Siak, Petah.id - Kabar seorang pendakwah kondang Ustaz Zacky Mirza jatuh pingsan saat berceramah ternyata bukan di Kota Pekanbaru. Ustaz Zacky jatuh pingsan di Masjid Al-Mukarromah, Kampung Rawang Kao Barat (RKB), Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Riau, Minggu (18/4/2021) malam.Sekretaris Desa Rawang Kao Barat, Paiwan membenarkan peristiwa itu. Ustaz Zacky jatuh pingsan saat membacakan doa penutup setelah tausyiah."Beliau terjatuh pingsan saat bediri membaca doa akhir penutup tausiah. Untung saat itu, ada Ustaz Nasir, Ketua Harian Yayasan Kita Peduli Berbagai yang langsung menyambut. Kalau engak, badan Ustaz Zacky jatuhnya ke lantai," kata Paiwan yang juga sebagai MC pada acara tausiah tersebut, Senin (19/4/2021).Kondisi kesehatannya, kata Paiwan, memang sudah kurang fit setiba di Kampung Rawang Kao Barat sebelum Magrib kemarin.Bahkan, tambah Paiwan, salat magrib dan tarawih saja, Ustaz Zacky lakukan di rumah Kepala Desa Rawang Kao Barat, Arifin." Ustaz ngisi ceramah sekitar 40 menit lah," kata Paiwan.Diceritakan Paiwan, bahwa Ustaz Zacky setiba di Rawang Kao Barat juga tidak turun dari mobilnya. Namun, istri bersama rombongannya turun dari mobil."Kondisi Ustaz kurang fit setelah tausiah dari Batam. Sebab di Batam juga pada Sabtu kemarin jadwalnya full. Maka itu, setiba di RKB, Ustaz langsung ke rumah kepala desa untuk istirahat," kata dia.Sekitar Pukul 21.15 WIB, Ustaz Zacky tausiah di mesjid tersebut. Tampak terlihat pada malam itu, kata Paiwan, ustaz kondang ini bersemangat. Tidak kelihatan kondisi kesehatan drop."Tahu-tahu, pas baca doa akhir, beliau lemah langsung pingsan," kata ketua KNPI Kecamatan Lubuk Dalam itu.Ustaz Zacky pun langsung dibawa ke Puskesmas Lubuk Dalam, yang tak jauh dari mesjid tersebut. Zacky Sempat tidak sadarkan diri di Puskesmas. "Beliau sempat tak sadarkan diri. Pipa Oksigen sudah dimasukkan ke mulut beliau. Sekitar Pukul 23.30 WIB, beliau dibawa ke RS Efarina Pelalawan menggunakan ambulan Puskemas Lubuk Dalam," kata dia.Paiwan mengatakan, perkembangan terakhir, kondisi kesehatan Ustaz Zacky sudah membaik. Kemungkinan Ustaz Zacky akan dibawa ke RS di Pekanbaru."Tadi saya dapat telepon dari kawan-kawan Yayasan Kita Peduli Berbagai yang bawa beliau tour dakwah, kondisinya sudah membaik. Tinggal nunggu persetujuan keluarga, apakah beliau mau masih dirawat di RS Efarina, atau di RS Pekanbaru," kata dia.
Rokan Hilir, Petah.id - NA (21) warga Kepenghuluan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir, Riau nekat habisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri. Diduga, korban gantung diri karena suaminya berinisial KA selalu menolak saat diajak berhubungan intim. NA (21) diketahui akhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tambang bewarna hijau. Jasad NA ditemukan tergantung di depan pintu kamar, pertama kali dilihat oleh anaknya yang ketakutan dan membuat sang ayah KA terbangun. KA begitu terkejut saat mendapati istirnya tergantung di depan kamar. Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanto SH SIK melalui Kasubag Humas AKP Juliandi SH menjelaskan, dari pemeriksaan terhadap saksi diketahui pemicu korban nekat mengambil jalan pintas tersebut karena kesal ajakannya untuk berhubungan intim ditolak suami. "Peristiwa itu terjadi hari Rabu (14/4/2021) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum kejadian itu korban mengajak suaminya berhubungan, namun ditolak dan korban menjadi menangis, ditinggalkan di kamar sedangkan suaminya tidur di kamar depan," kata Juliandi. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, tak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan maupun perlawanan dari korban. Karenanya, kata Nurhadi, diduga kuat NA tergantung dalam rumah sebagai bunuh diri. "Suaminya lantas menghubungi warga dan aparat untuk menurunkan sang istri," jelas Juliandi. Pihak keluarga korban, kata Juliandi, menolak dilakukan otopsi dan selanjutnya jenazah korban sesuai permintaan orang tua korban untuk dibawa ke Binjai-Sumut untuk dikebumikan di sana. "Jenazah sudah dibawa ke puskesmas. Jenazah akan dimakamkan di Binjai Sumatera Utara," tutup Juliandi.
