Bahas Harkamtibmas, Kapolsek Rangsang Duduk Bersama Pemdes Tanjung Gemuk
Kepulauan Meranti

Bahas Harkamtibmas, Kapolsek Rangsang Duduk Bersama Pemdes Tanjung Gemuk

Meranti, Petah.id - Melalui kegiatan rutin Kopi Liberika (komunikasi inspiratif polisi bersama komunitas masyarakat), Polsek Rangsang Polres Kepulauan Meranti Polda Riau, Rabu (5/4/2023) pagi, duduk bersama pemerintah Desa Tanjung Gemuk membahas situasi kamtibmas.Kegiatan yang berlangsung di kantor Desa Tanjung Gemuk itu dihadiri Kapolek Iptu AGD Simamora SH MH dengan didampingi Ps Kanit Binmas Bripka Benny Surya, dan Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Gemuk Bripka Juni Harianto.Ikut juga hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Desa Tanjung Gemuk Iskandar dan Sekdes, Bidan desa Lili AMd, staf desa, serta sejumlah masyarakat setempat."Kegiatan ini rutin kita laksanakan untuk membangun komunikasi dan silaturahmi antara Polri, khususnya Polsek Rangsang bersama masyarakat. Dengan begitu, diharapkan program-program Polri dan pemerintah dapat berjalan dengan baik serta terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH, melalui Kapolsek Rangsang AGD Simamora.Dalam pertemuan, sebutnya, berbagai hal dibahas secara bersama. Bahkan, pihaknya mendengarkan secara langsung keluhan masyarakat serta saran maupun masukan dalam pelaksanaan tugas Polri.Adapun yang dibahas dalam pertemuan tersebut, seperti tentang kamtibmas, karhutla, peredaran gelap dan bahaya narkoba hingga stunting."Dalam hal ini kita tentunya tidak bisa berjalan sendiri, butuh peran dan kerjasama dari masyarakat. Sehingga program kerja untuk memelihara dan menjaga kamtibmas dapat berjalan dengan baik," ucap AGD Simamora.

131 Hektar Hutan dan Lahan Terbakar di Riau
Indragiri Hilir

131 Hektar Hutan dan Lahan Terbakar di Riau

Pekanbaru, Petah.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Titik api tersebut berhasil dipadamkan oleh petugas. Dari data BPBD Riau, luas lahan yang terbakar sejak januari 2023 mencapai 131,44 hektar dan tersebar diberbagai kabupaten kota. Di Kabupaten Bengkalis kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini mencapai 79,87 hektar. Kabupaten Rohil 5,5 hektar, Dumai 19,27 hektar, Meranti 2,5 hektar dan Siak 9,95 hektar, Pekanbaru sudah terjadi 7,2 hektar, Kampar 1 hektar, Indragiri Hulu 0,65 hektar dan Kabupaten Inhil seluas 5,5 hektar.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal menyampaikan jumlah luasan tersebut dapat dipadamkan dan dikendalikan oleh petugas. "Riau kondusif, sudah nihil Karhutla. Mudah-mudahan ini bisa kita pertahankan," kata Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Jumat (31/3/2023). Dikatakan M Edy, tiga kabupaten kota di Riau hingga saat ini masih nihil dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan. "Ada tiga daerah yang masih nihilkarhutla, yakni Kuansing, Rohul dan Pelalawan," kata Edy. Pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak membuka lahan dengan cara membakar. Langkah ini menjadi poin paling utama dalam rangka menekan angka kasus Karhutla di Riau dengan melibatkan banyak sektor.“Bukan cuma dari BPBD, TNI-Polri juga ikut serta. Di daerah itu kan sudah ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka juga dilibatkan dalam sosialisasi,” sebutnya. Dia menambahkan, upaya pencegahan harus terus dilakukan sekaligus menjadi sinyal untuk mendeteksi dini potensi-potensi terjadinya Karhutla. Selain itu, ujar dia, kegiatan patroli akan terus dilakukan oleh tim-tim di daerah. Kegiatan sosialisasi juga bisa disisipkan di tengah kegiatan seperti itu.“Kita akan terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini menjadi kunci utama untuk menekan angka kasus Karhutla di Riau saat ini. Kita juga tidak mau capaian-capain kita saat ini menjadi sia-sia jika masyarakat tidak diingatkan,” tutupnya. 

