PETAH.Id - Pendakwah ternama Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta.Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber diungkapkan oleh Ustaz Yusuf Mansur melalui akun Instagramnya @yusufmansurnew."Innaa lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun. Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, jam 8.30. Mohon do'anya," tulis Yusuf Mansur, Kamis (14/1).Syekh Ali Jaber dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (29/12). Ia sempat masuk ruang ICU RS Yarsi pada Rabu (30/12).Kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber sempat dilaporkan membaik pada 4 Januari 2021. Sebelumnya, di media sosial sempat juga beredar foto yang menunjukkan Ali sedang tidak sadarkan diri dan sudah menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator."Kondisinya pun semakin membaik tim medis menyampaikan apa adanya, bahwa perkembangannya cukup bagus dan terus menunjukkan peningkatan," tulis akun @syekh.alijaber, Senin (4/1/2021).Dalam akun Instagramnya itu, Ali juga meminta masyarakat, khususnya jemaah Ali, untuk mengirimkan doa. Selain itu, mereka juga mengajak jemaah untuk mengikuti amalan ibadah Ali setiap hari."Kami berupaya meneruskan hobi beliau, merutinkan sedekah subuh dan beliau gemar membaca surat Al-Baqarah setiap hari," ujar akun tersebut.Sumber : CNNIndonesia
PEKANBARU, Petah.id - Terjadi kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai, Provinsi Riau dan sebanyak lima orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka akibat kecelakaan itu."Dalam kecelakaan ini terdapat tujuh korban. Lima korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara dan dua korban mengalami luka-luka," kata Manajer Cabang Tol Pekanbaru-Dumai A.A.G. Indrajana dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu (13/1/2021).Insiden itu terjadi pada hari Rabu sekitar pukul 08.30 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan jenis truk Fuso dengan pelat kendaraan BK-8600-KG di KM 32 Jalur B Lajur 1 dan minibus dengan pelat kendaraan BM-1730-PM."Korban luka-luka dievakuasi ke Rumah Sakit Awal Bros, Jalan A. Yani Pekanbaru," katanya.Berdasarkan hasil investigasi lapangan, lanjut dia, dugaan sementara sopir minibus warna hitam yang melaju dari arah Dumai menuju ke Pekanbaru dalam kondisi mengantuk."Pengendara mengendarai kendaraan dengan kondisi mengantuk dan kecepatan tinggi, kemudian menabrak bagian belakang truk sebelah kanan yang berada di lajur lambat," katanya.Tabrakan tersebut mengakibatkan posisi akhir kendaraan minibus melintang di lajur cepat dan kondisi kendaraan cukup parah.Kecelakaan itu, kata Indrajana, telah ditangani oleh Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola ruas Tol Pekanbaru-Dumai dengan melibatkan pihak kepolisian daerah setempat.Adapun nama-nama korban yang meninggal dunia, yakni H. Napitupulu, Jerri Jonggok, Linda Tambunan, Dua Simangunsong, dan Jhon Efraim Butar-butar."PT Hutama Karya turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa korban," katanya.Ia lantas mengimbau seluruh pengguna jalan tol untuk terus berhati-hati dan waspada dalam mengemudi serta mematuhi segala aturan lalu lintas dan rambu di jalan tol.
SIAK, Petah.id - Sungai Jantan kembali memakan korban. Kali ini, nasib naas itu menimpa Purwanto (50) warga Jalan Gurami RT 008 RW 008 Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Purwanto terjatuh ke Sungai Siak saat hendak pergi menyeberang menggunakan sampan mesin, Senin (11/1/2021) sekira pukul 15.30 Wib. "Korban terjatuh saat sampan mesin baru berjalan dari dermaga lebih kurang 100 meter, tiba-tiba korban terjatuh ke sungai, sontak penumpang lainnya berteriak melihat kejadian tersebut," ujar Kapolsek Tualang, Kompol Faizal Ramzani. “Tolong, tolong, bapak itu terjatuh, ujar salah seorang penumpang lain kepada juru mudi agar memberhentikan lajunya sampan mesin itu," tambah Faizal menirukan teriakan penumpang tersebut. Melihat kondisi itu, jelas Kapolsek, juru mudi sampan mesin itu bergerak membantu korban yang terjatuh ke dalam Sungai Siak tersebut. Namun niat itu diurungkannya karena korban tidak kelihatan lagi di kedalaman Sungai Siak sore itu. Selanjutnya, juru mudi tersebut langsung memutar sampan mesin untuk mendekati tempat jatuhnya korban dan ingin mencari dan memastikan kondisi korban yang dikenal sebagai pengusaha tahu itu. "Namun penumpang lainnya mengatakan, antar kami dulu ke seberang, dan juru mudi pun mengantar penumpang lainnya ke seberang," jelasnya. Dari keterangan keponakan korban, kata Faizal lebih jauh, Purwanto sedang mengalami sakit demam. Rencananya mereka akan ke Kecamatan Dayun. " Diduga korban tidak bisa berenang sehingga korban ketika jatuh ke sungai langsung tenggelam," ujarnya. Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, korban belum berhasil ditemukan. Saat ini, Tim gabungan dari Dit Polair Polda Riau dan personel Polsek Tualang serta Marinir Angkatan Laut sedang melakukan pencarian korban di sepanjang perairan sungai Siak.