Siak, Petah.Id - Pemerintah Kabupaten Siak berduka atas meninggalnya seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).H Izram SH selaku Kabid Pertamanan di Dinas PU Tarukim Siak meninggal dunia saat dalam masa perawatan karena terkonfirmasi Positif covid-19.Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono yang juga Asisten I Setkab Siak membenarkan kabar duka tersebut. Ia juga menyampaikan duka yang mendalam bagi keluarga." Iya benar, beliau ( H Izram SH) meninggal dengan terkonfirmasi positif covid-19 saat sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Pekanbaru," kata Budi Yuwono, Rabu (24/3/2021).Duka mendalam itu, kata Budi, sangat dirasakannya. Menurutnya Izram merupakan salah satu pegawai yang memiliki dedikasi tinggi dalam bekerja.“Izram yang akrab dipanggil Bram merupakan orang baik dan berdedikasi tinggi dalam bekerja. Bram menjadi teladan bagi teman-temannya,” jelas Budhi Yuwono.Tak ada yang dapat memprediksi kepulangan seseorang, namun kepergiannya untuk selamanya menjadi duka bagi Kabupaten Siak, karena kehilangan putra terbaiknya.Dijelaskan Budi, Izram mengetahui dirinya positif covid-19 setelah melakukan swab. Sebelumnya, Izram keluhkan Indra penciuman dan indra perasa tidak lagi berfungsi seperti biasanya." Setelah dia Swab hasinya positif. Sempat dirawat di RSUD Siak hingga dilarikan ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru," kata Budi.Siak." Semoga almarhum Husnul Khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Dan jika beliau ada salah-salah mohon dimaafkan," pinta Budi.Sebelumnya, covid-19 di Kabupaten Siak masih menunjukkan eksistensinya. Seorang ASN di ruang lingkup Pemkab Siak dinyatakan terkonfirmasi positif.Hal itu dibenarkan Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono yang juga Asisten I Setkab Siak.Kata Budi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu dari Dinas PU Tarukim Siak. Saat ini, pihaknya terus melakukan tracing dan dilanjutkan dengan swab agar dapat mengantisipasi penyebaran covid-19.“Kami melakukan tracing kepada yang kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif. Terutama yang berada satu bidang dengannya,” jelas Leonardus Budhi Yuwono, Selasa (23/3/2021) siang.Saat ini, tambah Budhi, salah seorang pegawai yang terkonfirmasi positif covid-19 itu sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Jabatan yang terkonfirmasi positif sebagai Kabid Dinas PU Tarukim.Untuk diketahui, Kabid yang terkonfirmasi positif tidak ada keluar kota. Selama ini dia tetap bekerja seperti biasa.Selanjutnya dilakukan swab, hal itu untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Selebihnya, untuk pegawai lainnya tentu melakukan isolasi mandiri.Gerak cepat memang harus dilakukan, sebab meski saat ini pandemi Covid-19 di Kabupaten Siak sudah melandai, namun antisipasi tetap terus dilakukan.Makanya Satpol PP, bersama personel TNI dan Polri setiap hari melakukan operasi prokes di sejumlah titik, terutama perlintasan yang banyak dilalui warga.“Hal ini, penting agar masyarakat terbiasa dengan adaptasi kehidupan baru. Mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” katanya.Dari pantauan, Selasa (23/3/2021) Kantor Dinas PU Tarukim Siak masih melakukan aktifitas bekerja seperti biasanya. Terlihat sejumlah orang masih berada di kantor.Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Tarukim Siak Perbatas Setia Dewa saat dikonfirmasi melalui telfon selulernya masih belum memberikan jawaban.
