. "Kami berharap hasil yang diberikan oleh RSUD Arifin Achmad adalah hasil terbaik. Hasil ini akan kami sampaikan kepada Paslon. Mengingat tanggal 4 September merupakan tahapan terakhir penelitian administrasi, jika ada yang dinyatakan tidak layak, kami akan memberi kesempatan kepada Paslon untuk melakukan pergantian dalam jangka waktu tiga hari," jelas Nahrawi. Dengan tahapan yang hampir mendekati akhir, KPU Riau berharap seluruh proses seleksi berjalan lancar dan adil, demi menghasilkan pemimpin daerah yang terbaik untuk masyarakat Riau.
Pekanbaru, Petah.id – Hingga Senin (2/9/2024), tercatat sebanyak 415 pelamar telah mendaftar seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Adapun waktu pendaftaran seleksi CPNS Pemprov Riau dibuka hingga 6 September, atau sekitar 4 hari lagi. Sebagaimana yang disampaikan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, tahun ini tersedia kuota 80 formasi dengan rincian 22 formasi untuk tenaga kesehatan dan 58 formasi untuk tenaga teknis. Dari 415 pelamar yang terdaftar, 405 membidik formasi tenaga teknis dan 10 orang mengincar formasi tenaga Kesehatan. "Sampai saat ini progres pendaftaran CPNS Pemprov Riau tahun ini mencapai 415 orang, dengan rincian 10 orang melamar formasi tenaga kesehatan, dan 405 orang daftar tenaga teknis," kata Kabid Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian, BKD Provinsi Riau, Endi Novely, Senin (2/9/2024). Endy mengatakan, pendaftaran seleksi CPNS Pemprov Riau tersisa beberapa hari lagi. Sebab pendaftaran sudah dibuka sejak 22 Agustus hingga tanggal 6 September 2024. "Kita mengimbau kepada masyarakat yang ingin mendaftar CPNS Pemprov Riau untuk segera mendaftar dengan memperhatikan syarat dan ketentuan berlaku, sebab kita masih punya waktu 4 hari lagi sampai pendaftaran ditutup," imbuhnya. Ketika ditanya terkait kuota formasi tenaga kesehatan, apabila tidak terpenuhi, apakah pendaftaran akan diperpanjang, Endy mengatakan pendaftaran bakal tetap sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati. Sekalipun demikian, pihaknya tetap akan berkodinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) "Nanti kami koordinasikan dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) kalau kuota pendaftaran formasi tenaga kesehatan tak mencukupi. Saat ini masih menunggu sampai pendaftaran ditutup," tandasnya.
Pekanbaru, Petah.id – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto menghimbau masyarakat, khususnya di Provinsi Riau, untuk tetap waspada terhadap penyebaran wabah cacar monyet atau Mpox. Tingginya mobilitas warga yang bepergian ke berbagai daerah, termasuk luar negeri, meningkatkan kemungkinan virus tersebut menyebar ke Riau. Sekalipun begitu, Sri Sadono menegaskan bahwa belum ada laporan tentang keberadaan virus Mpox di Riau. “Sampai hari ini kami belum mendapat laporan virus itu (Mpox) masuk ke Riau," ujar Sri Sadono, Jumat (30/8/2024). Kadinkes Riau menegaskan pentingnya pencegahan untuk menghindari penyebaran Mpox di Riau. Ia menyarankan untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan masker di tempat umum sebagai langkah efektif dalam pencegahan. "Pencegahan utama adalah menjaga kebersihan diri," ujarnya Wabah cacar monyet atau Mpox telah diumumkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO dan CDC juga merekomendasikan prioritas vaksinasi untuk petugas laboratorium, tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan, dan kelompok berisiko tinggi. Lebih lanjut, Kadinkes mengatakan bahwa Mpox menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi dari orang yang terinfeksi. Jika ada individu yang menunjukkan gejala terpapar Mpox, upaya pencegahan harus segera dilakukan, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan isolasi untuk individu yang terinfeksi. Gejala Mpox mirip dengan cacar, seperti demam tinggi, ruam kulit khas, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ruam biasanya muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, namun diagnosis yang pasti memerlukan pemeriksaan spesifik. "Ruam yang muncul biasanya melalui wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh.tapi untuk memastikannya perlu pemeriksaan secara spesifik," pungkasnya
