Siak, Petah.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak kembali menambah satu orang tersangka atas kasus penyalahgunaan penyertaan modal pada anak perusahan BUMD Siak yakni PT Siak Prima Nusalima (SPN), Selasa (13/12/2022). Tersangka berinisial ES merupakan Kepala Bagian (Kabag) Keuangan di PT SPN tahun 2009-2012. Beberapa waktu lalu, jaksa juga menahan Direktur CV Somad Group yang merupakan pihak ke tiga dalam kerjasama jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Kepala Kejaksaan Negeri Siak Dharmabella Tymbaz menyampaikan, tersangka ES selaku Kabag Keuangan PT SPN telah melampaui kewenangannya dalam melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yakni tersangka S selaku direktur CV Somad Group dalam melakukan penjualan TBS kelapa sawit. "ES selaku Kabag Keuangan PT SPN diduga telah menyebabkan kerugian uang Pemkab Siak sebesar Rp1,9 miliar," ungkap Kajari Siak Dharmabella Tymbaz didampingi Kasi Pidsus Huda Hazamal (Heydi) dan Kasi Intel Saldi di Kantor Kejaksaan Negeri Siak. Dikatakan Kajari Dharmabella, ES tidak pernah melaporkan bisnis penjualan TBS kelapa sawit bersama tersangka S. Bahkan, lanjut Kajari Dharmabella, ES diindikasikan telah memanipulasi laporan sehingga jajaran direksi pada PT SPN tidak mengetahui bisnis yang dilakukan ES. "Seharusnya ES sesuai jabatannya harus melaporkan setiap perkembangan apapun terkait pengembangan usaha sehingga setelah itu, jajaran direksi bisa memutuskan kelanjutan usaha itu sendiri," kata Kajari Dharmabella. "Fakta yang ditemukan, Direksi PT SPN tidak pernah tau core bisnis yang dilakukan oleh ES dan S," bebernya. ES mengaburkan bentuk pelaporan di internal bahkan tersangka ES memberikan laporan yang tidak benar terhadap para investor yang berinvestasi kepada SPN.Ditambahkannya, ES yang mengetahui perusahaan yang dipimpin tersangka S tidak memiliki bonafiditas namun tetap melakukan kerjasama dalam hal TBS kelapa sawit. "Jadi dalam penjualan TBS di tahun 2011-2012 kerjasama yang dilakukan ES tersebut dilakukan tanpa melalui kajian kelayakan usaha dan bonafiditas perusahaan tersangka S," jelasnya. "Padahal diketahui tersangka S bukanlah pihak yang memiliki bonafiditas yang baik dan kerjasama tersebut bertentangan dengan sistem operasi perusahaan PT SPN," tambah Kajari Dharmabella. Atas perilaku kedua tersangka, lanjut Kajari Dharmabella, diduga negara telah mengalami kerugian sebesar Rp1,9 miliar."Jadi atas kerjasama tersebut PT SPN mengalami kerugian dimana sumber dananya berasal dari Pemkab Siak yang dipisahkan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Siak yaitu PT Sarana Pembangunan Siak (SPS) dengan hasil audit dari BPKP Provinsi Riau sebesar Rp.1.911.150.449 miliar," ujar Kajari Dharmabella. Atas peristiwa tersebut, Dharmabella berpesan kepada BUMD di Siak agar menunjuk personil yang memiliki kompetensi dan profesional dalam kaidah bisnis. "BUMD itu jangan malah jadi beban daerah. Dulu maksud dari para pendahulu membentuk BUMD itu untuk meningkatkan kesejahteraan kemasyarakat," pesannya.Baca juga : https://petah.id/berita/jaksa-tahan-tersangka-korupsi-di-bumd-siak-yang-rugikan-negara-rp19-miliarSebelumnya diberitakan, Kejaksaan Negeri Siak menetapkan inisial S (56) sebagai tersangka dan melakukan penahanan terhadap pelaku kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jumat (9/12/2022). Penetapan tersangka S atas dugaan kasus tindak pidana korupsi di anak BUMD Siak bertepatan dengan hari anti korupsi se dunia. Kepala Kejaksaan Negeri