Motivasi untuk Siswa dan Siswi dari Kapolres Meranti
Kepulauan Meranti

Motivasi untuk Siswa dan Siswi dari Kapolres Meranti

Meranti, Petah.id - Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul pimpin apel upacara di SMA N 2 Tebing Tinggi, Jalan Handayani, Kelurahan Selatpanjang, Senin (13/3/2023). Dalam amanatnya, Kapolres memberikan berbagai motivasi kepada siswa-siswi di sekolah tersebut. Seperti halnya tentang menjauhi narkoba, menghindari kenakalan remaja, hingga pesan untuk mengikuti kegiatan positif ekstrakurikuler dan lainnya."Saya menghimbau kepada siswa-siswi untuk menjauhi narkoba dalam bentuk apapun. Sebab hal itu dapat merusak generasi bangsa," ucap Andi Yul.Ia juga berharap siswa-siswi dapat menghindari perilaku kenakalan remaja. Karena perbuatan tersebut dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyakarat."Kemudian, bagi siswa-siswi yang memiliki media sosial, diharapkan mampu untuk memfilter atau menyaring berbagai informasi yang beredar,  dikarenakan banyaknya berita Hoaxs. Ikutilah kegiatan-kegiatan yang positif, seperti ekstrakulikuler atau organisasi, sehingga bermanfaat dalam menggapai cita-cita yang diinginkan. Hormatilah para guru yang telah mendidik adik-adik semua," pesannya. Di kesempatan itu, Kapolres menyampaikan informasi sekaligus mengajak siswa-siswi SMAN 2 untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Polri yang akan dibuka pada April mendatang. "Bagi siswa-siswa yang ingin mendaftarkan sebagai calon anggota Polri, maka persiapkan diri dari sekarang untuk menghadapi seleksi, baik itu fisik maupun hal lainnya. Polres juga bisa memberikan bimbingan secara gratis sebelum mendaftar," ajak Andi Yul.Kapolres bahkan menghadirkan  personel dari Sat Reskrim, Sat Lantas, Sat Polairud dan Sat Samapta dengan seragam yang berbeda, hal ini dilakukan sebagai motivasi untuk siswa siswi agar berkeinginan menjadi anggota Polri. Sekedar informasi, kegiatan Police Goes To School merupakan agenda bulanan Polres Kepulauan Meranti untuk mengunjungi sekolah-sekolah di dalam memberikan edukasi dengan berbagai metode guna memupuk kedekatan dengan masyarakat, khususnya para pelajar.Hadir dalam upacara tersebut Kepala SMAN 2 Tebingtinggi Haryuniati SPd, majelis guru dan staf sekolah, serta ratusan siswa-siswi.Selain di SMAN 2 Tebingtinggi, kegiatan Police Goes to School juga dilaksanakan di sekolah lainnya di Kepulauan Meranti. Dimana, para PJu Polres sebagai pembina upacaranya. Bahkan, termasuk juga oleh Polsek jajaran Polres Kepulauan.Seperti halnya di SMAN 1 Tebingtinggi oleh Kasat Samapta AKP Timur Brata Yuda N SH, SMKN 1 Tebingtinggi oleh Kabag Ren Kompol Ali azar Ssos, SMPN 1 Tebingtinggi oleh Kabag SDM Kompol Yuherman SPsi, dan SMPN 3 Tebingtinggi oleh Kasat Binmas AKP Jamaluddin.Kemudian, di SMPN 4 Tebingtinggi, sebagai irupnya Kabag Ops Polres Kepulauan Meranti Kompol Yudi Setiawan SH MH, SMPS Muhammadiyah oleh Kasat Lantas AKP Boy Setiawan SAP MSi, dan SMP IT Permata oleh Kasat Narkoba AKP Sahrudin Pangaribuan SH.