Pekanbaru, Petah.id – Salah satu hal paling penting dalam penyelenggaraan Pilkada adalah memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terkendali. Sebagai garda terdepan, tugas tersebut sudah tentu diemban oleh Polri. Di Provinsi Riau, Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Operasi Mantap Praja Lancang Kuning menyiapkan 6.756 personel untuk mengamankan Pilkada serentak. Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal memastikan jajarannya sudah siap dari semua aspek. Mulai dari pengetahuan, penerapan taktik atau strategi pengamanan, dan sebagainya. "Sudah siap semua aspek. Baik itu cooling system, preemtif dan preventif, penegakan hukum, dan perencanaan pengamanan di semua rangkaian Pilkada” ujaranya dihadapan awak media saat menggelar apel gelar pasukan, Senin (27/8/2024) lalu. Istilah cooling system menjadi satu hal yang kerap disampaikan oleh kepolisian sebagai strategi jitu mengamankan pemilu, lantas apa itu cooling system? Kata ’’cooling’’ merujuk pada konsep aparat kepolisian yang wajib mengambil peran sebagai pendingin di tengah situasi ’’panas” memasuki tahun politik seperti pemilu/pilkada. Sekalipun begitu, kepolisian bukan berarti hanya mendinginkan saat situasi panas, lebih dari itu, kepolisian wajib bekerja di segala situasi guna menjaga tensi politik tetap stabil. Proses penilaian keamanan (security assessment) dilakukan secara konsisten untuk mendeteksi persepsi dan interpretasi, serta potensi konflik di masyarakat. Hal ini yang akan mempermudah proses pencegahan sekeligus sejak dini melakukan pengendalian keamanan. Upaya menjaga dan mencegah potensi gangguan kamtibmas ini tentunya dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa. Dalam cooling system, anggota Polri bersama masyarakat secara aktif bersama-sama mencegah dan mengendalikan potensi gangguan. Praktik cooling system dilaksanakan dengan sejumlah cara. Bisa dengan mencoba mengalihkan fokus perhatian masyarakat agar tidak tertuju pada persoalan politik semata. Misal melalui pertunjukan musik, perlombaan dan lain sebagainya. Bisa juga dengan menggandeng tokoh-tokoh masyarakat seperti ulama, seniman, atau publik figur untuk menyejukkan suasana ditengah kontestasi pemilu yang relatif panas. Saat rapat analisa dan evaluasi program Quick Wins Presisi Triwulan II tahun 2023, Komjen Gatot Eddy Pramono yang ketika itu menjabat Wakapolri, memberikan atensi khusus atas cooling system tersebut. Baginya, cooling system sebagai respons terhadap dinamika situasi politik menjelang Pemilu 2024 harus diutamakan.
Pekanbaru, Petah.id – Kamis, (29/8/2024) menjadi hari terakhir pendaftaran calon yang bakal mengikuti pemilihan umum kepala daerah (Pilkada). Untuk Provinsi Riau, Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi dan KPU kabupaten/kota menerima total 43 bakal pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilkada mendatang. Perinciannya, 3 bakal pasangan calon untuk pemilihan gubernur, 40 bakal pasangan calon untuk pemilihan bupati/walikota. Anggota KPU Riau Nugroho Noto Susanto menegaskan tetap menjalankan jadwal yang sudah dibuat, dibuka 27 Agustus dan ditutup 29 Agustus, tepat pukul 23.59 WIB. Selanjutnya, pihaknya akan segera mengumumkan pasangan calon yang maju untuk semua daerah di Provinsi Riau sebagaimana tahapan pelaksanaan yang ditetapkan. “Setelah pendaftaran ini seluruh bapaslon wajib melakukan tes kesehatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk. RSUD Arifin Achmad yang direkomendasikan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Jadwalnya itu mulai 