Siak Dharmabella Tymbaz mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sebanyak 36 saksi dan empat ahli dalam mengungkap kasus dugaan korupsi di tubuh BUMD Siak PT SPN. "Jadi berdasarkan dua alat bukti yang sah maka kami menetapkan tersangka serta menahan S yang merupakan mitra kerja dari PT SPN," ungkap Kajari Siak Dharmabella Tymbaz didampingi Kasi Pidsus Huda Hazamal (Heydi). Dijelaskan Kajari Dhamrabella, tersangka S selaku pribadi di tahun 2011 dan pada September 2012 selaku direktur CV Somad Group seolah-olah merupakan pihak ketiga yang melakukan kerjasama dengan PT SPN. "Padahal tersangka merupakan pihak yang tidak berkompeten dan tidak bonafit dalam melakukan kerjasama tersebut tandan buah segar," jelas Kajari Dharmabella. Lebih lanjut, kata Dharmabella, tersangka S diduga menyalahgunakan terkait hasil pembayaran penjualan tandan buah segar yang berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang seharusnya segera dibayarkan kepada PT SPN. Namun, hal itu justru digunakan untuk kepentingan pribadi tersangka sehingga PT SPN selaku anak BUMD PT SPS mengalami kerugian yang sangat besar. "Atas perbuatan tersangka mengakibatkan PT SPN mengalami kerugian sebesar Rp.1.911.150.449 miliar," tutur Kajari Dharmabella. Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Siak, Huda Hazamal (Heydi) menyampaikan bahwa timnya bergerak cepat dan tidak butuh waktu lama untuk mengungkap kasus tindak pidana korupsi di tubuh BUMD Siak. "Mohon juga doa dan dukungan dalam membuktikan hal ini agar semuanya bisa berjalan dengam lancar," tutup Huda.
Siak, Petah.id - Kejaksaan Negeri Siak menetapkan inisial S (56) sebagai tersangka dan melakukan penahanan terhadap pelaku kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jumat (9/12/2022). Penetapan tersangka S atas dugaan kasus tindak pidana korupsi di anak BUMD Siak bertepatan dengan hari anti korupsi se dunia. Kepala Kejaksaan Negeri Siak Dharmabella Tymbaz mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sebanyak 36 saksi dan empat ahli dalam mengungkap kasus dugaan korupsi di tubuh BUMD Siak PT SPN. "Jadi berdasarkan dua alat bukti yang sah maka kami menetapkan tersangka serta menahan S yang merupakan mitra kerja dari PT SPN," ungkap Kajari Siak Dharmabella Tymbaz didampingi Kasi Pidsus Huda Hazamal (Heydi). Dijelaskan Kajari Dhamrabella, tersangka S selaku pribadi di tahun 2011 dan pada September 2012 selaku direktur CV Somad Group seolah-olah merupakan pihak ketiga yang melakukan kerjasama dengan PT SPN. "Padahal tersangka merupakan pihak yang tidak berkompeten dan tidak bonafit dalam melakukan kerjasama tersebut tandan buah segar," jelas Kajari Dharmabella. Lebih lanjut, kata Dharmabella, tersangka S diduga menyalahgunakan terkait hasil pembayaran penjualan tandan buah segar yang berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang seharusnya segera dibayarkan kepada PT SPN. Namun, hal itu justru digunakan untuk kepentingan pribadi tersangka sehingga PT SPN selaku anak BUMD PT SPS mengalami kerugian yang sangat besar. "Atas perbuatan tersangka mengakibatkan PT SPN mengalami kerugian sebesar Rp.1.911.150.449 miliar," tutur Kajari Dharmabella. Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Siak, Huda Hazamal (Heydi) menyampaikan bahwa timnya bergerak cepat dan tidak butuh waktu lama untuk mengungkap kasus tindak pidana korupsi di tubuh BUMD Siak. "Mohon juga doa dan dukungan dalam membuktikan hal ini agar semuanya bisa berjalan dengam lancar," tutup Huda.