Curah Hujan Tinggi, 10 Kabupaten Kota di Riau Tetapkan Siaga Darurat Banjir
Bengkalis

Curah Hujan Tinggi, 10 Kabupaten Kota di Riau Tetapkan Siaga Darurat Banjir

Pekanbaru, Petah.id - Curah hujan terus meningkat, 10 kabupaten/kota di Riau tetapkan status siaga darurat banjir. Kepala BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal mengatakan setelah penetapan status siaga darurat banjir dan longsor tersebut, pihaknya meminta BPBD kabupaten kota se-Riau dan pemerintah setempat untuk menyiagakan personil di posko-posko yang sudah ditetapkan."Sudah 10 kabupaten/kota menetapkan status siaga banjir dan longsor. Kita minta semua stanby di posko masing masing," kata Edy Afrizal.Lebih lanjut dikatakannya, ke 10 Kabupaten/Kota yang sudah menetapkan status siaga banjir dan longsor tersebut yakni Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Siak dan kota Pekanbaru."Jadi saat ini hanya dua daerah yang belum menetapkan status siaga banjir dan longsor, yakni kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu," sebutnya.Ia mengatakan, untuk potensi banjir, pihaknya melihat di Pelalawan sangat mungkin terjadi. Dan harus terus dipantau dan disiagakan."Untuk banjir yang kami pantau itu di Pelalawan, tepatnya di jembatan Kerinci. Apabila hujan cukup tinggi, bisa tergenang," ujarnya.Lebih jauh ia mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan BMKG, dan diprediksi pada bulan Desember ini beberapa daerah di pesisir Riau berpotensi terjadi curah hujan tinggi. "Karena itu kami minta BPBD dan pemerintah setempat siaga," sebutnya. (MCR) 

Cari Kayu Mahang, Pekerja Asal Meranti Tewas Diterkam Harimau di Sungai Apit Siak
Bengkalis

Cari Kayu Mahang, Pekerja Asal Meranti Tewas Diterkam Harimau di Sungai Apit Siak

Siak, Petah.id – Seorang pekerja pencari kayu mahang ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi leher bolong dan muka bekas robekan di hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Diketahui, korban bernama Acai (50) warga Kampung Balak, Kabupaten Meranti. Ia bersama beberapa rekannya disebut mencari kayu mahang di hutan Sungai Belat. Diduga Acai tewas karena diterkam binatang buas jenis Harimau. Kapolsek Sungai Apit J Purba melalui Kanit Reskrim Deko mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin (19/12/2022) subuh. Korban pertama kali ditemukan oleh rekannya yang juga sesama pencari kayu mahang di hutan Sungai Belat. "Korban ditemukan sekitar lebih kurang 10 meter dari Camp bedeng dan didapati korban telah tergeletak dalam keadaan tak bernyawa dan keadaan luka pada leher dan wajah," kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Apit, Siak, Selasa (20/12/2022). Dikatakan Deko, sebelum Acai ditemukan dalam kondisi tewas, para saksi yang berada dilokasi mendengar suara erangan korban di bedeng tempat korban tidur. Selanjutnya, kata Deko, saksi Cen cen (20) dan Apen (43) yang mendengar suara erangan tersebut langsung ke arah sumber suara.  "Setelah beberapa waktu mencari ditemukanlah korban sudah tergeletak tak bernyawa," kata Deko. Ditambahkan Deko, para saksi yang dimintai keterangam menduga bahwa korban telah diserang dan diseret oleh binatang buas jenis harimau. "Hal itu dikarenakan para saksi tidak melihat binatang buas harimau karena pada saat kejadian masih dalam keadaan gelap," tambah Deko. Saat ini, kata Deko lebih lanjut, jasad korban sudah dievakuasi di kampung halamnnya yakni di Kampung Balak, Kabupaten Meranti. Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan Sungai Apit dan BBKSDA Provinsi Riau untuk melakukan pengamanan satwa liar di Kampung Teluk Lanus. "Korban sudah dievakuasi ke kampung halamannya. Kami pun sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pengamanan satwa liar di Kampung Teluk Lanus," tutur Deko.   Hal senada juga dibenarkan Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar tak menampik bahwa terjadinya penyerangan hewan buas jenis harimau terhadap seorang pekerja pencari kayu mahang di hutan Sungai Belat, Kecamatan sungai Apit.   Disampaikan Tengku Mukhtasar, korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan bekas gigitan harimau di sekitar pundak korban.   "Tapi di lokasi kejadian, harimaunya sudah tidak ada," kata Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar.   Kendati peristiwa tersebut jauh dari lokasi pemukiman warga, Tengku Mukhtasar mengimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati.   "Saya imbau pada warga untuk tetap waspada san hati-hati karena hewan buas seperti harimau masih berkeliaran dan mengancam keselataman," tutupnya.