27 Agustus sampai 2 September 2024,” ujarnya. Pekanbaru dan Rokan Hulu menjadi daerah yang paling banyak menerima pendaftaran kandidat calon. Keduanya memiliki 5 bakal pasangan calon. Pekanbaru diisi oleh: Ida Yulita Susanti-Kharisman Risanda, Muflihun-Ade Hartati, Agung Nugroho-Markarius Anwar, Edy Natar Nasution-Dastrayani Bibra, dan Intsiawati Ayus-Taufik Arrakhman. Sedangkan di Rokan Hulu, lima pasangan calon terdiri dari Kelmi Amri-Asparaini Aidarus, Anton-Syafaruddin Poti, Erizal-T Rusli, Murnis Mansyur-Syamsurizal, dan Indra Gunawan-Abdul Haris. Selain itu, bakal pasangan calon di kabupaten/kota di provinsi riau yang telah mendaftar adalah sebagai berikut: Kampar, 4 Bakal Pasangan Calon: Yusri-Rinto Pramono, Ahmad Yuzar-Misharti, Yuyun Hidayat-Edwin Pratama Putra, dan Repol-Rahmad Jevary Juniardo. Rokan Hilir, 2 bakal pasangan calon: Afrizal Sintong-Setiawan dan Bistaman-Jhoni Charles. Pelalawan, 2 bakal pasangan calon: Zukri-Husni Thamrin dan Nasarudin-Abu Bakar. Kuansing, 3 bakal pasangan calon: Suhardiman Amby-Mukhlisin, Halim-Sardiyono, dan Adam-Sutoyo. Indragiri Hulu, 3 bakal pasangan calon: Rezita Meylani-Suhardi, Raja Haryono-Elda Suhanura, dan Ade Agus Hartanto-Hendrizal. Indragiri Hilir, 4 bakal pasangan calon: Suhaidi-Syamsuddin Uti, Herman-Yuliantini, Mimi Lutmila-Sufian, dan Ferryandi-Dani M Nursalam. Siak, 3 bakal pasangan calon: Alfedri-Husni Merza, Irving Kahar Arifin-Sugianto, dan Afni-Syamsurizal Kota Dumai, 3 bakal pasangan calon: Paisal-Sugiyarto, Ferdiansyah-Soeparto, Eddy A Mhd Yatim-Almainis. Kepulauan Meranti, 4 bakal pasangan calon: Asmar-Muzamil, Masrul Kasmy-Fauzi Hasan, Basiran-Yulian Norwis, dan Mahmuzin Taher-Iskandar Budiman. Bengkalis, yang awalnya diprediksi kotak kosong, kini terdapat 2 bakal pasangan calon: Kasmarni-Bagus Santoso dan Syahrial-Andika Putra. Untuk provinsi Riau, terdapat 3 bakal pasangan calon yang akan merebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur. Ketiganya yakni: Syamsuar-Mawardi M Saleh, M Nasir-M Wardan, dan Abdul Wahid-SF Hariyanto.
Pekanbaru, Petah.id – Selama periode Januari – Agustus 2024, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru mendata sedikitnya terjadi 85 peristiwa kebakaran di Kota Pekanbaru. Hal tersebut diungkapkan Kepala DPKP Pekanbaru, Burhan Gurning, Jumat (30/8/2024) sebagaimana dikutip dari Riau Media Center. Burhan mengatakan mayoritas kebakaran terjadi karena Korsleting Listrik. Sisanya akibat kelalaian seperti saat menggunakan kompor gas, lilin atau obat nyamuk. Meski tidak sampai memakan korban jiwa, namun sejak sejak awal Agustus 2024 ini saja pihaknya mencatat telah terjadi 6 kali peristiwa kebakaran bangunan di Kota Pekanbaru Dijelaskannya, Peristiwa kebakaran paling banyak terjadi pada bulan Mei 2024 lalu. Dalam sebulan terjadi 13 peristiwa kebakaran. "Saat itu kebakaran yang terjadi sebanyak 13 kejadian. Namun, tidak ada korban jiwa dalam belasan kebakaran yang terjadi selama sebulan," katanya. Dari angka kebakaran yang dihimpun dari periode Januari – Agustus 2024 ini, Burhan menyebutkan bahwa kebakaran bangunan adalah yang paling banyak. Terdapat juga kebakaran kendaraan sebanyak tiga kali dan kebakaran lahan sebanyak dua kali. "Kita langsung melakukan upaya pemadaman, ketika menerima laporan kebakaran tersebut," terangnya Dalam kesempatan ini, Burhan mengingatkan agar masyarakat memeriksa secara rutin jaringan Listrik. Pasalnya akhir-akhir ini banyak kasus kebakaran karena korsleting listrik. Selain itu, banyak juga kasus kebakaran dipicu oleh orang yang teledor dalam penggunaan aliran listrik dan gas. "Kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik. Dan juga kompor gas maupun obat nyamuk dan lilin," pungkasnya