Siak, Petah.id - Sebuah insiden perahu sampan tenggelam bikin geger warga Siak. Pasalnya, sampan tersebut merupakan salah satu alat transportasi penyebrangan masyarakat yang mengubungkan Kecamatan Mempura dengan Kecamatan Siak. Perahu sampan itu juga biasa digunakan untuk mengantar anak sekolah untuk menyebrang.Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja melalui Kasatpol Air AKP Togar P Silalahi mengatakan perahu yang ditunggangi oleh warga dan anak-anak sekolah yang dikemudikan oleh inisial AS itu diduga mengalami kebocoran dibagian haluan perahu saat menyebrangkan 4 unit sepeda motor dan beberapa unit sepeda milik warga."Iya pak, benar, diduga perahu tersebut mengalami kebocoran," ungkap Kasat Polair Polres Siak, AKP Togar P Silalahi. Kronologisnya, kata AKP Tigor P Silalahi, perahu sampan tersebut mengangkut warga dan anak sekolah. Saat hendak mencapai dermaga, perahu mulai karam yang diduga terjadi karena adanya kebocoran di bagian haluan perahu."Sekitar lebih kurang 30 meter menjelang tiba di dermaga, perahu sudah dimasuki oleh air, sehingga para penumpang berhamburan terjun ke sungai menyelamatkan diri. Sementara perahu tersebut segera diselamatkan oleh perahu penyebrangan lainnya," jelas AKP Tigor. Beruntungnya, lanjut AKP Tigor, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, perahu sampan beserta penumpang dan isinya tenggelam. "Beruntung tidak ada korban jiwa saat terjadi kecelakaan ini," lanjutnya. Tenggelamnya perahu sampan tersebut membuat empat sepeda motor dan 5 sepeda kayuh ikut tenggelam. "3 motor sudah ditemukan, ada satu masih tenggelam tesangkut di perahu sampan. Kalau sepeda kayuh nya sudah ditemukan semua," ungkapnya. Saat ini, tambah AKP Tigor, peristiwa tersebut sedang dalam penyelidikan dan penyidikan pihak kepolisian. "Pengemudi perahu tersebut sedang dimintai keterangan di Mapolsek Siak," tuturnya. Robet salah seorang warga yang melihat peristiwa tersebut menyampaikan bahwa peristiwa naas tersebut terjadi sekira pukul 07.20 Wib saat perahu sampan tersebut hendak menyebrangkan penumpang dan anak sekolah. "Kejadiannya pagi waktu menyebrangkan warga dan anak sekolah," jelas Robet di lokasi tenggelamnya perahu sampan tersebut. Kemungkinan, tambah Robet, karena penuh penumpang air masuk dari bagian depan perahu. "Air mungkin masuk dari bagian depan perahu. Alhamdulillah tak ada korban jiwa atas insiden itu," jelas Robet.
Siak, Petah.id - Tak butuh waktu lama bagi Polres Siak untuk mengungkap kasus dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur di Siak. Melalui Satuan Reskrim Pokres Siak akhirnya terduga oknum ustad yang beberapa waktu lalu menghebohkan warga siak dikarenakan diduga melakukan aksi cabul terhadap seorang anak di bawah umur. Oknum ustad tersebut ditangkap polisi pada Selasa (29/11). Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja melalui Kasat Reskrim Iptu Tony Prawira tak menampik perihal penangkapan seorang oknum ustad terkait dugaan perilaku cabul. "Benar, kami amankan salah seorang ustad terkait dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur," ungkap Kasat Reskrim Polres Siak AKP Tony Prawira. Dijelaskan Tony, perilaku tak terpuji itu terjadi saat rombongan sekolah tempat korban menuntut ilmu melakukan Fieldtrip ke Sumatera Barat (Sumbar). "Diperjalanan pulang setibanya di Kecamatan Tualang, pelaku melakukan aksi cabul terhadap korban yang berstatus pelajar," jelas Tony. Hal itu bermula, lanjut Tony, dari laporan keluarga korban yang tidak terima atas apa yang dialami anaknya yang diduga telah dilecehkan oleh seorang oknum ustad sehingga berujung laporan resmi masuk ke Polres Siak.“Menindak lanjuti laporan tersebut, Satreskrim Polres Siak melalui Unit PPA langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” lanjutnya. Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, kata Tony lebih jauh, pada Selasa (29/11) sekira pukul 17:30 hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik menetapkan oknum ustad menjadi tersangka. "Oknum ustad tersebut di tetapkan tersangka atas dugaan tidak pidana pencabulan anak di bawah umur," beber Tony. Menyandang status tersangka oknum ustad saat ini diamankan di Mapolres Siak untuk mempertanggungjawabkan perbuatan tidak terpuji itu. "Tersangka sudah diamankan di Mapolres Siak untuk tindakan lebih lanjut," tuturnya. Saat ini, Personil Polwan Unit PPA Polres Siak juga melakukan pendampingan terhadap korban untuk memulihkan psikologi. "Saat ini personil Polwan Unit PPA Polres Siak melakukan Trauma Healing terhadap korban dengan mendatangi langsung korban tersebut di kediamannya agar bisa memulihkan psikologi korban," tutup Tony.