SIAK, Petah.id - Belum genap sebulan, Pipa milik BOB PT BSP kembali bocor. Pada 15 Desember 2020 lalu pipa milik perusahaan minyak itu bocor di Kampung Mengkapan, Sungai Apit. Kali ini kebocoran pipa kembali terjadi di Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh, Senin (11/1/2021) petang.Demikian dikatakan Perwakilan Humas bagian Representative Pedada Area BOB PT BSP, Deddy Hartono. Ia membenarkan terjadi kebocoran pipa minyak milik BOB PT BSP di Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh."Benar pipa BOB bocor di kampung sungai tengah," kata Deddy Hartono melalui pesan singkat Whatsapp, Senin (11/1/2021).Dijelaskan Deddy, usia pipa yang sudah korosi menjadi penyebab kebocoran tersebut." Penyebab kebocoran karna usia pipa yang sudah tua dan mengalami korosi," jelas Deddy Hartono.Dedi mengaku, pihaknya mengetahui kebocoran pipa tersebut dari laporan masyarakat."Ketahuannya sekitar jam 11 siang tadi karna dapat laporan dar masyarakat dan di cek sama security ternyata benar," tambahnya. Deddy mengklaim, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk mengatasi kebocoran tersebut dan membersihkan tumpahan minyak yang berserak." Sekarang kita sedang berupaya untuk mengatasi kebocoran tersebut dan membersihkan tumpahan minyak," tambahnya.Disinggung soal kerugian dan adakah korban kerugian yang dialami oleh masyarakat akibat kebocoran pipa tersebut, Deddy mengaku masih akan menyelidikinya." Yang jelas tumpahan minyak akan kita bersihkan kembali dan untuk tanaman warga masih kita selidiki," tutupnya.
PETAH.ID - Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak, Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB menyisakan cerita mengharukan.Pesawat bernomor registrasi PK CLC itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.Satu keluarga bernama Jojo, Dini, Nauryn dan Falle urung berangkat menggunakan pesawat jenis Boeing 737-500 karena hasil uji tes swab PCR lama keluar dari sebuah rumah sakit.Kisah itu diungkapkan salah seorang warga asal Pontianak, Muhammad Yusuf Setiawan kepada Suara.com melalui direct message (dm) instagram, Sabtu (9/1/2021)."Jadi kakak saya dengan istrinya dan dua anaknya semalam sudah booking tiket untuk penerbangan itu. Mereka pulang ke Pontianak setelah liburan dari Jakarta," ungkap Yusuf dengan akun"Namun, hasil test swab keluarnya lambat. Akhirnya bookingan hangus dan ganti penerbangan lain," tambah dia.Meski demikian, lanjut dia, sang kakak sempat berencana booking ulang dengan pesawat yang mengalami nasib nahas tersebut."Saat mau booking ulang, harganya naik, akhirnya cancel dan pakai penerbangan lain. Alhamdulillah sekarang sudah sampai di rumah. Saya jemput di Bandara Supadio," paparnya.Manajemen Sriwijaya Air masih melakukan komunikasi dan investigasi terkait dengan keberadaan pesawat SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak. Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak diketahui pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika mengatakan, pihaknya masih melakukan komunikasi terkait dengan pesawat Sriwijaya Air hilang kontak.“Manajemen masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya,” kata Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (9/1/2021) sore.Ia menyebutkan, pihaknya terus berusaha melakukan kontak dengan berbagai pihak untuk mengetahui lebih rinci terkait pesawat tersebut.“Sriwijaya Air sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ-182 rute Jakarta - Pontianak,” kata Erika.Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.Sejumlah unggahan dari warganet yang memperlihatkan dugaan serpihan bagian pesawat atau debris pesawat yang dikalim berada di sekitar pulau seribu.Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui kebenaran unggahan tersebut dan belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait.Berdasarkan informasi dari Basarnas, pesawat itu hilang kontak di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.Sumber : Suara.comArtikel ini sudah terbit di Suara.com dengan judul Kisah Keluarga Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air Karena Hasil Swab Lama