Gak Ikut Ujian, 12 Pelamar PPPK Dinkes Riau Dinyatakan Tidak Lulus
Bengkalis

Gak Ikut Ujian, 12 Pelamar PPPK Dinkes Riau Dinyatakan Tidak Lulus

Siak, Petah.id - Sebanyak 12 orang pelamar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi Tenaga Kesehatan Provinsi Riau dinyatakan gugur dan tidak lulus seleksi. 12 orang tersebut gugur lantaran tidak hadir dalam seleksi Computer Assisted Test (CAT) yang berlangsung selama dua hari, Selasa - Rabu Desember 2022 dengan total ada 606 peserta yang masuk daftar peserta ujian.Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan menyampaikan saat pelaksanaan ujian berlangsung ada 12 orang yang tidak hadir. Hari pertama ujian 6 orang dan hari kedua 6 orang. Mereka dinyatakan gugur karena tidak hadir saat ujian."Mereka yang tidak ikut ujian ini kita nyatakan gugur, totalnya ada 12 orang," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan, Rabu (7/12/2022).Pelaksanaan ujian CAT seleksi PPPK Nakes Riau dipusatkan di dua titik. Diantaranya ada di kantor BKN Regional Pekanbaru, Jalan Hangtuah dan di Poltekes Kemenkes Jalan Melur Sukajadi. Dijelaskan Ikhwan, selain di Kanreg BKN dan Poltekes, ada beberapa peserta ujian yang mengikuti ujian di luar provinsi Riau.Diantaranya di UPT BKN Batam, UPT BKN Padang, Poltekes Kemenkes Malang pada 7 Desember, di BKN pusat. Kemudian di Poltekes Kemenkes Padang. UPT BKN Jambi dan Poltekes Kemenkes Medan.Setelah mengikuti ujian seleksi, maka seluruh pelamar PPPK tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Sesuai jadwal pengumuman kelulusan seleksi PPPK Nakes akan diumumkan pada 19 sampai 20 Desember 2022."Tapi ini masih tentatif dan sewaktu-waktu bisa berubah tergantung keputusan dari pemerintah pusat," katanya.Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Riau tahun ini membuka penerimaan tenaga PPPK. Total ada 7.688 lowongan yang dibuka. Rinciannya untuk formasi jabatan fungsional guru sebanyak 7.297 orang, tenaga teknis sebanyak 223 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 168 orang. 

LPMSA Dorong Pemda dan DPRD Meranti untuk Membuat Perda Masyarakat Hukum Adat
Kepulauan Meranti