Siak, Petah.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak melalui tim Satuan Khusus Tindak Pidana Korupsi geledah kantor Dinas Pertanian Kabupaten Siak dan salah satu distributor pupuk subsidi di Kelurahan Kampung Rempak. Penggeledahan itu dilakukan Korps Adhyaksa terkait dugaan penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi di Kecamatan Kerinci Kanan tahun 2021. Kepala Kejaksaan Negeri Siak, Dharmabella Tymbaz melalui Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Huda Hazamal (Heydi) menyampaikan bahwa pihaknya sudah sejak 22 Agustus 2022 melakukan penyelidikan. "Selama penyelidikan dua bulan kami sudah menemukan beberapa bukti. Fakta penyelidikan didapati adanya dugaan penyimpangan pupuk bersubsidi di Kecamatan Kerinci Kanan," ungkap Kasi Pidsus Kejari Siak Huda Hazamal (Heydi). Dikatakan Huda, mulanya pihaknya melakukan penyelidikan data di semua kecamatan se Kabupaten Siak. Setelah didapatkan data semua kekecamatan, kerinci kanan diambil karena paling banyak alokasinya sebesar 5.053 ton berdasarkan relokasi ke empat. "Hasilnya, dari 14 kecamatan di Siak, data dugaan permainan pupuk bersubsidi ada di Kerinci Kanan," kata Huda. Dalam menjalankan program pupuk bersubsidi, didapati secara terstruktur dan massif terjadi penyimpangan. Setidaknya, lima jenis pupuk bersubsidi yang ditetapkan ke wilayah itu pada tahun 2021 lalu, yakni pupuk jenis Urea, ZA, SP36, Ponska dan Organik. "Kami menduga permainan ini dimulai sejak tahap Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dibikin Dinas Pertanian Siak," sebutnya"Dan nama-nama petani dimasukkan ke sana sementara sumber nama-nama itu juga dari koperasi atau gapoktan," tambahnya. Alurnya, kata Huda lebih lanjut, petani mendapatkan pupuk bersubsidi itu dari Kios Pupuk Lengkap (KPL). Sementara KPL itu sendiri dapat pupul dari distributor. Celakanya, banyak ditemukan nama yang terdaftar dalam RDKK itu tidak mendapat jatah pupuk bersubsidi. Lebih jauh dikatakan Huda, Dinas Pertanian Siak sebagai verifikator diduga tidak menjalankan tugasnya dengan baik. "Jadi Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian di dinas tersebut berperan sebagai pembina RDKK. Sementara Kasi Pupuk di bidang ini tugasnya sebagai verifikasi dan validasi data. Kasi pupuk ini lah yang ngecek semuanya sampai ke penyaluran," lanjut Huda. Kondisi itu diperparah dengan adanya petani yang menerima pupuk bersubsidi sebanyak 1,2 ton. Huda menduga ada upaya memperkaya diri sendiri dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi. "Secara rinci semuanya belum bisa kita sampaikan. Baik nominal dan lain-lain. Kasus ini masih terus kita kembangkan," beber Huda. Huda berpesan, agar para terkait dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini untuk kooperatif. "Kami meminta para terkait untuk kooperatif, jangan menghambat dan menghalangi penyidikan. Sebab disitu juga ada pidananya," tutur Huda.