PETAH.ID - Pesawat bernomor penerbangan SJ182 hilang kontak setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat itu Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak.Pesawat berjenis Boeing 737-500 itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. Pesawat diperkirakan tiba di Pontianak pada pukul 15.15 WIB.Pesawat itu hilang dari pantauan radar setelah 4 menit mengudara.Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu terakhir kali terdeteksi radar tengah terbang di ketinggian lebih dari 10.000 kaki.Pesawat diperkirakan hilang saat berada di atas Kepulauan Seribu, Jakarta.Bawa 56 penumpang termasuk bayiPesawat Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak bernomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021).“Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto, Sabtu,(9/1/2021).Dia mengatakan, kali terakhir pesawat tersebut membuat kontak dengan menara pengawas adalah pukul 14.40 WIB.Novie mengatakan, saat ini tengah dalam investigasi dan dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).“Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain,” katanya.Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.Sementara berdasarkan informasi yang terhimpun, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu adalah CAptain Afwan serta Kopilot Diego M.Kru kabin pesawat itu ialah Dhika, Okky, Bisma, Mia T, dan Gita L. Sementara di dalamnya terdapat 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, sertai 3 bayi.Pesawat itu lepas landas pukul 13.25 WIB dan dijadwal kan landing di Pontianak pukul 15.50 WIB.Penemuan serpihanBenda diduga serpihan ditemukan nelayan di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Namun penemuan benda berupa gulungan kabel belum bisa dikonfirmasi lebih lanjutSumber : SuaraRiau.idArtikel ini sudah terbit di di SuaraRiau.id dengan judul Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak Hilang Kontak Usai Lepas Landas
JAKARTA, Petah.id - Seorang warga temukan sebuah granat dan tujuh buah amunisi beserta magasinnya.Tas isi garanat dan amunisi itu ditemukan warga di sebuah kebun kosong wilayah RW 07, Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (7/1).Seperti dikatakan Kapolsek Duren Sawit Rensa Aktadivia, pihaknya sudah mengamankan lokasi penemuan granat tersebut dan lanjut koordinasi dengan pihak Gegana."Kami sudah datangi TKP dan koordinasi dengan Koramil dan Gegana. Kemudian bahan peledak atau granat tersebut ditindaklanjuti oleh Gegana," kata Rensa dalam keterangannya yang diterima, Jumat (8/1/2021).Adapun penemuan granat bermula dari salah seorang warga setempat yang sedang berkebun di kebun kosong tersebut.Kemudian, warga tersebut melihat ada sebuah tas kecil di bawah pohon pisang. Saat diperiksa, ternyata di dalam tas terdapat sebuah granat dan tujuh buah amunisi.Rensa menambahkan, dirinya belum mengetahui apakah granat tersebut masih aktif atau tidak.Pasalnya, pihak kepolisian masih menunggu hasil pengecekan granat oleh Tim Gegana."Untuk aktif ataupun tidaknya kami menunggu dari Tim Gegana," tukas Rensa. Sumber : JPNN.Com
JAKARTA, Petah.id - Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon sedang ramai diperbincangkan di media sosial Twitter lantaran diduga memberi tanda like di akun porno.Bahkan namanya masuk dalam jajaran trending topic kemarin, Rabu (6/1).Setelah ramai dibahas, anggota Komisi I DPR itu akhirnya buka suara. Fadli mengaku ada keanehan di akun Twitter miliknya itu. Ia membantah memberi tanda like pada akun tak senonoh."Saya dan Tim Admin sudah cek keanehan akun Twitter ini kemarin. Sudah pasti tak pernah like situs tak senonoh, yang ada selalu blokir," ujar Fadli dikutip dari akun Twitter @fadlizon, Kamis (7/1).Fadli menganggap hal tersebut adalah bentuk kelalaian staf yang turut mengurus media sosialnya. Fadli juga sudah memberikan teguran dan mengevaluasi stafnya."Mungkin saja ada kelalaian staf ketika blokir. Sudah saya tegur dan evaluasi," ujarnya.Berdasarkan pengakuan Fadli, dua hari sebelumnya ia mendapat pemberitahuan ada perangkat lain yang berusaha masuk ke akun miliknya.Ia pun langsung mengganti password. Akun tersebut dikelola oleh tim media sosial Fadli Zon yang berjumlah empat orang"Sekaligus bersih-bersih dari banyak akun anonim tak jelas," kata Fadli.Sumber: CNNIndonesia