LPMSA Dorong Pemda dan DPRD Meranti untuk Membuat Perda Masyarakat Hukum Adat

Meranti, Petah.id - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Suku Akit (LPMSA) mendorong Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti untuk membuat Peraturan Daerah (Perda ) terkait masyarakat adat. LPMSA meminta agar lembaga eksekutif dan legislatif di Kabupaten Meranti dapat menetapkan Kampung Adat dan Penetapan  Kesatuan Masyarakat Hukum Adat di Kepulauan Meranti. Dikatakan Suparjo, saat ini pihaknya sudah menyurati Ketua DPRD Kabupaten Meranti untuk menindaklanjuti usulan masyarakat adat asli dan perlindungan terhadap masyarakat adat. Ditambahkannya, usulan tersebut tentunya sudah sesuai dengan Permendagri nomor 52 tahun 2014 tentang pedoman pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat dan Undang- Undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa. "Kami LPMSA berharap agar usulan kami ke DPRD untuk membuat Perda tersebut dapat segera terealisasi," kata Suparjo, Rabu (20/7/2022). Disampaikan Suparjo, perda tersebut dianggap penting karena banyaknya masyarakat hukum adat khususnya Suku Akit yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti. "Sedikitnya ada 9 kecamatan se Kabupaten Meranti ada suku akit. Sehingga kami menilai perlu adanya perda masyarakat adat dan kampung adat yang dibuat oleh pemda dan DPRD," jelas Suparjo. Menurut Suparjo, Perda tersebut sangatlah penting untuk segera disahkan agar jelas hitam dan putihnya terkait pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat "Kalau tak ada perda soal masyarakat adat ini tidak pernah ada hitam putih, kami juga perlu diakui, bila perlu ada SK nya dari bupati tentang keberadaan kami ada di Kabupaten Meranti," ungkap Suparjo. Hingga saat ini, lanjutnya, sedikitnya ada 25.000 jiwa masyarakat Suku Akit di Kabupaten Meranti. "Dari data yang diambil di KK ada 25 ribu jiwa masyarakat Suku Akit di Meranti. Dan itu masih banyak lagi warga yang belum terdata identitasnya," kata Suparjo. Suparjo berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan Suku Akit. Selama ini, Suparjo menilai Suku Akit hanya dilibatkan soal budaya saja. "Jangan kami ini dianggap cuma sebagai budaya saja jika ada acara kebudayaan atau jka ada perlombaan perlombaan. Perhatikan juga lah kami ini," Pinta Suparjo. Saat ini, upaya dari LPMSA sudah menyerahkan berkas permohonan tersebut kepada DPRD Meranti dan disaksikan oleh para pakar hukum. "Berkas sudah kami ajukan ke DPRD dan nantinya kami ingin diverifikasi untuk kemudian dijadikan produk hukum daerah terhadap masyarakat adat yang sudah diusulkan masyarakat adat," tuturnya.

Polairud Meranti Imbau Masyarakat yang Beraktivitas di Pelabuhan Patuhi Prokes
Kepulauan Meranti

Polairud Meranti Imbau Masyarakat yang Beraktivitas di Pelabuhan Patuhi Prokes

Meranti, Petah.id - Personil Polairud Polres Kepulauan Meranti, Senin (18/4/2022) siang, menyampaikan imbauan untuk mematuhi penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 kepada masyarakat yang beraktivitas di sejumlah pelabuhan.Giat yang bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah tersebut berlangsung di pelabuhan Tanjungharapan Selatpanjang, pelabuhan masyarakat dan perairan wilayah hukum Polres Kepulauan Meranti."Sosialisasi ini dimaksud agar masyarakat menerapkan gaya pola hidup sehat, yakni mematuhi prokes untuk memutus rantai penyebaran virus Corona terhadap berbagai aktivitas, termasuk di pelabuhan. Ini rutin kita lakukan di wilayah perairan selama masa pandemi," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul  melalui Kasat Polairud AKP Yosi Marlius.Sebut Yosi, bahwa sosialisasi dan edukasi juga menyasar hingga ke masyarakat yang berada di Pelabuhan Kempang penyeberangan dan para nelayan."Kita semua perlu menjaga kesehatan terlebih dimasa pandemi Corona ini. Sayangi diri dan keluarga anda. Selalu disiplin dan terapkan prokes dalam beraktivitas, kapanpun dan dimanapun itu. Terutama ditempat keramaian seperti pelabuhan, jangan lalai prokes, pakai masker dan jaga jarak," imbaunya.Lebih lanjut, Kasatpolairud menuturkan jika para personil juga diarahkan menyampaikan tentang program vaksinasi kepada masyarakat. Terutama bagi yang belum di vaksin agar segera mengikuti vaksinasi di tempat masing-masing."Bagi masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi, segeralah vaksin. Sebab, kalau ingin berpergian lewat pelabuhan tetap diminta menunjukkan bukti vaksinasi saat pemeriksaan oleh petugas yang berjaga tiap hari disana," ajak Yosi.

Halaman 1 dari 5