Pekanbaru, Petah.id - Oknum Polisi berinisial ZM (49) ditangkap Satgas Antinarkoba Polda Riau terkait peredaran narkotika jenis sabu. Setelah ditangkap oknum polisi berpangkat Kompol itu meniggal dunia saat dibawa di Mako Brimob. Peristiwa penangkapan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto. Disampaikannya , penangkapan itu dilakukan satgas di Jalan Soekarno-Hatta Kota Pekanbaru. "Iya benar, ada penangkapan. Tim Satgas Antinarkoba menangkap pelaku Z," ucap Kombes Sunarto dikutip dari detikcom, Selasa (16/3/2021). Dikatakan Sunarto, penangkapan ZM dilakukan pada Sabtu (13/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku kemudian dibawa ke Mako Brimob Polda Riau. Namun, ZM meninggal dunia diduga akibat serangan jantung. “ Pelaku tak sadarkan diri saat tiba di Mako. Meninggal dunia di RS Bhayangkara Polda Riau, (akibat serangan) jantung," katanya. Dari catatan medis, tambah Sunarto, ZM disebut memiliki riwayat penyakit jantung. Kemudian dari ZM Satgas Antinarkoba Polda Riau juga mengamankan barang bukti sabu. Ada riwayat sakit jantung, iya (ada sabu diamankan)," tegas Narto.Sumber : detikcom
Telukkuantan, Petah.id – Warga Desa Gunungmelintang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau diresahkan dengan keberadaan kawanan gajah yang sudah berhari-hari berada di kebun warga. Kepala Desa Gunung Melintang Hamzah Harianto menuturkan empat ekor gajah tersebut berada di kebun warga yang berbatasan langsung dengan areal konsesi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). "Gajah ini makan tanaman sawit warga yang masih berumur dua tahun," katanya, Selasa (16/3/2021). "Dalam semalam, kebun sawit yang habis bisa mencapai satu hektare. Itu bukan jumlah yang sedikit bagi petani kami," tambah Hamzah. DisampaikanHamzah, warga Gunungmelintang sudah berupaya untuk mengusir gajah tersebut. Namun, gajah tersebut tidak mau diusir. "Kami usir, tak pergi. Bahkan, gajah ini mengejar masyarakat yang datang. Kalau kami datang, pasti ditunggu sama gajah, dikejar dan ketika kami lari, dia langsung merusak tanaman sawit sekitar," kata Hamzah. Hamzah mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari PT RAPP, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) hingga Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak-pihak tersebut. "Kami berharap, pihak-pihak tersebut segera mengambil tindakan untuk menggiring kembali kawanan gajah ke kawasan TNTN," ujar Hamzah. Dituturkan Hamzah, konflik antara masyarakat Gunungmelintang dan gajah bukan sekali ini saja terjadi. Hamzah pun pernah menjadi korban keganasan gajah, dimana kebunnya habis dimakan hewan dilindungi tersebut. "Agar konflik ini tidak terulang lagi, kami berharap ada petugas yang ditempatkan di Gunungmelintang, sama seperti yang ditempatkan di desa lain," tutup Hamzah. Sumber : Goriau.com
Pekanbaru, Petah.id - Oknum Anggota Polres Padang Panjang, Sumatera Barat berinisial AP (24) terpaksa ditahan Polda Riau. Diduga Ia ditahan karena menembak teman kencannya di Pekanabaru yang baru dikenalnya melalui aplikasi Michat. "Polda Riau sudah melakukan penahanan terhadap pelaku. Saat ini telah dilakukan pemeriksaan secara intensif," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto dikutip dari detikcom, Sabtu (13/3/2021). Disampaikan Sunarto, pelaku datang ke Pekanbaru bukan dalam rangka urusan dinas. Sunarto juga menyebut pelaku datang ke Bumi Lancang Kuning lokasi penembakan juga tanpa izin atasannya. "Pelaku meninggalkan tugas tanpa izin di wilayah Sumatera Barat. Polda Riau telah koordinasi dengan Polda Sumatera Barat untuk penanganan kasusnya," kata Narto. Narto memastikan proses hukum pelaku tetap berjalan. Sementara untuk korban, dipastikan dalam keadaan sadar dan kini dalam perawatan. "Proses penyidikan dan hukum sedang berjalan bagi yang bersangkutan. Untuk korban sekarang dalam keadaan sadar dan dalam perawatan dokter Polda Riau dan RS," ungkapnya. Diketahui oknum polisi asal Sumatera Barat, Bripda AP, diduga menembak seorang wanita di Pekanbaru. Wanita itu diduga adalah teman kencan yang dipesan secara online. Seperti dilansir dari detikcom, peristiwa itu terjadi di Jalan Kuantan Raya, Pekanbaru, Sabtu (13/3/2021) dini hari. AP yang bertugas di Polres Padang Panjang diduga memesan wanita penghibur secara daring. Setelah dipesan, datang dua orang wanita, yakni DO dan RO ke lokasi yang sudah disepakati. Namun, kedua wanita itu pergi lagi dengan alasan akan membeli alat kontrasepsi. Merasa curiga, AP kemudian berniat untuk menemani. Kedua wanita itu menolak dan langsung naik ke taksi online. AP kemudian melepaskan 3 kali tembakan dan mengenai salah satu korban, RO. Korban dirawat di RS. Sumber : detikcom