ROHIL, Petah.id - Aksi main hakim sendiri dilakukan JG (36) warga Kabupaten Rokan Hilir, Riau kepada MM (37) yang diduga mencuri kelapa sawitnya.Atas kejadian tersebut, kaki MM putus usai diparang JG.Peristiwa itu terjadi di Jalan Pelajar, KM 8 Kecamatan Bangko Pusako, Rohil pada Kamis (7/1/2021) sekira pukul 15.00 WIB.Diketahui pemilik kebun sawit JG merasa kesal lantaran hasil kebun sawit miliknya sering dicuri oleh MM.Dikatakan Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanto pelaku merasa kesal dengan korban lantaran sering melakukan pencurian di kebun sawitnya."Dari keterangan saksi yang diperiksa (Mawar dan Erwin) korban dan pelaku ini rebutan panen sawit di tanah Chevron yang sama-sama mengklaim mereka yang menanamnya," ucap AKBP Nurhadi, Jumat (8/1/2021)."Dari keterangan pelaku, korban ini sudah sering melakukan pencurian buah kelapa sawit miliknya," terang Nurhadi.Kapolres Rohil juga menambahkan saat ini korban MM belum bisa dimintai keterangan."Saat ini korban masih dalam perawatan dan belum bisa dimintai keterangan," ujarnya.Adapun barang bukti yang diamankan Polres Rohil, sebilah parang yang digunakan pelaku dan motor pengangkut sawit.Sebelumnya diberitakan, seorang pencuri sawit berinisial MM di KM 8 Kecamatan Bangko Pusako, Rohil diparang kaki kirinya sampai putus oleh pemilik kebun karena tertangkap tangan mencuri sawit menggunakan motor, Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
SIAK, Petah.id - Warga Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, berhamburan keluar rumah dan dihebohkan dengan kejadian kebakaran di perumahan BTN Jamsostek, Selasa (5/1/2021) petang.“Kebakaran, kebakaran," Kata Nasrun saksi mata tirukan teriak seorang warga di BTN Jamsostek, Perawang.Dari informasi yang berhasil dihimpun SuaraRiau.id kebakaran tersebut menghanguskan dua rumah dan satu korban jiwa. Seperti dikatakan Kapolsek Tualang Kompol Faisal Ramzani."Spontan warga sekitar tempat kejadian keluar rumah berupaya untuk memadamkan api, dalam upaya pemadaman itu, namun api pun semakin membesar," kata Kapolsek."Akibatnya api pun menjalar ke rumah disebelahnya milik Jontorang Pardede, yang mengakibatkan plafon dan atap terbakar," tambahnya.Si Jago merah dapat dijinakkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintahan Kecamatan Tualang dan tiga unit mobil pemadam kebakaran milik PT IKPP Perawang tiba di lokasi."Saat dilakukan pengecekan ke dalam rumah Amrul Rokan ditemukan salah seorang korban yang bernama Syahrial alias Ujang di ruang belakang dalam keadaan luka bakar," ungkap Kapolsek Tualang.Dari informasi, lebih jauh dikatakan Kapolsek, korban tidak dapat menyelamatkan diri karena lumpuh dan tidak dapat berjalan sementara korban tinggal sendiri karena keluarga yang lain sedang berada di Medan Sumatera Utara.Setelah api berhasil dipadamkan sekira pukul 19.30 Wib, kemudian petugas Polsek Tualang yang dibantu warga sekitar di lokasi melakukan evakuasi terhadap korban dan dibawa ke RSUD Type-D Perawang."Penyebab dari musibah kebakaran ini, diduga akibat hubungan arus pendek listrik, dan penyebab pasti lainya akan dilakukan penyelidikan. Untuk kerugian akibat peristiwa inipun belum dapat ditaksir," pungkasnya.Menurut keterangan warga setempat, api berasal dari Rumah Pak Kumis, yang mana Pak Kumis beserta keluarga pulang ke Medan, dan rumah hanya dihuni oleh Ujang (korban meninggal).Saat ini petugas dari Polsek Tualang bersama Tim Damkar sedang melakukan pendinginan dan mengamankan TKP agar tidak terjadi penjarahan di lokasi kebakaran.