Siak, Petah.id - Penghulu Kampumg Benteng Hilir, Kecamatan Mempura M Rasyid semringah didatangi Ketua DPRD Siak Indra Gunawan yang turun langsung ke lokasi banjir pada Selasa (15/11/2022). Indra Gunawan juga memfasilitasi pertemuan dengan pihak PT Arara Abadi yang selama ini dinilai tak berkontribusi kepada warga di Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura. Sebelumnya, bantuan PT Arara Abadi berupa 80 karung beras ditolak oleh M Rasyid pada Senin (14/11) siang.M Rasyid berharap atas pertemuan itu menjadi komitmen perusahaan terhadap masyarakat. "Terima kasih atas bantuan Pak Ketua DPRD Indra Gunawan, semoga dapat membantu meringankan beban masyarakat," kata M Rasyid. “Saat ini, kami sedang mengalami musibah banjir dan semoga Allah membalas keihlasan, kebaikan atas bantuannya,” tambah M Rasyid haru.Sementara itu, Ketua DPRD Indra Gunawan mengatakan, hasil pertemuan itu, PT Arara Abadi berkomitmen memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan 300 paket sembako.“Selain bantuan sembako PT Arara Abadi akan segera menginvetarisasi kanal penyebab terjadinya banjir, dalam hal ini melibatkan pemerintah daerah, camat, penghulu, difasilitasi DPRD,” jelas Ketua Indra Gunawan yang akrab disapa Ngah Indra. Atas perhatian dan sumbangsih kepada masyarakat, Ketua DPRD menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres AKBP Ronald Sumaja, dan Dandim Letkol Inf Faisal.“ Terimakasih juga untuk Polri, TNI, telah membantu masyarakat terdampak banjir, semoga kerja sama ini menjadi pengabdian kepada bangsa dan daerah yang kita cintai ini,” kata Ketua Indra Gunawan.Pada kesempatan itu, Ketua DPRD menemui penghulu, pihak perusahaan, TNI, polri dan masyarakat serta memberi bantuan.“Kami minta pihak semua pihak, agar lebih peduli kepada anak anak dan lansia,” ucap Ketua Indra Gunawan.Sebab lansia dan anak anak rentan terserang penyakit, terutama dalam kondisi banjir seperti ini. Jika terpaksa mengungsi, prioritaskan mereka, termasuk ibu hamil.
Siak, Petah.id - Tim Satuan Khusus Pemberantasan Korupsi dari Kejaksaan Negeri Siak geledah kantor Dinas Pertanian Kabupaten Siak. Penggeledahan itu dimulai sekira pukul 10.15 Wib. Tampak 9 orang dari Kejaksaan Negeri Siak dan dikawal dua orang aparat kepolisian dari Polres Siak. Sementara itu, di lokasi penggeledahan di ruang Prasaran dan Sarana Pertanian tampak jaksa menggeledah seisi ruangan. Sayangnya Kabid Sukarimi dan Kasi A Muzir tidak masuk kerja. Dari informasi yang diperoleh di lokasi, keduanya sedang dinas luar di Kota Pekanbaru. Namun Kepala Dinas Pertanian Siak Irwan Saputra terlihat menyaksikan penggeledahan ini.Beberapa berkas tampak dibawa dan 1 unit komputer bewarma putih juga turut dibawa. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Irwan Saputra yang berada di lokasi mengaku terkejut atas penggeledahan yang dilakukan Kejaksaan Siak. "Tak tau kami akan ada penggeledahan, saya tau tadi dari staff, " kata Irwan Saputra. Ditambahkan Irwan, pihaknya akan melaporkan peristiwa ini terhadap Bupati Siak. "Nanti kita laporkan ke pimpinan, biarlah nanti proses di kejaksaan saja," tutupnya. Penggeledahan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Siak juga didampingi oleh perangkat Kelurahan Kampung Rempak. Penggeledahan itu dipimpin langsung oleh Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Siak Huda Hazamal (Heydi).