Pekanbaru, Petah.id - Pemerintah Provinsi Riau berupaya mencairkan gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi guru tahun 2023 pada bulan September mendatang. Para guru PPPK ini sudah dua bulan tidak gajian sejak menerima SK PPPK bulan Juli 2024 lalu. Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Roni Rakhmat, menuturkan bahwa saat ini Disdik Riau terus mengupayakan agar gaji guru PPPK bisa cair pada awal bulan September 2024. Roni Rakhmat mengatakan, pihaknya saat ini masih menyelesaikan beberapa persoalan administratif. "Kendala saat ini masih banyak rekening pegawai di Bank Riau Kepri Syariah tidak terdaftar dan tidak aktif. Insya Allah Awal September sudah bisa dibayar," ujar Roni Rakhmat, Kamis (29/08/2024). Roni menjelaskan, penyerahan SK PPPK formasi guru di lingkup Pemprov Riau, terkahir kali dibagikan pada 31 Juli 2024. Setelah itu, pihaknya mengumpulkan berkas di cabang Disdik Riau. "Pengumpulan berkas di Cabang Dinas telah dilakukan serta mengisi kelengkapan data agar dimasukkan ke dalam Gaji [Sistem Gaji] antara BPKAD [Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan Disdik," ujarnya. Untuk mempercepat proses pencairan gaji guru PPPK, Disdik Riau telah membentuk tim entri data. Tugas tim tersebut untuk sinkronisasi data Excel 2.351 PPPK. "Kami terus berkerja maksimal. Saat ini tim entri sudah dibagi tugas. Sistem gaji menunggu sikroninasi Data Excel 2.351 PPPK dan entri satu satu data keluarga. Jadi Insya Allah awal September mulai dibayar," ujar Roni Rakhmat.Diberitakan sebelumnya, para guru PPPK 2023 protes karena hingga saat ini mereka belum kunjung menerima gaji. Bahkan ada kabar penggajian baru dilakukan Oktober mendatang. "Gaji guru ASN PPPK 2023 belum cair 2 bulan, tetapi untuk konser ada dananya. Ngeri ini Provinsi Riau," kata Ketua ASN PPPK 2022 Riau Eko Wibowo sebagaimana di lansir dari JPNN.com, Rabu (28/8).
Pekanbaru, Petah.id – Kepolisian berhasil meringkus dua dari lima pelaku begal di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru yang sempat viral di media sosial beberapa waktu silam. Kedua pelaku, berinisial BF (26) dan DN (17), ditangkap tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau dan Satreskrim Polresta Pekanbaru, Senin (26/8/2024). Dirreskrimum Polda Riau Kombes Asep Dermawan mengatakan, para pelaku ini dilaporkan beraksi pada bulan Juni lalu, tepatnya di depan Wisma Binta Lima. Korban saat itu sedang melintas di lokasi Jalan Arifin Achmad, tiba-tiba disetop terduga pelaku berjumlah lima orang. “Korban pelapor bernama Rudi Setiawan, para pelaku berhasil merampas motor Honda Beat korban,” kata Asep. Dirinya melanjutkan, Kejadian perampokan itu terjadi sekitar pukul 2.00 WIB. Para pelaku yang menyetop korban mengaku sebagai anggota polisi. Modus para pelaku saat menghentikan motor korban dengan menuduh korban memiliki masalah dengan adik perempuan salah satu pelaku. “Setelah itu, korban dibawa putar-putar kota Pekanbaru dan setibanya di belakang hotel Ratu Mayang Garden, korban diturunkan dan motornya dibawa kabur” jelas Kombes Asep. Proses penangkapan dilakukan hari Senin (26/8/2024) sekitar pukul 19.00 WIB. Kepolisian mendapat informasi keberadaan BF sedang berada di Jalan Lembaga Pemasyarakatan Kelurahan Suka Maju Kecamatan Sail Kota Pekanbaru. BF pun diringkus petugas. “Dari keterangan BF, tim gabungan lalu mengamankan temannya beraksi inisial DN di wilayah Rumbai,” kata Asep. Saat dimintai keterangan, kedua pelaku juga mengungkapkan identitas tiga pelaku lainnya, yakni IE, AU dan ADI. Ketiga kini ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Kombes Asep menegaskan, para pelaku bukan anggota Polri. Mereka adalah penjahat yang berpura-pura sebagai polisi untuk melancarkan aksinya. Dalam pengakuannya, tersangka BF mengaku sudah 8 kali bereaksi. Sedangkan, tersangka DN mengakui baru 2 kali beraksi. Selain mengamankan kedua pelaku, kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti berupa motor korban. “Kedua pelaku ini disangkakan melanggar Pasal 365 KUHP,” tutup Kombes Asep.