Pekanbaru, Petah.id – Sikap Arogansi Oknum Kepolisian melalui senjata api kembali memakan korban. Kali ini peristiwa tersebut dialami seorang warga Pekanbaru, Riau yang tertembak anggota polisi dari Polres Padang Panjang, Sumatera Barat(Sumbar), pada Sabtu (13/3/2021) dini hari. Tindakan salah tembak oleh Bripda AP terhadap seorang warga Pekanbaru diduga bermula dari bookingan melalui aplikasi Michat di salah satu hotel di Pekanbaru. Melansir dari Suara.com, peristiwa itu bermula ketika Bripda AP melakukan open BO melalui aplikasi Michat. Dari open BO itu, datanglah dua perempuan inisial KO dan RO. Usai datang, keduanya berupaya pergi dengan alasan untuk membeli alat kontrasepsi. Akan tetapi, oknum polisi tersebut merasa kedua orang itu berniat menipu, dan kemudian mengejar mereka. Pada pukul 03.15 WIB, Bripda AP melihat KO di pintu keluar basement hotel dan mengajaknya pergi bersama membeli alat kontrsepsi dengannya. Namun di saat itu, KO mencoba lari menuju satu unit mobil Suzuki Xover nopol BM 1629 JH. Melihat hal tersebut Bripda AP berusaha mengejarnya sambil mengeluarkan senpi dan menembak ke arah atas pada tembakan pertama. Lalu ia pun berlari mengejar mobil aplikasi online yang ditumpangi oleh RO dan melakukan tembakan kedua ke arah ban mobil. Namun, pada tembakan ketiga, Bripda AP menembak ke arah kaca belakang mobil. Peluru menembus kaca belakang mobil sehingga mengenai pelipis sebelah kanan korban RO dan seketika mobil pun berhenti. Atas kasus penembakan itu, korban mengalami luka tembak di bagian pelipis sebelah kiri atas. Korban lalu dibawa ke rumah sakit Petala Bumi dan dirujuk ke rumah sakit Santa Maria. Kondisi korban pada saat itu masih dalam keadaan sadar. Namun, saat ini tersangka penembakan Bripda AP yang didampingi sejumlah Polres Padangpanjang masih berada di Pekanbaru untuk menyelidiki kasus penembakan tersebut. Kapolres Padang Panjang, AKPB Apri Wibowo saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi penembakan oleh personel Polres Padangpanjang. “Yang tertembak ini perempuan. Kuat dugaan ini salah sasaran atau salah tembak karena sasaran utama adalah T.O,” katanya dikutip dari Suara.com, Sabtu (13/3/2021). Ia menerangkan kejadian berawal ketika Polres Padang Panjang tengah mengungkap kasus Curas di wilayah hukum Polres Padang Panjang di mana tersangkanya diketahui berada di Pekanbaru.Sumber : Suara.com
Pekanbaru, Petah.id – Terjadi peristiwa penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi Bripda AP dari Polres Padang Panjang. Aksi tersebut melukai seorang warga Pekanbaru, Sabtu (13/3/2021) dini hari. Peristiwa salah sasaran tembak oknum polisi tersebut diduga bermula dari bookingan melalui aplikasi Michat di salah satu hotel di Pekanbaru. Bripda AP melakukan open BO melalui aplikasi Michat, kemudian datanglah dua perempuan inisial KO dan RO. Usai datang, keduanya berupaya pergi dengan alasan untuk membeli alat kontrasepsi. Akan tetapi, Bripda AP merasa curiga dengan kedua orang itu. Ia pun kemudian mengejar mereka. Pada pukul 03.15 WIB, Bripda AP melihat KO di pintu keluar bassement hotel dan mengajaknya pergi bersama membeli alat kontrsepsi dengannya. Namun di saat itu, KO mencoba lari menuju satu unit mobil Suzuki Xover nopol BM 1629 JH. Mengutip dari Suara.com, melihat hal tersebut Bripda AP berusaha mengejarnya sambil mengeluarkan senpi dan menembak ke arah atas pada tembakan pertama. Lalu ia pun berlari mengejar mobil aplikasi online yang ditumpangi oleh RO dan melakukan tembakan kedua ke arah ban mobil. Namun, pada tembakan ketiga, Bripda AP menembak ke arah kaca belakang mobil. Peluru menembus kaca belakang mobil sehingga