Siak, Petah.id - Wakil Bupati Siak Husni Merza meminta warga se Kabupaten Siak yang terdampak banjir untuk tetap bersabar. Padahal sudah ratusan rumah warga terendam banjir dan puluhan Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi. Dikatakan Husni banyak kendala yang dihadapi pemerintah dalam mengantisipasi luapan debit air sungai yang tak kunjung surut ditambah cuaca terus hujan. Selain itu, tambah Husni, topografi daerah yang terendam banjir rata-rata sedikit rendah atau lembah sehingga air dari sungai gampang meluap."Jadi kami mohon untuk masyarakat bersabar karena memang kita juga terbatas apalagi alat tak bisa diturunkan, tetapi tetap kita pantau," kata Husni usai rapat paripurna di Kantor DPRD Siak. Lebih lanjut kata Husni, pemerintah daerah juga belum menetapkan status siaga banjir. Namun, klaim Husni, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kondisi masyarakat di lapangan. "Sejauh ini kita belum melakukan status siaga banjir, cuma kita sudah dapat instruksi dari Mendagri agar melaporkan secara rutin soal bencana banjir di daerah masing-masing," jelas Husni. Husni berangan akan membangun posko banjir di kabupaten serta di kecamatan-kecamatan yang daerahnya terdampak banjir. "Ini yang lagi kita bicarakan tempatnya apakah di Kantor BPBD atau di Mess Pemda," katanya.Terpisah, Penghulu Kampung Benteng Hilir M Rasyid mengatakan, hingga saat ini sedikitnya ada 300 rumah warga yang terendam banjir akibat luapan air dari perusahaan dan curah hujan yang tinggi. "Sekarang 300 KK yang terendam banjir," kata M RasyidDiakui Rasyid, saat ini pihaknya baru saja mendapat bantuan dari Dinas Sosial Siak, Polres Siak berupa sembako untuk warga yang terdampak. "Kalau dari perusahaan di wilayah sini nihil bantuan," ungkap Rasyid. Disampaikan Rasyid, pihaknta juga menolak bantuan yang diberikan PT Arara Abadi berupa 80 karung beras. "Ya kami tolak, karena cuma 80 karung beras sementara yang terdampak akibat banjir itu ada 300 KK. Kami tidak mau ada masalah," jelasnya. Sementara itu, Edi warga Kampung Benteng Hulu yang rumahnya terdampak banjir mengatakan sudah seminggu rumahnya terendam banjir dan belum mendapat bantuan. "Udah seminggu rumah kami terendam banjir. Tak ada tu bantuan, bantuan dari Allah aja lah lagi," kata Edi. Edi menceritakan, saat ini ia juga kesulitan untuk pergi ke kebun karena akses jalannya juga terendam air cukup dalam. "Mau kekebun juga banjir, kami tak bisa panen sawit, tak bisa deres getah. Hazab kami bang," ungkap Edi.
Siak, Petah.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak telah mendata jumlah KK dan jiwa yang terdampak akibat rumahnya yang terendam air.Sedikitnya, ada ribuan jiwa yang terdampak karena rumahnya terendam air akibat curah hujan yang tinggi dan air yang naik karena pasang.Kepala BPBD Kabupten Siak Kaharudin menyampaikan pihaknya sudah melakukan pemetaan wilayah yang terjadi banjir."Sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Siak dan Baznas Siak untuk bantuan di beberapa wilayah," ungkap Kaharudin.Saat ini, dari koordinasi yang dibangun dengan instansi terkait sejumlh bantuan pun sudah diberikan."Bantuan berupa makanan siap saji dan sembako," tambah Kaharudin.Dijelaskan Kaharudin, tidak hanya bantuan makanan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas PU Siak untuk pembersihan kanal dan parit parit besar. Lebih lanjut, kata Kahar, banjir yang terjadi di Kabupaten Siak ini merupakan banjir musiman dan bersifat tahunan. Namun, Kahar enggan menjelaskan daerah mana saja yang yang sudah dilakukan pembersihan oleh alat milik Dinas PU." Kalau soal tempatnya koordinasikan saja dengan dinas bersangkutan," jawab Kahar.Dari data yang berhasil dihimpun dari BPBD Kabupaten Siak wilayah yang terdampak banjir, terdiri dari enam kecamatan, Kecamatan Kandis, Tualang, Sungai Apit, Pusako, Mempura dan Siak.Pemetaan untuk Kecamatan Kandis ada 55 KK yang terdampak, atau terdiri dari 212 jiwa."Mereka berada di wilayah Simpang Belutu. Dari 212 jiwa, sebanyak 42 balita dan 61 