Pekabaru, Petah.id – Bakal calon Gubernur Riau Syamsuar-Mawardi Saleh menjadi pasangan calon gubernur pertama yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau. Bersama ribuan relawan, simpatisan dan tim pemenangan, pasangan yang akrab disebut ‘SUWAI’ ini menyambangi Kantor KPU Riau di Jalan Gajah Mada, Kota Pekanbaru, dihari pertama pembukaan pendaftaran, Selasa (27/8/2024). Mengenakan baju melayu riau warna putih, kain songket dan peci hitam, kedatangan pasangan SUWAI disambut langsung oleh Ketua KPU Riau Rusidi Rusdan, Ketua Bawaslu dan sejumlah pihak terkait. Selanjutnya, pasangan ini diarahkan ke lantai dua gedung KPU untuk melaksanakan proses pendaftaran. Usai menyerahkan berkas yang berisi syarat pendaftaran, Syamsuar memberi apresiasi kepada KPU yang sudah meluangkan waktu serta mempersiapkan penyambutan pendaftaran pihaknya. “Atas nama partai Golkar dan PKS, terimakasih kepada KPU yang sudah memberikan waktu kepada kami untuk melakukan pendaftaran,” ujarnya. Tidak lupa, Syamsuar juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan simpatisan yang sudah antusias mengawal pendaftaran dirinya ke KPU. Ia memohon doa agar seluruh tahapan yang bakal dijalani bisa berjalan lancar. “Mohon doa semoga kami sehat selalu, pilkada dapat berjalan dengan lancar dan damai serta terpilih pemimpin yang terbaik untuk Riau,” ujarnya. Ketua Tim Pemenangan SUWAI, Syahrul Aidi Maazat, mengatakan sebagai calon yang mendaftar pertama, dirinya berharap langkah ini menjadi keberkahan sekaligus menunjukkan bentuk kesiapan pasangan SUWAI. Pihaknya juga berkomitmen mengikuti aturan pilkada yang telah ditetapkan oleh KPU dan diawasi oleh Bawaslu. “Koalisi SUWAI berkomitmen akan mengikuti Pilkada sesuai aturan dan etika yang ditetapkan KPU dan Bawaslu” tegasnya. Sementara itu, Ketua KPU Riau Rusidi Rusdan mengatakan pihaknya melakukan pengecekan persyaratan sesuai dengan PKPU No 8 Tahun 2024, seperti Surat Pencalonan dari Partai Politik, SK DPP Parpol dan Pengurus DPD Parpol yang mengusung serta berkas-berkas terkait calon. Menurutnya, bahwa berkas yang diserahkan sudah lengkap dan akan segera diverifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku. KPU juga menyerahkan surat rekomendasi untuk pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon yang akan dilakukan di RSUD Arifin Ahmad. "Berkas pencalonan Syamsuar-Mawardi kami terima dan lengkap, selanjutnya tentu di lakukan verifikasi,"ujar Ketua KPU Rusidi Rusdan.