mengenai pelipis sebelah kanan korban RO dan seketika mobil pun berhenti. Atas kasus penembakan itu, korban mengalami luka tembak di bagian pelipis sebelah kiri atas. Korban lalu dibawa ke rumah sakit Petala Bumi dan dirujuk ke rumah sakit Santa Maria. Kondisi korban pada saat itu masih dalam keadaan sadar. Namun, saat ini tersangka penembakan Bripda AP yang didampingi sejumlah Polres Padang Panjang masih berada di Pekanbaru untuk menyelidiki kasus penembakan tersebut. Kapolres Padang Panjang, AKPB Apri Wibowo saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi penembakan oleh personel Polres Padangpanjang. “Yang tertembak ini perempuan. Kuat dugaan ini salah sasaran atau salah tembak karena sasaran utama adalah T.O,” katanya seperti yang dikutip Suara.com Sabtu (13/3/2021). Sumber : Suara.com
Pandeglang, Petah.id – Aparat Kepolisian menemukan kondom, keris dan kemenyan dari pengikut kelompok 'Hakekok Balaksuta' yang menggelar ritual bugil atau mandi bareng di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten. "Ya, betul. Ada beberapa barang yang kami temukan pada saat pengamanan, di antaranya alat kontrasepsi tersebut," kata Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana dilansir dari detikcom, Jumat (12/3/2021). Saat ini, Polisi terus melakukan pendalaman terkait penemuan kondom dan barang lainnya yang dibawa segelintir pengikut kelompok 'Hakekok'. Sebab, di antara 16 pengikut ritual bugil ini ada yang sudah berstatus suami-istri. "Masih kami dalami, peruntukannya itu apa belum bisa kami simpulkan. Soalnya ada sudah berumah tangga di antara belasan orang itu," ujar Ricky. Selain kondom, beberapa barang yang dijadikan jimat oleh kelompok 'Hakekok' ini juga turut diamankan polisi. Ada keris hingga kemenyan yang biasa digunakan oleh mereka selama melakukan ritual bugil dengan mandi bareng di sebuah rawa. "Barang-barang tersebut juga turut kami amankan. Sekarang masih kami dalami seluruhnya supaya jelas dan tidak simpang siur," ujar Ricky. Sebelumnya, polisi mengamankan 16 warga Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten. Mereka diamankan karena melakukan ritual yang diduga merupakan bagian dari aliran sesat. Sumber : detikcom
Parepare, Petah.id – Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) dihebohkan dengan dibongkarnya 7 makam khusus pasien covid-19 oleh Orang Tak Dikenal (OTK). Jenazah didalam peti yang sudah dimakamkan tersebut turut hilang. Polisi tengah menyelidiki peristiwa tersebut. "Sementara kita selidiki, makam-makam siapa saja yang dibongkar dan diambil jenazahnya, hanya itu yang sementara bisa kami sampaikan," ujar Kapolres Parepare, AKBP Welly, Jumat (13/3/2021). Makam khusus orang yang meninggal akibat covid-19 itu berada di TPU Bilalangnge, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare. Terbongkarnya makam itu baru diketahui pada Kamis (11/3) lalu saat salah seorang warga, Eva hendak berziarah ke makam adiknya yang meninggal karena terkonfimasi positif covid-19. "Setidaknya ada 6 atau 7 makam yang terbongkar di sini," ujar Eva, Jumat (12/3/2021). Sejumlah makam pasien covid-19 sudah terbongkar dan tidak beraturan. Peti jenazah di makam terbongkar itu juga sudah tampak kosong. Eva yakin jika jenazah dalam makam itu baru diambil beberapa hari terakhir. Sebab, beberapa waktu lalu dia sempat berziarah ke makam adiknya dan melihat makam tersebut masih rapi dan lengkap dengan nisannya. "Kemarin di sini ada batu nisan wanita, pas datang kemarin sore tidak ada, sudah hilang. Kemarin kalau tidak salah nisan kayu itu sudah tidak ada, itu lubangnya sudah ada, ada bekas peti," ungkapnya. "Di sana juga kentara (jenazah hilang), sudah ada bukti bukan sekedar hanya lubang kayak gini. Cuma kita tidak tahu siapa yang ambil jenazah, jadi yang saya mau tahu siapa yang ambil jenazah, siapa? Apa pihak keluarga?,"terangnya. Eva lalu mempertanyakan jika jenazah pasien covid diambil keluarga jenazah. " Apakah boleh jenazah diambil? Dan kalau memang boleh kenapa tidak dari awal dikasih saja sama pihak keluarga, nanti pihak keluarga yang makamkan, dari pada begini sudah dikubur digali lagi diambil jenazahnya," tandasnya. Sumber : detikcom