anak sekolah,” terang Kahar.Untuk Kampung Pencing Bekulo terdampak 261 KK, terdiri dari 927 jiwa, dari jumlah itu, 48 lansia, 72 balita. Mereka semua sudah diberikan bantuan.Jalan Lintas Pekanbaru-Duri Km 83 RT 01 RW 07, Kampung Kandis, terdiri dari 5 KK, dengan 20 jiwa, dari jumlah itu ada 4 balita, mereka belum dibantu.Kecamatan Tualang, terdampak di Kampung Tualang RT 03, 04, 05, 07, RK 09, dan RT 01, 02, RK 04, RT 05, RW 05, total terdampak 146 KK, terdiri dari 601 jiwa, sudah dibantu.Masih di Kampung Tualang ada 7 KK, dan jumlah jiwa masih didata, sudah dimonitor untuk diberikan bantuan.Kecamatan Sungai Apit, Kampung Mengkapan, RT 09 Jalan Proyek 23 KK, RT 15 Jalan Proyek 35 KK, RT 10 Jalan Duku 47 KK, RT 11 Jalan Pulai Tiga 29 KK, RT 05 Jalan Sukajadi Gang Cik Nur 12 KK, mereka sudah dibantu Kecamatan Pusako RT 05, 06, Sinpang 4 menuju Tanjung Buton, Kampung Dosan Korban terdampak masih didata. “Baru terdata 60 KK dari 2 RT, jumlah jiwa terdampak masih didata,” sebut Kahar.Di Kecamatan Siak ada di Kampung Merempn Hulu dengan 27 KK yang tersampak dan belum dibantu.Dan terakhir di Kecamatan Mempura yang berada di pinggir pipa Dusun 2 masuk dalam simpang Siak ke arah Paluh ada 270 KK masih dalam monitoring dan belum dibantu. Sementara itu, untuk di Kelurahan Mempura ada 50 KK yang juga belum dibantu.Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Siak, Wan Idris ditanyakan soal bantuan apa saja dan diberapa titik lokasi bantuan disebarkan tak begitu banyak berkomentar."Saya rapat dan saya tak pegang data, tanyakan saja sama kepala bidang saya," cetus Wan Idris dengan mematikan handphone.Serupa dengan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Siak, Irma memilih bungkam saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp.Terlihat centang biru dalam pesan whatsapp yang disampaikan kepada Irma.Salah seorang warga Kampung Dosan, Kecamatan Pusako, Eri mengaku sudah sebulan tidak memiliki penghasilan atas tingginya intensitas hujan.Hujan yang datang tidak hanya pagi, tapi siang, sore dan malam, membuat kebunnya tergenang. Hal itu tentu saja membuatnya tidak bisa ke kebun.“Kami sangat berharap pemerintah respon atas kondisi kami,” kata ayah dua anak ini.
Siak, Petah.id - Warga Kecamatan Tualang dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat di perairan Sungai Siak di dekat Jembatan Maredan, Kampung Tualang, Siak dalam posisi mengapung dengan badan membungkuk.Belum diketahui secara pasti identitas mayat tersebut, namun mayat tersebut diketahui merupakan mayat seorang perempuan.Kapolsek Tualang, AKP Alvin Agung Wibawa menyampaikan penemuan mayat perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang memancing di seputaran Jembatan Maredan."Mayat tanpa identitas itu pertama kali ditemukan seorang nelayan pada Minggu (30/10/2022) dalam kondisi mengapung di Perairan Sungai Siak tepatnya berjarak lebih kurang 100 meter dari Jembatan Maredan," ungkap Kapolsek Tualang, AKP Alvin Agung Wibawa.Dijelaskan AKP Alvin, seorang nelayan bernama Jabariah yang sedang memancing melihat adanya seperti mayat mengapung dengan posisi tengkurap menggunakan baju warna hijau yang tersangkut pada semak di perairan Sungai Siak.Melihat kondisi tersebut, lanjut AKP Alvin, Jabariah langsung menghubungi Bhabinkamtibmas dan perangkat desa Kampung Tualang."Mendapat informasi tersebut Bhabinkamtibmas bersama masyarakat langsung cek ke lokasi," jelas Kapolsek.Setiba di lokasi, tambah AKP Alvin, tim langsung berusaha mengevakuasi mayat perempuan yang menggunakan baju hijau dan memakai celana jeans tersebut ke daratan." Tim dibantu Sat Polair langsung mengevakuasi mayat ke darat dekat penyebrangan Feri Maredan," tambah AKP Alvin.Belum diketahui secara pasti identitas dan penyebab kematian mayat perempuan tersebut.Saat ini, mayat tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru guna dilakukan autopsi."Identitas mayat belum kita ketahui dan mayat tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk dilakukan autopsi," tutupnya.